Chapter 6

DEAR YOONA

Dalam perjalanan pulang kecanggunan seketika Yoona rasakan karena Taeyeon tampak serius dan tidak mengajaknya bicara sama sekali. Kalimat yang Taeyeon ucapkan sebelumnya juga membuat dirinya tidak bisa berhenti memikirkannya.

Tidak biasanya Taeyeon eonnie terlihat kesal dengan cara berpakaianku yang terlihat seksi. Lalu kalimat calon istri yang selalu dia ucapkan, aku penasaran apa Taeyeon eonnie serius rela menikah denganku kelak nanti?

Yoona menggigit bibirnya lalu dia merasakan sebuah tangan yang dingin menggenggam salah satu tangannya. Dia melihat Taeyeon memegang tangannya dan menyetir dengan satu tangan.

mengapa aku merasa gugup dengan sentuhannya?

Yoona menelan ludahnya dalam-dalam sembari melirik Taeyeon.

"T-tanganmu dingin Taeyeon-ah."

"Maka dari itu aku menggenggam tanganmu. Kau terasa hangat." Yoona pun teringat dengan cuaca malam ini yang cukup dingin dan melihat Taeyeon hanya mengenakan kaos pendek.

"Kau pasti kedinginan kan? Seharusnya kau tidak usah melepas jaketmu untukku."

"Gwenchana, aku sudah merasa hangat setelah memegang tanganmu hehehe."

"Jeongmal?" Taeyeon mengangguk lalu Yoona melihat sebuah kedai kopi di pinggir jalan.

"Sepertinya kita harus meminum yang hangat-hangat. Tolong berhenti di kedai kopi sebentar, aku akan membelikan kopi hangat untukmu."

"Ok." Taeyeon memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.

"Yoongie biar aku saja yang membelinya."

"Andwae biar aku saja. Kau diam saja di dalam mobil, di luar kan dingin." Yoona mencoba melepas sabuk pengamannya lalu Taeyeon menahannya dan mencondongkan tubuhnya.

"Aku tidak akan membiarkanmu turun dengan pakaianmu yang seperti ini. Pemilik kedai bisa pingsan setelah melihat kecantikan dan keseksian dari seorang goddess Lim." Yoona tertawa kecil.

"Kau ini bisa saja. Kalau begitu pakai dulu jaket ini saat keluar, aku tidak ingin kau semakin kedinginan." Taeyeon merasa berbunga-bunga dengan perhatian kecilnya.

"Baiklah." Yoona melepas jaketnya dan menyerahkannya kepada Taeyeon.

"Kau ingin kopi rasa apa?"

"Terserah kau saja." Taeyeon mengangguk mengerti lalu dia turun dari mobil. Sekitar sepuluh menit kemudian Taeyeon kembali ke dalam mobil dengan membawa satu cup saja.

"Hanya membeli satu?" Taeyeon tersenyum idiot.

"Kita minum satu cup bersama-sama agar terlihat romantis seperti couple hehehe." Yoona mendadak tersipu dan memukul kecil bahu Taeyeon.

"Kau menjadi gombal sekarang." Taeyeon hanya terkekeh lalu meniupi kopinya. Melihat Taeyeon meniup kopinya membuat Yoona teringat dengan moment romantis saat Taeyeon memegang tangannya sembari meniupi teh untuk dirinya. Dan entah mendapatkan dorongan dari mana dia tiba-tiba memegangi tangan Taeyeon dan meniupi kopinya sama persis dengan yang pernah di lakukan Taeyeon. 

Ada angin dari mana ini? Dia meniru hal yang pernah aku lakukan? Hihihi aku rasa salah satu jurusku itu telah menyangkut di dalam otaknya.

Taeyeon mencoba menahan tawanya dengan membiarkan Yoona terus meniupi kopinya. Tidak lama kemudian Yoona mencicipi sedikit kopinya lalu melepas sentuhannya.

"Sudah tidak terlalu panas." 

"Terimakasih sayangku!" Taeyeon mengusap pipinya lalu meneguk kopinya.

"Ini kau minum juga." Yoona meraihnya dan meneguknya juga.

"Apa moment meniupkan teh itu begitu melekat di dalam otakmu sampai kau melakukannya juga padaku?" Goda Taeyeon.

"M-mwo?" Yoona mencoba mengingatnya lalu dia tertawa canggung dengan menggaruk kepalanya.

Pabo! Mengapa aku bisa melakukan hal yang sama sampai aku tidak menyadarinya? Rasanya aku mulai aneh sekarang. 

"Yoona kau baik-baik saja?"

"A-ahhh n-ne." Jawabnya dengan memalingkan wajah meronanya ke samping kaca.

"Tidak usah berpaling ke arah lain, wajah merahmu sudah ketahuan."

"Please jangan menggodaku dan jalankan mobilnya sekarang juga." Taeyeon tertawa keras lalu menyerahkan kembali jaketnya kepada Yoona.

"Tidak usah di kembalikan, kau pakai saja dari pada kedinginan."

"Aku lebih khawatir kau yang kedinginan nanti. Tenang saja, aku bisa menggenggam tanganmu lagi jika aku merasa kedinginan hehehe."

"Baiklah jika itu maumu." Yoona mengenakan jaketnya lalu Taeyeon kembali melajukan mobilnya.

 

Yoona's Apartment


Taeyeon mengistirahatkan tubuhnya dengan duduk di tepi ranjang sementara Yoona sibuk mencari pakaian tidurnya di dalam lemari. Setelah menemukan pakaian tidurnya dia melepas jaketnya dan menarik perhatian Taeyeon.

!

Taeyeon seketika menelan ludahnya tanpa mengalihkan pandangnya. Punggung telanjang Yoona di sertai dengan kemolekan tubuhnya membuat dia merasa panas melihatnya.

Errrrrrr... Bahaya jika aku terus melihatnya.

Taeyeon membuang pikiran kotornya lalu berdiri dan mendekati Yoona.

"Lain kali jangan mengenakan gaun seperti ini lagi, kemolekan tubuhmu membuatku bernapsu melihatnya." 

"Iya bawel... Dasar byun."

"Sekarang mandilah dan hampiri aku di dapur, aku akan memasak makan malam untukmu." Yoona mengangguk lalu Taeyeon meninggalkannya. 

"Apa aku benar-benar terlihat sangat seksi dengan gaun ini?" Yoona memutar tubuhnya di depan cermin dan dia cukup menyadari kemolekan tubuhnya.

"Aku bisa mengerti mengapa Taeyeon eonnie merasa kesal. Memang aku terlihat sangat seksi dengan gaun ini dan cukup memicu hawa nafsu. Selain pria mungkin aku telah membuat para penggemar wanita lupa diri juga hihihi." Yoona melepas gaunnya lalu mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

Tiga puluh menit kemudian, Yoona sudah duduk di meja makan dan Taeyeon menyodorkan sepiring penuh makan malamnya yang baru saja matang untuk Yoona.

"Makanlah sampai habis." 

"Gomawo." Yoona mulai melahap makan malamnya. Kerutan muncul di keningnya karena Taeyeon hanya duduk dengan secangkir teh saja.

"Kau tidak makan Taeyeon-ah?"

"Aniyo, aku tidak lapar."

"Owh." Yoona kembali makan dengan lahapnya dan Taeyeon hanya memandangnya dengan tersenyum. Yoona kemudian menyadari pandangnya dengan kerutan di keningnya.

"You wanna?" Taeyeon menggelengkan kepalanya.

"Jeongmal?" 

"Hmm lanjutkan saja." Yoona kemudian menggeser tubuhnya untuk lebih dekat dengan Taeyeon.

"Aku tidak mau kau terlihat kurus setelah pergi dari rumahku nanti. Kau harus makan ya, makan malam ini terlalu banyak juga untuk sendiri." 

Aigoo... Yoona begitu perhatian padaku.

Taeyeon tersenyum konyol dan menggeser sedikit kursinya.

"Aku akan makan asal kau mau menyuapiku hehehe." 

"Dengan senang hati." Yoona menyuapinya dengan lembut dan Taeyeon juga melakukan hal yang sama. Sekilas mereka terlihat seperti pasangan kekasih saat ini dan keduanya begitu menikmati moment romantis mereka sekarang. 

Aku ingin moment seperti ini terus terjadi sampai Yoona merasa nyaman hidup bersamaku.

Taeyeon tersenyum manis menatap pujaan hatinya dan Yoona juga membalas senyumannya.

Semakin hari senyuman Taeyeon eonnie semakin terlihat manis saja hihihi. Setiap kali menatapku tatapan matanya begitu dalam dan membuat aku merasa terhipnotis melihatnya. 

Yoona mencoba menahan senyuman konyolnya lalu menyodorkan suapan terakhirnya untuk Taeyeon. 

"Akhirnya habis juga makan malamnya." Yoona meneguk airnya lalu menyimpan piring kotornya di tempat pencucian.

"Sekarang tinggal beristirahat dan tidur dengan nyenyak. Kaja Yoona!" Taeyeon mengulurkan tangannya lalu Yoona menggenggamnya dengan senang hati.


***

 

 

09:00AM

 

"Ahhhh... A-aku menyerah Yoona ini sangat melelahkan."

"Sedikit lagi sayang kita hampir sampai di puncak."

"T-tapi aku sudah sangat lelah piuh!"

"Kau tidak boleh berhenti sebelum sampai di puncak angka. Ayo semangat tinggal dua puluh lima angka lagi." 

"Oh please!" Taeyeon tidak bisa berbuat apa-apa selain patuh dengan perintah Yoona. Mereka saat ini sedang melakukan olahraga ringan di tengah rumah dan dengan ngos-ngosan Taeyeon mencoba menuntaskan olahraga sit upnya yang harus tuntas di hitungan ke lima puluh.

"Dua puluh angka lagi Taeyeon-ah semangat!"

"Hah hah hah a-aku tidak sanggup mengangkat tubuhku lagi Yoona ommo!"

"Kau pasti bisa come on!" Taeyeon benar-benar merasa tidak kuat hingga akhirnya dia melentangkan tubuhnya dengan terengah-engah.

"That’s enough, I give up hoh hoh hoh!" Yoona menyilangkan tangannya. 

"Dasar payah, padahal tinggal sedikit lagi." Taeyeon kemudian memukul pahanya.

"Sedikit katamu, aku benar-benar lelah dan kau tega sekali menyiksa tubuhku." Yoona tertawa kecil lalu membersihkan keringat Taeyeon dengan handuknya.

"Namanya juga berolahraga, itu bagus untuk kesehatan apalagi untuk orang sibuk seperti kita."

"Tapi tidak harus menyiksaku juga."

"Ya ampun Kim Taeyeon... Aku hanya menyuruhmu untuk sit up lima puluh kali. Itu bukan penyiksaan dan hampir semua orang bisa melakukannya." Taeyeon langsung menyingkirkan sentuhan Yoona.

"Bagi gadis yang tidak pandai berolahraga seperti diriku itu penyiksaan." Yoona menggelengkan kepalanya dengan tawa konyolnya lalu kembali membersihkan keringat Taeyeon dengan lembutnya. Baru menyadari dengan apa yang di lakukan Yoona sekarang membuat Taeyeon mendadak berbunga-bunga dengan senyuman idiotnya.

Jangan bilang moment menyeka keringat di taman itu juga menyangkut di dalam otaknya? Hihihi rancun keromantisanku ternyata ampuh juga.

Taeyeon semakin merasa berbunga-bunga dengan tersenyum-tersenyum sendiri.

"Awch!" Taeyeon menyentuh keningnya karena Yoona baru saja menyentilnya.

"Sakit Yoona."

"Salahmu tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila. Kaja kita lanjutkan olahraganya."

"Help me, aku tidak sanggup melakukannya lagi." 

"Dasar payah. Aku akan memberimu hadiah jika kau bisa menuntaskan sisanya." Taeyeon langsung bangkit dengan matanya yang berbinar.

"Apa hadiahnya? Menikah denganku ya?" Yoona tertawa keras dan memukul kecil kepalanya.

"Mendengar hadiah saja langsung semangat. Bukan menikah tapi... Emh apa ya? Ah kau boleh menciumku jika sanggup melakukannya."

"Tawaran yang sempurna. Aku ingin ciuman di bibir, setuju?"

"Maka aku menambah tiga puluh angka lagi, jadi totalnya lima puluh. Kau sanggup melakukannya?" 

"I can do that, deal!"

"Deal!" Taeyeon  kembali ke posisinya dan mulai sit up kembali dengan semangatnya sementara Yoona tersenyum meledek karena baginya Taeyeon tidak mungkin bisa melakukannya.

"Delapan belas, sembilan belas, dua puluh!" Yoona menatapnya dengan bingung karena Taeyeon sudah melewati hitungan ke dua puluh. Gerakan cepatnya juga membuat Yoona mulai cemas karena Taeyeon hampir sampai di hitungan ke lima puluh.

Dia pasti bercanda. Bukannya tadi dia begitu kelelahan tapi sekarang...

Yoona semakin merasa bingung karena Taeyeon tidak tampak kelelahan.

"Lima puluh yeaaaaaa!" Teriak Taeyeon dengan melentangkan tubuhnya.

"I-impossible." Yoona menatapnya dengan tidak percaya kemudian Taeyeon tersenyum nakal dan merayap untuk mencium Yoona.

"W-wait wait, apa yang akan kau lakukan?"

"Perjanjian tetaplah perjanjian, aku akan menagih hadiahnya."

"B-but emphhh!" Yoona melebarkan matanya karena sekarang Taeyeon mencium bibirnya tanpa permisi.

Oh my god!
 

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Yoongie02
#1
Chapter 12: Too sweeeeetttt..... Jadian juga mereka >__< Tinggal nunggu moment nikahnya hehe
Amanda_lim #2
Chapter 11: Thanks udah bikin qw ngakak dichap ini Thor, lu emang parah 'wanita buaya air tawar' xD apa2an coba itu haha dasar lu koplak :D .. qw mau denger si Yoong bilang love you too yak thor di next chapter dan buruan ga pake lama hehe fighting!!
Yoongie02
#3
Chapter 11: Taeyeon wanita buaya air tawar? hahaha ada2 aja nih authornya.
Cute jealous LOL dan akhirnya persidangan kisah asmara yoontae menemui titik terang :D Next chapter thoooor!!!!
Yoongie02
#4
Chapter 10: Eaaa yoona nyosor duluan haha
Endingnya kocak...
Amanda_lim #5
Chapter 10: Akhirnya si yoongi jatuh juga kedlm pesona sibyun haha ampe berani sosor2 dluan pake malu2 lagi haha lucunya..next author~nim fighting!!
taetae_sone
#6
Chapter 10: Yoong nyosor duluan? @_@ Dan akhirnya yoong mencintai tae jga >_<
That's so funny hahaha
Yoongie02
#7
Chapter 9: Cit cuit!!!! Ya ampun si yoong sampe rebutan tempat tidur ma zero hahaha
Tae-In
#8
Chapter 9: That's so cuteeeee..
Can't thay just be together already
Amanda_lim #9
Chapter 8: Uhhhh satuin aja udah author-nim mereka bedua ini gemessss beud qw liat tuh bocah dua hehe.. yoongie udah tanda2 itu udah gpp akuin aja qw juga gtu kalo udah kena pesonanya si taeng suka hilaf lupa gender haha apalagi klo denger suaranya ㅋㅋㅋ . Thanks for this update author-nim qw suka banget hehe, ditunggu yg gender bendernya say