Chapter 7

Anger

Beberapa orang telah berkumpul di tempat hukuman akan dijatuhkan. Seungwan dan Seulgi di seret dengan paksa, namun tidak ada perlawanan sedikitpun. Keduanya telah pasrah dengan apa yang akan mereka terima. Joo Hyun memutuskan kedua nya untuk diasingkan, karena jauh di dalam lubuk hatinya ia masih sangat mencintai Seungwan, namun apa yang Seungwan lakukan padanya, ia begitu marah dan masih belum menerima hal itu.

Seungwan dan Seulgi memberikan hormat terakhirnya pada Joo Hyun sebagai bentuk terima kasih atas kebijaksanaan yang diberikan sang pangeran. Dengan kakinya yang sedikit pincang Seungwan menjauh dari tempat itu, ia menoleh sekali lagi melihat ke arah Joo Hyun, ia menitikkan sedikit air mata  karena rasa bersalahnya. Ia ingin memeluk pria itu untuk terakhir kalinya, namun ia sekarang adalah rakyat biasa yang tak pantas melakukan hal itu.

“Kau haus?” Seungwan mengiyakan. Mereka sedang berada di pinggir sungai yang jauh dari kerajaan. Ia dan Seulgi dibiarkan pergi begitu saja tanpa bekal sama sekali.

“Bagaimana dengan lukamu?”

“Aku baik-baik saja Seulgi.” Seulgi melihat ke sekelilingnya, tidak ada tempat bagi mereka beristarahat malam ini. Seulgi mencari beberapa kayu yang cukup besar, dan ia bangun sebuah atap untuk Seungwan bisa beristrahat malam ini.

“Istirahatlah, kita akan mencari pemukiman esok hari.” Seungwan hanya mengangguk dan mulai memejamkan matanya dan mengistirahatkan tubuh lelahnya.

Joo Hyun tidak bisa tidur malam itu, ia membolak-balikkan tubuhnya, bertanya pada dirinya sendiri apakah keputusan yang ia ambil sudah tepat. Ia kembali mengingat adegan itu, di mana Seungwan memeluk Seulgi dan pria itu mengelus kepala istrinya. Ia tidak tahu hal apa yang akan mereka lakukan ketika Joo Hyun tidak ada di dekat mereka. Dengan rasa marah yang masih ada di dalam dirinya, ia pun tidur dan rasanya sangat tidak menyenangkan.

“Lihat di sana,” Seulgi memperlihatkan sebuah pemukiman pada Seungwan, namun gadis itu tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri. Tubuhnya begitu panas dan keringat dingin tidak berhenti keluar dari tubuhnya. Seulgi segera membopong Seungwan yang tak sadar ke arah pemukiman. Dengan nafas yang tersengal akhirnya mereka berhasil tiba di sana. Tak banyak rumah di sana, hanya ada beberapa rumah dan semuanya juga terlihat kosong. Seulgi berusaha menarik perhatian dengan meminta tolong. Keluarlah sepasang suami istri renta yang keluar.

“Tolong pak, teman saya ia tidak sadarkan diri.” Kedua orang tua itu pun mempersilahkan Seulgi untuk masuk dan meletakkan Seungwan di atas kasur mereka.

“Kalian berdua keluarlah, biar aku yang merawat wanita muda ini.” Seulgi mengangguk dan keluar dari kamar itu.

“Apa yang membawa kalian kemari?” Tanya sang kakek sambil membelah kayu yang dibantu oleh Seulgi.

“Kami mendapatkan hukuman dari pangeran,”

“Kalian diasingkan?”

“Ya,”

“Desa ini sudah lama ditinggalkan, karena letaknya yang sangat jauh dari pusat kerajaan. Kami berusaha untuk menetap di sini walaupun cukup sulit. Kalian benar-benar di dalam pengasingan.” Ujar sang kakek sambil tersenyum.

“Butuh tiga hari untuk sampai ke pusat kerajaan, kami tetap harus melakukannya untuk menjual kulit hasil buruan kami. Dan mendapatkan sedikit bahan makanan. Kau masih sangat muda, dan tubuhmu juga tegap, aku rasa tempat ini akan lebih baik jika kau mau tinggal.” Seulgi mengatakan kesanggupannya, ia akan tinggal dan bekerja lebih giat di tempat barunya itu. Ditambah lagi ia akan selalu bersama Seungwan.

“Luka-lukanya cukup parah, tapi kau tidak perlu khawatir, temanmu akan baik-baik saja,” Seulgi sangat lega mendengar hal itu.

“Kau beristirahatlah, besok pagi-pagi kau harus membantu kakek untuk mencari beberapa obat di hutan.”

“Baiklah nek,” nenek Han tersenyum pada Seulgi yang terlihat begitu lucu saat menganggukkan kepalanya. Dengan begitu Seungwan dan Seulgi mendapatkan tempat tinggal baru mereka.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Ririjr26 #1
Chapter 7: Omg finally nemu ff indo yg well written dan easy to enjoy
Semangat thor 🙂
_SWenRene
#2
Chapter 5: Hohohoh please be safe wendy and seulgi!! Joohyun you!! Tak sabar mahu menunggu next update
hardcolors #3
Chapter 3: Well, i rather die
venusearthxx #4
Chapter 2: Poor seungwan, dari tuan puteri sekarang jadi pelayan