CHAPTER 5

YOU ALWAYS IN MY HEART (PERTHSAINT VERSION)

 

 

Author Note : Chapter ini kelanjutan cerita dari chapter 3 (This Chapter continue story from chapter 3)

Happy Reading

 

"kamu..... kamu... selalu ..disisinya???" saint yang terbata-bata setelah mendengar ucapan dari Janistar. 

"iya AKU!!”.

“Kamu …. Pasti berbohong kan…. Benar kan janistar” saint sangat terkejut ketika mengetahui kalau Janistar selalu berada disisi kekasihnya. 

“Untuk apa aku berbohong kepadamu!!! aku yang selalu membantunya!! aku yang selalu menunggunya!! aku yang selalu memberikan kata-kata semangat disaat dia sedang kritis!! aku yang selalu di sisinya!!! tidak seperti kau yang EGOIS hanya mementingkan dirimu sendiri!!!" teriak Janistar sambil menarik kerah baju saint dan mengguncang tubuh saint. 

Orang tua saint dan plan yang baru saja tiba di rumah sakit dikejutkan dengan pandangan wanita yang sedang menarik kerah baju saint. Plan yang melihat hal tersebut langsung berlari ke arahnya.

"yaaahhh!!! apa yang kau lakukan kepada P'saint haaahhh!!!!!!" teriak plan sambil mendorong kencang tubuh Janistar tapi dia tetap memandang tajam ke saint.

"aku akan mengatakan kepadamu hal yang sebenarnya..... P'Zee menderita gagal ginjal....  jadi setidaknya setiap 1 minggu dia harus cuci darah 1 sampai 2 kali. Hal tersebut makin parah disaat kalian selesai melaksanakan project yang sangat besar. Bukankah kau juga mengetahui kalau dia pernah di rawat di rumah sakit waktu itu bukan???" sindir Janistar yang otomatis membuat semuanya terkejut.

"waktu itu..... dia .... berkata......kalau ...dia... hanya ...kelelahan saja" jawab saint terbata-bata setelah dia mencoba mengingat masa lalunya.

"apa????? kelelahan???? P'Zee berkata seperti itu???? hahahaha..... semua itu bull!!! Kenapa kamu tidak bertanya langsung kepada dokter???" 

“Aku …. Aku mempercayai perkataannya”

“Hahahaha…. Aku yakin karena kamu tidak peduli dengannya!!” sindir janistar.

“Tidak!! Aku peduli dengan P’Zee!! Aku menyayanginya…. Aku sangat mencintainya …. Aku yakin kalau kau ... pasti .... bohong ..kan???" tanya saint sambil menunduk wajahnya menahan air mata.

"Tidak ada gunanya berbohong kepadamu untuk masalah ini!!! aku yang selalu menemani dia saat dia sedang melakukan pengobatannya, aku yang selalu memberi dia obat, aku yang selalu mendengar semua cerita dia tentang dirimu tapi ternyata dia tidak mengatakan apapun padamu... apa kau yakin kalau dia benar-benar mencintaimu???" Janistar yang terus mengintimidasi saint membuat plan tidak tahan dengan sikap wanita tersebut 

"P'Zee sangat mencintai P'saint!!! kalau memang dia tidak mencintainya... untuk apa dia melamar dan mau menikahi P'saint!!!" sanggah plan sambil menarik tangan Janistar.

"mungkin dia hanya merasa kasihan terhadap saint" ejek janistar.

"apa kau bilang!! Kalau kau bukan wanita maka aku akan memukul wajahmu itu!!!" plan sangat kesal terhadap wanita yang mengejek saint. 

"hahaha.... kalian bisa menanyakan hal ini kepada orang tua Zee untuk kebenarannya" Janistar pun langsung pergi meninggalkan mereka karena dia takut tidak bisa menahan amarahnya kepada saint.

15 menit setelah kepergian Janistar, orang tua Zee langsung menghampiri keluarga saint. Mereka akhirnya mengungkapkan apa yang diderita oleh anaknya. Orang tua saint dan plan hanya bisa terdiam mendengarkan hal tersebut sedangkan saint menangis di pelukan ibunya. 

“Tante… kenapa tidak menceritakan hal ini kepadaku?? Kenapa tante?”

“Saint…. Tante minta maaf kepadamu…. Tante hanya menjalani permintaan dari Zee karena dia tidak mau membuatmu sedih. Dia juga takut kalau kamu akan meninggalkan dirinya ketika kamu mengetahui penyakit yang diderita olehnya”.

“Saya…… saya tidak akan pernah meninggalkan P’zee…. Saya sangat mencintainya… saya juga menerima P’zee apa adanya” 

Ibu Zee tersenyum melihat calon menantunya tersebut “Tante juga yakin kalau kamu tidak akan meninggalkan zee tapi dia tidak mau kamu sedih karena memikirkan kondisinya. Lebih baik kita berdoa saja semoga ada relawan yang mau mendonorkan ginjal untuknya” 

“Saya….. Saya bersedia untuk mendonorkan ginjal saya untuknya tante” saint langsung menghampiri ibu zee.

“Saint ….. Kami juga sudah menawarkan hal ini kepadanya tapi Dia tidak mau menerima relawan donor ginjal dari orang yang disayanginya terutama kamu” 

“P’zee tidak perlu tahu tante. Aku akan koordinasi kepada dokter untuk merahasiakan data yang melakukan donor ginjal untuknya”. Saint mencoba untuk memberikan tawaran kepada orang tua zee.

“Saint … meskipun begitu lambat laun zee pasti akan mengetahuinya. Dia pasti marah dan kecewa padamu”

“tapi….. tapi…."

"Zee akan dirawat selama 3 hari, kumohon kamu rawat dia dengan baik" pesan ibu Zee kepada saint. 

Mereka masuk ke ruangan tempat zee dirawat untuk melihat kondisinya. Mereka melihat saat ini Zee sedang tertidur pulas, saint memandangi wajah sang kekasih yang tidak dijumpai selama 5 hari. Saint mengelus wajahnya, memegang tangannya, mengecup bibirnya sambil menangis. Mereka hanya bisa menatap saint sehingga mereka memutuskan untuk meninggalkan saint dengan Zee.

Setelah beberapa jam, Zee tersadar dari tidurnya. Dia mau mengambil minum karena tenggorokannya terasa sangat kering dan disaat dia mau menggerakan tangannya ternyata tidak bisa karena seperti ada yang mengganjal di tangan kanannya tersebut. 

Zee melihat apa yang menjadi penyebabnya. Ketika dia sudah mengetahuinya, dia tersenyum melihat kepala seseorang yang dia kenal sedang tertidur dengan posisi yang kurang nyaman sambil memegang tangannya. Dia mengelus rambut halus kekasihnya tersebut yang membuat saint terbangun dari tidurnya.

"P'Zee!!!" peluk saint ketika dia melihat Zee sudah sadarkan diri. Air matanya langsung jatuh tak tertahankan. Zee balas memeluk sambil mengelus punggung kekasih cantiknya itu walaupun hanya sebelah kanan saja karena tangan kirinya sedang diinfus. 

"maafkan aku sayang karena telah membuatmu khawatir” 

“P’zee… kenapa kamu tidak berkata sejujurnya padaku tentang penyakit yang kamu derita??”

Zee menghela napas panjang dan berkata “aku minta maaf padamu saint karena tidak seharusnya aku merahasiakannya kepadamu. Jujur saja aku tidak mau membuatmu sedih seperti ini" Zee mengetahui kalau saint pasti sudah mendengar tentang dirinya oleh karena itu dia langsung meminta maaf kepada saint sambil mengusap air mata yang sudah mengalir dari pipi saint. 

"mulai sekarang kamu tidak boleh menyembunyikan apapun dariku..... aku yang akan membantumu... aku yang akan menemanimu.... aku akan melakukan hal apapun untukmu.... aku tidak mau ada orang lain untukmu selain diriku" kata saint sambil menatap mata Zee dengan serius karena dia tidak mau Janistar bersama dengan kekasihnya lagi.

"kamu masih mau bersama denganku meskipun kamu mengetahui kondisiku saat ini??" tanya Zee untuk memastikannya.

"apa maksudmu??? aku akan terus bersama dengan dirimu sampai maut memisahkan kita berdua" jawab saint sambil memajukan bibirnya kesal karena Zee bertanya seperti itu.

Hati Zee terasa sangat hangat karena jawaban dari kekasihnya itu. Mereka saling bertatap mata dan lama-kelamaan bibir mereka saling bersentuhan. Deru nafas yang saling memburu, Zee langsung memasukkan lidahnya ke mulut saint. 

