Chapter 2

Let Me Go

[Narator POV]

Minji keluar dari café 모아아트sudah seminggu ia kuliah di Seoul National University. Memang aga sulit menyesuaikan diri di Korea. Terlebih imagenya yang tidak terlalu baik karena pernah kuliah di USA.

Malas pulang ke apartment akhirnya Minji memasuki perpustakaan. Ya memang tidak seluas perpustakaan di kampusnya di Amerika dulu. Ia langsung menyimpan tas di salah satu bangku yang disediakan. Tanpa sadar sebuah benda meluncur keluar dari tasnya.

Handphone Suho! Minji baru teringat akan benda itu. Mungkin karna sibuk beradaptasi di kampus membuatnya lupa untuk mencari pemilik iPhone tersebut.

“Aish Pabo!” umpat Minji menjitak kepalanya sendiri.

Ia pun langsung memasukan benda berwarna merah tersebut ke dalam tas. Beberapa menit kemudian ia sudah asyik di depan MacBooknya.

Bosan membuka tumblr miliknya, akhirnya Minji iseng membuka allkpop.com yang berisi gossip-gossip artis korea.

Saat page allkpop terbuka disanalah matanya terbuka lebar.

[Minji POV]

Aish mengapa tumblr menjadi membosankan? Aku membetulkan ikatan rambut. Ah tadi perempuan yang duduk disebelahku membicarakan gossip di allkpop. Ya aku buka saja sekalian cari bahan pembicaraan di kelas nanti.

Begitu page allkpop terbuka mataku terbuka lebar melihat gossip di halaman paling atas.

ITU SUHO OPPA BERSAMA KAI??!?!?!?!??!

Aish Minji kenapa kau begitu bodoh?! Bukankah kamu melihat gossip tentang boyband Kai waktu itu? Aku hanya bisa mengacak-ngacak rambutku yang baru saja diikat tadi.

Tanpa sadar aku mengetik nama Kim Joon Myun di Google dan sekitar 286.000 terpangpang disana. Ternyata ia leader dari boyband Kai, bahkan sudah kenal dekat dengan Kai. Aku terus membuka artikel tentang Suho.

Tanpa disadari jam sudah menunjukan pukul 5 sore dan area perpustakaan mulai kosong. Perutku juga berbunyi. Aish waktunya pulang.

Suasana di restoran 파티오42 (PATIO42) begitu sepi. Aku mengetuk-ngetuk meja dengan kuku yang baru dipotong. Tidak sabar menunggu Spaghetti Gondolia pesananku.

Melihat sepasang kekasih sedang mengobrol di ujung restoran membuatku kesal. Huh katanya Korea Selatan Negara romantis buktinya aku belum menemukan pasangan romantis. Omelku kesal. Begitu mengingat Kai bulu kudukku langsung merinding, aish dia hanya masa lalu.

Aku kembali tenggelam di depan MacBook ditemani secangkir Vanilla Latte. Baru seminggu kuliah tapi tugas sudah begitu banyak hingga waktu makan pun dipakai untuk mencari bahan tugas. Oke aku memang agak berlebihan dalam mengerjakan tugas sepeti kata teman-temanku di California. Aku memang tidak tenang bila belum mengerjakan tugas secepatnya.

Akhirnya seorang waiters mendekat sambil membawa sepiring Spaghetti Gondolia. Dalam sekali gerakan langsung ku tutup MacBook dan memasukannya ke dalam tas.

Hanya butuh waktu 15 menit untuk menghabiskan seporsi Spaghetti diwaktu perut kosong begini. Tiba-tiba iPhoneku bergetar tanda telepon masuk.

“Ya?” jawabku menunggu suara di seberang sana.

“Annyeong Minji!” suara berat itu membuat jantungku bekerja lebih cepat.

“Ah annyeong Kai oppa.”

“Apa kau sedang kosong malam ini?” Tanya Kai penuh percaya diri.

“Mm.. iya, tapi aku sedang di luar apartment.”

“Okay, aku datang ke tempat kamu sekarang. Kamu sedang makan? Dimana?” Kai mulai bersemangat.

“Di restoran Patio 42 oppa…”

Dalam waktu setengah jam Kai sudah terduduk di hadapanku sambil membaca buku menu. Dibalut kaos polos dan jaket ia terlihat….cool. Aish sadar Minji sadarrr!!!

“Minji apa ada yang salah?” Kai ternyata daritadi memperhatikan wajahku.

“Ah aigo ani oppa.” Jawabku linglung.

Kai melihat ke arah MacBook yang muncul dari dalam tas beserta beberapa buku tebal lainnya. “Kamu sudah mulai kuliah?” tanyanya.

“Iya oppa.” Jawabku singkat.

“Wah dimana? Dasar anak pintar belum sebulan tinggal di Seoul saja sudah dapat kuliah di sini. Apalagi sepuluh tahun, apa sudah punya perusahaan sendiri?” Kai mencibirku sambil mengacak-acak poni.

