Dream 5

DREAM
Please Subscribe to read the full chapter

Malam ini Kyuhyun harus menelan kekecewaan karena hyung-nya benar-benar belum pulang saat makan malam tiba. Sehingga dia terpaksa makan malam sendirian. Kyuhyun tidak mau membuat Jung soo khawatir jika tahu dia belum makan malam karena menunggunya pulang. Setelah selesai dia membersihkan peralatan makan yang digunakannya dan Kyuhyun memutuskan duduk di dekat cendela sambil memperhatikan hujan yang turun. Merapatkan selimut yang sebelumnya sudah diambil di kamarnya untuk menyelimuti seluruh tubuhnya.

Suara guntur di luar rumah membuat Kyuhyun terbangun yang beberapa saat lalu tertidur. Di luar hujan sudah tidak sederas tadi, namun suara guntur masih cukup keras terdengar. Dia sedang menunggu hyung-nya pulang di sofa yang kemudian jatuh tertidur karena sangat mengantuk. Saat dia menoleh ke arah jam dinding yang tergantung Kyuhyun menghela nafas panjang.

Rasa khawatir akan keberadaan sang hyung yang belum kembali sungguh mengganggunya. Ini sudah pukul sebelas malam tapi tak ada tanda-tanda Jung soo akan pulang. Dia tak akan merasa tenang sebelum melihat Jung soo hyung-nya pulang dalam keadaan baik-baik saja.

“Hyung~ kenapa hyung belum pulang?” Kyuhyun menekuk kakinya dan menyandarkan kepalanya disana. Memeluk tubuhnya yang terasa kedinginan walaupun sudah menggunakan selimut tebal di sekitar tubuhnya.

“Eomma, kumohon jaga Jung soo hyung dimanapun hyung berada. Kyu sendirian eomma.” Air mata itu mulai mengalir seiring detik jarum jam yang berputar. Dia mulai merasa takut sekarang, perasaan sesak sejak kepergian sang hyung siang tadi semakin meluap. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Namun Kyuhyun segera menghapus air mata yang mengalir di pipinya, dia ingat pesan Jung soo untuk tidak sering menangis. Tapi tanpa bisa di cegah air mata itu kembali mengalir.

Setelah beberapa kali menghapusnya yang berakhir sia-sia, akhirnya dia membiarkannya. Isakan tangis mulai terdengar, dia sudah tak sanggup lagi untuk menahan sesak itu. Dia membutuhkan sang hyung. Dia hanya seorang anak kecil berumur 8 tahun yang masih membutuhkan orang-orang yang lebih dewasa di sekitarnya. Tapi saat ini tak ada seorang pun yang ada disisinya. Kyuhyun terus membenamkan kepalanya di antara lututnya.

‘Kyuhyunie~’

Kyuhyun merasakan ada tangan yang mengelus kepalanya. Saat dia mengangkat kepalanya tak ada siapapun bersamanya. Apa itu hanya ilusinya semata karena dia begitu menkhawatirkan sang hyung. Kyuhyun tak tahu itu.

“Hyung! Hyung dimana? Hiks... Kibumie... Hiks... Kyu tidak tahu hyung ada dimana, hyung belum pulang Kibumie” Setelah kelelahan karena menangis Kyuhyun jatuh tertidur. Dia meringkuk di sofa itu. Menunggu Jung soo hyung-nya pulang, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi pada sang kakak sesungguhnya.

.

.

“Kyuhyunie~ apa kau sedang menangis sekarang? Jangan menangis Kyu, maafkan aku yang tak ada bersamamu.” Disaat yang sama di negara berbeda, Kibum bisa merasakannya. Mungkin ini yang di sebut ikatan batin saudara kembar. Kibum dapat merasakan kesedihan saudara kembarnya. Perasaan itu semakin lama semakin kuat, sehingga membuatnya tanpa sadar meneteskan air matanya. Dia memang jarang menangis, tapi perasaannya kali ini membuatnya tidak dapat tahan air matanya mengalir. Tak ada isakan yang keluar dari bibirnya, hanya bulir-bulir itu terus mengalir tanpa bisa di cegah.

Kibum memandang keluar cendelanya, membuka sedikit cendela itu membiarkan udara masuk ke kamarnya. Dia ingin melihat langit lebih jelas. “Kyuhyunie~ apapun yang terjadi kita pasti bisa melaluinya. Sesulit apapun rintangannya, aku tahu kita bisa melewatinya. Walaupun kita tak berada di tempat yang sama, tapi kita memandang langit yang sama bukan?”

Kibum menutup pintu cendelanya dan beranjak untuk mengambil biolanya. Dia menyentuhnya, perlahan dia mulai memainkannya. Dia tak khawatir akan ada yang terganggu dengan permainannya. Ayahnya sedang tidak ada, dan hanya ada para maid yang ada di sana. Yang pasti tidak akan mengusik sang majikan. Mereka justru merasa terhibur dengan permainan Kibum, permainan yang sesungguhnya membuat siapa saja yang mendengarnya tersentuh. Mereka dapat merasakan kesedihan dalam permainan itu.

.

.

Kyuhyun terbangun mendapati dirinya masih berada di sofa. Dia segera menoleh kearah cendela, ternyata ini sudah pagi. Dia segera turun dari sofa itu dan berlari menuju kamar hyungnya.

“Hyung!” Kyuhyun menerobos masuk kamar itu tapi tak ada tanda-tanda Jung soo ada disana. Kamar Jung soo masih sangat rapi. Kyuhyun terus saja mencari ke kamar mandi dan juga dapur. Rumah itu tidak besar tentu saja Kyuhyun sudah mencari ke penjuru rumah.

“Jung soo hyung tidak ada, apa hyung belum pulang? Tidak, mungkin saja hyung sudah berangkat sekolah. Baiklah, Kyu akan ke sekolah hyung saja. Tapi nanti Kyu dimarahin hyung kalau bolos sekolah? Tidak tidak, biar saja hyung marah. Kyu mau bertemu Jung soo hyung!” Kyuhyun memutuskan untuk segera membersihkan tubuhnya dan segera menemui Jung soo di sekolah.

“Mata Kyu besar sekali. Pasti gara-gara menangis tadi malam. Uuh... Kyu jadi seperti zombie.” Gumamnya saat dia mematut dirinya di cermin. Kyuhyun menempuk pipinya dengan kedua tangannya mencoba menyemangati dirinya sendiri.

.

.

Kyuhyun berjalan kaki untuk pergi ke sekolah Jung soo. Tapi di tengah perjalanan dia berhenti, dia berpikir mungkin sebaiknya dia mencari Jung soo di tempat kerjanya terlebih dahulu. Karena tidak mungkin hyungnya meninggalkannya sendirian di rumah lalu berangkat sekolah tanpa membangunkannya. Setelah dia berjalan cukup jauh ke restoran Shin ahjussi Kyuhyun melihat banyaknya orang-orang yang berkerumun di sekitar jembatan besar yang juga merupakan sebuah jalan raya. Jembatan itu memang jalan yang harus di lalui untuk mencapai daerah dimana restoran Shin ahjussi berada.   

Kyuhyun sangat penasaran dengan apa yang terjadi disana. Beberapa mobil kepolisian, tim SAR, dan juga ambulan terdapat di sekitar jalan itu. Kyuhyun berusaha menerobos kerumunan yang berdesakan ingin melihat dari dekat.

“Sebenarnya apa yang terjadi?”

“Semalam sebuah bis yang menghindari sebuah truk menabrak pembatas jalan jembatan ini dan jatuh ke sungai. Pihak kepolisian dan tim penyelamat itu sedang berusaha mengevakuasi para korban. Beberapa korban bahkan belum ditemukan karena sungai sangat deras karena hujan.”

Kyuhyun mendengar orang-orang di sekitarnya saling berbisik. Sehingga sedikit banyak dia tahu apa yang terjadi. Namun hal itu membuat perasaannya kembali kacau, mendengar pembicaraan orang-orang dewasa disekitarnya membuat

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cezablenk77 #1
Chapter 12: Sweet end... suka banget thor
tarysa #2
wah pernah baca ini di FFn deng
iloveonlykyu
#3
Chapter 12: all your stories are awesome! I am only using translator to read yet, they are really sweet, warm, touching and beautiful indeed :) Thankyu very much for sharing them ^__^
cezablenk77 #4
Chapter 11: kpan mereka bertemu Authornim?
cezablenk77 #5
Chapter 10: Authornim... Lama sekali update.nya....:'(
Tapi tidak mngecewakan... Lanjutannya ditunggu ya!!?
loveiswonkyu #6
Chapter 10: Authornim Fighting! Lanjutannyaaaaa juseyoooo
dewileitte123 #7
Chapter 10: ditunggu lanjutannya ya thor dan jangan lama2.. .
ladyelf #8
Chapter 10: penasaran banget.....
jangan lama" updatenya hehe...
fighting..
HyoraKim91 #9
Chapter 10: Kesabaranku berbuah maniiis..
Akhirnya dilanjut jga...
Owh...mereka ada di kota yg sama kah? Yya! Makin ga sbar nunggu mereka bersatu lgi..
Next ditunggu...
Fighting!