Chapter 1

DEAR YOONA

17:30PM


Setelah pulang dari sesi pemotretan majalah, leader dari Girls' Generation sibuk dengan aktifitas pribadinya di kamar. Dengan senyuman manis yang tidak lepas dari wajahnya dia menyelesaikan sebuah diary tentang seseorang yang dia cintai. Karena lama memendam perasaannya pada akhirnya dia melampiaskannya isi hatinya dengan menulisnya di dalam buku diarinya. Dan setelah selesai menulis di halaman terakhir dia menutup bukunya dengan mendesah panjang.

"Haaah finally!" Dia mencium diarinya dengan tersenyum-senyum idiot.

"Sudah sepuluh tahun kami bersama dan sudah tujuh tahun aku mencintainya dengan diam-diam. Setelah semua yang kami lewati apa aku masih punya harapan untuk memilikinya atau malah sebaliknya?" Dia mendesah.

"Aku juga payah karena tidak sanggup untuk sekedar mengatakan cinta padanya." Dia kembali mendesah lalu memasukan bukunya ke dalam tas dan pergi ke apartment Sunny.

 

Sunny's Apartment
 

07:00PM

 

l43H8qb.jpg

@yoonaworld: 171025 Yoona - 54th Daejong Film Awards Red Carpet


"Neomo yeppeuda!" Guman Taeyeon yang terkagum-kagum melihat foto kecantikan Yoona di sebuah acara hari ini. 

"Nugu?" Tanya Sunny yang berada di sampingnya. 

"Calon istriku. Kecantikannya sangat luar biasa hari ini."

"Yoona maksudmu? Hahaha kau terlalu banyak mengkhayal." Taeyeon cemberut.

"Akan aku buktikan nanti, Yoona pasti akan menjadi istriku." Sunny tertawa keras.

"Aigoo Kim Taeyeon... Ini sudah lewat tujuh tahun kau mencintainya dan bukti yang selalu kau ucapkan itu tidak pernah terjadi." 

"I-itu memang belum terjadi, tapi aku yakin aku bisa membuktikannya." 

"Sampai kapan? Sampai akhirnya Yoona menikah dengan orang lain?" Taeyeon melotot padanya.

"Dia milikku dan dia hanya akan menikah denganku." 

"Buktikan kalau memang kau bisa, bleee!" Taeyeon memukulnya dengan bantal.

"Kau membuat moodku jadi buruk!" Sunny terkekeh kemudian menepuk-nepuk bahunya.

"Aku sarankan cobalah katakan perasaanmu padanya sebelum kau terlambat."

"Itu dia masalahnya. Aku masih takut untuk mengatakannya, apalagi kita tau Yoona itu gadis lurus."

"Gadis lurus bukan berarti tidak bisa berubah menjadi belok. Kita tidak pernah tau Yoona bisa saja menjadi seorang lesbian."

"Aku malah ragu Yoona tidak akan berubah. Kalau dia sampai jijik dan menjauhiku bagaimana?" Sunny mendesah kecil. 

"Kita sudah sepuluh tahun bersama-sama Taeng. Kita tau Yoona itu orang yang baik, sekali pun dia tidak mencintaimu aku yakin dia tidak akan menjauhimu atas pengakuanmu itu."

"Benar juga."

"Kau juga tau Yoona menyayangimu. Aku yakin kau punya kesempatan untuk bersamanya." Taeyeon tersenyum konyol.

"Apa kau benar-benar mendukung hubunganku dengan Yoona?"

"Mau bagaimana lagi, kau mencintainya dan sebagai sahabat aku harus mendukungmu."

"Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?" 

"Selama ini sikapmu tampak biasa saja padanya. Cobalah lebih dekat dengannya, tunjukan bahwa kau mencintainya." Taeyeon mendesah.

"Aku selalu bersikap biasa karena awalnya aku tidak ingin dia curiga Sunny. Tapi seiring berjalannya waktu aku merasa ingin melampiaskannya."

"Aku mengerti apa yang kau rasakan Taeng. Sekarang cobalah perlakukan dia seperti kekasihmu sampai kau mendapatkan hatinya.''

"Memperlakukan dia seperti pasangan? Aku suka itu.'' 

"Hmm dan aku yakin semuanya akan baik-baik saja asal kau bisa mendapatkan hatinya secara perlahan."

"Semoga aku bisa melakukannya."

"Kau harus bisa karena sebentar lagi Lee Seung Gi akan pulang dari militer. Aku khawatir mereka akan kembali bersama jika kau tidak cepat bertindak."

"Berani sekali kau menyebut nama itu. Tidak akan ku biarkan Sunny-ah, Yoona hanya milikku selamanya." Sunny hanya menutupi telinganya dengan geli.

"Aku harus pergi ke apartment Yoona sekarang." 

"Untuk apa? Dia kan masih bekerja."

"Aku akan menunggunya di sana. Aku juga akan berpura-pura sudah melihat hantu di rumahku dan ingin tinggal bersamanya, ide yang bagus kan?"

"Oh nice! Tapi sejak kapan kau takut hantu? Yoona tidak akan percaya begitu saja bodoh."

"Aku bisa mengurusnya, bye!" Taeyeon meraih tasnya dan berlari meninggalkan Sunny. Tidak sadar dia menjatuhkan buku diarinya di hadapan Sunny. 

"Apa ini?" Sunny meraihnya.

"Dear Yoona! Aigoo Taeng kau sampai membuat diary seperti ini hihihi aku harus membacanya, pasti menyenangkan." Sunny pun membuka tiap lembarnya dengan tawa konyolnya. 

***

 

Yoona's Apartment


Taeyeon mencoba membuka pintu apartment Yoona dengan password lama. 

"Ternyata masih sama." Dia berhasil membukanya lalu masuk ke dalam dan duduk di sofa. Melihat sekeliling apartmentnya yang rapih membuat dia merasa nyaman berada di sana. 

"Kira-kira dia masih lama atau tidak ya?" Taeyeon mendesah kecil lalu memutuskan untuk menunggunya di kamar.

Dua jam kemudian, setelah menghadiri acara Yoona langsung pulang dan masuk ke dalam apartmentnya. Taeyeon yang menyadari kepulangannya tersenyum gembira dan segera berlari menghampirinya.

"Yoongie!" Taeyeon menabraknya dengan pelukan hangat.

"Eonnie, mengapa kau bisa ada di sini?"

"Karena ada sesuatu yang menggangguku. Untung kau tidak mengubah passwordnya hehehe." Yoona tertawa kecil lalu melepas pelukan Taeyeon.

"Lain kali aku akan mengubahnya agar kau tidak bisa masuk sembarangan." 

"Aku akan membencimu jika kau mengubahnya." Taeyeon cemberut lalu Yoona mencubit pipinya.

"Aku hanya bercanda Eonnie." Yoona kemudian berjalan menuju kamarnya dan Taeyeon mengikutinya dari belakang. Melihat pantat Yoona yang terlihat menonjol dia menepuknya dengan wajah polosnya.

"Diam!" Taeyeon kemudian meremasnya dengan gemas.

"Yah byuntaeng!" Yoona memukul lengannya.

"Hehehe pantatmu terlihat lebih montok sekarang, aku jadi gemas ingin menyentuhnya." Yoona melebarkan matanya dan Taeyeon hanya tersenyum polos.

"Lain kali aku harus lebih waspada. Aku tidak ingin menjadi sasaran tangan nakalmu hih!" Yoona langsung berlari ke kamarnya.

"Hahaha wait!" Taeyeon menyusulnya.

"Jangan mendekat, diam di situ."

"Waeyo?"

"Nanti kau menyentuhku lagi."

"Hahaha aku tidak akan melakukan lagi." Taeyeon akhirnya duduk di tepi ranjang lalu Yoona melepas jaket dan sepatunya.

"Kau sangat cantik saat menghadiri daejong award hari ini."

"Jinjayo? Jadi kau melihat penampilanku hari ini?"

"Hmm kau memang dewi kecantikan, aku sampai terkesima melihat kecantikanmu hehehe." Yoona merasa tersipu lalu duduk di sampingnya.

"Tidak biasanya kau menggodaku." 

"Aku tidak menggodamu, itu murni dari hatiku yang paling dalam." Yoona malah tertawa mendengarnya.

"Di puji malah tertawa aish!"

"Mianhae, aku hanya aneh mendengar pujianmu. Ngomong-ngomong ada apa kau datang kemari?" 

"Aku melihat hantu di rumahku dan aku langsung kemari. Aku sangat takut jadi tolong biarkan aku tinggal di sini untuk sementara waktu boleh kan?" 

"Hahahahahahaha!"

"Yah kau malah tertawa."

"Candaanmu terlalu konyol, tidak ada hantu di dunia ini Eonnie."

"A-aku berani bersumpah." Yoona menyipitkan matanya.

"Kau tidak perlu membawa hantu untuk di jadikan alasan. Bilang saja kau ingin tinggal bersama goddess Yoona apa susahnya." Taeyeon memukul tangannya.

"Selain cantik kau tidak mudah di bohongi, menyebalkan!"

"Itulah kelebihan dongsaeng cantikmu ini."

Dongsaeng? Sebagai calon istriku itu yang lebih tepat hihihi.

"Kau sudah makan malam Eonnie?" 

"Sudah."

"Kalau begitu aku akan tidur sekarang, aku sangat lelah hoam!" Yoona membaringkan tubuhnya.

Sunny bilang aku harus memperlakukannya seperti pasangan kekasih. Aku rasa ini moment yang tepat untuk tahap awal.

Taeyeon berbaring di sampingnya dan menyelimuti tubuh Yoona.

You can do it.

Taeyeon memeluk mesra tubuh Yoona dari belakang dan dia bisa merasakan kehangatan tubuhnya.

"Lepaskan!" Yoona menyingkirkan tangannya namun Taeyeon kembali memeluknya dengan erat. Yoona seketika merasa aneh dengan sikap Taeyeon yang berbeda dari biasanya.

"Eonnie?"

"Hmm?"

"Sikapmu aneh hari ini."

"Aneh dari segi mananya?"

"Tidak biasanya kau bersikap romantis seperti ini." Taeyeon terkekeh.

"Entahlah aku juga bingung. Aku merasa ingin berada di sampingmu dan memelukmu setiap malam." Yoona tersenyum manis.

"Sungguh keajaiban kalimat itu keluar dari mulutmu Eonnie. Selama ini sikapmu selalu biasa saja padaku." Taeyeon mengencangkan pelukannya.

"Walau sikapku terlihat biasa tapi kau harus tau aku menyayangimu. Hanya saja terkadang aku tidak tau bagaimana cara menunjukannya hehehe."

"I see. Kita lanjutkan obrolannya besok, aku sangat ngantuk."

"Tidurlah, aku akan tetap memelukmu sampai kau bangun nanti." Yoona kembali tersenyum manis.

"Goodnight Eonnie."

"Goodnight Yoona." Taeyeon mencium pipinya.

"Yah!" 

"Hehehe peace!"

 

TBC

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Yoongie02
#1
Chapter 12: Too sweeeeetttt..... Jadian juga mereka >__< Tinggal nunggu moment nikahnya hehe
Amanda_lim #2
Chapter 11: Thanks udah bikin qw ngakak dichap ini Thor, lu emang parah 'wanita buaya air tawar' xD apa2an coba itu haha dasar lu koplak :D .. qw mau denger si Yoong bilang love you too yak thor di next chapter dan buruan ga pake lama hehe fighting!!
Yoongie02
#3
Chapter 11: Taeyeon wanita buaya air tawar? hahaha ada2 aja nih authornya.
Cute jealous LOL dan akhirnya persidangan kisah asmara yoontae menemui titik terang :D Next chapter thoooor!!!!
Yoongie02
#4
Chapter 10: Eaaa yoona nyosor duluan haha
Endingnya kocak...
Amanda_lim #5
Chapter 10: Akhirnya si yoongi jatuh juga kedlm pesona sibyun haha ampe berani sosor2 dluan pake malu2 lagi haha lucunya..next author~nim fighting!!
taetae_sone
#6
Chapter 10: Yoong nyosor duluan? @_@ Dan akhirnya yoong mencintai tae jga >_<
That's so funny hahaha
Yoongie02
#7
Chapter 9: Cit cuit!!!! Ya ampun si yoong sampe rebutan tempat tidur ma zero hahaha
Tae-In
#8
Chapter 9: That's so cuteeeee..
Can't thay just be together already
Amanda_lim #9
Chapter 8: Uhhhh satuin aja udah author-nim mereka bedua ini gemessss beud qw liat tuh bocah dua hehe.. yoongie udah tanda2 itu udah gpp akuin aja qw juga gtu kalo udah kena pesonanya si taeng suka hilaf lupa gender haha apalagi klo denger suaranya ㅋㅋㅋ . Thanks for this update author-nim qw suka banget hehe, ditunggu yg gender bendernya say