Chapter 6 - Mom and dad

DAFFODIL
Please Subscribe to read the full chapter

Kyung Soo memicingkan mata, matahari menyelusup sebagian melalui gorden kamarnya yang sedikit terbuka, tepat mengenai matanya yang beberapa detik lalu masih terpejam.

Menggeliat dan menguap, kemudian dia duduk di kasur, melirik jam digital di nakas yang menunjukkan angka 11. Meraba matanya yang masih bengkak, semalam dia dan keluarga –baru–nya tidur pukul 3 pagi, setelah Baek Hyun berkata penuh tangisan tentang ‘luka’ yang dia tutupi selama ini.

Sebenarnya, Kyung Soo berharap itu adalah mimpi. Dia tidak benar-benar mengerti, kenapa ayah dan ibunya dengan enteng memenuhi keinginan Baek Hyun. Baiklah, jika tidak di penuhipun Baek Hyun akan frustasi dan mengembalikannya menjadi seorang laki-laki adalah mustahil. Pil hormon telah menghentikan hampir seluruh gen laki-lakinya, itulah mengapa rambutnya lebih tebal, bulu-bulu di kaki dan ketiaknya lebih sedikit di banding pemuda lain, perubahan vokalnya dan perubahan-perubahan lain yang Baek Hyun sebutkan semalam telah terjadi selama dia mengkonsumsi pil tersebut.

Ide untuk operasi sebenarnya sangat gila, Kyung Soo tidak berharap Baek Hyun sampai nekat melakukannya. Namun, alasan kakak laki-lakinya tersebut begitu kuat. ‘Luka’ Baek Hyun adalah satu-satunya ‘luka’ yang sangat sulit di sembuhkan, itu membekas bahkan di bawah alam sadarnya. Tapi, memiliki seorang kakak transgender? Kyung Soo tidak bisa mengatakan apa yang dirasakannya.

” Kau sudah bangun?”

Kyung Soo menoleh, Nyonya Han –ibunya– berdiri di pintu kamar tersenyum, masuk ke kamar dan duduk di sebelah Kyung Soo.

” Kau pasti terkejut dengan kejadian semalam..” Nyonya Han berbicara, menatap jendela kaca besar di depannya.

” Lumayan..” Jawab Kyung Soo, menggeser tempat duduknya.

” Maaf, kau pasti akan malu ketika orang lain tahu tentang memiliki kakak laki-laki seorang transgender..”

Kyung Soo bergeming.

” Bisakah kau memaafkan Baek?” Tanya Nyonya Han, menatap Kyung Soo yang menunduk di sampingnya.

” Tidak ada yang bersalah, tidak ada yang perlu di maafkan..” Kyung Soo menghela, segala macam kata-kata protes tentang Baek Hyun tertahan dalam tenggorokannya begitu melihat wajah Nyonya Han. Orang yang akan menanggung malu besar dan penuh resiko bukanlah diri Kyung Soo tetapi, ibunya..

” Kudengar dari Jongin kau pintar memasak, dia bilang bahkan masakanmu lebih enak di banding Baek..” Nyonya Han mengalihkan pembicaraan.

” Lumayan, aku selalu memasak untuk Sehun dan Yeol hyeong dulu..”

Nyonya Han mengangguk, menyentuh pergelangan tangan Kyung Soo dan menariknya.

” Bantu ibu memasak, ibu tidak bisa memasak sendirian.. Baekki belum bangun, kurasa dia akan terlambat hari ini..”

Kyung Soo mengangguk kecil, ada sengatan aneh yang mengalir dari tangan ibu barunya. Kyung Soo tidak mengingat seberapa lembut tangan ibunya ketika dia masih hidup, tetapi, tangan ini adalah tangan paling lembut yang Kyung Soo tahu.

Nyonya Han membuka lemari es, keningnya berkerut cukup lama, Kyung Soo memperhatikan di balik punggungnya.

” Daging sapi dan kimchi?” Dia menoleh pada Kyung Soo. ” Kalian hanya memiliki ini?” Tanyanya.

” Baek hyeong belum berbelanja..”

Nyonya Han mengangguk.

” Bagaimana kalau kita berbelanja?” Dia melihat jam dinding di dapur.

” Pukul sebelas supermarket sudah buka, kan?”

Kyung Soo mengangguk, masih menatap Nyonya Han yang berlari ke ruang perpustakaan, mengambil jaket dan dompet dalam tasnya.

