Glass Bridge (Xiumin)
EXO Songfic CollectionGlass Bridge by Savina and Drones (Minseok-Seo Hayun)
Howling moon
It has been so while
In the silence
And if you believe
In my little world
Tomorrow will
Have a wonder
Don't know where to go
Ia terduduk dalam ruangan serba putih itu, menatap lurus pada satu titik dengan pandangan hampa. Banyak hal berkecamuk dalam benak tanpa dapat ia suarakan. Lara terasa begitu mendalam, menusuk tiap inci jantungnya, meleburkan tulang-tulang dalam tubuh. Ia merasa sendiri, tak ada seorang pun yang dapat mengembalikan kebahagiaannya. Ia menangis siang dan malam, meratapi takdir kejam dalam hidup.
Mengapa harus dirinya? Mengapa Ia harus mengambil orang yang paling berarti dalam hidupnya? Satu-satunya penyemangat baginya. Satu satunya orang yang telah memberi warna pada setiap hari-harinya.
Seo Hayun merasa dikhianati. Ia berdoa tak putus-putus agar Tuhan mengembalikannya. Agar suatu hari nanti ia dapat bertemu dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda. Namun sama sekali tak terjawab. Hayun selalu mengawali hari tanpa kehadiran sang Tunangan. Apakah ia harus berpaling? Apakah ia harus berhenti berdoa? Apakah ia harus menyangkal adanya Tuhan?
Beberapa bulan belakangan gadis itu berusaha untuk menyakiti dirinya sendiri. Ia ingin mempercepat umurnya dan meninggalkan negeri fana ini untuk bertemu dengan sang Kekasih. Ia ingin membuat segalanya menjadi nyata dan mengikat janji suci yang sempat tertunda. Namun niatnya kerap kali gagal. Ayah dan ibunya membawanya ke seorang psikiater untuk mengobati luka batinnya. Dan sejak tiga bulan belakangan Hayun menyambangi Kim Minseok di ruang praktiknya.
“Bagaimana kabarmu hari ini?” tanya Minseok, menatap Hayun lekat dengan raut lembut terpampang pada wajah tampannya. Ia menciptakan seulas senyum pada bibir mungilnya, lantas menyentuh lengan Hayun untuk mengembalikannya ke alam nyata. “Masih merasa sama seperti kemarin-kemarin?”
Gadis itu mempertemukan manik mereka, namun tak menjawab. Lidahnya terasa begitu kelu. Minseok adalah sosok yang menenangkan. Ia tak merasa terncam setiap kali berada di sisinya. Sebaliknya, Hayun ingin Minseok tetap menemaninya dan menangis bersamanya. Namun pekerjaan Minseok bukanlah untuk itu. Ia harus menyembuhkan Hayun dari duka mendalam setelah kepergian orang yang sangat berarti baginya. Lelaki itu memahami betul bagaimana perasaan Hayun. Ia pula pernah berada dalam situasi yang sama tatkala sang Ayah berpulang ketika ia masih menuntut ilmu di universitas.
Comments