Junhee's POV

Udara musim dingin yang dapat membekukan darah menerpa wajahku begitu aku menapakkan kaki di tanah. Musim dingin ini adalah musim dingin pertama yang aku rasakan. Aku menarik jaket lebih rapat sambil berjalan keluar bandara. Perjalanan dari Indonesia ke Korea cukup melelahkan bagiku yang baru pertama kali pergi keluar negeri.

Meskipun hari sudah malam, banyak orang lalu-lalang dengan kesibukkan masing-masing. Aku mengambil tempat duduk kosong yang berada di sudut ruang tunggu. Ruang tunggu itu dikelilingi oleh dinding kaca besar yang bening sehingga aku dapat melihat setiap orang yang masuk, keluar ataupun hanya sekedar lewat. Sambil menunggu aku memasang headset ke telinga lalu memainkan lagu Exo berjudul ‘What is love’, hingga seseorang menepuk pundakku dengan cukup keras, “hai kemana saja kau noonn.....naa??” kata orang itu patah-patah di akhir ucapannya. Kaget. Sekian detik aku hanyamenatap wajah orang itu denganheran dan bingung.  Belum sempat aku menjawab orang itu menambahkan, “Mianhe, aku kira kau kakakku, maaf,” katanya dan langsung meninggalkanku pergi.

Orang itu pergi meninggalkanku dengan cepat. Aku yang belum pulih dari kekagetan terus menatapnya yang lari menjauh. Dia mengambil tempat duduk yang jauh dariku dan membelakangiku. Aku kembali fokus dengan lagu yang sedangku dengarkan hingga seseorang menepuk pundakku lagi, sebelum aku berbalik aku sempat berfikir apakah ini orang yang tadi lagi? Aku melihat ke tempat dia duduk dan dia masih ada disana, berarti siapa ini? Aku berbalik dan melihat pria berumur awal 40 sedang berdiri. Ohhh… aku menghembus napas lega karena setelah beberapa lama menunggu akhirnya aku dijemput.

“Junhee-ah ada apa? Kau terlihat kaget,” Tanya appa.

“Ahh… tenang saja appa aku hanya merasa lelah setelah perjalanan ini,” Balasku.

“Ahhh… maafkan appa membuatmu lama menunggu,”

“Tidak ayah, aku saja yang belum terbiasa,”

Appa membantuku membawa koper keluar bandara. Ketika aku berjalan keluar aku melewati bangku yang diduduki oleh orang yang mengira aku noonanya, aku menoleh padanya dan ketika aku menoleh dia menoleh padaku juga kemudian aku langsung membuang pandanganku kembali ke depan.

Suho's POV

Aroma musim dingin dan hawa musim dingin yang telah aku rindukan menerpa tubuhku. Aku menghirup dalam-dalam udara musim dingin ini seolah udara ini tak akan bisa ku hirup lagi. Aku berjalan keluar bandara dengan langkah ringan sambil menyenandungkan lagu ‘Exo - Into your world'. Begitu sampai di ruang tunggu, aku langsung mengedarkan pandanganku menyapu seluruh ruangan mencari sesosok orang yang aku kenal. BINGO!! Itu dia, aku menemukannya! Aku langsung berlari kecil-kecil ke arahnya. Ia duduk di pojok ruang tunggu mengenakan celana panjang berwarna hitam dengan jaket coklat dan syal abu-abu yang menggulung lehernya dan menutupi sebagian wajahnya. Aku langsung menepuk pundaknya. Dia kageet! Aku tertawa kecil dan berkata “hai kemana saja kau noon..........na??” kataku dengan patah-patah di akhir kalimat. Dia berbalik dan menatapku dengan bingung, aku balas menatapnya dengan rasa malu dan bersalah ahh…!! Ternyata aku salah orang dia bukan noona-ku, aku buru-buru menambahkan, “Mianhe, aku kira kau kakakku, maaf,” kataku dan aku langsung meninggalkanya pergi.

Aku mengambil tempat duduk yang jauh dari orang-yang-aku-kira-eonniku, aku berusaha melupakannya dengan memasang headset ketelinga dan memutar lagu ‘MAMA’ milik Exo. Karena aku duduk sendiri aku mulai melamun mengingat Wajahorang-yang-aku-kira-eonniku. Aku berusaha melupakan kejadian tadi tenanglah Suhoo kau tidak mengenalnya dan dia juga tidak mengenalmu. Aku berusaha menenangkan diri. Beberapa menit berlalu, aku merasabosan.  Aku kembali mengedarkan pandanganku ke luar jendela noona kenapa kau lama sekali? kemudian aku menoleh ke arah laindan aku melihatnya-orang-yang-aku-kira-noonaku-sedang memandangku dan aku langsung membuang pandanganku keluar menembus dinding kaca ruang tunggu karena malu.