"aahhh..." 

“Hmmm”

Desahan suara saint yang terdengar di ruangan tersebut ketika dia merasa tangan zee meremas dadanya di luar bajunya. Bibir mereka saling beradu, saliva keluar dari sela-sela bibir tapi mereka tak hiraukan karena nikmat panasnya ciuman mereka tapi hal itu harus terpaksa dilepaskan karena kedatangan dokter yang mau mengecek kondisi pasiennya. 

(author : ahaha pasti malunya bukan main tuh lagian mau ena ena di rumah sakit >o<) 

"kondisimu sudah lumayan baik, besok kita melakukan pengobatan lagi supaya lusa kau sudah bisa pulang" senyum dokter tersebut melihat wajah kedua pasangan ini memerah dan langsung pergi keluar supaya bisa memberikan couple time untuk mereka.

"saint, sebaiknya kamu pulang saja.. tidak usah menemaniku apalagi besok kamu kerja kan" 

"tidak mau, hari ini aku mau menemani P'Zee. Besok aku ke kantor sebentar untuk mengambil dokumen yang harus dikerjakan dan aku akan membawa dokumen itu kesini supaya aku bisa menemanimu sambil bekerja. Lagipula besok jadwalmu untuk pengobatan kan".

"tapi nanti kamu akan kelelahan sayang karena aku tidak mau kamu sakit" Zee yang khawatir kepada kekasihnya tapi tetap saja saint bersikeras untuk menjaganya. 

.

.

.

.

Esok paginya, saint pulang ke apartement untuk mandi dan bersiap-siap berangkat ke kantor untuk mengambil dokumen. Setelah itu dia membawa semua dokumen yang akan dikerjakannya ke rumah sakit karena hari ini jadwal P'Zee  untuk pengobatannya sehingga dia bisa menemani kekasihnya tersebut. 

Zee merasa kasihan terhadap saint karena dia harus pulang pergi dari kantor ke rumah sakit, tapi kekasihnya tersebut tetap bersikeras mau menemaninya.

"sayang, ini sudah waktunya makan siang... lebih baik kamu hentikan dulu kerjaannya" kata Zee ketika dia melihat kekasihnya masih sibuk dengan pekerjaannya. 

"baik laah... P'Zee, aku beli makanan di luar dulu ya" kata saint dan Zee hanya menganggukkan kepalanya.

Saint keluar dari ruang VIP untuk membeli makan siang. Disaat saint sedang mencari restaurant, dia melihat ada toko aksesoris. Saint yang penasaran mencoba masuk ke toko tersebut. 

Dia melihat sekeliling barang-barang yang dijual disana sampai akhirnya matanya tertuju kepada sepasang gelang cantik yang ditengahnya terdapat blue sapphire. Saint langsung melihat gelang tersebut dan ketika dia melihat dengan detail ternyata gelang tersebut terukir kata always in my heart dengan tanda hati yang terpisah.

"pilihan kamu tidak salah anak muda karena blue sapphire ini memiliki arti kejujuran, ketulusan, ketabahan kepada pasangannya ditambah dengan ukiran kata always in my heart" kata seorang penjual yang membuat saint terkejut. 

Saint membeli sepasang gelang tersebut karena gelang tersebut memang didesain untuk pasangan, jadi kalau gelang tersebut disatukan akan terbentuk hati yang menyatu. Saint tersenyum melihat gelang itu karena dia akan memberikan kepada kekasihnya lalu dia pun langsung menuju ke restaurant untuk membeli makan. Setelah selesai makan, saint langsung kembali menuju ke rumah sakit untuk melanjutkan pekerjaannya karena dia mau segera selesaikan supaya dia bisa menemani Zee di saat pengobatannya. 

ketika dia sudah mendekati pintu ruangan VIP, dia mengerutkan alisnya karena dia melihat pintu tersebut tidak tertutup rapat. 

apa aku lupa merapatkannya ya?? Saint berkala dalam hatinya. 

Saint menghampiri pintu tersebut, disaat dia baru saja memegang gagang pintu tiba-tiba dia mendengar suara di ruangan kekasihnya. Saint berusaha untuk mendengar percakapan mereka tapi justru hal itu yang membuat hati saint bergetar.

"aku mencintaimu P'Zee" saint terkejut mendengarnya karena suara tersebut berasal dari janistar. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet