cute

kisah klasik (untuk masa depan)

 

 

Ilmu eksak itu pasti.
Sepasti satu tambah satu sama dengan dua, the sky is blue and the fields are green,

and there’s no way she’ll ever get to talk to, much less get to know the cutest junior Yena pointed out to her last week.

 

 

 

“Kenapa nggak?”

Chaewon menatap Yena dengan datar, tangan kanannya mengangkat armband yang baru didapat tadi pagi. Disiplin Mahasiswa. Kadang disebut pula sebagai korlap, atau musuh sejuta umat, atau antek-antek setan. Biasanya dua sebutan terakhir diucapkan berbisik, takut digerebek lalu disidang sama yang baru saja dikatain.

“Ya, bener juga sih.” Yena manggut-manggut, menyeruput seplastik es degan yang baru dibelinya. “Tapi setuju ‘kan, adek yang kemarinan itu lucuk?”

“Apaan sih.” Chaewon mengabaikan kicauan si penyeruput degan, tatapannya lekat pada layar ponsel yang menampilkan riwayat percakapannya dengan seseorang. Chaewon mengernyitkan dahinya.

“Tapi si adek itu pipinya tembem, mana punya gigi kelinci. Mudah-mudahan dia gak berdiri paling depan pas apel pagi pertama kalian, monster macam apa yang tega marah-marah ke—”

“Ini makanya kamu masuk divisi pendamping, bukan disma,” tukas Chaewon tanpa menoleh.

“Anjir. Low blow,” dengus Yena tak terima. Rupanya dia masih punya luka setelah ditolak sama pilihan pertamanya di perekrutan panitia ospek lalu. “Seenggaknya ku gak usah jaim di depan maba,” komentar Yena kemudian, disusul satu seruput panjang. “Ini lu nungguin maba, ‘kan? Buat… apa? Jangan ngebunuh anak orang minggu pertama kuliah aktif, Won. Banyak dosa ntar pas skripsian susah.”

Chaewon menggumam, tak menghiraukan drama di akhir ucapan Yena. “Sebulan lalu gak sengaja ketemu ibunya di lobi apartemen,” jelasnya. “Panjang obrolannya. Tapi intinya habis itu ibunya semacam… nitip, gitu. Titip anaknya, baru pertama ini ngelepas ke luar kota. Tolong bantu jagain, atau seenggaknya perkenalin gitulah anaknya ke lingkungan kampus sampai dia bisa adaptasi. Hari ini mau ketemu, jam…” ia melirik tampilan waktu di layer. “Sekarang, harusnya. Janjian di sini.”

“Astaga, elu? Dititipin anak orang? Salah divisi, lu.”

Chaewon mengangkat bahu. “Ibunya baik. Lagian kalau cuma perkenalin ke lingkungan kampus, paling seminggu-dua minggu pertama cukup.” Ia lalu berhenti sejenak, menimbang-nimbang kalimat yang akan ia ucapkan selanjutnya.

“Dulu pas aku maba, Kak Eunbi juga ngelakuin hal yang sama,” ucapnya, akhirnya. “Kapan lagi bisa balas jasa?”

Yena mengunyah parutan kelapa yang tersisa di plastiknya. “Anak Fisika?”

“Nggak, kayaknya.” Chaewon menekan tombol di samping ponselnya, dan layer yang tadinya cerah serta-merta menggelap. “Dan kalau dia bukan anak Fisika, aku nggak perlu sok jadi disma.”

Yena mencibir. “Nggak seru.” Lalu, karena Yena adalah antek setan yang sebenarnya, dia bilang, “Bayangin coba kalo ternyata anaknya ibu itu si adek lucuk dari minggu lalu—”

Obrolan mereka terputus oleh rentet ketukan halus dari luar. Alis Yena naik. Si penikmat degan beranjak duluan dari tempatnya sebelum Chaewon bisa bereaksi, maka dialah yang membuka pintu, melongok keluar, menyapa pengetuk.

Lalu, karena apa yang dimau setan biasanya dituruti oleh semesta, hal pertama yang didengar Chaewon adalah:

“Ya ampun, adek lucuk yang waktu itu!”

Chaewon mengerjap.

OH, ADEKNYA NYARI KAK CHAEWON??”

What the .

Chaewon mendadak merasa terjebak di salah satu acara prank yang suka ditonton Hyewon di youtube.

“Oh iyaaaaaaa, ada yang namanya Kak Chaewon kok di sini! Ada banget!” Yena menarik dirinya sejenak, mengerling ke arah Chaewon dengan cengiran yang mengundang tabokan.

“Kak Chaewon~! Dicariin adek maba yang udah janjian, nih!”

Chaewon tersenyum manis, dan tanpa suara melempar penghapus papan yang ada di dekatnya ke arah Yena.

 

 

-

 

 

Nama adek lucuk yang digembar-gemborkan Yena itu Honda Hitomi.

(She is cute, batin Chaewon diam-diam, setelah Yena keluar ruangan himpunan dan meninggalkan dirinya sendiri bersama Hitomi, yang ternyata anak Fisika juga.

Dilema status disma Chaewon kembali hadir, akhirnya.)

“Kirain bukan anak Fisika, Dek.”

Mulainya pelan, menatap Hitomi yang mengerjap.

“Oh—Bunda nggak ngasih tau, Kak?”

Chaewon menggeleng. Hitomi seketika panik.

“Maaf, Kak! Saya kira Bunda sudah bilang, soalnya waktu ngasih kontak Kakak Bunda cuma ngingetin buat janji—”

“Nggak apa-apa,” ujar Chaewon singkat. Pipi Hitomi memerah, dan kalau saja Yena ada di ruangan dia pasti sudah akan mengatakan betapa cubit-able pipi adek tingkat mereka ini. Kadang Chaewon curiga Yena punya cita-cita jadi guru TK tapi tak kesampaian.

Chaewon berdeham, jemarinya memainkan ponsel yang hening di tangan. “Jadi… ospek fakultas minggu lalu lancar, Dek?”

“Lancar, Kak.” Pandangan Hitomi lalu terpaku pada sesuatu di samping Chaewon, dan pertanyaan selanjutnya diutarakan dengan nada lebih lemah. “…Kak Chaewon disma?”

Nah.

Chaewon melirik ke arah benda yang dilihat Hitomi, mendapati armband-nya yang tergeletak tanpa dosa.

“Iya.”

“Oh.”

Hitomi terdiam sejenak, jemarinya menyusuri permukaan karpet himpunan yang baru di-vacuum divisi Litbang kemarin lusa. Lalu ia berujar pelan, “Kalau Kakak sibuk buat ospek ke depan, nggak apa-apa, kok, Kak. Saya adaptasi sendiri.”

Chaewon mengerjap.

Usulan Hitomi masuk akal.

Chaewon itu disma, yang punya imej di depan maba sebagai sosok yang tegas dan bertangan dingin. Divisinya bahkan sudah diwanti-wanti oleh senior mereka untuk lebih sering tinggal di kosan, kalau perlu, supaya tidak tertangkap basah maba lagi ngakak atau gegulingan di muka publik.

Tapi janji itu janji.

“Kakak udah janji, Dek.”

Hitomi mengangguk sekali, melirik sedikit, lalu menatap sepenuhnya ketika ia menangkap senyum Chaewon dari lirikan itu.

“Cuma… ya, mungkin Kakak nggak bisa ngajak keliling kampus, kecuali kalau ospek jurusan sudah selesai. Tapi ospek kalian kan satu semester,” ujarnya ringan, dengan senyuman yang melebar ketika kedua mata Hitomi membelalak karena durasi ospek yang disebutnya. “Tapi kalau ada pertanyaan apa-apa, atau perlu bantuan, Whatsapp aja. Nanti takbantu sebisanya. Ya?”

“Oke, Kak.”

Chaewon mengangguk-angguk. Ia beranjak dari tempat duduk, disusul dengan Hitomi yang buru-buru ikut berdiri.

“Ya sudah itu aja, sih.” Ia menatap Hitomi, “Seenggaknya sudah tau tempat himpunan Fisika, ‘kan?”

Hitomi tersenyum tipis, mengangguk sekilas.

“Masih ada kelas hari ini?”

Satu gelengan kepala.

“Oke. Cepet pulang, kalau gitu. Istirahat.” Dibukanya pintu, mengangguk kala Hitomi berjalan melewatinya untuk melangkah keluar. Dari sudut matanya, tampak Yena mendekat dengan buru-buru, dan Chaewon sontak menutup pintu himpunan sebelum Yena bisa membuatnya malu.

YA AMPUN, ADEK LUCUK MASIH HIDUP!” gelegar suara Yena menelisik masuk dari celah kaca jendela himpunan yang memang sudah dikutuk untuk tak bisa ditutup sepenuhnya.

Chaewon menghela nafas, langkah kaki di atas karpet membawa dirinya menuju satu-satunya kursi di ruang himpunan itu. Ia duduk sesaat sebelum ponselnya bergetar di dalam saku celana, dan diraihnya gadget itu sembari mengernyitkan dahi.

 

Adek Maba?
hampir lupa bilang!!
makasih, Kak c:

 

Sama-sama.

 

Ia sedang mengubah nama kontak Hitomi ketika Yena menjablak pintu himpunan dan melangkah masuk. “Chaewon! Kok nggak pulang bareng adek lucuk—

“Diem, sinting,” balas Chaewon kalem. Memang kadang Yena kurang diproses kalau bicara. Ditunggunya sampai suara pintu terkunci bergema di dalam ruangan, “Gedung apartemen boleh sama, tapi ku masih disma.

Deuuu, romansa terlarang—”

“Terlarang ndasmu.” Chaewon mengunci ponselnya sekali lagi, tatapannya beralih ke Yena yang terlalu sumringah. Konon kebahagiaan yang terlalu besar itu tidak sehat, karena sedihnya nanti juga terlalu dalam, maka Chaewon dengan baik hati bilang,

“Tugas Fisika Matematika kemarin udah sampe mana?”

Seketika reduplah cahaya di kedua mata Yena.

 

 

-

 

 

Dek
Nametagnya bener?

 

Hitomi Fisika
,,,belum Kak
masih salah ukuran hjshdfhsjf
tapi dari kita ada yang sudah benar kok!
nanti kami contoh :)
maaf nggak nanya-nanya ke Kakak,
takutnya panitia memang gak boleh kasih tau ^^;

 

Iya, nggak apa-apa.
Anggap latihan praktikum aja ya
Anggap aja lagi disuruh aslab revisi haha
Besok pagi jangan lupa jam 6 di hutan MIPA.

 

Hitomi Fisika
baik Kak ^^

 

 

-

 

 

Dek
Udah tau nama pendamping tim ospekmu?

 

Hitomi Fisika
sudah Kak!
tadi siang dihubungi Kak Hyewon c:
diajak kumpul kamis besok

 

Oke. Dateng ya
Dan jangan segan tanya-tanyain soal kuliah juga
Memang tugasnya pendamping buat bantu kalian

 

Hitomi Fisika
siap Kak
eh tapi,
hitomi udah punya pendamping duluan nih

 

?
Ada yang ngehubungin sebelum Hyewon?

 

Hitomi Fisika
bukan…
maksudnya Kakak hsjdshkhds
nggak ding Kak bercanda
Kak Chaewon kan disma

 

Haha
Anggap pendamping gak resmi aja ya :)

 

Hitomi Fisika
!!! :D

 

 

-

 

 

Apel pagi pertama, area edar Chaewon mencakup barisan kelompok Hitomi. Junho dan Sejin memimpin evaluasi, membentaki yang terlambat dan menghakimi yang tidak—saling mengingatkan, Dek, motto disma yang tak pernah salah. Kesalahan satu orang itu pikul bersama, solidaritas!

Salah satu cowok di kiri barisan Hitomi mengacungkan tangan.

“Mohon maaf, Kak! Tapi kedisiplinan saya rasa adalah tanggungjawab ke diri masing-masing orang!”

Sejin mendengus. Junho menatap Chaewon, mengangkat bahu.

Mengoper baton.

Chaewon menajamkan pandangannya, langkah kaki yang tenang membawanya ke depan barisan anak yang membuat pernyataan tadi.

“Dek, sudah mahasiswa baru, ‘kan?”

Hening. Beberapa anggota divisi kesehatan yang bersiaga di belakang barisan maba menahan senyum.

Kalian semua sudah mahasiswa belum!!!

Sentakannya membuat beberapa maba hampir terlonjak. Sontak sahutan tak serempak berebut menjawab pertanyaannya dengan volume beragam,

“Sudah, Kak!”

Chaewon mengangguk pelan, seolah menerima jawaban, sebelum pandangannya kembali berhenti pada pembuat pernyataan yang perlu diluruskan itu.

“Ya mental SMAnya dibuang, kalau gitu.”

Lalu ia berbalik badan dan melangkah pergi, membiarkan rekan-rekannya mengambil kendali dan menjejali para junior mereka dengan topik pembekalan pagi itu. Kuliah itu bukan lagi balapan sesama teman, kejar-kejaran ranking. Kalian balapan sama diri kalian sendiri. Langkahnya berhenti di dekat akar pohon tua yang menyembul ke permukaan tanah, dan Chaewon menoleh untuk ikut mendengarkan ceramah berapi-api Hangyul.

Buang itu ketidakpedulian. Hadapi problem bareng! Banyak dari kalian yang merantau ke sini sendiri, kalau ada apa-apa yang paling dekat siapa kalau bukan temen?

Sejenak, pandangan mata Chaewon jatuh pada sosok Hitomi di antara berpuluh wajah serius.

“Satu orang salah di mata dosen aja cukup buat bikin dosen gak mau masuk kelas kalian!”

Dari jarak yang lumayan pun, Chaewon dapat melihat kerutan samar di dahi Hitomi. Bibirnya mengerucut, airmukanya berpikir dalam-dalam, dan barangkali Chaewon sudah mencuri pandang agak lama karena Hitomi lalu mengerjap dan memiringkan kepalanya ke—

Chaewon mengalihkan pandangannya ke barisan lain.

 

 

-

 

 

Dek
Kata Hyewon kakinya kekilir ya?

 

Hitomi Fisika
siap, tidak!

 

1. Bohong itu tida baik
2. Ospek hari ini udah kelar sejaman lalu
Hyewon bilang kesandung tadi pas jalan keluar gerbang
Sekarang di mana?

 

Hitomi Fisika
hehe
…udah di apartemen Kak

 

Sakit gitu jalan?

 

Hitomi Fisika
nggak seberapa sakit, kok
seriusan Kak nggak apa-apa

 

Ya udah
3 hari masih sakit ke klinik uni ya

 

Hitomi Fisika
kayak demam dong ^^;;;

 

………

 

Hitomi Fisika
ampun Kak, iya siap

 

?
Kenapa ampun haha

 

Hitomi Fisika
Kak Chaewon nakutin pas jadi disma;;;
darah berasa beku pas apel

 

Diambil pelajarannya aja
Jangan pelototannya

 

Hitomi Fisika
oke Kak c:

 

 

-

 

 

“Tuker plot?” Hangyul mengerjap.

Chaewon mengangguk. “Pengen ngerasain ngekover kelompok belasan.” Pengen lebih aman dari mendadak ngeliat Honda Hitomi juga, batinnya, tapi harga dirinya bisa runtuh kalau bilang.

“Hmm,” gumam Goeun menimbang-nimbang. “Masuk akal sih. Biar maba juga nggak cepet terbiasa.”

“Asal motif tukerannya bukan buat tebar pesona aja,” timpal Junho sambil menyenggol Hangyul.

Enak aja tebar pesona, orang yang ngusulin pertama bukan gua—!”

Di tengah ribut yang mulai pecah karena implikasi tebar pesona, Chaewon bertukar pandangan dengan Goeun, lalu menggelengkan kepala dengan bersamaan.

Dasar cowok.

 

 

-

 

 

[Draft_Uni101]

dari: sehelai daun kering

untuk: dedaunan lain di lantai hutan MIPA

pesan: KALO KAK DISMA YANG PALING HOROR SEJURUSAN CUMA MAU KASIH TTD KE SATU ORANG ITU PERTANDA APA YA GUYS??? asking for a friend uwu <3

komentar:

   | ssomee_: HM keknya mw ada bau2 traktiran kalo kata aq si nder

   | ryudjin: asem ena bener disayang disma hamba mau :(

   | takjuri: MANPAATIN TEMENNYA NDER BIAR KAKAKNYA BAE DIKIT

   | jjoyul: kayak tau siapa yang dimas’ud

   | jwonyo: @jjoyul spill dong sis

   | ahnyuj: @jwonyo @jjoyul duain

 

 

-

 

 

“Won,” ujar Yena sembari ndusel ke sisi Chaewon. “Won, lu kayaknya diomongin sama post ini deh.”

Chaewon mendongak dari barisan rumus di hadapannya, kerutan yang mendalam di keningnya sejenak sirna. “Hah?”

“Nih, ini. Di draft uni, post kemaren malem.” Yena mengutak-atik ponselnya sejenak sebelum mengacungkannya ke depan wajah Chaewon—hampir-hampir mengenai ujung hidung. Untung Chaewon tidak begitu mancung.

Chaewon bersandar agak jauh dan menyipitkan matanya, membaca post yang ditampilkan Yena.

“Huh.” Chaewon melirik sahabatnya yang menatapnya dengan penuh antisipasi, “Ini Hangyul, kali.”

“Hangyul belum ngasih tanda tangan sama sekali. Nunggu ada yang nyogok udon, katanya.”

Chaewon menaikkan alis. “Sejin?”

“Disma paling baik hati kita? Cuma ngasih tanda tangan ke satu maba?? Plis, Sejin mah pendamping berbulu disma.”

“Ya Goeun, deh.”

“Won. Lu baru ngasih tanda tangan ke adek lucuk aja, ‘kan?”

Chaewon menatap Yena datar, tak menjawab.

Diabaikannya pertanyaan itu untuk kembali berkutit dengan penjabaran deret Euler yang sudah mendominasi setengah halaman folio bergarisnya.

Bilang iya aja apa susahnya, sih!”

 

 

-

 

 

Dek
Disuruh pinjem jas lab kating kan?

 

Hitomi Fisika
oh
iya, Kak!
praktikumnya mulai mingdep hshsdj
tapi jas lab dapetnya belum tau :c

 

Terus?

 

Hitomi Fisika
ini masih nyari…

 

Udah nanya pendampingmu?

 

Hitomi Fisika
punya Kak Hyewon udah dipinjem temen ;-;

 

Bukan yang resmi.

 

Hitomi Fisika
Kak Hyewon punya jas lab ilegal???!

 

………

 

Hitomi Fisika
oh maksudnya
pendamping bukan
resmi?
OH
oh--

 

Kirain sengaja ngelawak, Dek.

 

Hitomi Fisika
maaf Kak habis kena kimia
jadi hitomi agak konslet
kenapa fisika masih ketemu dia

 

Kenapa kalau bikin garam masih ketemu asam

 

Hitomi Fisika
karena jika asam ketemu basa maka
IH KATA-KATANYA PAK YOUN
ehm
jadi . jas lab
punya Kak Chaewon belum kepinjem?

 

Siapa yang berani minjem Dek xd

 

Hitomi Fisika
…hitomi boleh memberanikan diri minjem?

 

Selesaikan satu soal redoks berikut

 

Hitomi Fisika
nggak jadi >:|

 

Bercanda Dek :))))))
Ambil langsung ke apartemen ya
Kamar 8-2. Sekalian diskusi jadwal
Soalnya ku masih perlu jas labnya seminggu sekali

 

Hitomi Fisika
oke Kak!!
Kak Chaewon udah makan siang?

 

Mau nyogok?

 

Hitomi Fisika
:|
ada dendeng kiriman Bunda
hitomi bawain ya! tanpa nasi tapi
belum nanak hsdfjkhsk

 

Bawain dikit aja.
Take care ke sininya
Hati-hati di jalan

 

Hitomi Fisika
kan naik lift…

 

Ya siapa tau kegencet
Mati
Terus gentayangan

 

Hitomi Fisika
KAKKKKKK >:|

 

AHAHAHA

 

 

-

 

 

Hitomi suka merujuk ke dirinya sendiri pakai nama.

Bukan ‘aku bawain ya’, tapi ‘hitomi bawain ya!’

Dan Chaewon memandang riwayat percakapan mereka agak lama, sorot matanya terpaku pada baris itu, sebelum mengunci ponselnya dengan seulum senyum yang barangkali terlalu lebar—tapi dia masih sendirian di kamarnya, jadi tak apa-apa.

Sebab mau bagaimana lagi?

Hitomi lucu.

 

 

-

 

 

Hitomi Fisika
makasih makan siang barengnya Kak!
sama jas labnya juga c:

 

Jangan kapok main ya

 

Hitomi Fisika
kapok Kak takut ditanakin nasi lagi
padahal udah bilang jangan

 

Salah siapa bawa dendengnya segaban?

 

Hitomi Fisika
DISURUH BUNDA >:|
kan biar cukup buat lauk semingguan gitu

 

:P
Dah sana belajar

 

Hitomi Fisika
iya Kak
selamat belajar juga c:

 

 

-

 

 

Hitomi  Fisika
Kak?

 

Iya Dek?

 

Hitomi Fisika
hitomi izin tanya dong
beli buku 2ndhand di mana ya…
disuruh punya 1 pegangan buat termo;;

 

Oh ada Dek
Jumat besok ada acara?
Bareng aja yuk. Perlu juga buat gelombang

 

Hitomi Fisika
nggak papa kah Kak bareng?

 

Gak papa
Yg sini ntar pake kostum ala ala idol
Asal ga malu aja jalan bareng ninja

 

Hitomi Fisika
ya jangan gitu juga Kak hfdjhfd
bisa sendirian kok
minta lokasinya aja

 

Iya deh
Nanti ya

 

Hitomi Fisika
makasih banyak Kaaak
c:

 

Sama-sama
:)

 

 

-

 

 

“Lah, ‘kan ospek udah kelar?”

Chaewon mengurut pelipisnya, kedutan yang menggedor kepalanya ditemani oleh suara kunyahan Hyewon yang dengan tenang membuka bungkus keripik kentang kedua.

“Kelar dari mana, buktinya mereka masih disuruh pake nametag,” timpal Yena dari pojok ruangan himpunan. “Situ pendamping apa bukan, sih?”

“Masih ada makrab yang perlu mereka siapin,” jawab Chaewon. “Lagian ospek baru bener-bener kelar setelah camp habis UAS.”

“Hmmm.” Hyewon manggut-manggut. “Kasian juga kalian, jadi anti-sosial satu semester.”

“Berisik.”

“Chaewon mah sebenernya gak masalah jadi anti-sosial,” terang Yena, “yang masalah itu dia juga jadi gak bisa kencan sam—BLFSWUH!”

Hyewon mengerjap. “Kencan?

Chaewon mengeratkan bekapan tangannya pada mulut Yena. “Bohong, kok.”

“Bwhodhfg dhfawimanbr—”

“Diem, gak.”

Hyewon memiringkan kepalanya sejenak, berpikir. “Chaewon emang lagi narget maba? Kirain kesengsem sama Hitomi doang.”

Chaewon batuk, cengkeram tangannya melonggar karena kaget. Yena kembali bernafas dan serta-merta merangkak pergi dari jangkauan tangan Chaewon, sedangkan Hyewon sudah sibuk mengunyah lagi.

“Kejam lu Won,” sengal Yena heboh. “Aing mati gimana?”

Hyewon yang lebih cepat menyeletuk, “Ya bagus. Titip tengokin surga ya, beneran enak apa enggak. Perlu diyasinin apa udah pede sama amal ibadah sendiri?”

“SEMBARANGAN.”

 

 

-

 

 

Hitomi Fisika
Kak
Kak Kak
ping

 

Iyaa
Ada apa?

 

Hitomi Fisika
Kak Chaewon lagi di kamar?

 

Mhm

 

Hitomi Fisika
sudah makan malam?

 

Mau pamer menu makan malam?

 

Hitomi Fisika
:|
suudzon aja terus Kak
sampe proton jadi negatif

 

Sombongnya jadi maba
Bercandaannya udah Fisika juga
:))

 

Hitomi Fisika
end chat aja deh :c

 

Bercandaaaa
Belum Dek
Baru selesai mandi
Pulang agak telat haha

 

Hitomi Fisika
habis nongkrong Kak?

 

Nggak Dek
Tadi ada rapat himpunan

 

Hitomi Fisika
ohh
kalau gitu hmm
mau makan malem bareng Kak?
tadi order mekdi
yg diskon orderan gede ^^; jadiii

 

Hmm…
Jadi ditraktir nih?
Ada motif apa

 

Hitomi Fisika
cuma mau bagi makanan :c

 

Iya deh iya
Percaya
Boleh Dek. Besok-besok takganti

 

Hitomi Fisika
!!! :D
Kak Chaewon ke kamarku ya
jangan bawa apa2

 

Kok tau baru mau nanak nasi

 

Hitomi Fisika
MEKDI UDAH ADA NASINYA >:|

 

Iyaaaaaaaaaa :))))))

 

 

-

 

 

Seumur-umur Chaewon merantau di kota ini sejak ia mulai kuliah, makan malam bersama biasanya sebatas datang ke satu tempat. Makan bersama. Dibarengi obrolan ringan, atau serius, atau campuran.