” Kau bisa menyetir?” Tanya Nyonya Han kemudian. Kyung Soo mengangguk kaku, Nyonya Han melemparkan kunci mobil padanya.

” Ta-tapi, aku tidak memiliki izin mengemudi..”

” Tidak apa-apa, ibu akan bertanggung jawab jika ada sesuatu!” Ucap Nyonya Han, cekikikan sambil berjalan keluar. Kyung Soo mendengus.

Tidak memakan waktu cukup lama untuk mencapai Supermarket dari kondominium mereka. Kyung Soo mendorong trolly besar dan menatap punggung kecil milik Nyonya Han yang berada di depannya, sibuk memilih bahan makanan yang akan di beli.

Kyung Soo tidak pernah berbelanja bersama ibu maupun ayah, dia hanya berbelanja sendirian kadang di temani Sehun.

” Kau suka kubis?” Pertanyaan itu membuat Kyung Soo tersadar dari lamunannya. Dia menggeleng. Nyonya Han meletakkan kembali kubis di freezer.

” Kenapa di letakkan kembali?”

” Karena kau tidak menyukainya, meskipun anak-anakku yang lain menyukai kubis, tapi jika salah satu di antara mereka tidak akan memakannya.. Percuma, iya kan?” Nyonya Han berkata tanpa memandang Kyung Soo yang kini terdiam di tempat.

” Apa kau baik pada setiap orang?”

” Tergantung..”

” Kenapa kau baik pada kami?”

Pertanyaan itu menghentikan langkah wanita tersebut, dia menatap sosis kalengan di depannya. Lama.

” Tentu saja karena kau anakku..”

” Aku anak tiri—”

” Aku tidak perduli Kyung, kau anak tiri, atau anak kandungku.. Kau adalah anak dari suamiku, aku menikah dengan ayahmu, itu berarti otomatis kau adalah anakku. Hukum mengatakannya, dan aku menginginkannya juga..”

Kyung Soo terdiam mendengar penjelasan Nyonya Han.

” Aku sangat menyukai anak-anak sejak masih remaja, aku berharap mempunyai selusin anak laki-laki, tentu saja ketiga belas adalah anak perempuan. Aku lahir sebagai anak tunggal, ibu dan ayahku selalu bekerja, tidak ada saudara yang mengajakku bermain dan berbagi cerita Kyung..” Nyonya Han bercerita, Kyung Soo menjejeri langkahnya.

” Aku senang kalian hadir dalam kehidupan kami, seperti yang kukatakan tadi malam. Kalian adalah hadiah Tuhan dari kami.. Aku bangga memiliki kalian..”

” Itulah mengapa aku iri pada keluarga anda, Nyonya Han..” Kyung Soo berkata.

” Iri?”

” Kau mempunyai hati yang lembut, aku sudah lama menginginkan seorang ibu hadir dalam kehidupan kami. Aku bahkan melupakan sosok seorang ibu..”

Nyonya Han tertawa, mengelus puncak kepala Kyung Soo.

” Kau mendapatkannya sekarang..”

Kyung Soo tersipu.

” Bolehkah aku memanggilmu—ibu?”

Nyonya Han mengangguk, dia mengecup pipi Kyung Soo yang kemudian protes dan wajahnya memerah karena malu. Beberapa orang melirik ke arah mereka.

.

Baek Hyun menatap memo dengan tulisan ibunya yang menempel di kulkas, dia menghela nafas, salahnya sendiri bangun sangat terlambat. Membuka kulkas, pemuda itu menuangkan air ke dalam gelas ketika ayahnya keluar dari ruang perpustakaan.

” Selamat pagi, ayah..” Sapa Baek Hyun, tuan Park sedikit terkejut tidak menjawab sapaan Baek Hyun namun senyum sekilas terukir di wajahnya. Berjalan menuju dapur.

” Ayah ingin minum kopi?”

” O-oh i-ya, Baek, kau bisa membuat kopi?”

Baek Hyun mengangguk. Segera membuatkan kopi untuk ayah tirinya tersebut. Tuan Park duduk di depan TV, menyalakannya dan mencari channel berita dengan segera.

” Ayah sangat menyukai berita?” Tanya Baek Hyun, duduk di samping tuan Park dengan secangkir kopi.

” Y-ya.. Mengamati nilai saham..”

Baek Hyun mengangguk. Suasananya agak canggung bagi mereka berdua. Ini kali pertama mereka hanya berdua, tuan Park bukanlah ayah yang selalu menghabiskan waktu berduaan bahkan dengan anak-anaknya sekalipun.

