Swing Baby (Chen)

EXO Songfic Collection
Please Subscribe to read the full chapter

Swing Baby by Stella Jang

 

Dangerously, electrically, you appeared before me

Is this real? I’m pinching my cheeks

Is this coincidence? Is this fate? I just don’t know

Whether you’re a misfortune or not, you came to me

 

Pertama-tama Miyeon melangkahkan tungkai memasuki gedung perpusatakaan. Kedua, ia melanglang ke arah rak buku. Ketiga, ia mengambil asal buku manapun tanpa melihat judul selama itu buku tentang musik. Keempat, ia akan berpura-pura menjadi si Kutu Buku yang seakan-akan tengah mempelajari musik dengan giat kendati sejatinya iasama sekali tak paham tentang musik.

Satu-satunya alasan mengapa ia melakukan semua adalah karena seorang Kim Jongdae. Kau tahu, mahasiswa jurusan music bersuara emas itu? Meski satu angkatan, namun mereka berbeda jurusan. Miyeon menyayangkan fakta tersebut lantaran nyatanya Jongdae telah menarik perhatiannya sejak sebulan belakangan.

Berawal ketika Zi Tao, si Tetangga berdara Cina yang kini tengah menggeluti hobi bermusik, meminta Miyeon membantunya menemukan sebuah buku yang bahkan sampai sekarang tak dapat ia ingat judulnya. Dengan separuh hati ia menyanggupi permintaan lelaki tersebut. Hanya dengan secarik kertas dalam genggaman yang bertuliskan judul buku, Miyeon menelusuri rak buku musik selama nyaris dua jam, namun tak berhasil menemukan yang dicari. Ia mulai putus asa ketika waktu terus bergulir dan perpustakaan akan segera ditutup. Mengapa pula ia menyanggupi permintaan Zi Tao. Miyeon yakin dalam waktu beberapa hari Zi Tao akan mengganti hobinya lagi seperti yang sudah-sudah.

Tatkala ia memutuskan untuk meninggalkan perpustakaan dan melanjutkan pencariannya esok hari, sekonyong-konyong tubuhnya terperanjat ketika sebuah tangan menepuk bahunya. Miyeon memutar tumit sembari berpegangan pada sisi rak untuk menyeimbangkan beban tubuh. Jantungnya nyaris saja melompat keluar dari rongga dada. Ia hendak memberi bentakan pada lelaki yang nyaris membuatnya mati konyol itu ketika niatnya terurung.

Rahang miyeon tak dapat terkatup rapat tatkala maniknya terpaku pada paras rupawan di depan sana. Lelaki tersbeut berkulit putih cerah dengan sepasang bibir tipis yang dibingkai senyuman lebar. Matanya tampak bercahaya berwarna kokoa. Demi Tuhan, ia dalah lelaki paling tampan yang pernah ditemuinya di kampus.

“Maaf jika aku mengagetkanmu,” ujarnya masih dengan senyum lapang. Miyeon yakin bahwa kata maafnya tidak diucapkan dengan tulus. Well, persetan dengan tulus atau tidaknya. Miyeon hanya ingin mengulur waktu agar dapat menikmati momen ini lebih lama lagi.

“Tak apa-apa!” balasnya kepalang cepat. Ia mengutuk dalam hati.

“Kau mengitari rak ini selama beberapa saat, kupikir kau membutuhkan bantuan?”

Oh, bahkan suaranya begitu menenangkan, batin Miyeon.

“Ya, aku tak dapat menemukan buku yang kucari.” Jawabnya polos.

“Apa yang kaucari?”

Tanpa banyak bicara, Miyeon lantas mengulurkan tangan dan membiarkan Jongdae mengambil secarik kertas lusuh yang sejak tadi berada dalam genggamannya.

“Buku lagu George Gershwin?” salah satu alis Jongdae berjingkat membaca tulisan tulisan di atas kertas.

Gadis itu mengangguk. “Ada yang salah?”

“Kau tidak tampak seperti seseorang yang menikmati musiknya.” Jongdae menatap Miyeon dari atas kepala hingga pangkal kaki, seakan-akan tengah menghakimi.

“W-well, kenyataannya aku sedang mencari bukunya.”

Jongdae terkekeh kecil dan demi Tuhan, Miyeon nyaris pingsan dibuatnya. Mengapa ia begitu menarik?

“Bukunya ada di rumahku.” Ujar lelaki itu sembari mengembalikan kertas milik Miyeon.

“Apa maksudmu?”

“Aku baru saja meminjamnya beberapa hari yang lalu untuk sebuah tugas.”

“Kau dari jurusan musik?”

Jongdae mengangguk. “Terdengar membosankan?”

Miyeon mengibaskan tangan di depan wajah dengan cepat. “Sama sekali tidak!” pekiknya. “Itu keren. Aku tidak pernah memiliki kenalan mahasiswa jurusan musik.”

“Dan kau tertarik pada buku musik?” Raut Jongdae tampak skeptis.

“Err, aku baru saja tertarik dengan musik.” Ujar Miyeon lirih.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tikakyu #1
Chapter 4: Maaf authornim .. beneran ga bermaksud mengumpat, tapi semua ceritanya sangat bagus
Tikakyu #2
Chapter 4: Aisss penasaran gimana kelanjutannya...
Tikakyu #3
Chapter 3: Ihh penasaran masalahnya seperti apa.. tapi yang tau hanya author hhehehe :)
Tikakyu #4
Chapter 2: Emmm yoksi... meskipun singkat tapi kena ke hati...
Tikakyu #5
Chapter 1: Omona, authornim meskipun singkat tapi udah kabawa suasana aja...
Udah lama ingin baca fanfic, tapi baru bisà sekarang.. nice story authornim...