forgotten

Description

Forgotten, By Youngieomma

Pernikahan kita berakhir saat hari jadi ke empat tahun.

Aku mengingatnya, saat itu adalah hari pertama salju turun setelah tahun baru. Kau mengenakkan dress span pas body berwarna merah marun yang sangat cocok dengan kulit putih susu milikmu, kita makan malam dengan biasa setelah selama dua tahun kita tidak melakukannya.

Pernikahan kita berjalan tidak sehat selama dua tahun terakhir, percekcokan selalu terjadi tatkala kau menuntutku untuk berada di rumah setiap akhir pekan dan aku menolaknya. Mungkin aku terdengar egois, namun seharusnya kau lebih tahu mengenai kadar kesetiaanku terhadap pekerjaan ini.

Selama tujuh tahun bekerja sebagai seorang pegawai kantoran biasa dengan gaji super pas-pasan, aku akhirnya di angkat menjadi kepala bagian kantor cabang baru yang berbeda empat distrik jauhnya dari rumah kita. Aku bekerja 24/7 selama dua tahun terakhir, tanpa bisa sekalipun pulang atau menghubungimu untuk sekedar mendapatkan sorotan dan hujan pujian dari para petinggi perusahaan.

Jujur,

Itu adalah salahku.

Seharusnya aku bisa mengirimkanmu beberapa pesan singkat.

Setidaknya,

Aku bisa memberikan panggilan telepon beberapa menit di setiap harinya untukmu.

Tapi,

Aku tidak melakukannya.

" Tidakkah kau merindukanku, Yixing?"

Itu adalah pesan terakhir yang masuk ke ponselku sebelum kau memutuskan perpisahan ini.

Kemudian hari itu tiba,

Ketika kau mengirimkanku sepucuk surat beramplop coklat, berlabel pengadilan besar di Seoul. Aku menduga hal ini akan terjadi.

Aku membuka amplop tersebut dan mendapati surat cerai dengan cap milikmu disana.

Tanpa bertanya mengapa kau memutuskan bercerai denganku, aku melakukan hal yang sama denganmu, menyetujui perceraian tersebut meskipun sejujurnya aku tidak mau melakukan hal itu.

Dan hari sebelum sidang aku mengajakmu untuk makan malam, makan malam perpisahan. Kau banyak tersenyum malam itu, satu hal yang aku tidak pernah perhatikan adalah bahwa tubuhmu bertambah kurus, bawah matamu menghitam dan kau tak seceria biasanya.

" Aku tidak akan melupakanmu Yixing, walaupun kita berpisah.." Kau berkata di sela kunyahanmu.

Aku mengangkat wajahku, menatapmu, menarik ujung bibirku dan berusaha tersenyum semanis mungkin.

" Semoga ini keputusan terbaik.." Ucapku.

Dan kau tersenyum.

Kau tertawa, tapi tawamu tak serenyah dulu.

Kau berada di hadapanku, tapi tatapanmu kosong.

Kau tersenyum, tapi tidak seindah dulu.

Ada apa?

Aku berpikir,

Bukankah kau yang menginginkan perpisahan ini? Mengapa kau yang terlihat terpuruk?

Kemudian,

Keputusan sidang ditentukan dan kita bercerai.

Kupikir, setelah perceraian denganmu diriku akan baik-baik saja. Karena selama dua tahun terakhir aku tidak pernah berhubungan denganmu, jadi kupikir semuanya akan terasa sama.

Namun,

Ada ruang kosong dihatiku yang kemudian menjadi sembilu, mengiris setiap relung, membuatku tidak semangat melakukan apapun.

Apa yang salah?

Tak ada jawaban.

Karena, aku pun tak tahu jawabannya.

Hari-hari berlalu tanpa sesuatu yang menarik, buatku segalanya menjadi mati rasa. Meskipun pekerjaanku membaik, gajiku bertambah, namun aku tidak merasa bahagia, tujuanku jadi tak kasat mata.

Apa yang salah?

Waktu terasa berhenti untukku.

Tiga tahun aku mendapati diriku kini bergelimang harta, segala apa yang kuimpikan menjadi kenyataan, aku kembali ke kota dimana dulu kita pernah mereguk kebahagiaan berdua, ku telusuri setiap sudut untuk mengingat bagaimana pertemuan denganmu dahulu atau bagaimana indahnya hidup bersamamu dahulu.

Tak ada kabar terdengar darimu semenjak perpisahan kita. Aku selalu menahan diri untuk mengetahui kondisimu. Aku harap kau mendapatkan yang lebih baik di banding diriku.

Aku belum mempunyai siapapun di hidupku, sejujurnya bagiku, hanya dirimulah tambatanku. Tapi kenapa dengan bodohnya aku menandatangani surat cerai tersebut tiga tahun lalu?

Mungkin aku bodoh.

Mungkin aku egois.

Mungkin aku terlalu terobsesi dengan pekerjaanku.

Mungkin aku juga sedikit kecewa padamu.

Mungkin keputusan bercerai sangatlah terburu-buru dan,

Mungkin aku menyesalinya sekarang.

Dan,

Hari itu tiba,

Ketika tanpa sengaja aku melihat sosokmu di kedai kopi langganan kita, memakai dress span pas body merah marun di akhir pertemuan kita, kau duduk di pojok dekat jendela.

Aku terpesona melihatmu,

Kau semakin cantik, dengan rambut coklat tua. Kulihat kau tersenyum kecil ketika seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun berlari ke arahmu.

Apakah itu anakmu?

Apakah kau sudah mempunyai seorang suami lagi?

Ku hampiri dirimu,

Aku tersenyum.

Kau menatapku,

Tatapan kosong.

" Hai.." Aku menyapa, dengan senyum.

Kau masih menatapku. Kosong.

" Sudah lama ya.."

Kau tetap menatapku.

" Kau terlihat lebih cantik sekarang.." Ucapku, mencoba memecah kecanggungan yang kau ciptakan.

" Mom.." Bocah laki-laki tersebut mendekatimu, menarik jari jemari lentikmu.

" Apakah itu anakmu?" Tanyaku.

Kau mengangguk kaku.

Aku mengangguk.

Bocah itu mengerling padaku, menatap di balik punggungmu.

" You wanna go home?" Kau bertanya pada bocah tersebut yang kemudian di jawab anggukan olehnya.

Aku tetap terdiam di tempat ketika kau mulai membereskan barang-barang di meja kedai kopi tersebut.

Kau sepertinya masih marah padaku, bahkan tersenyum pun tidak. Apakah hubungan mantan suami dan istri akan selalu seperti ini?

Tanpa sadar, aku menghela.

" Kau akan pulang?" Tanyaku.

Kau mengangguk.

" Sepertinya, aku mengganggumu.." Ujarku kemudian, menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

Kau menatapku sekali lagi, keningmu berkerut. Berdiri, kau mengigit bibir bawahmu. Kebiasaanmu ketika sedang berpikir.

Kau membuka mulutmu, memulai untuk bicara padaku,

Dadaku berdegup keras menanti kalimat apa yang akan kau ucapkan,

Dan,

Kalimat itu meluncur dari bibirmu.

 

 

" Maaf.. Anda.. Siapa?"

. Fin.

Foreword

gak tahu ini melintas gitu aja di otak haha

Comments

You must be logged in to comment
Isminftr #1
Aduh... kenapa tiba2 muncul pertanyaan anda siapa ya diakhirnya itu? Hm... kemungkinan-kemungkinan terburuk mulai muncul diotakku nih
SungRaa #2
cast nya layi nih ???
kkkkkk

suka suka reader kann endingnya ??
kkkkkkk
luhaena241
#3
Duar!! Poor Yixing -,-
Penyesalan memang selalu adanya diakhir :(