Chapter 7
Lost First Kiss“Lunch bareng yok baby, aku lapar~” ucap Yunho (sok) imut, mencoba membujuk Changmin yang merajuk
“Bukannya tadi gak nafsu makan?” tanya Changmin ketus, agak jijik melihat tampang sok imut Yunho
“Eh? Siapa yang bilang?” tanya Yunho heran
“Mommy” jawab Changmin jutek
Yunho terkekeh “Sekarang gak lagi kok, barusan udah dapat vitamin” Yunho mengedipkan sebelah matanya, kemudian menarik tangan Changmin keluar dari ruangannya
“Aishh...Jinjja”
.
.
.
.
“Silahkan duduk my princess~” Yunho menarik salah satu kursi di kantin Jung Corp untuk di duduki Changmin, membuat Changmin memutar bola matanya
“Harus berapa kali aku bilang hyung, aku itu bukan yeoja, aku bisa menarik kursiku sendiri” protes Changmin walaupun dia tetap duduk dikursi yang ditarikkan Yunho tersebut
“Dan stop panggil aku dengan panggilan aneh-aneh hyung, kamu panggil ‘baby’ aja aku belum terima, ini malah nambah satu lagi ‘princess’, aku ini namja hyung” omel Changmin panjang lebar, kemudian menatap Yunho ketika namja itu hanya diam, tidak ada respon
Ketika tatapan Changmin sampai pada namja yang masih berdiri disampingnya itu—Yunho, di dapatinya Yunho berada dalam aura bunga-bunga yang dengan sukses berhasil membuat Changmin mengerutkan dahinya
“Kamu kenapa hyung?”
“Aku ngerasa kayak punya istri denger kamu ngomel-ngomel gini Min, my nagging wife” ucap Yunho masih dengan aura bunga-bunganya
Changmin hanya memutar bola matanya jengah, Yunho mulai lagi, pikirnya
‘Udah deh gausah ladenin, percuma, buang-buang energi saja’ ucap Changmin dalam hati menenangkan dirinya sendiri, dia mengalihkan perhatiannya pada buku menu, mengabaikan Yunho
“Changmin-ah”
“Hn”
“Changmin baby~”
“Wae hyung?” geram Changmin, menatap Yunho lagi yang ternyata masih saja berdiri disampingnya
“Nikah yok?!” ucap Yunho disertai senyum tampannya
PLAKK
“Jung Yunho!! Mau mati ya?” ucap Changmin emosi, dia sudah berdiri dari kursinya, menatap Yunho tajam, setajam silet (?)
“Ani...Ani, Kan aku cuma nawarin, kali aja kamu mau kan” Yunho cengengesan sambil mengusap-usap bahunya yang barusan dipukul Changmin
“Kalau masih mau lunch bareng, cepetan DUDUK” ucap Changmin kesal sambil menunjuk kursi diseberang kursinya
Yunho langsung ngacir duduk dihadapan Changmin, Changmin pun kembali duduk dikursinya, sebelah tangannya memegang kepalanya yang mendadak pusing akibat kelakuan Yunho yang bikin emosi
“Are you okay baby?” ucap Yunho khawatir, menggenggam tangan Changmin
“Sudahlah hyung, cepat pesan makanannya, bentar lagi waktu istirahat makan siangnya habis, aku harus kembali ke kantor”
Yunho pun sontak melihat jam tangannya, pantas saja kantin yang biasanya ramai ini sepi, hanya ada 6 orang yang setari tadi melihat ke arah mereka dengan aura bunga-bunganya, terlebih yang wanita, mengangumi betapa gentle-nya Sajangnim mereka
Yunho pun memanggil pelayan di kantin itu untuk memesan makanan mereka
“Aku mau Carbonara Spaghetti dan Chocolate Strawberry Smoothie” ucap Changmin antusias pada sang pelayan yang berdiri gugup menatap Yunho
“Seafood Spaghetti Marinara and Strawberry Smoothie for me” ucap Yunho menambahkan
“Ada lagi Sajangnim?” tanya sang pelayan pada Yunho, masih dengan tatapan memujanya
“Tidak ada, bagaimana denganmu baby?” tanya Yunho pada Changmin
“Tambahkan French fries large dua porsi dan air mineral juga” Changmin menutup buku menunya tanda sudah selesai memesan
“As always” Yunho tertawa kecil mendengar banyaknya pesanan Changmin “Aku rasa hanya itu saja” Yunho menatap sang pelayan dan tersenyum tipis
Sang pelayan hanya terdiam, membeku. Senyuman tipis Yunho membuatnya terpesona, yang entah kenapa membuat Changmin gerah melihat pemandangan tersebut
“Nona?? Kami sudah selesai memesan” Changmin menekankan kata-katanya untuk menyadarkan sang pelayan
“Ehh...B-baiklah, silahkan tunggu pesanan anda” sang pelayan gelagapan kemudian membungkuk sebelum pergi
“Dasar!! Suka tebar pesona” gerutu Changmin untuk Yunho
“Hah? Tebar pesona? Siapa?” tanya Yunho yang ternyata mendengar gerutuan Changmin
“Gak usah belagak bego” ucap Changmin sinis
“Haa?” Yunho benar-benar tidak mengerti maksud ucapan Changmin
“Udah deh, lupakan! Gak penting juga” Changmin makin bete
~HoMin~
Pesananya mereka datang, Changmin langsung antusias melihat makanannya itu, kekesalannya musnah sudah, dengan semangat Changmin langsung menyantap hidangan dihadapannya
“Kamu mau cobain spaghetti aku Min?” tawar Yunho pada Changmin
“Bolehkah?” mata Changmin berbinar-binar, makanan adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa ditolaknya
“Tentu saja” Yunho mengambil sesuap spaghetti-nya kemudian menyodorkannya kehadapan Changmin, yang langsung diterima mulut Changmin
“Enak~” dan dengan tidak sopannya Changmin mengambil sesuap spaghetti Yunho (lagi) tanpa seizin pemiliknya -_-
“Kamu suka baby? Mau pesan lagi?” Yunho tertawa melihat kelakuan kekasihnya (?) itu
“Tidak hyung...aku masih harus menghabiskan kentang goreng ini” Changmin cemberut, sebenarnya dia ingin pesan sih “Next time deh hyung, waktu istirahatnya udah mepet juga”
“Apa ini semacam kode supaya diajak kencan?” Yunho menaikkan alisnya menggoda Changmin
“Gezz...nyesel aku ngomong” Changmin memutar bola matanya
“Gak usah malu gitu baby, aku paham kok” Yunho menyeringai
“Kode apaan sih hyung? Aku tuh bukan cewek yang penuh dengan kode-kode gitu” Changmin menatap Yunho kesal *Nge-jleb banget kata-katamu Min T^T
“Iya deh, percaya” ucap Yunho dengan nada yang kentara sekali kalau dia tidak percaya
“Jung Yunho!!” panggil seseorang dari kejauhan
“Ne??” Yunho reflek menoleh pada sumber suara
“Yah!! Aku mencari-carimu dari tadi, ternyata kamu disini” orang itu memukul lengan Yunho gemas
‘Siapa orang ini?’ tanya Changmin dalam hati
“Chullie hyung?! Waeyo?” tanya Yunho dengan polosnya
“Gak usah sok imut Yun” Heechul memutar bola matanya “Setengah jam lagi kita bertemu klien, kamu lupa?” ucap Heechul kesal
“Ehh?? Hampir saja aku lupa” Yunho nyengir dengan santainya
“Yak!! Kamu itu udah lupa bukan hampir lupa” Heechul berusaha untuk tidak menoyor kepala boss-nya ini di depan publik “Dan dimana ponselmu Yun? Bukankah Jaejoongie sudah membuat volume ponselmu itu full, kenapa kamu masih tidak mengechek ponselmu, huh?”
Yunho memeriksa kantong celananya “Ehh...sepertinya ponselku ketinggalan diruanganku hyung”
“Aigoo...Sudahlah cepat selesaikan makanmu. Kita harus bersiap untuk pertemuan nanti” Heechul merapikan rambut Yunho yang agak berantakan (akibat diacak-acaknya saat frustasi memikirkan ‘siapa orang yang bersama Changmin dikantornya itu’ tadi)
‘Sebenarnya dia ini siapa sih? Berani sekali menyentuh rambut Yunho hyung seperti itu!!’ inner Changmin berkata kesal
“Kamu bawa pomade gak Yun? Rambut kamu kenapa berantakan gini sih?” Heechul masih sibuk menata rambut Yunho
Yunho hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Heechul, lagipula ngapain bawa pomade ke kantor, pikir Yunho
‘Aku tidak suka orang ini, menyebalkan!! Yunho hyung juga, mau aja disentuh-sentuh gitu’ entah kenapa Changmin jadi bete
“Aku udah siap makannya Chullie hyung, cuma tinggal nungguin Changmin kok” Yunho baru ingat untuk menjawab pertanyaan Heechul tadi
“Changmin?? Nugu?” Heechul menatap Yunho bingung kemudian mengikuti arah pandangan Yunho dan terlihatlah seorang namja manis yang menatapnya dengan pandangan tidak suka
“Omo....aku tidak sadar ada kamu disitu. Mian...mian” Heechul melepaskan tangannya dari rambut Yunho “Kim Heechul imnida” Heechul mengulurkan tangannya pada Changmin
“Shim Changmin imnida” Changmin menjabat uluran tangan Heechul
“Kamu tuan Shim yang akan bekerja sama dalam proyek di Jeju itu??” tanya Heechul dengan santainya, tidak sadar kalau yang diajak bicara sedang badmood
“Ne...” jawab Changmin seadanya
“Hyung sih pas rapat malah sakit, jadinya gak kenal Changminnie kan” Yunho tertawa melihat interaksi Heechul dan Changmin
“Habis gimana? Emang aku yang minta sakit apa?” Heechul menatap Yunho kesal “Berdiri dulu Yun”
Yunho berdiri setelah menghabiskan strawberry smoothie-nya “Waeyo hyung?”
“Penampilan kamu berantakan” Heechul mengatur ulang dasi Yunho, merapikan kerah bajunya dan juga jas Yunho
‘Apaan sih mereka berdua? dikira aku butiran debu kali ya, dicuekin gini’ Changmin menatap Yunho dan Heechul kesal
“Perfect” ucap Heechul puas melihat hasil kerjanya, kini Yunho terlihat sudah lumayan rapi
“Gomawo hyungie” Yunho berkedip pada Heechul
“Apa jadinya kamu tanpa aku Yun?? Sepertinya kamu benar-benar harus menikahiku” ucap Heechul jahil
“Haruskah kita menikah sekarang?” balas Yunho bercanda, hal ini (menikah) adalah candaan mereka sehari-hari
BRAK
“Aku sudah selesai, terimakasih atas lunch-nya Jung sajang” Changmin tersenyum palsu, senyumnya manis tapi juga mengerikan. Changmin kesal, sangat kesal, dia pun tidak tahu alasan kenapa dia kesal, Changmin hanya gerah mendengar obrolan dua orang itu
“Aku permisi” Changmin beranjak dari kursinya hendak pergi
GREP
Tapi Yunho lebih dulu menahan tangannya “Makananmu belum habis baby”
“Aku sudah kenyang, lagian cuma tinggal kentang goreng aja” Changmin menyentak tangannya dari genggaman Yunho “And stop baby-ing me” Changmin memberikan deathglare-nya
“Tapi biasanya kamu selalu menghabiskan makananmu, apa kentang gorengnya tidak enak?” Yunho mengambil sepotong kemudian memakannya “Enak kok”
“Aku udah kenyang Jung sajang, emangnya aku ada bilang gak enak apa?!”
Heechul menyeringai jahat melihat kelakuan Changmin, sepertinya dia mengerti situasinya ‘Baby? Jadi ini pacar Jung Yunho itu. Manis sih tapi galak’ dan tiba-tiba ide brilian muncul diotak Heechul ‘Ayo buat pacar Jung Yunho makin cemburu’
“Masa sih gak enak? Sini aku cobain Yun” Heechul membuka mulutnya sebagai isyarat agar Yunho meyuapinya
Yunho mengambil sepotong lagi kemudian menyuapinya pada Heechul “Enak kan hyung?”
“Enak kok. Lagi yun” Yunho kembali menyuapi Heechul kentang goreng
“Yah!!” Changmin tanpa sadar meneriaki dua orang itu
“Wae?!” tanya Heechul, menutup kedua kupingnya pura-pura berpolah terganggu
“Kembalikan kentang gorengku!!” Changmin menyambar piring kentang gorengnya
“Whats wrong with you baby?” tanya Yunho lembut, agak khawatir melihat tingkah Changmin yang tidak biasa ini
“Nothing” Changmin memaksakan menghabiskan kentang gorengnya sambil berdiri, dia memakannya dengan cepat
“Hey baby...look at me” Yunho menangkup sebelah pipi Changmin agar menatap dirinya dan betapa kagetnya Yunho saat melihat mata Changmin yang sudah berkaca-kaca
“Changminnie, whats wrong??” Yunho mengambil piring kentang goreng dari tangan Changmin, meletakkannya dimeja kemudian memeluk Changmin “Are you crying?”
“Aniyo...” Changmin menggelengkan kepalanya “Untuk apa aku menangis? Aku hanya tersedak kentang goreng karena memakannya terlalu cepat” Changmin melepaskan pelukan Yunho
“Benarkah?? Kamu membuatku khawatir” Yunho mengusuk kepala Changmin
Changmin hanya mengangguk sembari memaksakan senyumannya
Heechul menatap duo HoMin jengah, yang satunya gak peka, satunya lagi sok kuat. Hilang sudah mood Heechul untuk menggoda Changmin, membuat Changmin cemburu sudah tidak menyenangkan lagi jika sudah begini
“Changmin-ssi....sepertinya kita harus berkenalan lagi. Ternyata kamu pacar yang dibilang oleh Jung Yunho itu” Heechul menarik Changmin kehadapannya
“N-ne...” ucap Changmin ragu
“Baiklah...aku Kim Heechul, sekretaris Yunho, walaupun tiga tahun lebih tua dari Yunho tapi aku terlihat lebih muda, kan?” Heechul mengedipkan sebelah matanya
“Mwo?! What a confidence” ucap Yunho tidak terima
Changmin tersenyum kecil mendengar hal itu, agak menyetujui pernyataan Heechul tersebut
“Kamu tidak pelu khawatir jika Yunho akan menikahiku atau semacamnya, karena kami ini sudah seperti saudara, itu hanya candaan, kamu tidak perlu cemburu”
“Aniyo....aku tidak cemburu” Changmin menggelengkan kepalanya cepat ‘Aku hanya benci jika diabaikan’ tambah Changmin dalam hati
‘Mana mungkin Changmin cemburu, ada-ada saja. Chullie hyung hanya belum tahu cerita yang sebenarnya, aku belum sempat cerita’ Yunho tertawa miris ketika mengingat kenyataan yang sebenarnya
‘Cih....tidak semudah itu membodohiku, aku bukan Jung Yunho yang tidak peka itu’ Heechul berdecih sebal
“Okay....aku hanya menyatakan agar tidak terjadi kesalahpahaman, karena kau tahu? Terkadang orang-orang sangat sensitive” ucap Heechul penuh sindiran
“Terimakasih atas perhatiannya Heechul-ssi”
“Panggil hyung saja, kamu adalah kekasih Yunho, berarti kamu juga dongsaeng-ku”
“Baiklah hyung” Changmin tersenyum “Btw....Aku Shim Changmin, 21 tahun, aku bekerja dikantor appa, Shim Corp. Apa kamu juga terlihat lebih muda dariku? Walaupun kamu lebih tua dariku 7 tahun”
“Hum....Mungkin kita terlihat seumuran” Heechul berpolah pura-pura berpikir
“Andwe....Changminnie lebih terlihat seperti anakmu hyung” Yunho tidak terima, Changmin-nya jauhhh lebih imut, bagaimana bisa mereka terlihat seumuran
“Aishh....” Heechul menonjok dada Yunho
Tring....Tring....
Ponsel Heechul berbunyi “Yeoboseyo”
“Tuan Kim, Tuan Park sudah diperjalanan, 10 menit lagi beliau sampai, apakah anda sudah menemukan Jung Sajangnim?”
“Sudah, terimakasih atas informasinya Nona Moon”
“Sama-sama Tuan Kim”
“Waeyo?” tanya Yunho pada Heechul
“Kita harus bergegas Yun, 10 menit lagi Tuan Park akan sampai”
“Baiklah...aku bayar makanan ini dulu hyung” Yunho berjalan menuju kasir setelah mendapat anggukan singkat dari Heechul
“Mianhae baby, aku tidak bisa mengantarmu” ucap Yunho pada Changmin ketika telah kembali dari kasir
“It’s okay hyung....lagipula aku bawa mobil kok” Changmin tersenyum “Yaudah sana”
“Aku akan merindukanmu” Yunho memeluk Changmin
“Jangan mulai deh hyung, aku belum mau mati kok” Changmin memutar bola matanya jengah
“Tetap saja aku rindu” Yunho makin mengeratkan pelukannya
“Udah...udah Yun, waktu kita udah mepet” Heechul menarik kerah baju belakang Yunho, sehingga terlepaslah pelukan mereka “Pelukannya dilanjut nanti lagi”
Yunho cemberut sedangkan Changmin tergelak
“Bye hyungdeul, Fighting” Changmin mengangkat kepalan tangannya keudara
“Byebye Changmin” Heechul melambai pada Changmin
“Bye baby, See you soon”
Two Week Later
“Appa tega!! Kenapa appa meninggalkan aku sendirian mengurus rapat dengan Jung Corp nanti??” Changmin protes pada Appanya yang ada diseberang telpon
“Ayolah baby, Appa benar-benar ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan, lagipula nanti hanya rapat bersama perwakilan Jung Corp, kamu kan sudah dekat dengan mereka semua, lalu masalahnya apa baby?”
Changmin cemberut mendengar kata-kata Appa-nya “Kalau begitu kenapa Yoona noona juga ikut bersama Appa?? Aku lebih butuh Yoona noona dibanding Appa”
“Tentu saja, Yoona itu sekretaris Appa. Tentu saja dia harus ikut”
“Pokoknya aku tidak mau ditemani Jessica noona Appa~” rengek Changmin, pasalnya selama ini Appa-nya itu selalu menyuruh Jessica untuk membantu Changmin, karena Jessica sangat tegas dibandingkan Yoona yang sangat memanjakan Changmin
“Hahaha....Kali ini bukan Jessica kok baby, kamu pasti suka dengan partner-mu ini, tapi hanya untuk hari ini saja”
“Sunny noona?? Benarkan Appa?” Changmin bertanya antusias, Sunny itu orangnya cute dan menggemaskan pasti menyenangkan bekerja bersamanya, pikir Changmin. Bukan seperti Jessica yang menakutkan
“Look by yourself baby” Tuan Shim tergelak mendengar antusias Changmin “Sudah ya, Appa harus kembali bekerja, do your best baby, Fighthing!!”
“Ne...Appa juga. Saranghae” Changmin tersenyum manis
“Nado”
Tadi Changmin kesiangan, dia baru bangun tidur pukul 8 (itupun berkat dibangunkan paksa oleh Eomma-nya karena Changmin tidak jua mau bangun padahal sudah sejak jam 6 dibangunkan) dan baru sampai dikantor pukul 9. Tiba-tiba saja Changmin mendapat pesan dari Appa-nya bahwa dia harus menjadi penanggung jawab rapat kali ini karena sang Appa ada keperluan yang tidak bisa ditinggal. Sebenarnya bisa saja rapat ini ditunda tapi sang Appa berdalih ini bisa jadi pembelajaran agar Changmin lebih mandiri. Dan tentu saja Changmin menolak tapi Appa-nya tidak mendengarkan protesan Changmin.
“OMO....sudah jam setengah 10” Changmin terpekik saat melihat jam tangannya, pasalnya rapatnya dimulai jam 10 “Aku harus ke ruang meeting sekarang. Sunny noona pasti sudah berada disana” Changmin mengambil tumpukan berkasnya di meja, kemudian bergegas ke ruang meeting
“Changmin-ah” panggil seseorang menghentikan langkah Changmin
“Ne??” Changmin menoleh kearah suara tersebut “Sunny noona~” Changmin tersenyum kegirangan sembari sedikit melambai
“Huh...harusnya kamu menghampiriku Min-ah, bukannya menunggu sampai aku menghampirimu begini. Kebiasaan diperlakukan kayak princess jadinya gini nih” Sunny ngedumel setelah sampai didepan Changmin
“Sunny noona kalau ngomel-ngomel gini imut banget deh” Changmin mencubit sebelah pipi Sunny
“Aduh....susah ya mau marah sama kamu Min” Sunny berjinjit untuk balas mencubit kedua pipi Changmin, keduanya tersenyum manis
“Apanya yang susah?? Jessica noona saja suka memarahiku” Changmin cemberut ketika mengingat partner-nya itu
“Jessica eonni emang udah dari sananya begitu Min, jadi maklumi saja ya” Sunny tertawa
Changmin hanya mengangguk
“Oh iyaa...ini berkas-berkas tambahan yang dititipin Yoona buat kamu Min” Sunny menyerahkan sebuah map pada Changmin
“Ehh...bukannya Sunny noona akan jadi partner-ku?? Kenapa dikasih ke aku disini? Aku pikir noona sudah diruang meeting” Changmin menyerngitkan dahinya bingung
“Hee? Bukan aku yang jadi partnermu Min. Apa Shim sajangnim bilang begitu padamu?” Sunny tak kalah bingungnya dari Changmin
“Tidak sih, aku pikir noona yang jadi partner-ku hari ini. Apa jangan-jangan Jessica noona??” Changmin melebarkan matanya ngeri
Sunny lagi-lagi tertawa “Bukan Min, Jess eonni diruangannya kok tadi”
“Jadi siapa?” tanya Changmin, Sunny hanya mengendikkan bahunya tanda tidak tahu
“Yaudah sana, nanti kamu terlambat” Sunny mendorong punggung Changmin memasuki lift
“Noona...” Changmin menatap Sunny melas, khawatir mengenai partnernya
“Byebye Changminnie, Fighting” Sunny melambaikan tangannya bersamaan dengan tertutupnya pintu lift
~HoMin~
Changmin berjalan gontai menuju ruang meeting di lantai 5 itu, hilang sudah harapannya akan meeting menyenangkan bersama Sunny. Yunho saja sudah bikin repot, jangan sampai partner-nya menambah kesialannya juga.
Changmin menghela nafas panjang sebelum membuka pintu ruangan meeting itu
KNOCK
Mendengar suara pintu terbuka, seseorang yang berada didalam mengalihkan perhatian dari berkas-berkasnya ke arah Changmin
“Hai” sapa orang itu mengangkat sebelah tangannya disertai senyumannya
“Si-Siwon hyung??” Changmin mematung saking kagetnya
“Yes baby Min. I’m your Siwonnie hyung”
“Hyung....Siwonnie hyung”
Changmin berlari kearah Siwon kemudian menerjangnya dengan pelukannya. Posisi Siwon yang sedang duduk membuat Changmin juga duduk dipangkuannya. Changmin memeluk leher Siwon erat, dia sangat bahagia ternyata partner-nya itu Siwon. Siwon sudah pasti sangat bisa diandalkan. ‘Appa is the best’
“Sangat merindukan hyung tampanmu ini?” ucap Siwon narsis sambil mengusap kepala Changmin
“Iyaa, tapi yang utama aku sangat senang ternyata partner-ku itu Siwon hyung, setidaknya aku tidak perlu khawatir akan menghancurkan meeting ini”
“Omo....my baby Min memanfaatkanku” ucap Siwon pura-pura terluka
“Hyung!!” Changmin memukul bahu Siwon
“Ne....Ne....” Siwon tertawa keras kemudian melepaskan pelukan Changmin
“Aku pasti membantumu baby Min, I will do my best for you” Siwon mengecup kening Changmin
“Choi Siwon Jjang” Changmin tergelak begitupun Siwon
“Ohh iyaa....ada yang ingin hyung jelaskan sedikit padamu tentang berkas ini” Siwon melihat jam tangannya “Masih ada sekitar 5 menit, aku pikir itu cukup mengingat betapa cerdasnya my baby Min ini”
Changmin hanya tergelak, kemudian beranjak dari pangkuan Siwon dan duduk dikursi disamping Siwon. Mereka pun terlarut dalam diskusi mereka
.
.
.
Mereka tidak menyadari bahkan mungkin tidak tahu ada seseorang yang diam-diam melihat kemesraan mereka. Mungkin karena terlalu asik sendiri, Siwon dan Changmin tidak mendengar suara pintu yang dibuka. Seseorang yang hatinya tercabik-cabik itu tersenyum sedih sebelum meninggalkan ruangan meeting tersebut.
TBC
Author Note:
Hai everyone ^^
Finally chapter 7 update ^O^ Adakah yang merindukan cerita ini?? GAK!! Okay....
Maapkan diriku yang lama banget updatenya yaa T^T Karena tugas-tugas aku sama sekali gak bisa di dua-in, buat login AFF aja aku gak sempat :(
Padahal pacar aja bisa di dua-in sama Yunho oppa *Plakk* lama-lama gue beneran diputusin pacar nih, hahahaha *abaikan*
CAN' WAIT FOR YUNHO OPPA DISCHARGED ^O^
Back to Story....
Entah kenapa makin kesini aku ngerasa tulisan aku makin gak jelas, entah ini masih layak dibaca atau enggak :( maapkan
Susah bgt (for me) menuangkan ide cerita itu ke dalam tulisan, walaupun ide ceritanya udah ada tapi susah bgt buat bermain dengan kata-katanya
Adakah yang mau ngasih aku saran mengenai ini??
Also....apakah menurut reader sekalian cerita ini terlalu slow??
Please drop your comment ^^
Thankyou :)
Comments