Chapter 10

The First Autumn

 

Suho’s POV

“Kau baik saja kalau berpisah disini?” Tanyaku cemas.

“Ne oppa,” Dia mengangguk dengan mantap padaku tapi tidak dengan aku, hanya ragu dia bukan gadis kecil Suho pikirku dan aku berjalan, tidak berbalik tapi berjalan mundur menjauh sambil memandanginya. Setelah dia hilang di belokkan aku berbalik dan berjalan pulang.

Krringgg Krringg alarm berbunyi menghancurkan tidurku. Aku bangun dan langsung terngiang percakapan terkahirku dengan Junhee kemarin. Apakah dia sudah sampai rumah sekarang? Aku mendesah dan bersiap-siap berangkat ke sekolah.

                Begitu sampai disekolah aku tak sempat pergi ke kelas untuk mengecek apakah Junhee ada atau tidak tapi aku langsung pergi ke ruang latihan.

                3 jam berlalu tiba saatnya pertunjukan dimulai. Satu persatu teman-temanku tampil dan tibalah giliranku. Aku naik ke atas panggung dan menyanyikan lagu Into your world – EXO. Mataku menyapu keseluruh ruangan mencari sosok yang kukenal, hingga lagu pertamaku berakhir aku tak melihatnya.

                Lagu yang kedua aku nyanyikan dengan Eunji. Begitu bagian Eunji aku mendengar suara yang berbeda, tidak seperti suara Eunji. Benar saja, aku berbalik dan melihat Junhee berdiri di seberang panggung. Aku berusaha agar suaraku tidak bergetar karena kaget. Semua berjalan lancar hingga aku melihatnya.

Aku kembali terkaget dan kembali berusaha menjaga suaraku. Setiap detik terasa melambat begitu aku menyadari itu adalah dia, berbagai pertanyaan dan pernyataan muncul dalam benakku. Kali ini aku tidak salah lagi aku telah menemukannya. Berkali-kali aku menatapnya mencoba mencari penjelasan yang menguatkan pendapatku bahwa itu adalah dia.

                “Aigoo.. Suho-ah daebak!!” Chanyeol menyambutku di belakang panggung begitu aku selesai.

                “Dimana Eunji?” Tanyaku.

           “Eeeeihhh dia sedang sakit. Jadi kami harus mencari penggantinya,” Jawab Chanyeol menunjuk kearah Junhee dengan dagunya.

                Aku melihatnya mendekat, “Oppa gomawo dan maaf karena kau tidak bisa tampil dengan Eunji,” Kata Junhee dan memelukku sekilas bayangan ketika aku memeluknya kembali berkelebat dan membuatku merasakan detak jantungku bekerja lebih cepat dari biasanya. Aku merasa sekian detik darah menghilang dari wajah dan tanganku.

Tiba-tiba Kai datang dan menepuk pundakku keras, “Ya!! Suho-ah daebak!! Kenapa kau terlihat pucat?”

                “Ya! Kai aku mau cari minum dulu aku haus,” Dan aku meninggalkan mereka. Aku mencari minuman dan menghabiskannya dalam sekali teguk.

Aku berjalan mengikuti kakiku yang membawaku ke taman dan duduk di sana. Semua orang sedang berkumpul untuk menonton acara, hanya beberapa saja yang sedang berada diluar. Aku menghembuskan napas berat dan mendesah. Pikiranku kembali pada saat aku sedang bernyanyi di panggung. Aku yakin itu adalah dia. Aku telah menemukannya. Lalu apa yang harus kulakukan? bagaimana kalau dia tak ingat? Berbagai pertanyaan muncul dipikiranku bagaikan tikus yang menggerogoti apa saja yang ada didekatnya dan membuat napasku tersenggal.

Junhee’s POV

Aku sedang berdiri di gerbang sekolah menghadap jalan dengan pandangan kosong dan menghirup udara malam yang beraroma musim gugur. “Ya! Babo-ya apakah kau lupa?” Seseorang berteriak. Aku berbalik dan dia melambaikan tangan padaku dan berlari-lari kecil mendekat. Dan itu adalah Kai.

Aku mendesah, “Aisshhh biasanya kau memanggilku Junhee lalu tadi ‘Hee’ dan sekarang babo-ya…Ahhh” Kataku begitu dia berada di dekatku. Aku mengacak rambutku sendiri karena kesal lalu aku langsung berbalik lagi menghadap jalan.

