Chapter 7

The First Autumn

Junhee's POV

Keringat dingin membasahi tangaku. Tanganku bergetar berusaha menenangkan diriku. Suho-ah kau dimana? Aku berjalan pelan-pelan sambil mengedarkan pandangan keseluruh arah dan mengucapkan namanya pelan. Berkali-kali aku menabrak orang yang lewat. Tiba-tiba seseorang memegang tanganku. Aku kaget. Jantungku berdenyut semakin cepat, tenggorokanku serasa tercekat menyebabkanku sulit bernapas.

“Waeyo? Kau kehilangan seseorang?” Tanya seseorang.

Aku berbalik, menghembuskan nafas lega sekaligus marah. “Ya!! Kemana saja kau!!? Aku mencarimu sampai aku menabrak orang-orang yang aku lewati!!” Kataku dengan marah dan memukuli Suho. Tiba-tiba Suho menahan tanganku yang memukulnya dan mendekatkan wajahnya hingga aku bisa melihat gambar wajahku di matanya seketika aku terdiam. Aku merasa sulit bergerak dan sulit berpikir.

“Jinjja?” Katanya, “Apa kau benar-benar begitu khawatir aku menghilang?” Lanjutnya.

Aku hanya memalingkan wajah. Aku merasa otakku berhenti bekerja seketika yang menyebabkanku sulit untuk menjawab pertanyaannya meskipun hanya jawaban ‘Ya’ atau ‘Tidak’.

Akhirnya Suho menjauhnya wajahnya, “Ayo makan,” Ajaknya masih memegang tanganku dan aku menurut saja ditarik olehnya. Kami berjalan dalam diam. “Neo,,, jangan pergi sembarangan kalau kau tak kenal daerah yang sedang kau kujungi,” ucapnya memecah keheningan dengan tetap menatap jalan. Aku tetap diam. “Kau mau makan dimana?” Dia berhenti berjalan dan memalingkan wajahnya menatapku. Aku masih diam ada apa ini? Aku merasa ada yang aneh, kenapa pikiranku bisa blank saat aku menatap matanya? ahh mungkin aku hanya lapar. “Ah, apakah kau marah? Bukankah seharusnya aku yang marah karena kau pergi begitu saja sedangkan aku harus menjagamu? Dan…”

“Baiklah,” Kataku memotong ucapannya, “Aku mau makan disana,” Kataku sambil menunjuk tempat yang tadi aku kunjungi dengan tangaku yang tidak digenggamnya.

“Ahhh… kau tahu? Tempat makan itu cukup enak. Aku sering kesana dengan Kai,” kata Suho dan tersenyum padaku. Aku pun ikut tersenyum Senyumnya menular! “Ya, begitu lebih baik,” Dia menyubit pipiku dengan cukup keras aku mengelus pipiku dan meringis menahan sakit dan aku balas mencubitnya dengan tak kalah keras dia juga meringis kesakitan ahhh dia lari!!. Aku mengejarnya, “Siapa yang kalah dia yang mentraktir,” Teriak Suho tanpa memedulikan persetujuanku. Dia, jinjja ahhhh aku mendesah lalu mempercepat lariku dan aku berhasil melewatinya dan sampai lebih dulu. Aku mengatur nafasku, “Ah oppa! Aku menang,” Aku tersenyum padanya begitu dia sampai sambil mengatur nafas. Aku  masuk mengikutinya dari belakang dan memesan makanan lalu duduk. Suho tetap diam, “Oppa apa kau merasa malu karena aku mengalahkanmu?” Tanyaku was was.

“Aniyo. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu,” Jawabnya. Matanya terlihat seperti sedang menerawang.

“Oh ya. Memikirkan apa?” Kemudian pelayan datang membawa makanan dan aku melihatnya seperti tak ingin menjawab pertanyaanku jadi kuputuskan untuk tidak menanyakan lebih jauh. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
amusuk
#1
Chapter 10: akhirnya sempet jg baca TvT skrg liburan waktunya bc ff sampe puazzz.
Waah, Suho harusnya km nyuruh Junhee bantu2 drpd diajak janjian ama si Kkamjong, hehe.
Btw, tulisannya rapi lho, typo dikit2 no problem

Sekian komen yg gj ini, lanjutkan! *pinjem slogan Pak Sby*
Lsapk97
#2
Chapter 10: yuhuuu akhirnya update. go go go!
careless
#3
Chapter 10: school scedule. thanks for still reading *bighug*
myunglii
#4
Chapter 1: janji? janji apa? aaaaaa
ParkChanRa
#5
baca ceritaku juga ya...
makasih.. ^3^
myunglii
#6
waa sudah update ternyata xD
careless
#7
maaf jarang apdet. thanks for reading.... :DD *bighug*
myunglii
#8
AAAAAAAAAAA suho kemana??
myunglii
#9
baru baca chapter 5 wkwk
itu takut kenapa aaaa lanjutkann
careless
#10
thanks for reading.. :)