Lalu sudah.

Seumur-umur Chaewon merantau di kota ini sejak ia mulai kuliah, makan malam bersama tidak berakhir dengan duduk bersebelahan di lantai kamar setelah mencuci piring bekas makan, tidak berujung pada agenda menonton film keluaran terbaru yang baru dimunculkan Netflix, dan tidak berkisah tentang hangat yang menyesap ke dalam pundak tempat Hitomi menyandarkan kepalanya di tengah film yang masih berjalan.

(Chaewon mah sebenernya gak masalah jadi anti-sosial, suara menyebalkan Yena terngiang menggoda di telinganya. Yang masalah itu dia juga jadi gak bisa kencan sam—)

Tokoh utama film menjerit.

(Kenapa mereka pilih film horor, sih? Kenapa yang ada film horor?)

Hitomi tersentak bangun, dan kepalanya sontak terangkat dari pundak Chaewon secepat laju sinar cahaya di ruang vakum.

Oh,” bisik Hitomi, “astaga, Kak, maaf hampir ketiduran—”

Dan Chaewon cuma bisa tersenyum, membiarkan Hitomi menarik dirinya agak jauh, menggelengkan kepalanya pada rona malu di pipi Hitomi dan serentet kata maaf yang masih tumpah. Tak sepatah katapun tertutur dari bibirnya, bukan karena tak mau, tapi tak bisa.

Sebab hangat tubuh Hitomi masih melekat di sisinya, menggelitik dan menggelayut seolah ingin tinggal, dan sepercik pikiran dalam hatinya berandai apa yang akan terjadi kalau saja ia cukup berani untuk mendekat lagi, meniti jarak yang hanya sejengkal di antara bahu mereka.

Karena Chaewon ingin dekat.

(Oh.

Oh.)

 

 

-

 

 

Yen
Denda bakso semangkok.
Bayar besok habis LM, thanks

 

Cunguk #1
?!?!!?!??!?!?
HALO
DENDA POMANEH IKI
PING
PING
WOY
WON

 

Cunguk #2
wasek traktiran!!!! aing ikut

 

Cunguk #1
et tu, hyewon?

 

Cunguk #2
rejeki nggak boleh ditolak yen kata pak ustadz

 

Cunguk #1
REJEKI DARI HONGKONG

 

 

 

END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Dandyul0v3
1347 streak #1
Chapter 9: kangen izone TT
Nblash #2
Chapter 5: Habis baca cute, lompat ke treat.. Sungguh ini uwu sekali ~~
cheeky-ssam
#3
Chapter 5: LUCU AAAAA---logat Jawanya awokwokwokwok bikin makin tergelitik. Jadi gatel melanjutkan fanfiksi yang juga tentang maba & kating di fk, tapi ngga sampai hati menulis-- untung ada yang menulis spt ini,, dahaga jadi terpuaskan:D

Thank you for writing this great piece, nont--sama:DDDDDDDDD
Hiinako75106
#4
Chapter 5: Duh maba lutcu, sini dek sama kk aja :D
cheeky-ssam
#5
Chapter 2: Baca ulang karna bentar lagi lepas gelar MABA #Eaaa lama banget anjir w yudisiumnya...

NAKOCHAN SAMA W AJA GIMANA-
taequeen10 #6
Chapter 4: Hiya hiya hiyaaa... Diabetes gue.. Bgus amat kata2nya
letsmeetagain
#7
Chapter 1: damn, i really wish i could understand this smh a whole tragedy, luv
taesecretfan #8
Chapter 4: I wish i can understand at least half of this. But still, i enjoyed reading this. Thank you~
Hiinako75106
#9
Chapter 4: Chaewon : bla bla bla
Gue : *muntah online, cringy bgt anjir
kimtaetaehwang #10
Chapter 4: Baca berkali2 pun pingin rasanya nge geplak chaewon
Gombalannya luar biasa bikin orang pingin muntah
Untung SsamBbang lucu, kan jd tetep aja senyum2 sambil ngeremet guling gara2 saking manisnya coba itu orang lain udah tak tendang kali biar terbang ke luar angkasa biar dimakan alien xD