Authored (23 fanfics)
Sort:
Latest
/
Newest
/
Views
/
Subscribers
/
Votes
/
Comments
/
Alphabetical
/
Chapter Count
/
Word Count
Di tepian sebuah hutan yang rimbun, tinggallah seorang putri cantik bernama Sin Darella. Sin Darella memilih tinggal jauh dari istana sejak usianya 18 tahun karena ingin merasakan hidup sederhana sebagai rakyat jelata. Sin Darella tidak tinggal sendiri di dalam hutan, dia ditemani seekor kura-kura bijaksana bernama Suga, seekor monyet kikuk bernama V, dan seekor ruba
'Kim Seokjin', kubaca dalam hati nama yang tertera di kartu berobatku. Aku mendengus. Lelah, setelah dua jam mengemudikan mobilku sendiri, aku tiba di rumah sakit ini. Pemeriksaan paru-paru rutin, itulah tujuannya. Aku meringis, tujuan yang buruk.
Kuketuk pintu apartemen Jimin 3 kali. Pemiliknya melongok dari dalam sana. Dia menyuruhku masuk setelah lebih dulu menyingkirkan pengait rantai dari pintunya.
"Come on, don't be childish", Yoongi memeluk boneka kuda nil putih besar yang kudorongkan
Aku membuka gulungan kertas kecil itu, berharap nama yang keluar dari sana adalah si pintar Namjoon, atau Mr. Know Everything Min Yoongi, pacarku sendiri.
Apa yang lebih menyedihkan dari menyongsong usia sembilan belasmu dengan keadaan masih perawan? Tidak ada.Huft.
Aku terjerembap di atas kingsize bed ku. Bersama Jungkook. Aku sangat gugup, tapi aku juga sangat senang, seperti ada kembang api yang disulut di dalam perutku. Entah ini cinta atau nafsu, atau sekedar suka. Tapi pikiranku juga berkecamuk. Haruskah aku
"Wen! Suga is here!", teriakan Selena mengagetkanku.Aku mundur menjauh dari Hyungwon, lalu meletakkan botol bir ku di meja samping beach bench kami. Aku berdiri, di kejauhan nampak seorang pria kecil memasuki swimming pool area rumah Selena tempat di
Pukul 2 siang. Taehyung menapakkan kakinya di satu-satunya rumah sakit pemerintah di kotanya. Dia kibaskan sejenak rambutnya yang sedikit basah karena rintik hujan, dijelajahinya lorong rumah sakit itu dengan hati yang sesak. 7 tangkai tulip oranye dan beberapa buah jeruk menyesaki kantong kertas coklat yang dibawanya. Dia tau mantan kekasihnya tid
Malam ini Yoongi pulang ke apartemen kami dengan membawa seekor kucing muda gendut pesek berwarna kelabu berambut pendek. Kucing itu nyaris menumpahkan vanilla milkshake di atas tumpukan sketsaku saat Yoongi meletakkannya di atas meja kerjaku. Aku marah besar, menghardik kekasih berambut merah jambuku itu walau sebenarnya tidak terjadi apapun. Yoongi baru sa
"Kau kenapa?!", Hoseok menyusulku dan menarik lenganku membuat tubuhku terhuyung ke arahnya. "Hoseok, hentikan..", terlambat, dia mendaratkan telapak tangannya di keningku.
"Jungkook, oppa..", aku berbisik sambil meremas rambut dari bawah tengkuknya dan mempertahankan irama duduk naik turun tubuhku di atas tubuhnya.
Jin punya segalanya. Wajah yang tampan, tubuh yang tinggi dan perkasa, kulit yang putih. Di sekolah kami, Jin selalu jadi idola para murid perempuan. Terlebih lagi, Jin, orang yang kini kupandangi dari sela jendela kelasku, dia memiliki perhatianku selama 18 tahun ini. Dia punya segalanya, termasuk kamarku, sepedaku, kolam lipatku, bahkan beberapa hari yang lalu dia
Tittle: Reptile Digital Monster (Adult Version) Published: Oct 22, 2015
Title: Reptile Digital Monster (Crime Version)
Suga menyusup ke dalam selimutku tanpa suara. Jemarinya yang dingin merayap di pinggangku. Aku sudah setengah tidur dengan hanya berbalut lingeriemeringkuk dalam selimutku. Tingkah Suga tentu saja memaksaku untuk bangkit kembali menuju alam sadarku. Jemarinya merayap ke bagian atas tubuhku, membuat remasan di salah satu gumpalan di sana.
Dia masih di sana, di kantin sekolah, beberapa meter jauhnya di depanku. Dia duduk sendiri sambil membaca buku. Tampak isi botol Coca Cola nya hanya tersisa 1/8 bagiannya. Aku harus menghampirinya, mendapatkan tanda tangannya di buku tugas ospekku, dan
Aroma manisan menggantikan aroma bunga matahari menyeruak memenuhi ruangan ini. Aku kenal benar aroma ini. Aroma manisan yang sedang dimasak. Kusapukan pandanganku ke seluruh ruangan, tidak ada tanda-tanda eksistensi manisan. Entah setan apa yang sedan
"Ayo makan malam biar cepat sembuh", Yoongi menarik lenganku, memaksa tubuhku beranjak dari meja kerja di kamar kami.
Sore ini hujan turun sangat deras. Aku mendengus, terjebak di perpustakaan kampus bukanlah hal yang menyenangkan di saat seperti ini. Listrik kota padam, pihak kampus memilih menggunakan suplai sumber listrik cadangan untuk menerangi gedung ini, efeknya, hanya sedikit lampu yang tetap dinyalakan, komputer-komputer admin, dan tentu saja wi-fi dimatikan. Perpustakaan h
Aku sangat tidak tega melihatnya, tumben Papi memberiku yang seperti ini. Dia tampak pucat dan lemah, atau mungkin dia sedang sakit. Badannya kurus, perutnya rata, kakinya kecil, kulitnya seperti tidak dilalui pembuluh darah, apa dia mayat hidup? Ah, pria yang kupesan dari Papi ini benar benar di luar perkiraan. Apa dia sudah tidak punya stok lagi? Apa malam minggu i
Title: Touch Me by Your Anger
"Sana, sana, sana!", Yoongi mendorong tubuhku saat aku berusaha mendekat."Panas.. Ah.. Jangan dekat dekat..", dia merengek dan mengerutkan mukanya seperti balita laki-laki.Aku beringsut menjauh. Memang siang ini Seoul sangat panas, pendingin ruangan