Chapter 2

The First Autumn

Junhee's POV

Hari ini udara pagi yang dingin, matahari yang bersinar mendung diiringi bunyi nyaring ceret yang menandakan airnya telah panas, menyambut hari baru. Aku  terbangun, melakukan aktivitas seperti biasa, membereskan kamar yang selalu berantakan meskipun telah dibereskan. Setelah terlihat beres bagiku –entah orang lain-, aku lalu pergi mandi dan sarapan. Hari ini hari pertama aku memasukki sekolah baruku.

Sampai di sekolah aku menuju ruang guru untuk menanyakan dimana kelasku. Bel berbunyi. Aku memasukki kelas baru didampingi wali kelasku sekaligus yang akan mengajarakan mata pelajaran jam pertama di kelas. Kaki dan tanganku dingin sedingin cuaca hari ini, aku senang sekaligus bingung. Aku senang karena akan bertemu teman baru dan aku bingung apa yang aku harus lakukan? Aku belum mengenal mereka. Belum sempat aku menenangkan diri aku sudah sampai di depan pintu kelas.Lalu guru memanggilku, “Junhee masuklah, perkenalkan dirimu.” Aku masuk dengan langkahpelan dan kepala menunduk, pelan-pelan aku mengangkat kepalaku.

“Annyeonghaseyo Choi Jun Hee, Junhee imnida salam kenal gamsahamnida,” kataku dengan suara yang ku buat agar tidak bergetar karena gugup.

“Junhee-ah silakan duduk di tempat yang kau suka, atau kau bisa duduk di sebelah Jung Eunji,” kata guru menunjuk seorang perempuan berambut hitam lurus yang dibiarkan tergerai, di pojok belakang.

Aku berjalan ke tempat Eunji duduk,“Annyeonghaseyo boleh duduk disini?” Tanyaku.

“Tentu saja, lagi pula tempat duduk ini kosong. Silakan duduk aku Jung Eunji,” Katanya sambil menjulurkan tangan dan senyum ramah yang terpasang di wajahnya yang cantik.

“Ah Jung Eunjiaku Choi Jun Hee,gomawotelah diperbolehkan duduk disini,” Balasku.

“Ya! Choi Jun Hee,aku Baekhyun kau bisa memanggilku Baekki,lucukan?” Kata seseorang.

Aku mengedarkan pandangan keseluruh ruangan dan tak menemukan orang itu hingga seseorangg menendang kursiku ringan. Aku menoleh ke belakang ahh di belakangku ternyata. “Ahhh… anyeong,” Balasku sambil tersenyum. “Panggil saja aku Junhee,” Lanjutku.

“Junhee-ah hati-hati dengan orang yang duduk disebelahmu dia berbahaya,” Bisiknya di telingaku dan membuatku bingung.

“Ya! Baekki-ah! Masih untung aku memanggilmu Baekki bukan Bacon” Kata Eunji sambil menjitak kepala Baekki, “Aku mendengar kata-katamu. Junhee jangan percaya dia, kalau kau percaya dia,kau akan menyesal,” Lanjut Eunji sambil memutar tubuhnya kembali menghadap depan.Perkataan mereka berdua membuatku tambah bingung.

“Kalian kenapa tidak duduk bersama? Bukankah sebelum aku datang Eunji duduk sendiri dankau juga duduk sendiri?” Tanyaku pada mereka.

“Ya! Siapa yang tahan duduk dengan anak seperti dia,” Jawab Eunji.

“Ya! Kau pikir aku mau duduk denganmu? Duduk denganmu saja itu dengan terpaksa,” Kali ini Baekhyun yang menjawab.

Jam pelajaran terus berlanjut. Aku merasa senang karena bisa diterima di lingkungan baruku, di sekolahku dan di Korea tentunya. Akhirnya bel tanda istirahat berbunyi.

“Junhee-ah mari kita makan aku sudah sangat lapar,” Ajak Eunji.

 “Hm ayo! Aku juga penasaran ingin melihat keliling, setelah makan jadilah pemanduku ajak aku berkeliling sekolah ini Eunji,” Pintaku sambil berjalan keluar kelas.

“Baiklah, ayo percepat jalanmu,” Kata Eunji.

Aku pun menurut aku mempercepat langkahku sambil,melihat sekeliling tempat yang aku lewati hingga tanpa sadar aku menabrak seseorang.

“Ah! Mian, maaf karna aku tak melihat jalan,” Kataku sambil menunduk karena malu. Aduh! Aku ingin memanggil Eunji tapi urung karena diatelah jauh didepanku.

“Ah! Tak apa, maaf juga aku tak melihat ada orang sedang berjalan didepanku,” Kata orang yang aku tabrak.

Aku mengangkat kepalaku, “Ah… sekali lagi maaf,” Kataku. Ahh orang yang di bandara. Kemudian dia tersenyum. Aku membalas senyumnya.

 “Junhee-ah ayo cepat, katamu kau mau keliling sekolah kau harus cepat kalau tidak, bel masuk akan berbunyi,” Kata Eunji dari jauh.

 “Junhee-ah!! Kau sedang apa tadi dengan Suho? Kau kenal dia?” Tanya Eunji begitu sampai di kantin.

 “Hah? Tentu saja aku tidak kenal dia. Aku tidak sengaja menabraknya tadi, hehe,” Kataku. Jadi namanya  Suho.

 

Suho POV

Hari ini aku berangkat ke sekolah dengan langkah gontai. Aku membutuhkan liburaaaann aku ingin tidur lebih lama. Dengan langkah seperti orang mabuk aku menuju kamar mandi.

Sesampainya di sekolah aku melihat sekelebat bayangan seseorang yang familiar, aku mengikutinya dan tebakanku benar itu dia. Bagaimana dia bisa disini?

Saat pelajaran aku terus memikirkannya,  Ahhh apa yang harus aku lakukan?

8 tahun lalu.

Saat itu aku berjanji untuk terus mengabarimu meskipun kita telah berada pada jarak yang jauh. Maafkan aku, aku sakit cukup lama sehingga keluarga pindah lagi. Aku masih menyimpan semua surat-surat darimu, apakah kau masih menyimpan surat dariku? Kau ingat, aku memberikanmu sebuah gelang dari tanaman yang entah apa namanya, apakah kau masih menyimpannya? Kau juga begitu penasaran sampai-sampai kau berjanji padaku akan memberitahuku apa nama tanaman yang aku gunakan untuk membuat gelangmu, apakah kau sudah mengetahui namanya? Dong-ah, aku memanggilmu begitu, apakah ada oranglain yang memanggilmu begitu selain aku? Sekarang aku telah menemukanmu, apakah kau masih mengingatku? Begitu banyak kata-kata, pertanyaan yang aku ingin sampaikan padamu. Apakah posisiku telah tergantikan orang lain? Ingatkah, waktu kecil kau bilang setelah keluargamu berikutnya adalah aku orang yang kau sayangi.

Bel istirahat yang berdentang membuyarkan lamunanku. “Suho-ah kenapa kau? Apa yang sedang kau pikirkan? Kau terlihat lesu. Tunggu, biar ku tebak, apakah ini tentang gadis itu?” Tanya Kai yang duduk sebangku denganku. Aku balas menatapnya dengan tatapan tajam, “Ya! Kalau kau sudah menatapku begitu pasti jawabannya iya! Mau berbagi cerita? Sudah lama kau tidak menceritakannya,” Lanjut Kai.

Aku menyerah, “Dasar! Tapi kau memang benar,” Balasku dan pergi meninggalkannya.

“Ya! Tunggu aku ikut! Bagaimana ceritanya? Apakah kau telah menemukanya?” Kata Kai sambil mengejarku.

Aku pergi meninggalkannya tanpa memedulikannya. Aku kembali terlelap dalam pikiranku tentangnya hingga aku menabrak seseorang. Ahh ada apa kau Suhoo? Lihat!! Kali ini kau sampai menabrak orang.

“Ah! Mian, maaf karna aku tak melihat jalan,” Kata seseorang, aku menatapnya, ternyata dia seorang perempuan.

“Ah! Tak apa, maaf juga aku tak melihat ada orang sedang berjalan didepanku,” Kataku tak acuh, hingga aku teringat dia adalah gadis yang dibandara itu. Matanya saat menatapku, mengingatkanku pada seseorang. Aku tersenyum tipis untuk menandakan bahwa aku menerima permintaan maafnya.

“Eunji-ah ayo cepat, katamu kau mau keliling sekolah kau harus cepat kalau tidak, bel masuk akan berbunyi,” Kata seseorang dari jauh. Ahh jadi dia bersekolah disini?

Hari ini penuh sekali kejutan. Aku menghembuskan nafas berat.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
amusuk
#1
Chapter 10: akhirnya sempet jg baca TvT skrg liburan waktunya bc ff sampe puazzz.
Waah, Suho harusnya km nyuruh Junhee bantu2 drpd diajak janjian ama si Kkamjong, hehe.
Btw, tulisannya rapi lho, typo dikit2 no problem

Sekian komen yg gj ini, lanjutkan! *pinjem slogan Pak Sby*
Lsapk97
#2
Chapter 10: yuhuuu akhirnya update. go go go!
careless
#3
Chapter 10: school scedule. thanks for still reading *bighug*
myunglii
#4
Chapter 1: janji? janji apa? aaaaaa
ParkChanRa
#5
baca ceritaku juga ya...
makasih.. ^3^
myunglii
#6
waa sudah update ternyata xD
careless
#7
maaf jarang apdet. thanks for reading.... :DD *bighug*
myunglii
#8
AAAAAAAAAAA suho kemana??
myunglii
#9
baru baca chapter 5 wkwk
itu takut kenapa aaaa lanjutkann
careless
#10
thanks for reading.. :)