Girlfriend by Girls' Generation

For some reason today I'm lonely lonely

Could I be stupid stupid

What should I do?

I can only see you

Pintu kelas adalah sesuatu yang selalu menarik antuasiasmenya pada pagi hari. Han Haejin berdiri dua meter jauhnya dari birai pintu. Satu tangan menyentuh dada kiri sembari menghirup oksigen guna menyuplai paru-paru ketangnya. Ia tak berhasil meredakan degupan jantung yang memompa darah dengan brutal ke ubun-ubun kepala, membuat kedua sisi wajahnya menciptakan semburat merah ganas. Ia menggigit bibir bawah, hendak melangkahkan salah satu tungkai, namun terurung ketika tenggorokannya tercekat.

Ia mengumpat diri di dalam hati, diam-diam melayangkan pukulan kecil pada dadanya. Seingatnya, sebulan yang lalu ia masih baik-baik saja. Sebelum ia lupa mengerjakan pekerjaan rumah Kim Sonsaengnim, sebelum lelaki itu meminjamkan bukunya untuk disalin, sebelum ia tersenyum manis ke arahnya dengan bibir tipis yang tampak begitu indah, jantung Haejin masih berdegup dengan normal. Ia tak pernah merasakan sensasi absurd yang nyaris membuatnya tewas oleh serangan jantung mendadak setiap kali mendapati sosoknya di kelas. Atau terkadang setiap kali mereka berpapasan di koridor sekolah. Dan bahkan tatkala Kim Sonsaengnim meminta lelaki itu untuk menjelaskan kepadanya cara memecahkan soal matematika yang tak juga diserapnya setelah pria tua tersebut mengulang penerangannya sebanyak dua kali. Haejin akan menjadi seorang gadis tolol setiap kali ia berhadapan dengan Byun Baekhyun.