Cinta 'kan Membawamu Kembali by Dewa19

Mohon tinggal sejenak, lupakanlah waktu

Temani air mataku, teteskan lara

Merajut asa, menjalin mimpi, endapkan sepi-sepi

Du Ming Lian bukan lagi gadis yang ia kenal dulu. Keluhan kerap meluncur dari bibir mungilnya setiap saat. Ketika Zi Tao pulang kerja dengan totot pegal dan terlampau letih untuk mengerjakan hal yang lainnya, maka kekasihnya tersebut akan memulai rentetan ocehan yang tak penting. Segala hal akan menjadi salah dan kata perpisahan pun tak ayal dilafalkan lidahnya.

Sore ini agaknya ia tak berhasil membendung segalanya. Satu tas besar telah berdiri di sisi tubuhnya—menyimpan pakaian serta barang-barang yang hendak ia bawa. Kedua tangannya bersedekap di depan dada. Rautnya tak menunjukkan penyesalan atas keputusan yang ia buat. Sebaliknya, Zi Tao-lah yang menyesal. Ia mulai mempertanyakan kesanggupan dirinya dalam menjalin sebuah hubungan. Ia mulai merenungkan segala perbuatan yang dianggap salah oleh Ming Lian. Ia memutar otak dengan upaya kepalang keras hingga denyutan sinting kini menyerang kepalanya.

“Jangan halangi aku.” Ujarnya, penuh aksentuasi. Dagunya terangkat tinggi dengan wajah angkuh.

“Lian, kupikir kau harus memikirkan ini lagi—”

“Apa yang perlu kupikirkan? Selama setahun hidup bersama, penghasilanmu tak pernah cukup untuk membiayai kebutuhan kita. Nyonya Liu datang setiap hari untuk menagih uang sewa apartemen dan juga persediaan rumah selalu habis untuk mengirit pengeluaran. Lalu sekarang kau berharap bahwa aku masih sedia bertahan hidup denganmu