Touch Me by Your Anger

Description


 
Title: Touch Me by Your Anger
Author: dongwoonsbride
Published: Oct 19, 2015
Genre: mature, jealousy, romance
Characters: Minyoon, Jinan, Aku
Lenght: ~444 words
--
 
Minyoon mungkin bisa merasakan kegalauan yang kurasakan. Setelah berjam jam kami berdua tidak melakukan apapun, aku disibukkan benda elektronik persegi panjang berlayar 5 inch. Hendak mengetik sebuah pesan namun berulang kali menghapusnya. Gamang akan apa yang mestinya aku katakan pada lawan bicara teksku di sisi sana. Minyoon memindahkan kepalanya yang tadinya di pangkuanku ke pundakku, dijejalkannya kepalanya ke leherku sembari beberapa kali menyesapi aroma tubuhku.
"Musk..", dia membisikkan satu kata merujuk pada bahan dasar wewangian yang aku pakai. Seketika geliginya mencengkeram erat sebagian kulit leherku membuatku mengerang, "Aargh.. Minyoon, stop..".
Saat aku lengah karena gigitan kecilnya,tangan kanannya merampas benda elektronik itu dari jemariku. Matanya yang kecil membelalak sia sia saat menyaksikan nama yang tertera di messenger yang sedang aktif.
"Jinan..?!", pekiknya.
 
Aku menggosok leherku yang baru saja digigitnya, terasa hangat dan basah.
"Sayang, kau chat dengan Jinan?! Sayang.. Ini.. S.. Sx.. chat?!", Minyoon panik, aku jauh lebih panik.
"Kau sx chat dengan pria lain saat bersamaku??", kini suara Minyoon sedikit melunak.
Apa yang selanjutnya dia lakukan bukan lagi sebuah kejutan bagiku, dibantingnya smartphone itu. Hancur lebur. Kemudian Minyoon mendaratkan tangannya yang putih dan halus di pipi kananku, hingga tepian bibir kiriku menjadi sumber aliran darah merah yang sangat kontras dengan warna kulitnya.
Minyoon marah. Aku suka.
Dia cengkeram leherku, memaksaku berdiri. Lalu sebelum aku sempat berdiri tegap, dihempaskannya tubuhku ke ranjangnya. Ripped jeansnya dibuka paksa. Tanpa memberiku waktu untuk berontak, meski sebenarnya aku tidak memiliki hasrat untuk memberontak, ditindihnya tubuhku. Minyoon membuka lebar lebar kakiku untuk memberi ruang pada pinggangnya saat ujung tubuhnya memaksa menyelinap di antara tali g-stringku yang tidak dilepas. Aku meremas sprei, merintih, menahan perih di bibirku, dan merasai detail sedap yang Minyoon berikan pada dinding kewanitaanku saat dia memaksa masuk, "Uuh..".
Aku melumatnya, memberikan ucapan selamat datang, tapi belum lama kupeluk bagiannya, dia menariknya keluar lagi, 'plop'.
"Minyoon..", aku merengek menyebut namanya, memandangnya penuh harap agar dia mau memasukannya lagi. Dia gigit bibir bawahnya yang tipis lalu melesakkan tubuhnya ke dalamku lagi.
Minyoon penuh dan hangat dalam tubuhku, bersekongkol memproduksi peluh dengan sel-sel ku. Aroma muskku semakin tipis, kabur dan samar, terkalahkan aroma alami tubuh manusia. Minyoon terus bekerja, menikmatiku, menikmati tubuhnya sendiri. Matanya terpejam, sesekali desisan keluar dari bibir tipisnya yang pink pucat. Helai rambutnya seakan kompak membalas genggaman tanganku. Dia masuk semakin dalam, hingga menyentuh titik terlemahku. Semakin beringas dipermainkannya tubuhnya pada tubuhku. Aku memohon ampun, memintanya untuk berhenti, tapi yang keluar dari mulutku hanyalah erangan.
"Sayang, aku..", Minyoon berbisik, menyampaikan pesan bahwa sebentar lagi dia akan sukses. Setengah tarikan yang diiringi lenguhannya kucegah dengan kedua tanganku menekan pinggulnya. Tubuhku mengucapkan selamat datang lagi, kali ini pada sel-sel nya yang mengalir masuk dengan lembut.

Foreword

Minyoon penuh dan hangat dalam tubuhku, bersekongkol memproduksi peluh dengan sel-sel ku.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet