CHAPTER 29

YOU ALWAYS IN MY HEART (PERTHSAINT VERSION)

“Saint, will you marry me????" kata perth sehingga membuat saint terkejut 

 

“Aku…… aku…… maafkan aku….. Aku belum bisa menerima lamaran kamu, perth” kata saint 

 

Perth dan semua keluarga yang ada disana terkejut ketika mereka mendengar penolakan dari saint 

 

“Kenapa saint???? Kenapa kamu menolak lamaranku??? Kenapa???” tanya perth

 

Perth langsung berdiri, dia menatap saint dengan pandangan yang tidak dipercaya. Dia terkejut, kecewa, sedih dan hatinya sakit ketika dia mendengar kalau saint telah menolak lamarannya.

 

Saint melihat kekecewaan dan kesedihan yang terpancar di mata kekasihnya tersebut. Sejujurnya Saint sangat terkejut dengan hal yang baru saja dia dengar karena dia tidak menyangka kalau perth akan melamar dia di hadapan semua keluarganya. 

 

“Aku hanya bercanda, perth” kata Saint tersenyum sambil dia menatap kekasihnya tersebut

 

“Apa maksudmu???” tanya perth sambil dia mengerutkan alisnya karena perth masih tidak mengerti

 

“Aku hanya bercanda kalau aku menolak lamaranmu” kata saint memperjelas sehingga membuat perth tersadar

 

“Jadi….. Bagaimana?? Apakah kamu menerima lamaranku ini, saint??” tanya perth tersenyum ketika dia sudah menyadari kalau kekasihnya hanya bercanda saja 

 

"Aku terima lamaranmu, aku mau menikah dengan kamu” kata saint tersenyum 

 

perth tersenyum karena saint menerima lamarannya. Semua keluarga yang hadir disana ikut  tersenyum bahagia terhadap mereka berdua. 

 

"hmmm..... Apakah kami telat untuk menyaksikannya???"

 

Tiba-tiba terdengar suara seseorang lalu mereka melihat sumber suara tersebut.

 

"Ayah…… ibu…. " kata perth memanggil kedua orang tuanya

 

Meskipun saint sudah pernah beberapa kali bertemu dengan Mr Tanapon di kantor, tapi tetap saja membuat saint sangat terkejut dan gugup ketika dia melihat kedua orang tua perth datang untuk menemuinya. 

Perth langsung menggenggam tangan saint sambil dia tersenyum kepada kekasihnya tersebut. Dia mengetahui kalau kekasihnya tersebut gugup bertemu dengan kedua orang tuanya. Saint langsung melihat kekasihnya yang seolah-olah mengisyaratkan ‘tidak masalah’ sehingga membuat saint mengganggukkan kepalanya. Saint langsung menghampiri kedua orang tua perth 

 

"selamat siang Mr dan Mrs Tanapon" kata saint sambil dia memberikan salam kepada kedua orang tua perth

 

"selamat siang, kamu tidak usah terlalu canggung dengan kami" kata ibu perth

 

"Perth, apakah kamu sudah melamar saint?" tanya ayah perth

 

"Aku sudah melamarnya, dia telah menerima lamaran saya" kata perth sambil dia memegang tangan saint

 

"Syukurlah kalau begitu, kami minta maaf karena baru hari ini bisa bertemu denganmu"

 

"tidak apa-apa paman dan tante karena saya mengetahui kalau kalian sangat sibuk dengan pekerjaan. Justru saya merasa tidak enak anda harus meluangkan waktu untuk bertemu dengan kami di sela-sela kesibukan anda" kata saint 

 

"Kami tidak merasa terganggu sama sekali. Perth sudah memberitahukan kepada kami kalau dia mau melamar kamu disaat kamu sudah sembuh sehingga dia bilang kalau kami wajib datang kesini. Kalau seandainya kami tidak bisa datang ke acara lamarannya maka perth mengancam bahwa dia tidak akan meneruskan perusahaan kembali" kata ayah perth bercanda 

 

Saint yang mendengar hal tersebut membelalakkan matanya karena terkejut. Dia langsung melihat perth yang tersenyum padanya.

 

"aawww...aawww...awww..... Saint!!! Apa yang kamu lakukan??' kata perth mengeluh karena saint tiba-tiba mencubitnya 

 

"Kamu harus minta maaf kepada orang tuamu sekarang!! Ayo cepat!!" kata saint

 

"Eehhh ... kenapa??? Aku tidak melakukan kesalahan apapun jadi aku tidak perlu minta maaf kepada mereka" 

 

"Perth!!” kata saint sambil dia terus mencubit kembali badan perth

 

"aaww.... aww... iya.... iyaaa.....aiiisshhh kamu galak sekali sih" kata perth sambil dia mengelus badannya yang terkena cubitan dari saint

 

"Ayah ... ibu ... saya minta maaf karena telah mengancam kalian" kata perth sambil dia membungkukkan badannya sehingga membuat saint tersenyum 

 

"hahahaha.... Saya baru pertama kali melihat kalau perth menuruti permintaan orang lain" kata ayah perth tertawa melihat putranya yang menuruti permintaan saint. 

 

Kedua orang tua perth tersenyum kepada mereka karena dia bisa melihat secara langsung bagaimana perhatian yang diberikan satu sama lain. Seluruh keluarga mengucapkan selamat untuk pasangan tersebut. Mereka merencanakan pernikahan perth dan saint dilaksanakan 3 bulan mendatang. Tidak lama kemudian, acara sudah selesai sehingga seluruh keluarga perth, dan keluarga Zee sudah kembali ke rumahnya masing-masing.


 

CONDOMINIUM PERTH 

Saat ini mereka sudah berada di condominiumnya. Mereka langsung mandi untuk membersihkan diri. Tidak lama kemudian, mereka langsung merebahkan tubuhnya di kasur. 

 

"Akhirnya aku bisa istirahat juga, padahal cuma pesta kecil-kecilan tapi lumayan melelahkan juga. Hmm…. saint, lebih baik kamu istirahat karena kamu baru saja sembuh jadi aku tidak mau kamu kelelahan" kata perth 

 

"Oke, kalau begitu aku istirahat dulu" kata saint sambil dia memejamkan matanya 

 

Tidak lama kemudian, perth menyadari kalau saint sudah tertidur lelap. Dia tersenyum ketika memandangi wajah kekasihnya alias calon istrinya tersebut. Dia langsung memeluk kekasihnya sambil dia memejamkan matanya untuk tidur. 

.

.

.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul 08:00 AM, saint membuka matanya secara perlahan. Dia melihat perth yang masih tertidur sambil memeluk dirinya sehingga membuat saint tersenyum. Setelah puas melihat wajah kekasihnya tersebut, dia langsung beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. 

 

15 menit kemudian, saint keluar dari kamar mandi. Setelah dia selesai memakai baju, saint langsung membangunkan kekasihnya tersebut. Setelah itu, dia langsung menuju ke dapur untuk membuat sarapan. Saint yang sedang serius memasak, tiba-tiba dia terkejut karena dia merasa ada tangan seseorang yang melingkar di pinggangnya

 

“Perth” kata saint karena dia mengetahui siapa lagi yang memeluk dirinya selain kekasihnya tersebut

 

"Kamu sedang masak apa sayang?" tanya perth sambil dia menaruh dagunya di bahu saint

 

"Hmm…… Aku lagi masak nasi goreng seafood untuk sarapan"

 

"Hmmm…. Nasi goreng seafood" kata perth sambil dia mencium leher saint

 

"iisss perth…. Jangan ganggu aku yang lagi masak. Lebih baik kamu pakai bajumu sekarang" kata saint sambil dia berusaha menahan malu karena dia yakin kalau perth hanya memakai handuk saja

 

"Aaaww….. Kenapa?? Apakah kamu malu??” tanya perth

 

“Aku tidak malu” kata saint berbohong

 

“Kalau kamu tidak malu, kenapa mukamu memerah??” tanya perth sambil dia tersenyum

 

“Tidak…. Mukaku tidak memerah” bantah saint 

 

“Kamu tidak perlu malu karena sebentar lagi kita akan menjadi suami istri. Kita berdua pasti akan melihat tubuh masing-masing dalam keadaan ” bisik perth sambil dia meniup pelan telinga saint 

 

"iisshh... cepat sana pakai bajumu!!" kata saint dengan kesal walaupun sebenarnya dia sangat malu ketika dia mendengar perth berbisik seperti itu kepadanya 

 

"Hahahaha…. ok... ok.... aku pakai baju dulu" kata perth sambil dia mencium leher saint. 

 

Perth langsung pergi dari dapur ketika dia melihat saint mau membalikkan badannya karena dia tidak mau terkena benda yang melayang bukan??

 

Tidak lama kemudian, makanan sudah disajikan di atas meja. Mereka langsung menyantap makanan tersebut. Hari ini mereka bisa bersantai karena sekarang adalah hari minggu

 

"Saint, kamu tidak pergi ke apartemenmu hari ini???” tanya perth sehingga membuat saint terkejut

 

“........................” saint tidak menjawab pertanyaan dari perth 

 

"Kenapa kamu tidak menjawab??"

 

"Perth, aku akan ke apartemen setelah aku berkunjung ke makamnya" kata saint 

 

Saint memilih untuk berkata secara jujur kepada kekasihnya tersebut 

 

"kalau begitu, aku akan mengantarkanmu kesana" kata perth 

 

“Kamu tidak perlu mengantarkan aku karena aku bisa pergi sendiri” kata saint sambil dia menatap kekasihnya tersebut

 

“Kenapa?? Apa ada hal lain yang kamu sembunyikan lagi padaku??” tanya perth sambil dia mengerutkan alisnya

 

"Aku tidak menyembunyikan apapun lagi kepadamu” jawab saint secara langsung karena dia khawatir kekasihnya menjadi salah paham lagi

 

“Lalu kenapa kamu tidak mau aku antarkan kesana??” 

 

“Hmm….. Aku khawatir kamu cemburu atau marah kepadaku karena hal ini" kata saint sambil dia menatap kekasihnya tersebut 

 

"Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan marah atau cemburu karena aku sudah mengetahui semuanya"

 

"Hmm…… ok" kata saint meskipun dia masih ragu akan hal ini 

 

1 jam kemudian, mereka langsung pergi menuju ke makam Zee. Saint tidak mengatakan apapun, dia hanya memejamkan matanya selama di perjalanan. Perth mengetahui kalau kekasihnya tersebut pasti sedang memikirkan almarhum kekasihnya. Perth berusaha untuk memahaminya meskipun terkadang hal tersebut membuat dia masih merasa cemburu kepada Zee.

 

1 jam kemudian, mereka akhirnya sampai di pemakaman. Perth mengikuti saint menuju tempat Zee dimakamkan. Beberapa saat kemudian, mereka sampai di pemakaman Zee. Perth langsung melihat makam tersebut.

 

Rest In Peace

ZEE METHANAN

LAHIR : 20 MARET 1988

MENINGGAL : 20 MARET 2016

 

Perth sangat terkejut ketika dia melihat tulisan yang tertera di batu nisan tersebut karena tanggal lahir dan kematian Zee ternyata sama dengan tanggal lahir dirinya. Perth tanpa sadar mengingat disaat saint membeli kue yang dia pikir kalau kue tersebut untuknya tapi ternyata saint tidak memberikan kue itu kepada perth disaat dia pesta ulang tahunnya. Hal tersebut membuat perth menyadari kalau sejak awal ternyata kue tersebut memang bukan untuk dirinya, tapi ternyata untuk almarhum kekasihnya. 

 

kamu sungguh beruntung Zee karena saint masih belum melupakanmu. Dia masih sangat mencintai dirimu. Apakah aku memang benar hanya sebagai penggantinya saja?? Apakah saint sungguh-sungguh mencintaiku?? Apakah dia benar-benar mau menikahiku karena cinta??

 

Berbagai macam pertanyaan muncul di dalam kepala perth. Seketika dia menjadi ragu akan semua hal ini sampai dia mendengar suara saint yang sedang berbicara dengan makam Zee. 

 

"P’Zee, terima kasih karena kamu telah hadir di dalam hidupku. Aku sangat bersyukur telah mengenalmu karena aku bisa mengetahui tentang arti cinta. Aku juga bisa merasakan bagaimana rasanya sakit hati, kesal, sedih, marah. Kamulah yang pertama kali mengajarkan hal tersebut kepadaku. Setiap kali aku datang mengunjungi makammu, aku pasti akan menangis. Setiap kali aku datang ke apartemen milik kita berdua, aku pasti mengingat semua kejadian masa lalu. Aku merasa sangat bersalah kepadamu karena aku menganggap kalau seandainya aku menuruti keinginanmu, mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi. Maafkan aku, P’Zee"

 

Saint tanpa sadar mengeluarkan air matanya sehingga membuat perth langsung memeluk kekasihnya tersebut. Dia mencoba menenangkan kekasihnya, dia juga merasakan bagaimana menderitanya saint disaat orang yang dicintai meninggalkan dirinya untuk selamanya karena perth pernah mengalami ketika saint kecelakaan dan koma. Dia sangat takut kalau saint meninggalkan dia. 

 

10 menit kemudian, saint akhirnya berhenti menangis. Dia melihat kembali makam Zee 

 

"P’Zee, untuk saat ini aku sudah menemukan belahan jiwaku, dia adalah perth. Aku yakin kamu sudah mengetahuinya karena kamu selalu datang kedalam mimpiku. Awalnya aku belum bisa menerima dan mencintai dia sebagai kekasihku karena aku berpikir kalau aku bersama dengan orang lain maka aku akan menyakiti dan selingkuh darimu, tapi ternyata aku salah. Kamu akan tetap selalu dihatiku meskipun aku mencintai orang lain. Aku membawa dia kesini untuk berkunjung ke makammu. Sebentar lagi kami akan menyelenggarakan pernikahan kami. Aku harap kamu merestui hubungan kita berdua, P’Zee " kata saint 

 

Saint langsung memegang tangan perth sehingga membuat perth tersenyum kepada saint. Setelah itu, Perth langsung melihat ke makam Zee 

 

"Aku memang tidak bertemu denganmu secara langsung karena aku mengetahui kamu dari foto yang terpajang di apartement milik kalian berdua. Awalnya aku sangat kecewa kepada saint dan cemburu kepadamu karena saint masih belum bisa melupakanmu sampai saat ini. Aku menyadari bahwa kita memang tidak bisa melupakan seseorang yang kita cintai atau seseorang yang pernah mengisi hidup kita sehingga aku berusaha untuk memahami hal tersebut. Aku juga sudah melamar saint dan kami akan melangsungkan pernikahan 3 bulan ke depan. Kami mohon untuk restui hubungan kami. Aku berjanji kepadamu kalau aku selalu mencintai dan menyayangi saint sampai akhir hayat" kata perth

 

Tidak lama setelah perth mengatakan hal tersebut, semilir angin berhembus memberikan kesejukan di sekitar mereka. Perth dan saint merasakan hembusan angin yang begitu sejuk. Mereka melihat satu sama lain sambil tersenyum.

 

"Aku pikir Zee sudah memberikan restunya kepada kita" kata perth

 

"hmm... aku pikir juga begitu" kata saint sambil dia mengangguk kepalanya 

 

Tidak lama kemudian, mereka pamit dari makam Zee untuk segera pulang. Di pertengahan jalan, saint berpikir apakah lebih baik dia sendiri pergi ke apartemen atau berdua dengan perth. Dia masih takut kalau perth marah kepadanya sehingga saint ragu untuk membicarakan hal ini kepada perth.

 

"Saint, kamu mau ke restaurant apa??” tanya perth 

 

"................." saint terdiam tanpa menjawab pertanyaan dari perth 

 

“Saint” panggil perth ketika dia tidak mendengar respon dari kekasihnya tersebut 

 

"oohh... terserah kamu saja" kata saint setelah dia  tersadar dari lamunannya

 

"Saint, apa yang sedang kamu pikirkan?"

 

"Hmm….. aku tidak memikirkan apapun" kata saint berbohong

 

Perth tidak mempercayai perkataan saint karena dia melihat raut wajah saint yang seperti menyembunyikan sesuatu 

 

"Saint, jawab jujur kepadaku karena aku akan marah kalau kamu menyimpan rahasia lagi  kepadaku"

 

"Aku….. aku mau ke apartemen" kata saint akhirnya dia  mengungkapkan apa yang dia pikirkan

 

"Ok, aku antar kamu kesana setelah kita makan di restaurant. Kamu tidak perlu memasang wajah cemas seperti itu" kata perth sambil dia memegang tangan saint 

 

Perth mengetahui saint khawatir kalau dia akan marah apabila berbicara tentang apartemen


 

APARTEMENT ZS

2 jam kemudian, Mereka sudah tiba di apartement. Saint langsung melihat ke arah perth 

 

"Hmm…. kamu boleh pulang duluan, aku akan pulang setelah urusan disini selesai" kata saint

 

"Tidak, aku akan menemanimu sampai kamu selesai" kata perth

 

"Apakah kamu yakin?" tanya saint untuk memastikannya

 

"Iya. lagipula aku sudah pernah masuk ke apartemen ini" kata perth sehingga saint hanya menganggukkan kepalanya saja 

 

Mereka akhirnya masuk ke dalam apartemen. Entah kenapa, perth masih saja merasa cemburu melihat foto-foto kemesraan yang dipajang di sana, tapi dia berusaha untuk bersikap tenang karena dia tidak mau membuat kekasihnya khawatir. Meskipun begitu, Saint tetap mengetahui kalau perth masih kesal melihat semua barang yang ada disini karena raut wajah perth yang terlihat berubah. Oleh karena itu, saint akhirnya membuat keputusan untuk hal tersebut. Saint mengeluarkan ponsel dari saku bajunya, dia langsung menelpon seseorang

 

"Hallo, kenapa kamu menelepon??" tanya seseorang tersebut 

 

"selamat siang tante, saya mau memberitahukan ke tante kalau saya sudah siap untuk menjual apartemen ini" kata saint yang otomatis membuat perth terkejut mendengarnya

 

"Apakah kamu sudah yakin akan keputusanmu, saint??" tanya ibu Zee untuk memastikannya kembali

 

"iya tante, saya sangat yakin dengan keputusan saya"

 

"Ok, tante akan urus untuk masalah penjualannya"

 

"Baik tante."

 

"Bagaimana dengan barang-barang milik kalian berdua?"

