It Must Have Been Love (Baekhyun)

EXO Songfic Collection
Please Subscribe to read the full chapter

IT MUST HAVE BEEN LOVE BY ROXETTE

Lay a whisper on my pillow
Leave the winter on the ground
I wake up lonely, there's air of silence
In the bedroom and all around

Touch me now, I close my eyes and dream away

 

 

Terbaring dalam sunyi, memandang langit-langit kamar dengan pikiran padat. Baekhyun tak mengerti mengapa ia harus bereaksi seperti ini pada perpisahan mereka. Hubungan mereka diawali dengan sesuatu yang ia anggap lelucon. Seorang Byun Baekhyun mengencani primadona kampus adalah hal yang lumrah. Itu adalah sebuah keharusan untuknya mengencani primadona kampus. Hubungan-hubungan terdahulunya tak pernah bernasib seperti ini lantaran mereka tidak saling mencintai. Hanya ingin memperkuat status sosial mereka sebagai primadona dengan mengencani seorang Byun Baekhyun. Sementara Baekhyun tentu mendapatkan keuntungannya sendiri.

Nasib lelaki itu bersalin drastis semenjak ia mulai mengencani Han Haejin delapan bulan lampau. Tentu saja ia pula seorang primadona kampus yang tengah mendalami bisnis internasional. Tubuhnya lampai, surainya cokelat keemesan, bermata bulat, dan berwajah mungil. Namun ada sesuatu dalam diri Haejin yang membuat Baekhyun seakan terisap ke dalamnya. Ia ingin mengenal gadis ini lebih dalam lagi. Ia ingin mengenal wataknya dengan baik, ia ingin mengetahui hal yang disukai dan dibenci Haejin. Tetapi Baekhyun tak sanggup melakukannya lantaran ia percaya bahwa hubungan mereka tak lebih dari sebuah status sosial. Barangkali Haejin tak memiliki ketertarikan yang sama akan dirinya.

Well, selama delapan bulan umur hubungan mereka, tentu banyak lika-liku yang mewarnai. Itu sebabnya Baekhyun dapat mengatakan bahwa hubungannya kali ini berbeda dengan jalinan-jalinan lampau. Baekhyun telah acapkali menyakiti Haejin dan membuatnya menangis. Mereka bertengkar, saling berteriak, dan mengeluarkan kata-kata sumpah serapah untuk satu sama lain. Namun ajaibnya, ada sesal yang bercokol di hati lelaki tersebut. Ia ingin mengucapkan maaf, namun terhalang oleh perangai tinggi hatinya. Hingga hari ini adalah puncak dari segalanya.

Pagi itu mereka terjaga dari tidur dengan senyum di wajah masing-masing. Selimut membungkus tubuh keduanya dan tangan Baekhyun melingkar erat di atas pinggang Haejin. Mereka pikir hari ini akan menjadi hari yang baik.

Haejin kerap bermalam di apartemen Baekhyun setiap akhir pekan. Menghabiskan waktu berdua dan hanya mereka berdua pula yang tahu kegiatan apa yang dilakukan. Itu menyenangkan jika sepasang kekasih tersebut tengah dalam fase akur. Namun akan menjadi mengerikan jika sumpah serapah terlontar dari mulut masing-masing.

"Apa rencanamu malam ini?" Tanya Haejin sembari menatap kedua manik Baekhyun.

Lelaki itu menarik napas dalam, lantas mengetatkan pelukannya pada tubuh Haejin. "Aku akan mengunjungi Zitao di bar."

Kening gadis itu mengernyit tak setuju. "Bukankah sudah kukatakan kalau aku tidak suka kau bergaul dengannya?"

"Well, dia temanku." Balasnya acuh tak acuh.

"Kita sudah membicarakan masalah ini berkali-kali, Byun Baekhyun. Aku lelah."

"Bukankah aku sudah bilang kau tidak dapat mengatur dengan siapa saja aku berteman?"

Haejin berdecak kesal. "Aku melarangmu berteman dengannya bukan tanpa alasan. Orangtuanya adalah mafia dan ia pun bagian dari mereka. Aku tidak ingin kau mendapatkan masalah suatu hari nanti."

Baekhyun kini memutar tubuhnya hingga benar-benar menghadap Haejin. Dan gadis itu pula tak ciut berbaring di balik tatapan menikam Baekhyun.

"Aku sudah berteman dengan Zitao selama satu setengah tahun dan tak ada hal buruk yang pernah terjadi padaku. Jadi singkirkan pikiran negatifmu dan jangan ikut campur dalam lingkar pertemananku."

Kalimat Baekhyun berhasil menyinggung kedamaian hati Haejin. Mengapa ia tidak boleh merasa kuatir akan keselamatan Baekhyun? Mengapa ia tak boleh ikut campur dalam urusan pertemanannya? Haejin ini kekasihnya dan ia ingin sesuatu yang terbaik untuk Baekhyun.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tikakyu #1
Chapter 4: Maaf authornim .. beneran ga bermaksud mengumpat, tapi semua ceritanya sangat bagus
Tikakyu #2
Chapter 4: Aisss penasaran gimana kelanjutannya...
Tikakyu #3
Chapter 3: Ihh penasaran masalahnya seperti apa.. tapi yang tau hanya author hhehehe :)
Tikakyu #4
Chapter 2: Emmm yoksi... meskipun singkat tapi kena ke hati...
Tikakyu #5
Chapter 1: Omona, authornim meskipun singkat tapi udah kabawa suasana aja...
Udah lama ingin baca fanfic, tapi baru bisà sekarang.. nice story authornim...