Chapter 8

Anger

“Apa kalian yakin?”

“Ya Pangeran, mereka telah bergerak.” Joo Hyun terdiam untuk sementara, mengetahui beberapa pemberontak telah melakukan pergerakan. Dan ia tahu mereka bukanlah rakyatnya, tetapi sebuah kekuatan membayar mereka untuk merusak, dan hal itu akan membuat apa yang Joo Hyun bangun selama ini rusak.

“Cari tahu, siapa dibalik pemberontakan ini, aku akan memenggal kepala mereka.”

“Baik, pangeran.” Dengan begitu Jendral Kim keluar dari ruang kerja Joo Hyun.

“Apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Joo Hyun dengan nada yang tak begitu senang.

“Saya hanya membawakan anda teh yang mulia.”

“Letakkan saja, dan pergi dari sini.” Joo Hyun menyesap teh yang dibawa oleh putri jendral Kim. Entah mengapa seharusnya ia merasa lega karena Seungwan dan Seulgi pergi, karena mereka telah berkhianat pada Joo Hyun. Namun dada Joo Hyun seperti sesak setiap ia mengingat Seungwan, karena memang Joo Hyun sangat mencintai istrinya.

“Seungwan,” Seulgi berlari dengan senyuman nya yang sangat lebar. Ketika ia tiba dihadapan Seungwan ia berusaha menarik nafasnya dengan tersengal – sengal.

“Kau terlihat bersemangat sekali Seulgi?”

“Ya, aku ingin memberitahu dirimu, kalau aku bertemu dengan seorang gadis.”

“Seorang gadis?”

“Ya, dia bermarga Kim, ia sangat ceria dan senyumannya dapat membuat jantungku berdegup lebih kencang.” Seungwan yang juga terlihat sangat bahagia untuk temannya itu membawa Seulgi untuk duduk dan menceritakan lebih detail lagi tentang gadis yang menarik perhatiannya.

“Saat kami berbincang-bincang, ia sangat tertarik dengan diriku.”

“Apa kau menceritakan tentang apa yang terjadi pada kita?”

“Ya aku menjelaskan semuanya, tentang apa yang terjadi dan bagaimana kita bisa sampai di daerah ini. Dan sepertinya ia tidak mempermasalahkan hal itu.”

“Kau yakin?” Seulgi mengangguk dengan bersemangat.

“Kami akan bertemu lagi di festival lentera bulan depan, kau ikut ya, aku sangat gugup.”

“Aku pasti mejadi orang ketiga yang tak tahu harus melakukan apa.” Seungwan terlihat sedikit bersedih.

“Ayolah, aku mohon padamu,” Melihat Seulgi yang sebahagia itu bagaimana mungkin Seungwan menolak ajakan sahabatnya itu.

“Semua sudah diatasi pangeran, dan pemberontakan itu dilakukan oleh seseorang yang berada di kerajaan Tang. Kami sudah menyelidikinya dan putra mahkota terlibat dengan rencana pemberontakan ini pangeran.”

“Putra mahkota?”

“Ya pangeran,” Joo Hyun tak percaya dengan apa yang ia dengar. Yang ia tahu selama ini, putra mahkota sangat mendukung dengan apa yang ia putuskan, tetapi mengapa sekarang justru putra mahkota yang ingin menghancurkan reputasi Joo Hyun di mata rakyatnya.

“Pergilah dan persiapkan keberangkatan ku ke kerajaan Tang, aku ingin membicarakan hal ini pada raja.” Jendral Kim keluar dari ruang kerja raja.

Suara ketukan  pintu membuat Joo Hyun sadar dari lamunannya, semenjak Seungwan pergi, ia menjadi lebih banyak melamun dan sedikit kehilangan konsentrasi, namun jika itu mengenai urusan kerajaan ia akan menjadi sangat focus.

“Maaf menggagu anda yang mulia, ini teh sesuai dengan perintah anda.” Joo Hyun mengangguk dan meminta gadis itu meletakkan teh nya.

“Mengapa kau tidak keluar,” gadis itu memberanikan dirinya untuk bertanya langsung pada sang pangeran tentang apa yang mengganggu nya akhir-akhir ini.

“Maafkan kelancangan saya yang mulia, saya ingin bertenya tentang Kang Seulgi?”

“Kang Seulgi ada hubungan apa kau dengan Kang Seulgi.”

“Ia hanya seorang penjual kulit di pasar yang mulia, ia menceritakan bagaimana ia berkahir sebagai penjual kulit. Apakah benar ia adalah jendral di kerjaan ini sebelumnya?”

“Mengapa kau menanyakan hal itu?”

“Saya cukup tertarik pada pria itu, terlepas dari pekerjaannya, saya ingin mengetahui apakah ia berkata jujur atau tidak?”

“Ya, dia berkata jujur”.

“Benarkah yang mulia?” Joo Hyun mengangguk kan kepalanya.

“Apakah kalian akan bertemu lagi?”

“Ya, yang mulia, kami akan bertemu di festival lentera bulan depan.” Joo Hyun hanya tersenyum pada anak perempuan Jendral Kim itu, beberapa kali mereka berbincang dan hal itu membuat Joo Hyun seperti bicara pada seoranng adik perempuan, dan Joo Hyun membiarkan gadis itu untuk membawakan ia teh setiap hari.

“Kau tahu dimana Kang Seulgi ini tinggal?”

“Aku tidak akan memberitahu jika anda ingin mencelakainya atau menyeretnya kembali ke penjara.” Joo Hyun tertawa melihat ekspresi gadis itu.

“Tenang saja, aku tidak akan melakukan apapun.”

“Janji?” Joo Hyun mengangguk.

“Ia tinggal di sebuah desa yang jaraknya tiga hari dari pusat kerajaan, saya tidak tahu persis di mana desa itu, namun yang saya tahu ia tinggal bersama pasangan lansia dan seorang teman bernama Son Seungwan.” Jantung Joo Hyun berdegup dengan cepat hanya dengan mendengar nama itu.

“Seulgi juga mengatakan ia akan membawa Seungwan bersamanya, karena ia ingin temannya itu sedikit bersenang-senang.”

“Aku rasa sudah cukup mengenai Kang Seulgi, kau terlihat sangat bersemangat.”

“Ya, yang mulia karena pria itu sangat lucu dan jujur padaku.” Joo Hyun hanya tersenyum dan meminta gadis Kim untuk keluar.

“Kau sudah makan?” Seungwan hanya mengangguk.

“Apa kau merindukannya?” Seungwan menatap Seulgi dan meneteskan air matanya. Seulgi mengahapus air mata itu, ia tidak ingin temannya itu bersedih lagi. Ia tak tahu harus melakukan apa, yang bisa ia lakukan hanya berusaha semampu mungkin membuat temannya itu tersenyum. Mereka melihat ke arah langit yang kali ini sangat cerah dan bertaburan bintang dan bulan purnama yang terang.

Aku merindukanmu Joo Hyun ah

di tempat yang berbeda seorang pangeranpun memendangi langit yang sama.

Aku merindukanmu Seungwan ah

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Ririjr26 #1
Chapter 7: Omg finally nemu ff indo yg well written dan easy to enjoy
Semangat thor 🙂
_SWenRene
#2
Chapter 5: Hohohoh please be safe wendy and seulgi!! Joohyun you!! Tak sabar mahu menunggu next update
hardcolors #3
Chapter 3: Well, i rather die
venusearthxx #4
Chapter 2: Poor seungwan, dari tuan puteri sekarang jadi pelayan