 

"Saya akan memasukkannya ke dalam kotak karena saya akan bawa untuk saya simpan sebagai kenang-kenangan"

 

"Apakah dia tidak marah kepadamu kalau kamu melakukan hal itu"

 

"saya akan berbicara dengan perth, tapi saya yakin dia tidak akan mempermasalahkannya"

 

"Baik kalau begitu”

 

"terima kasih tante"

 

"Sama-sama saint, saya senang kamu sudah berubah. Saya langsung urus untuk penjualannya. Kamu tidak perlu repot saint"

 

"terima kasih tante, saya minta maaf karena telah merepotkan tante"

 

"tidak apa-apa, kamu tidak merepotkan tante sama sekali"

 

Tidak lama kemudian, saint mengakhiri teleponnya. Dia melihat perth sedang menatap dirinya

 

 "Apakah kamu yakin untuk menjual apartement ini?" tanya perth sambil dia mengerutkan alisnya 

 

"Iya, aku yakin untuk hal tersebut. Perth, aku harap kamu tidak keberatan kalau aku menyimpan barang-barang milik aku dan Zee di rumah orang tuaku"

 

“Aku tidak keberatan sama sekali" kata perth tersenyum sambil dia mengelus kepala saint sehingga membuat Saint tersenyum karena perth mengerti tentang dirinya 

 

"kalau begitu, aku akan menyimpan gelang ini sebagai kenangan terakhir" kata saint

 

saint langsung melepaskan gelang yang terpasang di pergelangan tangannya. Setelah itu, dia mengambil gelang milik Zee. Dia langsung menyatukan kedua gelang tersebut. Setelah itu, dia langsung memasukkan kedua gelang tersebut ke dalam kotak. Saint membawa box tersebut untuk disimpan sebagai kenang-kenangan dia untuk terakhir kalinya. Setelah itu, mereka membereskan barang-barang yang ada di apartemen tersebut. 

 

2 jam kemudian, mereka akhirnya selesai memasukkan semua barang-barang ke dalam box. setelah itu mereka langsung pulang menuju ke condominium perth

.

.

.

.

 

3 BULAN KEMUDIAN

GEREJA CHANTHABURI

Suasana tenang, damai, dan sunyi di gereja chanthaburi karena mereka sedang hikmat mendengar perkataan dari pastor. Saint melihat kesungguhan dimata perth, dia sangat bahagia ketika perth melamar dirinya. Saint menjadi ingat dengan perkataan dari almarhum kekasihnya bahwa perth adalah cinta sejati untuk dirinya. Dia merupakan pria yang dikirim khusus saint untuk menggantikan P’zee. Meskipun awalnya saint masih belum bisa mencintai perth sepenuhnya, tapi lama-kelamaan perasaan cinta itu tumbuh dengan sendirinya. Saat ini saint sedang berdiri bersama dengan perth. Mereka sedang menunggu pastor untuk mengucapkan janji sucinya. 

 

“Perth Tanapon, apakah anda bersedia menerima Saint Suppapong sebagai seorang pendamping hidupmu, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit, untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kalian berdua” kata pastor tersebut

 

“Saya bersedia” jawab perth dengan penuh keyakinan 

 

“Saint Suppapong, apakah anda bersedia menerima Perth Tanapon sebagai seorang pendamping hidupmu, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit, untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kalian berdua” kata pastor tersebut

 

“Saya bersedia” jawab saint dengan senyuman 

 

Perth langsung memasangkan cincin di jari manis kekasihnya tersebut sedangkan saint juga melakukan hal yang sama. 

 

"Kamu bisa mencium pasanganmu” kata pastor tersebut Setelah cincin mereka sudah terpasang di jari manis. 

 

Perth menatap mata saint dengan lembut lalu dia mendekatkan wajahnya ke saint secara perlahan sampai bibir mereka bersentuhan. Saint langsung memejamkan matanya setelah dia merasakan sentuhan di bibirnya. Mereka berciuman secara lembut dan pelan. 

 

Tidak lama kemudian, mereka melepaskan ciumannya sambil tersenyum dan menatap satu sama lain. Para tamu undangan yang hadir dalam acara pernikahan tersebut memberikan ucapan selamat kepada perth dan saint. Mereka akhirnya hidup bahagia setelah melewati masa-masa yang sulit sebelumnya.

 

THE END

===========================================================================================================================

Author Note : 

See you for Epilogue in the next chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet