Dream 8

DREAM
Please Subscribe to read the full chapter

Tuan Cho dan Kibum sarapan dalam diam pagi itu, mereka akan kembali ke Korea beberapa jam lagi. Sejak Kibum menceritakan apa yang terjadi semalam, masih belum ada yang berubah kecuali tuan Cho yang terlihat jauh lebih diam. Tuan Cho menyelesaikan sarapannya lebih cepat, Kibum yang melihatnya menghela nafas panjang.

Kibum tidak tahu apa yang akan dilakukan ayahnya setelah mengetahui kenyataan yang sesungguhnya. Dia merasa ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertanya. Sungguh Kibum tak ingin kembali ke Kanada secepat ini. Tapi apa daya, dia harus kembali. Namun, dia sudah bertekad  akan kembali suatu hari nanti untuk mencari saudara-saudaranya.

Kibum menghela nafas berat, dia berjalan menuju cendela besar di apartemen yang ditempatinya itu. Melihat keluar, pagi itu terasa sangat suram bagi Kibum. Hujan sudah membasahi kota itu sejak pagi buta. Dan belum ada tanda akan berhenti.

Kyuhyunie~ Kibumie~ kalian tahu? kita tidak harus hidup di kehidupan yang penuh dengan kesedihan dan penyesalan karena kita memiliki jalan masing-masing, tempat lahir masing-masing, bahkan pemandangan yang kita lihat. Tapi suatu hari kita akan bersama di satu tempat.

Kibum ingat kata-kata hyung satu-satunya itu. Ia memejamkan matanya sejenak berusaha menjernihkan pikirannya. Setelah beberapa saat Kibum memutuskan untuk membereskan barang-barangnya untuk bersiap kembali ke Kanada nanti.

 

.

.

Saat ini Kibum sudah ada di bandara bersama sang ayah. Tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Dan sepertinya tidak ada yang berniat memulai percakapan. Kibum berjalan di belakang tuan Cho. Dia mengikuti langkah ayahnya. Bandara sangat ramai hari itu lebih dari hari biasanya.

Di pintu bandara, dua namja remaja berumur 18 tahun dan 15 tahun keluar dari taksi yang mereka tumpangi. Mereka sedang terburu-buru untuk menjemput ahjussi mereka yang akan segera tiba dari penerbangannya. Terlihat remaja yang lebih tua berjalan di depan yang lain.

“Ayolah Hae... cepatlah.. kita akan membuat ahjussi menuggu nanti. Jangan bermain-main dengan pintu bandara itu Hae!” Setelah mengatakan hal itu namja itu tertegun, dia merasa pernah mengalami hal ini tapi dia tidak tahu kapan dan dimana. Tidak ingin mengambil pusing dia mengabaikan hal itu.

Donghae yang mendengar teguran hyungnya hanya meringis lebar memperlihatkan giginya. Sedangkan hyungnya menggelengkan kepala. Setelah Donghae ada di sampingnya, mereka segera kembali berjalan.

Flashback

“Kyuhyunie~ Kibumie~ Ayo cepatlah... kalian akan membuat appa dan eomma menunggu nanti. Jangan bermain-main dengan pintu bandara!” Jung soo tak habis pikir dengan kedua adiknya itu. Mereka sedang terburu-buru, tapi Kyuhyun malah bermain-main dengan pintu bandara yang mernurutnya sanat menarik perhatiannya, sedangkan Kibum menarik-narik tangan saudara kembarnya itu untuk segera menyusul hyung mereka yang berdiri beberapa meter di depan mereka.

Flashback end

Kibum yang sedang berjalan mendengar kata-kata itu karena dia belum berjalan terlalu jauh merasa seperti de javu, kata-kata itu pernah di dengarnya beberapa tahun yang lalu. Di tempat yang sama yaitu bandara.

Kibum berhenti, dia berbalik mencari sumber suara yang menarik perhatiannya. Dia melihat ke arah pintu bandara tapi dia tak bisa menemukan siapa yang berbicara tadi.

“Apa itu hanya perasaanku saja? Suara itu mirip dengan Jung soo hyung.”

“Kibum apa yang membuatmu terpaku disana?” Mendengar suara ayahnya Kibum kembali berjalan menyusul sang ayah.

Sambil menunggu jadwal keberangkatan pesawat mereka, Kibum berjalan-jalan sebentar disekitar bandara. Dia tadinya ke kamar kecil, tapi setelah itu dia memutuskan untuk melihat-lihat sejenak.

Samar-samar diantara banyaknya orang yang ada di bandara, dia mendengarnya lagi. Suara yang menurutnya mirip dengan hyungnya. Kibum tidak yakin, karena ini sudah sangat lama sekali dia tak bertemu hyungnya. Apalagi saat itu dia masih berumur 8 tahun. Tapi entah mengapa dia merasa suara ini sangat familiar. Sehingga dia mencoba mencari disekelilingnya.

Kibum melihat kesekelilingnya, dia sangat penasaran. Siapa yang memiliki suara itu. Kar

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cezablenk77 #1
Chapter 12: Sweet end... suka banget thor
tarysa #2
wah pernah baca ini di FFn deng
iloveonlykyu
#3
Chapter 12: all your stories are awesome! I am only using translator to read yet, they are really sweet, warm, touching and beautiful indeed :) Thankyu very much for sharing them ^__^
cezablenk77 #4
Chapter 11: kpan mereka bertemu Authornim?
cezablenk77 #5
Chapter 10: Authornim... Lama sekali update.nya....:'(
Tapi tidak mngecewakan... Lanjutannya ditunggu ya!!?
loveiswonkyu #6
Chapter 10: Authornim Fighting! Lanjutannyaaaaa juseyoooo
dewileitte123 #7
Chapter 10: ditunggu lanjutannya ya thor dan jangan lama2.. .
ladyelf #8
Chapter 10: penasaran banget.....
jangan lama" updatenya hehe...
fighting..
HyoraKim91 #9
Chapter 10: Kesabaranku berbuah maniiis..
Akhirnya dilanjut jga...
Owh...mereka ada di kota yg sama kah? Yya! Makin ga sbar nunggu mereka bersatu lgi..
Next ditunggu...
Fighting!