” Oh, hyeong.. Kau sudah bangun?” Jongin turun dari tangga sambil menggaruk tengkuknya, tuan Park sedikit lega, karena nyatanya dia tidak berduaan saja dengan Baek Hyun.

” Kau sangat terlambat Jongin..”

Jongin hanya nyengir, duduk di samping kanan tuan Park, menatap TV.

” Ayah, bisa aku pindahkan channelnya? Berita di siang hari membuat otakku meleleh..” Ucap Jongin sambil tertawa.

” O-oh, si-silahkan..” Tuan Park tidak bisa menolak.

” Jongin! Ayah sedang menonton berita! Tidak sopan!” Baek Hyun mengomel.

” Tidak apa-apa..” Ujar tuan Park akhirnya, Jongin menjulurkan lidahnya, merasa di bela, Baek Hyun mendengus.

” Ayah, ini kopimu? Bisa aku mencicipinya?”

” Jongin!”

Baek Hyun memukul tangan Jongin yang berada dekat cangkir tuan Park.

” Ti-tidak apa-apa, kita bisa membaginya..” Ujar tuan Park.

Jongin kembali terkekeh, menyesap kopi pahit tuan Park.

Tuan Park merasa sesak, ini benar-benar berbeda dengan anak-anaknya. Bahkan mereka tidak bisa bermanja dengan santai padanya ketika di rumah.

” Hei! Kalian sedang menggangu ayah?” Joon Myun bicara dan turun ke lantai satu, duduk di samping Baek Hyun, kini tuan Park di himpit oleh anak-anak tirinya.

” Apakah.. Kalian selalu sesantai ini?” Kalimat itu terlontar dari mulut tuan Park membuat ketiga anak tirinya menoleh.

” Maksud ayah?”

” O-oh ti-tidak maksudku—

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ErnaMurti #1
Chapter 11: Serius, ceritanya bagus banget. Konfliknya ngenaaaaa.. Udah kaya baca fanfic detektif kayanya, banyak teka-tekinya gitu jadi sambil baca sambil mikir juga. Haha, pokoknya daebak deh author! Tapi endingnya kepribadian gandanya sehun tetep ga hilang?
keyhobbs
#2
Chapter 11: aigoo...serius ini keren bnget, cara author mengombang-ambing perasaanku#aciee:D terus gmana cara author membuat aku nebak2 teka-teki yg ada itu tuh keren bnget sumpah! Author I really really really love this story^^
lightmover0488 #3
NICE STORY!! JJANG~
hirosima #4
Chapter 11: sempurna, cinta keluarga. apa kau penulis sungguhan, maksudku kau sudah menerbitkan sebuah buku diluar fanfic? kau seperti profesional. q bkn fans exo tp q menyukai tulisanmu, lepas dr status fans atau grup q salut dg karyamu. keep writing! :)
hirosima #5
Chapter 11: sempurna, cinta keluarga. apa kau penulis sungguhan, maksudku kau sudah menerbitkan sebuah buku diluar fanfic? kau seperti profesional. q bkn fans exo tp q menyukai tulisanmu, lepas dr status fans atau grup q salut dg karyamu. keep writing! :)
dolphin159 #6
Chapter 11: Bru tw ada side storynya, aku bc di ffindo dr part prtm smpe end, critany jd lbih jlas di sini ttg msa kecilnya sehun
eunzha #7
Chapter 11: 대박 ><
asli keren banget banget banget ~>_<~
keren banget ceritanyaaaaa ><
telat bgt bacanya tp ini keren bgt idenyaaa
ampun banget, semua perasaan aku diubek2 sama cerita disetiap chapternya ><
eunzha #8
Chapter 11: 대박 ><
asli keren banget banget banget ~>_<~
keren banget ceritanyaaaaa ><
telat bgt bacanya tp ini keren bgt idenyaaa
ampun banget, semua perasaan aku diubek2 sama cerita disetiap chapternya ><
MinyeolPark #9
Chapter 11: kerennn banget ceritanya,gak nyangka kalo sehun yang selama ini chanyeol tutupi,disini karakter chanyeol bikin aku salut,duh dah gak tau mau ngomong apa,tapii akhirnya keluarga park bahagia :)
Vay1991 #10
Chapter 11: salah sangka deh. ternyata sehun pelakunya. yang punya kepribadian ganda dan kenapa juga chanyeol yang bersikap berbeda kalo d di hadapan sehun.
ceritanya penuh dengan nasihat kehidupan. keren