Dream 1

DREAM
Please Subscribe to read the full chapter

Terlihat seorang pria paruh baya sedang duduk disofa ruang tengah bersama dua orang anak lelaki berumur 5 tahun di sampingnya. Dia sedang memegang dua buah alat musik di pangkuannya dan dua orang anak itu merupakan cucu kembarnya. Mereka sedang berlibur kerumah sang kakek selama beberapa hari bersama sang hyung tertua yang terpaut 5 tahun dengan mereka. Namun hyung mereka sedang membantu sang nenek di kebun belakang rumah merawat tanaman. Sedangkan kedua orang tua mereka sedang sibuk bekerja dan tidak bisa ikut berlibur bersama ketiganya.

"Kibumie~ Khuhyunie~ biola kembar ini kakek berikan kepada kalian, kalian harus menjaganya dengan baik ne" Cho Yongwa memberikan sepasang biola berwarna putih dan hitam itu kepada dua cucu kembarnya yang sedang duduk di sisi kiri dan kanannya.

"Ini untuk kami kakek?" tanya Kyuhyun senang kepada Yongwa yang ada di samping kanannya dengan menatap takjub biola yang ada di pangkuannya. Kyuhyun mendapatkan biola berwarna putih dengan ukiran berwarna hitam di kedua sisinya. Dan saudara kembarnya, Kibum, mendapatkan biola yang berwarna hitam dengan ukiran berwarna putih. Di bagian belakang leher biola terdapat ukiran K&K yang mengisyaratkan inisial nama kedua bocah kembar itu.

Yongwa menggangguk untuk menjawab pertanyaan sang bungsu yang lahir 9 menit setelah sang saudara kembarnya lahir. Yongwa terus tersenyum memperhatikan keduanya sambil mengelus kepala cucu-cucunya. Kibum yang duduk di samping kiri kakeknya hanya duduk diam sambil mengusap biola yang didapatnya di pangkuannya sambil tersenyum kecil. Sorot matanya terpancar rasa kagum dan senang yang tak dapat disembunyikan di balik wajah tenangnya.

Yongwa sengaja memesan sepasang biola kembar yang memiliki ukiran unik di kedua sisinya. Biola yang terbuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara untuk bagian atasnya, kayu maple untuk bagian samping, bawah dan leher biola, dan untuk bagian papan jarinya menggunakan kayu eboni. Dia memesan kedua biola itu kepada sang sahabat yang berprofesi sebagai luthier, atau pengrajin biola secara khusus beberapa waktu lalu.

Dia tahu kedua cucunya memiliki bakat yang luar biasa dalam hal musik, sama seperti hyung mereka, namun bedanya dia lebih menyukai piano, sehingga Yongwa memberikan sebuah piano untuk cucu pertamanya itu. Dia berharap mereka bertiga suatu saat bisa berdiri di panggung yang sama memainkan musik yang akan membuat orang lain tersenyum.

"Waaahh...kalian sudah mendapatkan hadiah alat musik dari kakek ternyata" Jung soo datang bersama sang nenek dengan membawa piring berisi penuh dengan biskuit yang dibuat nenekny dan neneknya membawa sebuah nampan dengan minuman segar di atasnya.

Setelah menyiram bunga di kebun belakang rumah dan membuat cemilan keduanya akhirnya ikut bergabung di ruang tengah. Jung soo duduk di samping sang nenek dan memperhatikan kedua adiknya sambil memakan biskuit yang dibawanya yang sudah diletakkannya di atas meja.

"Hyung~ hyung~ nanti kita bertiga bermain bersama ya, aku dan Kibumie dengan biola kami dan hyung dengan piano milik hyung. Bagaimana? Iya kan Kibumie?" Kyuhyun mengutarakan keinginannya sambil memandang penuh harap kepada Kibum dan Jung soo.

"Uhm~ aku setuju" Kibum tersenyum semakin lebar dan menyakinkan bahwa dia menyutujui usulan saudara kembarnya.

"Bagaimana hyung?" Kibum mengalihkan pandangannya kepada kakaknya menantikan jawaban. Jung soo yang melihat keduanya begitu bersemangat tersenyum lebar, tentu saja dia akan menyetujuinya. Dia sudah tahu bahwa kedua adiknya itu akan mendapatkan hadiah biola dari sang kakek sebelumnya, jadi dia tentu sudah merencanakan hal itu juga. Tapi melihat bagaimana semangatnya adik-adiknya mendapatkan hadiah itu dia mengurungkan niatnya untuk mengutarakan lebih dulu. Dia ingin tahu apakah adik-adiknya memiliki pikiran yang sama, dan ternyata perkiraannya tak meleset membuatnya sangat senang akan hal itu.

"Tentu saja hyung mau" Jawaban Jung Soo menghasilkan sorakan gembira dari si kembar. Bahkan Kyuhyun mengangkat kedua tangannya ke atas memperlihatkan betapa bahagianya ia. Sedangkan Kibum tersenyum lebar memperlihatkan killer smile yang entah sejak kapan dimilikinya.

Sang nenek yang dari tadi melihat interaksi ketiga cucunya tampak bahagia, selalu memperlihatkan senyum hangatnya.

"Nah sekarang, ayo makan biskuitnya"

"Okeeeee" sahut ketiganya kompak. Si kembar meletakkan terlebih dulu biola mereka, dan mereka semua menghabiskan waktu sore itu dengan saling melemparkan lelucon yang membuat suasana rumah semakin hangat. Mungkin kebahagian mereka akan terasa lengkap jika kedua orang tua mereka bertiga juga berkumpul, tapi m

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cezablenk77 #1
Chapter 12: Sweet end... suka banget thor
tarysa #2
wah pernah baca ini di FFn deng
iloveonlykyu
#3
Chapter 12: all your stories are awesome! I am only using translator to read yet, they are really sweet, warm, touching and beautiful indeed :) Thankyu very much for sharing them ^__^
cezablenk77 #4
Chapter 11: kpan mereka bertemu Authornim?
cezablenk77 #5
Chapter 10: Authornim... Lama sekali update.nya....:'(
Tapi tidak mngecewakan... Lanjutannya ditunggu ya!!?
loveiswonkyu #6
Chapter 10: Authornim Fighting! Lanjutannyaaaaa juseyoooo
dewileitte123 #7
Chapter 10: ditunggu lanjutannya ya thor dan jangan lama2.. .
ladyelf #8
Chapter 10: penasaran banget.....
jangan lama" updatenya hehe...
fighting..
HyoraKim91 #9
Chapter 10: Kesabaranku berbuah maniiis..
Akhirnya dilanjut jga...
Owh...mereka ada di kota yg sama kah? Yya! Makin ga sbar nunggu mereka bersatu lgi..
Next ditunggu...
Fighting!