Tiba-tiba aku teringat pada handphone milik Suho Oppa. “Ah ya oppa, aku boleh minta tolong tidak?” Kai tampak bingung melihat ke arahku yang sedang mencari-cari barang di dalam tas.

“Minta tolong apa?” Tanya Kai.

Akhirnya benda merah yang sudah lama bersarang di dalam tasku tersentuh oleh tanganku. “Mengembalikan ini ke Suho Oppa.” Jawabku menyimpan handphone merah itu diatas meja.

“Loh bukannya ini handphone milik hyung yang hilang? Kenapa bisa ada di kamu?” Kai kebingungan melihat handphone milik leadernya ada dihadapannya.

“Ya panjang ceritanya, yang penting aku menyimpannya aman terus aku kembaliin. Iya kan?” aku tersenyum sambil mengangkat jari tengah dan telunjukku.

“Aigo, Minji kenapa kau begitu lucu?” ucap Kai tiba-tiba.

Aku merasa seluruh darahku berpindah ke pipi, membuat pipiku sangat panas. Kai juga seperti kaget mendengar kata-katanya sendiri. Tiba-tiba udara di sekitar meja ini menjadi canggung.

“Oppa, sekarang sudah jam 9 malam. Aku harus pulang.” Kataku memecahkan keheningan.

“Ah ya, iya kamu harus pulang besok pasti harus kuliah. Apa aku harus mengantar?” Kai langsung berdiri dari kursinya.

“Tidak usah oppa, kebetulan apartmentku dekat sini. Tidak usah repot-repot. Gumawo.” Aku menundukan kepala 90o.

Akhirnya Kai mengantarku sampai beberapa blok dekat apartment. Tentu saja dia yang memaksa tidak mungkinkan aku memohon-mohon pada dia walaupun aku ingin J.

“Thanks for today Minji.” Kai tersenyum manis.

“Sama-sama oppa, terima kasih juga sudah mau mengantar.” Aku membalas senyumnya.

Tiba-tiba Kai mendekat dan mencium keningku. “Goodnight Minji.”

Aku terpaku melihat Kai. Ia hanya tertawa geli melihat wajah kagetku sambil berlari menjauh.

Ah God, I need time machine for that moment. Pikirku dalam kepala. Hal yang aku lakukan selanjutnya adalah meloncat-loncat girang.

[Narator POV]

Kai memasuki dormnya. Suho dan Kyungsoo masih duduk di depan tv menonton reality show yang menurutku membosankan. “Hyung ini.” Kai menyimpan iPhone milik Suho hyung di tavle coffee.

“Kau dapat ini darimana?” Tanya Suho setengah berteriak saking senangnya.

“Kau meninggalkannya di café, untung Minji menyimpannya.” Jawab Kai sambil membuka kulkas dan mengambil air putih.

“Kamu kenal Minji?” Tanya Suho ingin tau.

“Iya, dia….” “Mantan pacarku.” Jawab Kai tanpa ekspresi.

“Oh.” Suho bingung harus menjawab apa.

“Memangnya kenapa hyung?” Tanya Kai lagi.

“Ah tidak.”

------------------------------

 

© mysterydrm story, 2012

 

 

annyeong, maaf chapter ini lebih pendek hehe.-. mohon bantuan ya ini fanfics pertama. please comment and subscribe okay:)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
amusuk
#1
Chapter 2: yak, akhirnya sempet jg baca~
Go!
rirymilky95 #2
Chapter 6: hyaaaaaa lanjut dong min!!
kai~ suho~
mana ini mana??
nora50
#3
Chapter 6: I love your fast update haha XD
Dudu minji pilih siapa yaaa??? I like when kai saying: lbih baik dkejar exotic sampe pingsan >.< (kasian bgt dia sedih...tp kata2 itu bikin pgn ktawa haha)

Fighting author-nim!
rirymilky95 #4
Chapter 5: aduh thor ayo terusin.. asik nih ceritanya ><
dua"nya bias aku pula kkkkk~
agak panjangan dong thor ceritanya hehew
nora50
#5
Chapter 5: It's been a while >.< akhirnya diupdate jg..but why so short?T^T pnasaran bgm kai n suho slnjutnya. Fighting with updating<3
amusuk
#6
yah, q masi bru bc chap1. Q subs dlu yaa.
Minji kyoptaa, kai jugaaa
wahahaha!
nora50
#7
Halo! Wah cerita ini smpt ilang waktu AFF eror...re-read nih, tp gpp ^^ i love your story too! I'm looking forward to your update XD
Fighting!!
nora50
#8
New reader n lgsng jd subscrber... Good job author-nim! Di update yah ^^
mysterydrm
#9
hai juga, makasih ya:D
minariFini
#10
Cerita na bgs. . .xD Q orng indonesia jua lho^^
salam kenal. . *b0w