“Ya mianhe aku tak tahu kau tak menyukai panggilan itu.” Aku mendengar nada menyesal dalam suaranya.

Aku berbalik menghadapnya dan mendesah keras, “Mwo!? Sekarang kau bilang aku tak menyukainya? Ya neo jongmal babo-ya aku hanya ingin kau memanggilku dengan satu nama saja. mengerti?”

“Wae? Wae? Bukankah menarik kalau mempunyai banyak nama?”

“Ya!! Molla!” Aku berteriak lalu berbalik kembali menghadap jalan dan mendesah lagi.

Kai berpindah yang tadinya berada di belakangku sekarang berada di depanku, “Yaaaa sekarang kau marah? Mianhe aku hanya bercanda. Ayo kita berangkat kajja,” Aku hanya menatapnya. Kemudian dia mengeluarkan tangan dari jaketnya dan menarikku pergi, belum kami pergi jauh terdengar suara seseorang berteriak.

“Kaiii, Iiiinn, Joooongg, KKiiimm,” Sontak kami menoleh. Aku mengankat alis merasa heran dan merasa mengenal suara itu tapi kenapa memanggil Kai dengan begitu aneh? Aku menyipitkan mata untuk melihat siapa yang memanggil Kai dan pertanyaanku terjawab begitu dia berada dalam jarak pandang. Aku melihat Suho berlari kearah kami. Saat mata kami bertemu aku merasa kekagetan timbul dalam dirinya.

“Ya! Suho-ah kenapa kau berteriak? Apa ada sesuatu yang terjadi?” Tanya Kai. Aku hanya menatap mereka berdua bergantian, mencoba mengerti apa yang sedang mereka bicarakan.

“Ahh a..a..ani, a..a..aku hanya ingin menyapamu saja. Kau tentu tahu aku langsung pergi begitu turun dari panggung dan belum sempat berbicara denganmu. Ahh kalian mau pergi?” Tanya Suho. Aku mendengar suaranya sedikit aneh.

“Suho-ah gwaenchana? Suaramu terasa sedikit aneh,” Kataku tanpa menjawab pertanyaannya.

“Ya! Babo-ya kenapa kau tanya seperti itu? Itu pertanyaan aneh,” Kata Kai sambil menepu kepalaku keras dan aku meringis kesal. “Suho-ah abaikan dia. Ya, kami memang mau pergi. Ada apa?” Lanjut Kai.

Suho mendesah cukup keras sebelum di menjawab, “Sudah kubilang aku hanya menyapa kalian. Sepertinya aku harus kembali, banyak yang mungkin membutuhkanku untuk beres-beres.”

“Ahh araseo. Annyeong,” Kata Kai mengakhiri percakapan kami dan melambaikan tangan pada Suho.

“Ah annyeong.” Jawab Suho lalu berbalik dan berlari ke dalam sekolah.

Kai menarikku pergi tapi aku berkali-kali menoleh ke belakang hingga Suho tak terlihat mencari petunjuk sebanyak mungkin karena aku merasa sesuatu yang aneh.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
amusuk
#1
Chapter 10: akhirnya sempet jg baca TvT skrg liburan waktunya bc ff sampe puazzz.
Waah, Suho harusnya km nyuruh Junhee bantu2 drpd diajak janjian ama si Kkamjong, hehe.
Btw, tulisannya rapi lho, typo dikit2 no problem

Sekian komen yg gj ini, lanjutkan! *pinjem slogan Pak Sby*
Lsapk97
#2
Chapter 10: yuhuuu akhirnya update. go go go!
careless
#3
Chapter 10: school scedule. thanks for still reading *bighug*
myunglii
#4
Chapter 1: janji? janji apa? aaaaaa
ParkChanRa
#5
baca ceritaku juga ya...
makasih.. ^3^
myunglii
#6
waa sudah update ternyata xD
careless
#7
maaf jarang apdet. thanks for reading.... :DD *bighug*
myunglii
#8
AAAAAAAAAAA suho kemana??
myunglii
#9
baru baca chapter 5 wkwk
itu takut kenapa aaaa lanjutkann
careless
#10
thanks for reading.. :)