CHAPTER 20

YOU ALWAYS IN MY HEART (PERTHSAINT VERSION)

“Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan kau disini, saint” kata seseorang tersebut sambil dia menghampiri saint

 

Saint terkejut ketika dia mendengar suara tersebut karena dia masih mengingat siapa pemilik suara tersebut. Dia langsung membalikkan badannya untuk melihat pemilik suara tersebut

 

“Janistar…….” kata saint terkejut sambil dia membelalakkan matanya

 

“Haaaiiiii saint….. Lama tidak berjumpa, b*tch” sapa janistar sambil dia tersenyum menyeringai 

 

Mereka saling menatap satu sama lain tanpa ada yang mengeluarkan satu kata pun 

 

“Aku dengar kamu sudah pindah menjabat menjadi sekretaris wakil direktur” kata janistar sambil dia perlahan mendekati saint

 

“.................” saint hanya terdiam tanpa mengeluarkan satu kata pun

 

“Hebat sekali kau. Apa yang kau lakukan hingga kau bisa mendapatkan jabatan tersebut??”

 

“.................” 

 

“Apa kau menyogok putranya??? Apa kau merayu Mr Tanapon?? Atau jangan-jangan kau sudah dengan keduanya” kata janistar sambil dia membisikkan ke telinga saint

 

“Janistar!!!” kata saint terkejut ketika dia mendengar hal tersebut sambil dia menatap tajam janistar

 

“Kau tidak perlu sok suci, saint” kata janistar menyeringai

 

“Aku yakin kamu sudah mendapatkan kekasih baru”

 

“.................” 

 

“Hmmm….. Jangan-jangan kamu berpacaran dengan atasanmu, benar kan” kata janistar tersenyum licik 

 

Saint membelalakkan matanya terkejut ketika dia mendengar janistar berkata tersebut. 

 

Apakah janistar mengetahui hubungan diriku dengan perth?? Kata saint dalam hati

 

Janistar melihat muka saint pucat sehingga dia semakin tersenyum licik

 

“Hmm…. aku kira firasatku memang benar”

 

“Tidak!!!” kata saint

 

“Kamu tidak perlu menutupinya saint. Orang seperti kamu pasti tidak tahan akan tanpa seorang kekasih. Aku yakin pasti kamu sudah melupakan kekasihmu yang terbaring di makam” kata janistar. 

 

Dia sengaja berkata seperti itu kepada saint karena dia masih membenci saint. Dia menganggap karena saint yang menyebabkan zee meninggal dunia

 

“Kau salah janistar, Aku tidak pernah melupakan zee sekalipun!!! Aku masih mencintai dia hingga saat ini!!!”

 

“bullsh*t!!!!” teriak janistar

 

“Tidak!!!” kata saint sambil dia mengepalkan tangannya dengan kencang

 

“Janistar!!! Apa yang kamu lakukan disini!!” teriak seseorang sambil dia menghampiri mereka

 

“Tommy……..” kata saint dengan suara perlahan 

 

“Aaawwww…. Sang pahlawan datang. Lebih baik aku pergi dari sini” kata janistar sambil dia memutarkan bola matanya.

 

Janistar langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Tommy hanya menggelengkan kepalanya saja ketika dia melihat hal tersebut. Setelah itu, tommy langsung melihat ke saint

 

“Saint, kamu tidak perlu mendengarkan apapun perkataan dari janistar” kata tommy

 

“Hmm….” kata saint sambil dia menganggukkan kepalanya

 

“Apa yang sedang kamu lakukan disini, saint??” 

 

“Hmm… aku baru saja selesai rapat” kata saint 

 

“Bagaimana keadaanmu saint??”

 

“Baik” 

 

Pada awalnya Tommy bekerja sebagai Analis di bagian program tapi setelah Zee meninggal dunia, dia langsung dipindahkan menjadi manager untuk menggantikan Zee sehingga hal tersebut menjadikan tommy sebagai atasan saint. Semenjak itu tommy mengetahui bagaimana sikap dan keadaan saint saat dia ditinggalkan oleh Zee. 

 

"Saint, sudah lama sekali kita tidak berbicara setelah kamu pindah menjadi sekretaris wakil direktur" kata tommy tersenyum sambil dia menghampirinya.

 

Hal itu memang benar karena semenjak saint bekerja menjadi sekretaris perth, dia tidak pernah berkunjung ataupun berbicara dengan pegawai di divisi bagian program. Hal tersebut bukan karena sombong atau apapun tapi saint berusaha untuk tidak terlalu mengingat kenangan-kenangan disana karena saat ini dia sedang berusaha untuk move on dari masa lalunya. 

 

"hmm... iya.... karena aku sangat sibuk dengan pekerjaan jadi sulit untuk memiliki waktu luang" kata saint. Dia berusaha untuk mencari alasan.

 

"tidak apa-apa saint” 

 

“Apa benar kalau kamu sudah memiliki kekasih?" tanya tommy kepada saint 

 

"Iya" jawab saint dengan jujur

 

"Apakah dia salah satu dari pegawai di kantor ini??” 

 

"..................." saint hanya terdiam saja 

 

"hmm... tidak apa-apa kalau kamu memang tidak mau menceritakannya kepadaku... aku senang karena akhirnya kamu bisa move on dari Zee sehingga kamu tidak akan bersedih lagi karena kepergian dia" kata tommy tersenyum sambil dia memegang pundak saint.

 

"terima kasih tommy, aku------" perkataan saint tiba-tiba terpotong karena ada seseorang yang memanggilnya namanya.

 

"saint, apa yang kamu lakukan disini?? kenapa kamu tidak kembali ke ruanganmu?" kata perth sambil dia menghampiri saint.

 

"iya... saya segera kembali sekarang" jawab saint tapi mata perth hanya fokus kepada tangan yang memegang pundak kekasihnya tersebut.

 

"selamat siang Mr Perth" sapa tommy kepada perth 

 

Tommy langsung melepaskan tangannya dari pundak saint karena dia merasa merinding dengan tatapan tajam dari putra pemilik perusahaan tersebut 

 

"saint, kembali ke ruanganmu sekarang" kata perth tanpa menghiraukan sapaan dari pegawainya tersebut

 

"baik.... hmm tommy... aku permisi dulu" kata saint

 

Saint langsung mengikuti perth untuk kembali ke ruangan kerja mereka. Setelah mereka sampai di ruangan kerja, perth langsung menanyakan kepada saint 

 

"siapa dia?"

 

"Dia adalah Tommy, dia bekerja sebagai manager bagian program." kata saint

 

"sepertinya dia sangat akrab denganmu"

 

"iya karena dia adalah atasan saya sebelum saya menjadi sekretarismu"

 

"apa yang kalian bicarakan?"

 

"hmm... dia hanya menyapaku saja" 

 

"Aku mau kamu untuk menjaga jarak dengan orang lain. Jangan biarkan orang lain mendekatimu selain aku" kata perth possessive. 

 

Dia cemburu ketika melihat saint dekat atau akrab dengan lelaki lain.

 

"Ok  perth. Hmm…. bukankah kamu mau bertemu dengan Mr Tanapon?"

 

"iya, tapi tidak jadi karena ayahku sedang meeting"

 

"Hmm… perth sudah waktunya jam makan siang" kata saint mengingatkan

 

"hmm ok"

.

.

.

.

CONDOMINIUM PERTH 

2 minggu telah berlalu, saint melakukan rutinitasnya seperti biasa. Hari minggu adalah waktunya saint untuk kembali ke apartement tapi saint selalu bilang kepada perth bahwa dia berkunjung ke rumah keluarganya. 

 

Perth jarang melarang saint untuk pulang ke rumah keluarganya karena dia selalu menuruti keinginan saint meskipun dia tidak mengetahui kalau saint berbohong kepadanya. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, perth melihat kekasihnya baru saja pulang setelah berkunjung dari rumah keluarganya. 

 

"kamu sudah pulang saint" kata perth sambil dia menghampiri kekasihnya tersebut 

 

"iya"

 

"hmm.... Aku merindukanmu~~~"kata perth dengan nada manja sambil dia memeluk saint

 

"Perth, kita baru 10 jam tidak bertemu" kata saint tersenyum karena tingkah perth yang seperti ini

 

"hmm.... 1 jam tidak melihatmu saja sudah membuat diriku sangat kangen padamu"

 

"bisa saja kamu perth" kata saint sambil dia menggelengkan kepalanya 

 

"saint......"

 

"hmm"

 

"aku...... aku ingin menciummu" kata perth sambil dia menatap mata saint 

 

Saint hanya terdiam ketika perth berkata seperti itu padanya. Perth langsung mendekatkan wajahnya perlahan sampai bibir mereka akhirnya bersentuhan. Saint mulai menutup mata untuk menikmati ciuman yang diberikan oleh perth. 

 

Lama-kelamaan ciuman mereka mulai memanas, tangan perth mulai sibuk untuk membuka kancing baju saint sedangkan tangan saint memegang rambut kekasihnya. Punggung saint tanpa terasa sudah menempel di tembok dan bajunya sudah terbuka setengah. Deru nafas mereka membuat suasana semakin panas. 

 

Perth mulai menurunkan ciumannya menuju ke leher saint, dia memberikan tanda merah di leher kekasihnya tersebut untuk menandakan kalau saint adalah miliknya.

 

"aah.... perth....jangan... terlalu ..aahh... keras... menggigitnya... ahh" saint mendesah ketika dia merasakan perth menggigit lehernya 

 

"Aku tidak peduli…. Aku ingin semua orang tahu... kalau kamu itu milikku.." kata perth disela-sela ciumannya sehingga saint tanpa sadar menekan kepala perth agar perth bisa mencium lehernya lebih dalam lagi.

 

"aahh.... perth...."

 

"Aahhh…. saint...."

Perth langsung membawa tubuh saint ke sofa tanpa melepaskan ciumannya. Dia langsung meraba tubuh saint sambil tangannya memainkan nya yang membuat saint mendesah karena kenikmatan yang dia rasakan. 

 

"aahh... perth... uuhh.... " tangan saint berusaha untuk memegang tangan perth agar berhenti memainkan nya tapi usahanya sia-sia.

 

Setelah perth puas dengan bibir dan leher saint, dia menurunkan kepalanya untuk menghisap kanan kekasihnya sedangkan tangannya masih memainkan kirinya yang membuat saint semakin mendesah. Saint merasa seperti ada butterfly di tubuhnya akibat sentuhan dari perth

 

“saint”

 

Saint terkejut ketika dia mendengar seseorang memanggil namanya sehingga membuat perth menghentikan aktivitasnya 

 

"Ada apa sayang?" tanya perth ketika dia melihat wajah saint 

 

"ahh... tidak apa-apa"

 

"hmm.... kalau begitu ... kita lanjutkan kembali" kata perth sambil dia melanjutkan kembali aktifitas yang sempat tertunda. Di saat bibir mereka mau bersentuhan, tiba-tiba saint mendengar ada yang memanggil namanya kembali 

 

“saint”

 

Suara tersebut muncul kembali sehingga membuat saint langsung mendorong tubuh perth.

 

"kamu kenapa sayang?" tanya perth yang terkejut karena tiba-tiba saint mendorongnya

 

"saya.... saya.... mau ... mandi dulu perth" kata saint 

 

Dia langsung pergi menuju ke kamar mandi meninggalkan perth yang sedang kebingungan karena sikapnya 

 

Saint langsung mengunci pintu kamar mandi, dia menyalakan shower agar perth menyangka kalau saint sedang shower. Saint memegang dadanya karena jantungnya berdetak sangat kencang. 

 

Aku yakin suara tadi berasal dari P’Zee .... kenapa aku bisa mendengar suaranya padahal aku sedang tidak bermimpi??? Kata saint dalam hatinya. 

 

30 menit kemudian, saint keluar dari kamar mandi. Dia langsung menuju ke kamar, disana dia melihat perth sudah menunggu dirinya. Saint langsung membaringkan badannya di atas kasur sambil menyelimuti tubuhnya. Perth yang melihat tingkah saint seperti itu membuat dia merasa sedikit bersalah

 

"saint"

 

".............." saint terdiam tanpa membalas perkataan perth 

 

"Saint, aku minta maaf kalau yang tadi aku lakukan membuatmu terkejut" kata perth

 

".............."

 

"hmm... aku berjanji untuk tidak mengulanginya kembali" 

 

".............."

 

"aku tahu kalau kamu pasti marah kepadaku karena-------" perkataan perth langsung dipotong oleh saint

 

"Perth, saya tidak marah kepadamu. Aku juga minta maaf karena membuatmu terkejut. Hmm… lebih baik kita tidur saja" kata saint

 

Saint mengatakan hal tersebut karena dia tidak mau membuat perth merasa bersalah. Perth tersenyum ketika dia mengetahui kalau saint tidak marah kepada dirinya. Dia langsung mengelus kepala saint sambil membaringkan tubuhnya. 

 

Dia langsung memeluk saint, setelah itu mereka langsung tertidur. Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 02:00 AM, perth samar-samar mendengar suara seseorang. Dia mencoba membuka matanya karena dia yakin kalau suara tersebut berasal dari kekasihnya. 

 

"tidak.... tidak.... P’Zee!! P’Zee!! Aku mohon ... jangan.... jangan tinggalkan aku!! tidak!! tidak P’Zee!!! Teriak saint mengigau memanggil nama almarhum kekasihnya

 

P’Zee???? siapa dia??? Kata perth dalam hati sambil dia memandangi wajah kekasihnya. 



 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet