SUMMER THING BY JOSH TOBIAS

To be honest
I don't wanna love you
I just wanna make mistakes
To be honest
I don't wanna slow dance
I just wanna feel the rain
To be honest
I just want a summer, I just want a summer thing

Gadis itu berdiri tepat di seberang Sehun. Bertubuh ramping terbalut dress putih sederhana sebatas lutut. Tangan kanannya memegang segelas anggur merah sembari sesekali menyesap minuman tersebut. Ia tengah bergurau dengan teman di depannya. Entah hanya sekadar teman atau lebih dari itu. Dari gelagatnya mereka terlampau dekat untuk ketagori seorang teman, namun pula terlampau menjaga jarak untuk ukuran sepasang kekasih. Entahlah, Sehun bingung dibuatnya.

Gadis itu diketahui bernama Baek Hyebin setelah ia bertanya pada beberapa teman untuk memastikan. Ia mahasiswi jurusan hukum yang kini tengah berada di semester keduanya. Ia tampak pintar dari caranya berpakaian, pun dari sikap yang ditunjukkan. Hyebin tidak terlihat seperti gadis yang suka berpesta, namun Sehun cukup terkejut mendapati fakta bahwa justru ia menemukannya di tengah-tengah pesta musim panas yang diadakan salah satu teman kampusnya di vila keluarga mereka. Berlokasi di pesisir pantai, mereka membuat sebuah api unggun dengan musik DJ yang begitu kencang. Suasana begitu riuh. Beberapa orang memutuskan untuk berdiam di halaman vila di mana kolam renang berukuran luas bertempat, beberapa lagi memilih seperti yang dilakukan Sehun saat ini; menikmati desiran angin di pesisir pantai dan merasakan lembutnya pasir putih di bawah telapak kakinya.

Ia tersenyum penuh arti tatlaka Hyebin tergelak lepas sembari memukul bahu lelaki di hadapannya. Ia tampak begitu memesona. Kedua manik bulat tersebut begitu bening. Bibir tipisnya berwarna oranye dengan kedua pipi merona akibat efek dari menenggak anggur merah. Ia tampak begitu manis dan semakin memancing rasa penasaran Sehun. Lelaki itu ingin mendengar suaranya, menghirup aroma tubuhnya, dan memegang surai kokoa lembutnya. Sehun tidak ingin sesuatu yang serius. Ia hanya ingin bersenang-senang dengannya.

Dan pada suatu kesempatan, lelaki yang sejak tadi tak kunjung meninggalkan sisi Hyebin kini berlalu. Ia beranjak menuju kolam renang guna menyapa beberapa teman dan Sehun tahu bahwa ini adalah satu-satunya peluang untuk berkenalan dengan Hyebin. Sebelum melakukannya, lelaki tersebut meraih sebuah gelas berisi cocktail, lantas segera menghmpiri Hyebin.

"Bukankah udaranya sangat bagus malam ini?" Tanya lelaki tersebut, tak mengalihkan tatapan dari lautan yang terbentang luas di depan mata.

Hyebin terkesiap, tak menyangka bahwa lelaki asing tengah menghampirinya. Gadis itu terdiam sesaat, menikmati keindahan di hadapannya. Apakah manusia setampan ini bahkan nyata? Rambut pirang Sehun berkelepar terbuai angin. Kulit wajahnya begitu pucat dan mulus, kontras dengan bibir penuh biramnya.

"Ya, udara musim panas selalu bagus." Balasnya, berusaha mengendalikan diri, kendati gadis itu tak melepaskan pandangan dari paras rupawan Sehun.

"Kau menikmati pestanya?" Kali ini Sehun mempertemukan manik mereka, dan keduanya justru menahan napas di saat yang bersamaan.

"Pestanya menyenangkan." Timpal Hyebin sembari mengangguk-anggukan kepala.

Sehun menyesap minumannya. "Apakah ini pertama kalinya untukmu?"

"Tidak juga. Aku sudah beberapa kal