Chapter 2

Tristful
Please Subscribe to read the full chapter

Chapter  2

 

Pagi ini Amber berangkat dari kontrakannya lebih cepat dari biasanya, ia berangkat bahkan saat matahari masih belum sepenuhnya memamerkan dirinya. Karena kejadian kemarin ia sangat kesal pada sahabatnya, Henry. Lelaki itu tak membelanya dan malah membuatnya semakin malu karena dibawa pergi seperti wanita barbar gila. Karena itu pagi ini Amber berniat menghindari bertemu dengannya, walaupun sedikit sulit karena mereka tinggal bersebelahan.

Tapi akhirnya Amber berhasil keluar rumah dan berangkat kerja tanpa bertemu dengan Henry. Amber kembali memenuhi kepalanya dengan daftar-daftar pekerjaan yang harus dimilikinya. Ia masih punya waktu satu jam sebelum mengantar susu hari ini.

 

“Kenapa matahari pagi ini sudah terik seperti ini” umpat Amber sambil terus mengayuh sepedanya. Ia sudah memasuki komplek perumahan elit dimana ia setiap hari mengantar susu ke rumah-rumah disana. Ia menghentikan sepedanya didepan sebuah rumah mewah bernuansa abu-abu.

Amber memencet bel didepan pagar rumah dan biasanya seorang ahjumma yang tampaknya bekerja sebagai pembantu dirumah itu akan keluar menjemput susu. Namun pagi ini tampaknya sang ahjumma tidak keluar setelah Amber berdiri kurang lebih lima menit didepan pagar. Ia baru akan memutuskan untuk berbalik melanjutkan kerumah selanjutnya saat pagar rumah itu terbuka.

“Kenapa lama sekali Ahjum..ma..” suasana seketika hening. Bukan ahjumma yang muncul dari balik pagar rumah itu melainkan seseorang yang paling tak disangka Amber untuk ditemuinya hari ini, besok, lusa dan 1000 tahun lagi.

“Kau...” bibir Amber bergetar, ia ingin memaki lelaki dihadapannya itu jika saja ia tak ingat bahwa lelaki itu adalah pelanggan baginya saat ini. Tatapan lelaki itu seribu kali lebih tajam dan tampak menakutkan bagi Amber, seolah aura gelap menyelimuti sekelilingnya.

“Jadi pekerjaanmu hanya seorang pengantar susu?” ujar lelaki itu mengejek dengan seulas seringaian meremehkan dari bibirnya.

“Memangnya apa yang salah dengan pekerjaanku sebagai pengantar susu, tuan?” jawab Amber, ia mencoba menjawab dengan tenang karena ia tahu bahwa lelaki dihadapannya ini hanyalah sosok pria kaya yang angkuh karena hartanya.

“Tidak ada yang salah, hanya saja kau harus tahu diri dan sadar akan dimana tempatmu di bumi ini. Kau tak bisa hanya berkeliaran dengan harga dirimu itu dan melawan orang-orang sepertiku atau kau ingin mati terinjak” lelaki itu kembali membalas dengan nada datar namun setiap kata yang keluar dari mulutnya bagaikan pedang yang menusuk hatinya.

Amber tak pernah merasa semarah ini belakangan ini, kali ini matanya sudah memanas karena menahan emosi. Saat rasa kesal dalam hati seseorang tak mampu dilampiaskan lewat kata-kata, maka air mata akan mengeluarkannya. Sepertinya hal itu yang dirasakan Amber. Ia masih ingin mempertahankan pekerjaannya dan jika ia bertingkah bodoh saat ini maka ia akan kembali kehilangan pekerjaan ini.

Amber menunduk meletakkan beberapa kotak susu didekat kaki lelaki itu dan segera membalikkan tubuhnya dan berjalan kembali ke sepedanya. Namun suara sesuatu jatuh ke lantai membuat langkahnya terhenti terlebih saat cairan putih –susu- mengalir kearah sepatunya.

Seketika saat Amber membalikkan tubuhnya kembali, ia disambut oleh seringaian mematikan lelaki itu. Kotak-kotak susu itu berserakan dilantai. “Orang sepertimu bisa kulenyapkan dalam sekejap mata”.

Lelaki itu berlalu masuk kerumahnya dan menutup pagar didepan wajah Amber.

-KIM KIBUM-

Amber membaca nama yang tertera didinding rumah itu. Ia bersumpah mengingat nama itu seumur hidupnya dan ia sendiri yang akan datang pada lelaki itu untuk membalas semua penghinaan yang didapatnya hari ini.

Kalimat lelaki itu terngiang dikepalanya saat kakinya sekuat tenaga mengayuh sepedanya. Kemudian ponselnya berbunyi, sebuah panggilan masuk dari bos nya.

“Selamat pagi b....” namun ucapannya disela oleh sang atasan.

“Amber! Kau dipecat! Bagaimana bisa kau mengantarkan susu yang sudah kadarluasa pada pelanggan kita! Kau tak tahu ia mengancam untuk melaporkan kasus ini dan menutup usahaku!!!”

Belum sempat Amber memberikan komentar apa-apa sambungan diputus dan tinggallah dirinya melongo terdiam ditepi jalan.

“Apa aku baru saja dipecat karena mengantar susu yang kadarluasa? Kenapa hidup ini baik sekali padaku”  amber tertawa, tak percaya, dan ia terlalu syok untuk menangis.

*

Seminggu berlalu, dan Amber hanya memiliki satu pekerjaan lagi; mencuci piring di restoran. Sepanjang hari ia berkeliaran mencari pekerjaan namun layaknya ditimpa kesialan, sudah lewat seminggu dirinya belum menemukan pekerjaan baru.

Pagi ini Amber memutuskan mencari udara segar dan berhenti disebuah minimarket untuk membuat ramen cup sebagai sarapannya. Sembari menunggu ramennya siap, matanya menangkap sesosok mahkluk yang berada diurutan nomor1 dari orang yang ingin dibunuhnya saat ini. Lelaki itu dalam setelan olahraga berwarna hitam serta topi putih melangkah memasuki minimarket.

Amber sama sekali tak melepaskan tatapan tajamnya layaknya seekor elang yang tengah mengintai mangsanya. Otaknya berfikir bagaimana cara tercepat untuk melampiaskan kekesalannya pada pria sombong itu.

“Totalnya 20ribu won” ujar sang penjaga kasir pada Kibum. Lelaki itu mengangguk dan merogoh saku sweatpants nya untuk mencari kartu atau uang cash. Namun beberapa detik kemudian seseorang menabraknya dan menumpahkan minuman soda ke sweater  hitam yang dikenakannya.

“Opps, Sorry.. kakiku tersandung” ucap yang tak lain adalah Amber. Gadis itu mengantisipasi reaksi lelaki didepannya yang tampak syok dengan sweater basah tersiram soda. Amber diam diam melirik gelas soda yang hampir kosong ditangannya, dalam hati bersorak puas karena telah berhasil membuat basah pakaian pria itu. setidaknya Amber sedikit melepaskan kekesalannya.

Tak ada reaksi apapun darinya, sampai pemuda penjaga kasir itu menyuguhkan sekotak tissue padanya. Kontak mata mereka tak terputuskan seolah sebuah kilatan tak kasat mata mengikat mereka.

Akhirnya Kibum mengangguk dan tersenyum ramah walaupun Amber tahu benar setan dibalik senyuman palsu lelaki itu.

“kalau begitu, permisi.. sekali lagi maaf” ujar Amber setengah hati, ia melangkah keluar minimarket dan ingin segera tertawa terbahak-bahak diluar. Namun baru satu langkah ia melangkah, sesuatu menghalangi kakinya dan detik kemudiannya ia mendarat dilantai.

Amber sadar apa yang terjadi, lelaki itu sengaja menggunakan kakinya dan membuat Amber tersandung. Ia sudah bersiap berdiri untuk memaki lelaki itu sampai indera penciumannya mencium semacam bau besi dan baru disadarinya bahwa darah segar mengalir dari hidungnya.

“Oh my God!” Amber berusaha duduk sambil menyeka darah dihidungnya, rasa sakit seketika muncul dan ia bertanya-tanya apa ia baru saja mematahkan hidungnya.

“Aku sudah mem

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
MitaYemielia #1
Chapter 14: Keren banget minn...

Ga sabar, nunggu chapter 14?
moyamoyo #2
Chapter 14: Update yg sangat ditunggu2 yeeaayy~~~~ keyber feelsnya makin kerasa nih



Wah boleh request oneshot keyber temanya comedy, action (?) Akhir2 ini aku lagi terobsesi dgn film We're the Millers. Peran utama lakinya sebagai drug dealer dan peran utama perempuannya ada stripper gitu. Si laki diminta kirim narkoba ke meksiko, agar mulus dia pake kedok keluarga yg lg jalan2 ke meksiko dan disanalah doi minta si cewe berperan sebagai istrinya~


Hanya sedikit ide ajasih, tapi genre comedy action, lucu tuh
mouselizard
#3
Chapter 14: akhirnya ku tunngu2 update juga yaeyyyy!!
Oneshoot keyber genrenya bebas
Apapun author buat aku suka!!!! Eheee
themisberry #4
Chapter 14: Ak sukanya genre cerita historical atau fantasy tp semestinya romance deh.
krisber22 #5
Chapter 14: Masih penasaran sih ama kenangan pahit masalalu amber sbner.a
Dan henry apa mungkin dia bakal balik lagi buat ngehancurin amber atau bahkan menghancurkan key juga..
Cieee keyy udahh terjerat pesona ajol wkwkw
sapsaptl
#6
Chapter 14: Entah kenapa tiap baca ff ini berasa baca novel dan diriku tidak pernah bisa membayangkan keyber di ff ini. dan ini bener2 bagus.
kalo seumpama di remake dan di ubah namanya pun feelnya ga ilang, setiap diksi dan kata2nya pas. ga berlebihan ataupun kurang.
makanya suka bgt sama ini ff. walaupun diriku tidak bisa membayangkan key disini. karena di pikiran gue selalu terpatri key sang diva wkwkwkwk. key yg edan dan amber yang manja ke key haha. maafkeun wkwk
dewipur
#7
Chapter 14: Nunggu banget chapter ini .. so sweett banget .
.
Aaghhh ternyata Henry masih nyari Amber ..jangan sampe Henry ketemu sama Amber ..

Oh iya maaf tadi sempet ke unsub.. hp nya lagi ngadat ini ..
ajol_fxonee
#8
Chapter 14: Woooaaahhhh iam so happy.. Akhirnyaaaa
Btw, ehem ehem.. Key udah perhatian banget tuh..
Trusss.. Itu beneran yg nyariin amber henry??!!!
Penasaran apa yg terjadi sama henry dan niatnya

Hhmmm... Pengennya dibuatin cerita, yg mirip film "clueless", pernah nonton gak? Cewek kaya yg sangat sempurna dan baik hati, tapi sangat manja.. Selalu berusaha menolong orglain namun sesuatu terjadi.. Ehmm gimana jelasinnya yaa.. Hehehehe.. Klo pernah nonton filmnya pasti tau lah.. Apa yg aku maksud..
Cumie26 #9
Chapter 14: Huaaa akhirnya update jg setelah sekian lama. Henry udah sembuh? Bakal ada teror apalagi ya buat Amber. Amber trauma gara2 didorong ke kolam dulu. Pokoknya ditunggu lanjutannya authornim