Chapter 10

Tristful
Please Subscribe to read the full chapter

CHAPTER 10

 

Key berdiri dibawah rintik hujan dihadapan dua gundukan tanah dengan batu nisan bertuliskan tanggal kematian tepat hari ini 6 tahun yang lalu. Sudah 15 menit ia berdiri disana tanpa kata-kata, tidak mempedulikan tubuhnya sudah kuyup dan air mata yang masih mengalir setiap ia mengunjungi tempat ini.

“Apa kalian sudah bahagia disana? Tolong beritahu aku jika kalian sudah tenang, karena diriku tak pernah bahagia dan tenang disini. Kalian tak pernah mengunjungiku? Apa sebegitu bencinya kalian padaku?”

Tetes hujan membasahi bunga matahari yang tumbuh diatas gundukan tanah berumput itu. Key memejamkan matanya mencoba memikirkan betapa jauh rencananya melenceng dari yang seharusnya. Semakin jauh dan semakin salah.

Namun tak ada jalan kembali, ia akan lanjut meskipun dengan kebohongan, perasaan bersalah yang akan membunuhnya perlahan atau ia akan benar-benar merubah dirinya menjadi orang baru.

Mencoba dan berakhir hancur diakhir akan lebih baik daripada sama sekali tidak mencoba dan hancur dari awal sampai dibunuh penyesalan diakhir.

*

“Hei Amber.. kemana saja kau?” Victoria tersenyum lebar saat gadis tomboy itu muncul di restorannya setelah hampir seminggu lebih tak menampakkan puncak hidungnya..

“Taking time for healing?” Amber juga tak yakin  apa saja yang dilakukannya beberapa hari belakangan. Pikirannya masih dipenuhi beban tentang ide memindahkan Henry ke luar negeri, bahkan sampai hari ini Key belum menghubunginya lagi.

 

“Jadi bagaimana keputusanmu? Apa keadaannya membaik?” tanya Victoria sambil menyerahkan segelas minuman berwarna biru pada Amber.

 

“Aku belum tahu eonni, tapi aku berencana memindahkannya ke rumah sakit di China, seorang teman membantuku. Aku tak yakin.. belum ada perubahan yang berarti terakhir aku mendatanginya dirumah sakit” Amber mengangkat bahunya sebelum meneguk minumannya.

“Kau yakin?” Victoria tampak memperhatikan raut wajah tanpa makeup gadis berambut pendek yang sudah dikenalnya untuk beberapa waktu itu.

 

“Aku tak akan bisa hidup tenang di Seoul jika tahu ia masih berkeliaran disekitarku, eonni”

Victoria mengangguk mengerti, bagaimanapun semua bukti tampak sangat jelas dan Amber juga tak bisa atau tak tega melaporkan ini ke polisi. Mengingat kondisi Henry dan mungkin Amber hanya tak ingin berhubungan dengan urusan hukum lagi seumur hidupnya.

“Ya.. semoga ini pilihan yang tepat. Namun, aku penasaran siapa yang membantumu? Bagaimana dengan semua dana yang dibutuhkan? Kau masih akan membiayainya rumah sakit disana?”

Amber melirik wanita cantik berdarah China itu, ragu untuk menceritakan yang sebenarnya terjadi.

“Seorang teman bersedia membantuku” jawab Amber singkat. Tak yakin seberapa jauh ia bisa menceritakan semua tanpa menimbulkan kesalahpahaman.

Victoria tampak belum puas sama sekali dengan jawaban singkat Amber.

 

“Dan kau memberikan apa padanya? Sebagai balasan?” serang Vic mencoba menggali lebih dalam informasi.

 

“Aku hanya harus bekerja kembali di perusahaan miliknya, itu saja” jawab Amber mengalihkan pandangan, ia juga bertanya-tanya kenapa ia merasa canggung bercerita padahal memang begitulah yang sebenarnya terjadi.

 

“Apa kau sedang berkencan? Pacarmu seorang konlomerat pemilik perusahaan? Oleh sebab itu memberikan uang sebanyak itu padamu bukan apa-apa baginya?” Vic kembali mengungkapkan imajinasi romantisnya.

“No, eonni bukan begitu” Amber tertawa mendengar tebakan Victoria. Ia tak bisa membayangkan jika Key adalah kekasihnya, semua itu berada diluar lingkar imajinasi terliarnya.

 

“Ia bukan pacarku, bahkan aku tak yakin ia menyukaiku, maksudku sebenarnya ia bahkan mengatakan bahwa ia membenciku. Like literally he said “I hate you” dengan ekspresi seriusnya” Amber memutuskan menjelaskan pada Victoria hal yang ia sendiri bahkan tidak mengerti. Kim Kibum.

“Hmm terdengar membingungkan? Kau benar-benar tidak tahu apa yang dia inginkan darimu?”

 

Amber menggeleng polos.

“YA!!! Bagaimana bisa kau mempercayainya?! Apa ia menatapmu dengan tatapan aneh?”

Amber menutup telinganya mendengar suara melengking wanita cantik itu. Ia memperhatikan Vic mendemostrasikan ‘tatapan aneh’ yang dimaksudnya.

“Apa maksudmu ia tertarik secara seksual padaku? Dan menginginkan ku?” tanya Amber tak yakin apa maksud tatapan y yang dicontohkan Victoria. Tangannya disilangkan didepan dadanya dengan tatapan ngeri.

 

 Victoria itu mengangguk membenarkan.

 

“Aniyaa eonni, dia tidak tampak begitu. Aku juga tak yakin apa yang diinginkannya, tapi anehnya saat ia mengatakan ia membenciku entah mengapa membuatku merasa paling aman berada disampingnya”

 

“You’re weird” balas Victoria.

Amber hanya membalas dengan senyum ‘I know’ nya.

 

“So, who is the men? Whats his name?”

 

“Key, Kim Kibum”

 

Victoria membelalakkan mata bulatnya, tak yakin jika ia mendengar nama yang benar.

“Maksudmu Kim Kibum, rekan kerja Ricky yang pernah beberapa kali kesini? Hah aku mengingatnya, he’s the CEO isn’t he?”

Amber kembali mengangguk, Kibum memang mungkin sudah familiar ditempat ini.

“Oh, aku tak tahu kau punya hubungan dengan orang sepertinya” gumam Victoria masih mencoba mengingat apa Amber pernah menceritakan lelaki itu padanya.

 

“Hm aku baru ingat eonni” Amber berkata saat sesuatu terlintas dipikirannya.

 

“Apa?”

 

“Kupikir alasan mengapa aku merasa anehnya sangat aman dan tak terancam didekatnya adalah karena ia pernah menyelamatkan nyawaku sekali” Amber mengingat hari itu, dikolam berenang ia kembali dari kematian dan disambut wajah lelaki itu.

 

Amber juga baru ingat kalimat yang terlintas dikepalanya saat air mulai memenuhi rongga pernafasannya malam itu. satu kalimat diambang kepasrahannya didepan kematian.

 

“Aku akan memberikan hidupku pada siapapun yang menyelamatkanku”

*

Amber melangkah cepat menuju pintu masuk gedung perusahaan tempatnya bekerja beberapa bulan lalu itu. Tak  ada yang berubah, lobi yang masih persis sama dimana ia melihat Kim Kibum di lift hari itu.

De javu

Amber dapat mengenali dalam hitungan detik punggung Kim Kibum yang pagi ini mengirimi nya pesan untuk datang kekantor. Lelaki itu berjalan memasuki lift dan mengangkat kepalanya untuk bertemu dengan tatapan Amber.

Kibum menunjuk jam tangannya dengan wajah datar seolah memperingatkan Amber untuk lekas karena jam kantor sudah mulai. Refleks Amber melihat jam tangan miliknya, 1 menit lagi menuju pukul 8 pagi.

Amber berlari mengejar lift yang berjarak sekitar 20 meter dari tempatnya berdiri, namun dengan wajah datar Kibum menekan tombol untuk segera menutup pintu lift tepat beberapa langkah lagi Amber hampir meraihnya.

Pintu tertutup dan sekilas Amber melihat wajah sadis Kibum dengan seringaian jahatnya terlihat samar-samar yang mengingatkan Amber pada kejadian beberapa bulan yang lalu.

 

“Whats wrong with that person?” Amber mengumpat kesal sambil terengah-engah sambil menunggu lift kembali kelantai dasar lagi.

Kim Kibum  pagi ini terlihat seperti biasa, seperti beberapa hari yang lalu saat mereka menghabiskan sepanjang malam membuat kesepakatan. Namun sesuatu seolah kembali terulang, tatapan matanya dan ekspresi wajahnya benar-benar berubah total dari malam itu.

Seolah Kim Kibum kembali pada sifatnya saat mereka pertama kali bertemu, penuh kebencian dan dendam. Itulah yang sekilas terlihat pagi ini oleh Amber tepat sebelum pintu lift tertutup.

*

“Kau terlambat 3 menit”

 

Amber baru saja melangkahkan kakinya ke ruangan presdir yang tak lain adalah Kim Kibum sendiri. Ia menghentikan langkahnya dipintu menatap penuh keheranan pada lelaki yang tak sedikitpun mengangkat kepalanya dari tumpukan kertas dimejanya.

“Kau baru mengirimku pesan pagi ini untuk datang, dan ini hari pertamaku jadi masih belum bisa dihitung sebagai keterlambatan. Bahkan aku tak tahu pekerjaan apa yang menantiku” jawab Amber yang akhirnya memutuskan tetap berdiri dipintu.

Kibum mengangkat kepalanya untuk dua detik menatap wajah Amber dan kemudian mengalihkan pandangannya. Sepertinya lelaki itu tak berniat menjawab atau meresponnya, Amber baru akan berbalik badan untuk keluar ruangan sampai suara datar lelaki itu didengarnya.

“Aku sudah menyelesaikan permasalahanmu, semuanya telah beres pagi ini”

 

Amber kembali menghadapkan tubuhnya pada Kibum berharap lelaki itu memberinya lebih banyak informasi. Tapi tampaknya Kim Kibum memang benar-benar menjadi Ice Kibum pagi ini, sangat jauh berbeda dari lelaki yang seminggu sebelumnya ketahuan menatap wajahnya saat tertidur dimobil.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
MitaYemielia #1
Chapter 14: Keren banget minn...

Ga sabar, nunggu chapter 14?
moyamoyo #2
Chapter 14: Update yg sangat ditunggu2 yeeaayy~~~~ keyber feelsnya makin kerasa nih



Wah boleh request oneshot keyber temanya comedy, action (?) Akhir2 ini aku lagi terobsesi dgn film We're the Millers. Peran utama lakinya sebagai drug dealer dan peran utama perempuannya ada stripper gitu. Si laki diminta kirim narkoba ke meksiko, agar mulus dia pake kedok keluarga yg lg jalan2 ke meksiko dan disanalah doi minta si cewe berperan sebagai istrinya~


Hanya sedikit ide ajasih, tapi genre comedy action, lucu tuh
mouselizard
#3
Chapter 14: akhirnya ku tunngu2 update juga yaeyyyy!!
Oneshoot keyber genrenya bebas
Apapun author buat aku suka!!!! Eheee
themisberry #4
Chapter 14: Ak sukanya genre cerita historical atau fantasy tp semestinya romance deh.
krisber22 #5
Chapter 14: Masih penasaran sih ama kenangan pahit masalalu amber sbner.a
Dan henry apa mungkin dia bakal balik lagi buat ngehancurin amber atau bahkan menghancurkan key juga..
Cieee keyy udahh terjerat pesona ajol wkwkw
sapsaptl
#6
Chapter 14: Entah kenapa tiap baca ff ini berasa baca novel dan diriku tidak pernah bisa membayangkan keyber di ff ini. dan ini bener2 bagus.
kalo seumpama di remake dan di ubah namanya pun feelnya ga ilang, setiap diksi dan kata2nya pas. ga berlebihan ataupun kurang.
makanya suka bgt sama ini ff. walaupun diriku tidak bisa membayangkan key disini. karena di pikiran gue selalu terpatri key sang diva wkwkwkwk. key yg edan dan amber yang manja ke key haha. maafkeun wkwk
dewipur
#7
Chapter 14: Nunggu banget chapter ini .. so sweett banget .
.
Aaghhh ternyata Henry masih nyari Amber ..jangan sampe Henry ketemu sama Amber ..

Oh iya maaf tadi sempet ke unsub.. hp nya lagi ngadat ini ..
ajol_fxonee
#8
Chapter 14: Woooaaahhhh iam so happy.. Akhirnyaaaa
Btw, ehem ehem.. Key udah perhatian banget tuh..
Trusss.. Itu beneran yg nyariin amber henry??!!!
Penasaran apa yg terjadi sama henry dan niatnya

Hhmmm... Pengennya dibuatin cerita, yg mirip film "clueless", pernah nonton gak? Cewek kaya yg sangat sempurna dan baik hati, tapi sangat manja.. Selalu berusaha menolong orglain namun sesuatu terjadi.. Ehmm gimana jelasinnya yaa.. Hehehehe.. Klo pernah nonton filmnya pasti tau lah.. Apa yg aku maksud..
Cumie26 #9
Chapter 14: Huaaa akhirnya update jg setelah sekian lama. Henry udah sembuh? Bakal ada teror apalagi ya buat Amber. Amber trauma gara2 didorong ke kolam dulu. Pokoknya ditunggu lanjutannya authornim