Chapter 6

Lost First Kiss

Dengan langkah gontai Yunho berjalan menuju meja resepsionis dan menitipkan laporan serta catatan yang akan diberikannya pada Changmin itu ke resepsionis. Dia sudah tidak berminat menghubungi Changmin dan mengatakan bahwa Changmin melupakan dirinya. Itu hanya akan membuat dirinya terlihat semakin menyedihkan.

 

Setelah mengirimkan pesan pada Changmin bahwa laporannya sudah dititipkan pada resepsionis, Yunho langsung pergi meninggalkan Shim Corp (dengan hati berdarah).

.

.

.

.

“Siwon Hyung” panggil Changmin antusias ketika mereka berada di dalam lift

 

“Ada apa baby Min??” balas Siwon sambil menatap Changmin

 

“Hyung akan memberikannya kejutan juga kan??” tanya Changmin dengan seringai menggodanya

 

“Sshh....diam dan lihat saja baby Min” jawab Siwon tersenyum jahil, jari telunjuknya menempel di bibir Changmin

 

“Ugh...Hyung nyebelin” Changmin menepis tangan Siwon dari mulutnya “Emang gak butuh bantuan aku apa?” kemudian mempoutkan bibirnya

 

“Omo....my baby Min ngambek ya?” Siwon tertawa kemudian menarik Changmin kepelukannya

 

“Hump...Aku mana bisa marah sama hyung” Changmin balas melingkarkan tangannya ke pinggang Siwon

 

“Because you love me??” Goda Siwon yang hanya dibalas ‘Gezz’ sound dari Changmin

 

Ting

 

Pintu lift terbuka, Changmin pun melepaskan pelukan mereka kemudian menarik Siwon keluar menuju sebuah ruangan

 

“Tunggu dulu baby Min” Siwon menahan tangan Changmin ketika mereka hampir tiba di depan pintu ruangan tersebut, kemudian memakai topi yang sejak tadi tergantung di lubang ikat pinggang celananya.

 

“Hmm...good prepare” puji Changmin kemudian membantu Siwon dengan topinya agar wajah Siwon tertutup dengan benar

 

“Tentu saja. Sebenarnya aku juga ingin mengejutkanmu tapi siapa sangka kamu akan muncul di lobi” ucap Siwon setelah wajahnya tertutup topi dengan benar, sontak membuat Changmin mengingat mengapa dia tiba-tiba di lobi tadi

 

“Let’s go” ucap Siwon sambil menarik tangan Changmin, membuat pikiran Changmin terbang seketika

 

‘Sudahlah nanti juga ingat sendiri’ ucap Changmin dalam hati

 

 

“Noona!!” sapa Changmin setengah berteriak pada Yoona karna dia tidak masuk ke ruangan, hanya kepalanya saja yang menyembul di pintu

 

“Changmin?? Ada apa baby?? Kenapa tidak masuk?” Yoona menyerngitkan keningnya lucu melihat tingkah tidak biasa Changmin (biasanya mah Changmin nyelonong aja)

 

“Tebak Siapa yang aku bawa, noona” tanya Changmin lagi, mengabaikan saja pertanyaan dari noona-nya tadi

 

“Changmin baby, jangan main-main lah. Noona lagi banyak kerjaan ini. Sini, kamu masuk dulu”

 

“Gak mau, tebak dulu Noona~~” rengek Changmin

 

“Okay” Yoona menghela nafas, agak kesal dengan dongsaeng-nya ini, tapi sedetik kemudian dia tersenyum— menyeringai “Kamu bawa pacar kamu kan?”

 

“Pacar?? Beneran ya noona, orang ini pacar aku. Awas kalau nyesel” ucap Changmin jahil, membuat Yoona menyerngitkan keningnya makin dalam, bingung maksud ucapan Changmin

 

“Maksud kamu apaan sih Min?? Jangan main tebak-tebakan deh, aku gak sejenius kamu”

 

“Noona gak asik” Changmin menggembungkan pipinya kemudian menghilang dibalik pintu. Yoona makin menyerngit heran tapi kemudian mengangkat bahunya tidak peduli, kembali melanjutkan kerjaannya

 

 

“Okay lah” ucap Changmin tiba-tiba, mengagetkan Yoona. Masih dengan kepala yang menyembul di pintu

 

“Ha?” ucap Yoona bingung

 

“Taraa~~” Changmin membuka pintu lebar kemudian menarik seseorang masuk bersama dirinya

 

“O-oppa??” kaget Yoona, dia refleks berdiri dari kursinya

 

“Siapa yang noona panggil oppa?? Bukankah noona bilang dia ini pacarku?” ucap Changmin sambil menunjuk orang bertopi disampingnya yang masih menunduk

 

“Yah!! Kalian jahat. Gak usah berpenampilan kayak gitu. Aku selalu tahu itu kamu, S-siwonnie oppa” ucap Yoona terisak, air mata mulai membasahi pipinya

 

Siwon membuka topinya lalu tersenyum manis “Hai chagiya” ucapnya sambil mengangkat sebelah tangannya

 

“O-oppa” ucap Yoona masih terisak, kemudian berlari menuju Siwon dan memeluknya erat.

 

“Aigoo....cengengnya” Siwon balas memeluk Yoona, tangannya melingkari pinggang gadis tersebut

 

“Hiks...Bogoshipo oppa, Jeongmal bogoshipo” ucap Yoona disela isak tangisnya

 

“Nado chagiya. I miss you so much” Sebelah tangan Siwon kini mengelus kepala Yoona

 

 

“So, haruskah aku pergi sekarang??” tanya Changmin tiba-tiba, menginterupsi (atau menghancurkan suasana) dua orang yang sedang berpelukan itu

 

“Come here, baby Min” Siwon merentangkan satu tangannya yang tadi digunakan untuk mengelus kepala Yoona

 

Yoona mengangkat kepalanya dari dada Siwon, kemudian tersenyum pada Changmin tanda menyetujui ucapan Siwon. Sontak Changmin langsung masuk kepelukan Siwon.

 

“Aigoo....my babies” Siwon mengangkat dua orang dipelukannya ini kemudian berputar-putar, tangannya masing-masing di pinggang Yoona dan Changmin, sedangkan kedua tangan Yoona berada dipinggang Siwon dan kedua tangan Changmin melingkar dileher Siwon. Suara tawa bahagia terdengar memenuhi ruangan tersebut

 

 

“Ehem” deheman seseorang berhasil menghentikan kegiatan tiga orang itu, Siwon langsung menurunkan ‘babies-nya’ dan terlepaslah pelukan teletubies itu

 

“Maaf Sajangnim” ucap Yoona malu-malu, secepat kilat menghapus jejak air mata yang masih tertinggal di wajahnya

 

“Tidak apa Yoona-yah” balas tuan Shim sambil tersenyum

 

“Berapa kali Appa bilang Changmin baby, Jangan ganggu orang pacaran. Kamu itu ya” lanjut tuan Shim pada anaknya

 

“Aku tidak mengganggu Appa, tanya saja pada hyung dan noona” ucap Changmin cemberut

 

“Tidak Ahjussi, Changmin tidak mengganggu malah dia membantu” Siwon tertawa kecil “Apa kami sangat ribut Ahjussi? Maaf aku mengganggu” lanjut Siwon setelah tersadar dimana keberadaannya, kemudian berjalan menuju Tuan Shim, menyalaminya lalu memeluknya.

 

“Tidak apa Siwonnie. Aku mendengar suara Changmin lalu keluar karena penasaran apa yang membuat ‘bayiku’ tertawa sangat bahagia.” jelas tuan Shim setelah Siwon melepaskan pelukannya

 

“Appa, aku bukan bayi!!” protes Changmin makin cemberut yang membuat tiga orang disana tertawa melihat tingkahnya

 

“Yasudah, kalau begitu kalian lanjutkan saja” ucap tuan Shim kemudian berjalan memasuki ruangannya

(Kalau bingung, ruangan tuan Shim masih diruangan itu, maksudnya di dalam ruangan ada ruangan. Pintu ruangan tuan Shim terletak disamping meja kerjanya Yoona)

 

“Baik Sajangnim/ Okay Ahjussi/ Baiklah Appa” ucap Yoona, Siwon, dan Changmin berbarengan kemudian mereka membungkuk. Sebenarnya hanya Yoona, kemudian Siwon mengikuti karena melihat Yoona, dan menarik tangan Changmin supaya melakukan hal yang sama.

 

“Aigoo....kalian ini” Tuan Shim hanya geleng-geleng kepala sembari tertawa kemudian menghilang dibalik pintu

 

 

“So, kenapa tidak bilang kalau oppa pulang ke Korea?? Oppa jahat!! Kamu juga Min, kalian jahat” Yoona cemberut, melipat kedua tangannya didepan dada.

 

“Aku tidak—“

 

“Ohh...jadi tadi kamu bohong sama noona, bilang mau ketemu Jung Yunho-ssi tapi ternyata ketemu hyung-mu ini ya” omel Yoona pada Changmin

 

“Jung Yunho-ssi??” tanya Siwon bingung, kemudian Yoona menjelaskan siapa Yunho pada Siwon

 

Sedangkan Changmin tengah mematung di tempatnya, sedang berusaha mencerna omongan Yoona, entah kemana perginya otak jenius Changmin, saat ini pikirannya sangat lambat.

 

 

“Andwee~~” teriak Changmin tiba-tiba, mengangetkan Yoona dan Siwon yang tengah mengobrol

 

“Ada apa baby Min” tanya Siwon

 

“Aku melupakan Yunho hyung, bagaimana ini??” ucap Changmin masih histeris

 

“Hey tenanglah—“

 

“Aku tidak bisa noona, Laporanku....bagaimana ini??” Changmin masih saja panik

 

“Laporan apa baby??” Tanya Yoona, sedangkan Siwon hanya menaikkan alisnya bingung melihat kelakuan Changmin

 

“Aku harus kebawah lagi” ucap Changmin lebih pada dirinya sendiri “Hyung, Noona....aku mau ke lobi dulu” ucap Changmin pada Siwon dan Yoona, memeluk mereka bergantian kemudian bergegas meninggalkan ruangan itu

 

“Yah Changmin, kamu kenapa??” tanya Yoona, dia mengkhawatirkan Changmin. Tapi Changmin tidak menjawabnya, sudah hilang dibalik pintu

 

“Sudahlah chagiya, nanti kalau dia membutuhkan kita pasti akan kembali lagi” Siwon memeluk Yoona dari belakang, kepalanya berada di bahu Yoona

 

“Aku hanya khawatir oppa” ucap Yoona, menyentuh tangan Siwon yang berada di perutnya, dan tiba-tiba dia teringat sesuatu

 

“Yak oppa, kenapa kamu tidak memberitahuku kalau mau pulang ke Korea?” tanya Yoona kesal, kemudian membalikkan tubuhnya tanpa melepaskan dekapan Siwon

 

“Surprise~~”

 

“Huh...padahal kamu memberitahu Changminnie” gumam Yoona sebal

 

“Tentu saja, dia dongsaengku” jawab Siwon yang ternyata mendengar gumaman Yoona

 

“Enak saja, Changmin itu dongsaengku. He’s mine” ucap Yoona posesif

 

“Aigoo....Arrayo” Siwon mengecup dahi Yoona “And you’re mine, so I get you two” ucap Siwon terkekeh

 

“Yak!! Choi—“ Yoona tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena bibir Siwon menyumpal mulutnya

 

“Just hug me, chagiya. I miss you so bad” ucap Siwon setelah melepaskan ciumannya, walau hidung mereka masih bersentuhan

 

“Ini dikantor oppa. Aku harus bekerja bukan bermesraan” ucap Yoona memperingatkan, tapi tetap memberikan Siwon pelukannya

 

“Just five minutes”

 

 

At the other side

 

Changmin bergegas memasuki lift khusus Appanya, kemudian merogoh saku celananya mencari ponselnya.

 

“Damn!!” rutuk Changmin setelah memeriksa ponselnya, menyalahkan ponselnya yang dalam mode silent

 

“Aghh...bagaimana ini” ucap Changmin frustasi, matanya tidak lepas dari ponselnya, menatap pesan yang dikirimkan Yunho

 

From: Jung -Pabbo- Yunho

Aku menitipkan laporanmu pada respsionis, dan juga catatanmu.

Mianhae....karena aku, kemarin kamu melupakan laporan ini

Dan juga...

Kalau kamu sedang sibuk, jangan buat aku menunggu

Karena...

Dilupakan itu sangat menyakitkan, hehehe

Aku pergi

 

 

~HoMin~

 

“Noona, sudah berapa lama Jung Yunho meninggalkan kantor? Apakah sejak tadi?” tanya Changmin pada resepsionis, tidak memberikan kesempatan sang resepsionis untuk menyapanya terlebih dahulu

 

“Sudah sedari tadi Changmin-ssi, tepat setelah anda memasuki lift b-bersama pria t-tampan tadi” ucap sang resepsionis takut-takut, masih mengingat kemarahan Changmin tadi

 

“M-mana laporannya??” tanya Changmin tergagap, telinganya memerah malu

 

“Ini Changmin-ssi” resepsionis menyerahkan sebuah map berlambangkan logo Jung Corp pada Changmin

 

“Noona, Suruh seseorang untuk mengantarkan ini ke ruangan Appa yaa” ucap Changmin setelah memastikan isi map itu adalah laporannya

 

“Baik Changmin-ssi, nanti salah satu petugas kebersihan akan mengantarkan ini ke ruangan Shim sajangnim”

 

Changmin hanya mengangguk

 

“Ada lagi yang bisa saya bantu??”

 

“Jika ada yang mencariku, bilang saja aku sedang di luar”

 

“Baiklah”

 

“Dan jangan terlalu formal padaku noona, aku lebih muda darimu” Changmin mengedipkan sebelah matanya, membuat sang resepsionis memerah malu

 

 

~HoMin~

 

“Yak!! Orang ini kenapa? Kenapa tidak menjawab panggilan telepon dariku?” rutuk Changmin kesal

 

Bagaimana tidak, sudah sedari tadi dia mencoba menghubungi Yunho tapi tidak diangkat sama sekali. Changmin melepas headset-nya kesal kemudian membantingnya kasar ke jok disampingnya. Yup!! Saat ini Changmin sedang menyetir mobilnya menuju Jung Corp, apalagi kalau bukan mencari Jung Yunho yang tiba-tiba tidak bisa dihubungi. Changmin sangat merasa bersalah karena melupakan Yunho begitu saja, padahal Yunho datang menemuinya untuk keperluan Changmin. Apalagi dia sangat tahu Yunho itu orang sibuk.

 

“Dasar Jung menyebalkan, Dia harus mempersiapkan alasan bagus kenapa tidak mengangkat telepon dariku, atau aku akan mencekiknya sampai mati” Changmin ngedumel sendiri

 

“Huh....bahkan aku menolak lunch bersama Hyung dan Noona” teriak Changmin frustasi

 

 

~HoMin~

 

Changmin bergegas menuju lobi setelah tadinya memarkirkan mobilnya di basement terlebih dahulu. Saat hendak menanyakan ruangan Yunho pada resepsionis, seseorang memanggil namanya, sontak Changmin menolehkan kepalanya keasal suara itu

 

“Mommy” sapa Changmin sembari tersenyum, kemudian melangkah menghampiri Nyonya Jung

 

“Senang melihatmu disini, sayang” nyonya Jung memeluk Changmin erat

 

“Mau bertemu Yunnie?” tanya nyonya Jung (lagi) setelah melepaskan pelukannya

 

“Begitulah” jawab Changmin malu-malu, entah kenapa pelukan nyonya Jung masih membuatnya malu

 

“Mommy mau kemana?” tanya Changmin (lagi) ketika sudah bisa menguasai dirinya

 

“Lunch, kamu mau ikut chagi?”

 

“Mau sih mom, tapi aku harus bertemu Yunho hyung” ucap Changmin dengan raut sedih, bagaimana tidak, sudah dua kali Changmin menolak tawaran makan siang, padahal dia lapar

 

“Ohhh....Jadi ini alasan Yunnie nolak lunch bareng mommy, bilangnya gak nafsu makan, ternyata mau lunch sama kamu ya?” ucap nyonya Jung menggoda Changmin

 

Changmin hanya nyengir menanggapi perkataan nyonya Jung, habis mau gimana? Masa bilang yang sebenarnya sama nyonya Jung

 

“Hmm...Yunho hyung ada diruangannya kan mommy?” tanya Changmin hati-hati, takut nyonya Jung curiga

 

“Kayaknya sih masih diruangannya, kamu naik aja Changminnie”

 

“Okay mom”

 

“Kalau begitu mommy pergi dulu ya sayang, kasihan pada nungguin”

 

Changmin melirik beberapa orang yang menunggu dibelakang nyonya Jung, kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju

 

“Tapi mom...itu...hmm” ucap Changmin ragu-ragu

 

“Gapapa chagi, kamu langsung ke atas saja, gak usah segan gitu, kamu kan pacar Yunnie” nyonya Jung berucap sembari tersenyum

 

“Bukan itu mom, ruangan Yunho hyung dimana ya?” ucapan Changmin membuat nyonya Jung sweatdrop seketika

 

“Aigoo...kamu gak tahu chagi?” Changmin hanya menggeleng, membuat nyonya Jung tertawa melihatnya “Di lantai 20, disana cuma ada ruangan Yunnie, jadi kamu gak bakal bingung cari ruangannya”

 

“Arraseo...Makasih mom” Changmin yang kegirangan tanpa sadar memeluk nyonya Jung

 

“No problem chagi”

 

“Yaudah, mommy pergi dulu” ucap nyonya Jung (lagi) setelah Changmin melepas pelukannya

 

“Hati-hati dijalan mommy”

 

 

~HoMin~

 

Changmin tiba-tiba merasa gugup ketika dirinya sudah berdiri di depan pintu bertuliskan ‘Direktur Utama’ itu, entah mengapa dirinya pun tak tahu, mungkin alasannya sama ketika Changmin meragu saat ingin menelepon Yunho saat pertama kali, entahlah.

 

Menggelengkan kepalanya mengembalikan tekat, Changmin pun mengetuk pintu berbahan dasar kayu jati tersebut

 

Tok...Tok...Tok

 

“Masuk” ucap suara dari dalam ruangan

 

Menghela nafas Changmin pun membuka pintu itu perlahan kemudian memasukinya

 

“Yunho hyung” panggil Changmin sembari tersenyum kikuk

 

“Changmin??” ucap Yunho kaget, tidak menyangka tamunya adalah Changmin

 

“Hai” sapa Changmin sambil mengangkat sebelah tangannya, habis bingung mau melakukan apa

 

“Ada apa Changmin-ah? Laporanmu sudah aku titipkan pada resepsionis” Yunho menyerngitkan keningnya, masih bingung akan kehadiran Changmin diruangannya

 

“Apa resepsionisnya menghilangkan laporan itu?” tanya Yunho sedikit panik, tanda sadar berdiri dari kursinya

 

“Bukan hyung, aku sudah menerimanya” ucap Changmin, membuat Yunho menghembuskan nafas lega mendengarnya

 

“Jadi kenapa kamu disini Min-ah?” tanya Yunho lagi, kemudian berjalan menuju sofa yang berada diruangan itu

 

“Sebelumnya silahkan duduk dulu” ucap Yunho setelah mendaratkan pantatnya di sofa itu

 

Changmin hanya mengangguk, kemudian menyusul Yunho duduk disofa itu, mereka duduk berhadapan

 

“So?” tanya Yunho lagi ketika Changmin hanya diam

 

“Hyung marah?” tanya Changmin, memberanikan diri menatap Yunho

 

Sebelah alis Yunho terangkat, bingung akan pertanyaan Changmin “Tidak. Kenapa kamu berpikiran begitu?”

 

“Hyung tidak mengangkat telepon dariku” jawab Changmin, berhasil membuat Yunho kelabakan

 

“Ohh itu...Hahahaha” Yunho tertawa absurd menyembunyikan kegugupannya

 

“Itu apanya hyung?” tanya Changmin, kali ini sebelah alis Changmin yang terangkat tinggi melihat kelakuan absurd Yunho

 

“Aku....Aku sedang....sedang mempelajari dokumen untuk pertemuan dengan klien nanti, jadi...jadi ponselku di silent” jawab Yunho berantakan, Yunho memang tidak pandai berbohong

 

“Begitukah?” tanya Changmin bak detektif yang sedang mengintrogasi

 

“Yah...ya begitulah” jawab Yunho agak panik

 

“Okay, kalau begitu aku akan meneleponmu sekarang, memastikan apakah ponselmu benar-benar di silent” ucap Changmin, mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi ponsel Yunho. Jangan lupakan kalau Changmin itu jenius.

 

Tak lama kemudian ponsel Yunho yang berada di meja kerjanya berbunyi nyaring (salahkan Jaejoong yang menyuruhnya menggunakan volume full agar dirinya tidak susah dihubungi)

 

“See?? Kamu benar-benar payah dalam hal berbohong, hyung” geram Changmin, bangkit dari sofa kemudian berjalan menuju meja kerja Yunho, mengambil ponselnya

 

“Hyung tahu?? Gara-gara mengkhawatirkanmu aku menolak dua tawaran makan siang” omel Changmin sembari berjalan lagi menuju sofa

 

“Apa yang harus aku jelaskan pada kekasih-kekasihku itu?” ucap Changmin frustasi setelah mendaratkan pantatnya di sofa empuk itu

 

“Kekasih-kekasih??” ucap Yunho lirih. Ternyata Changmin mempunyai banyak pacar, berarti yang tadi itu hanya salah satunya, pikir Yunho

 

“Iya, kekasih-kekasihku, makanan, aku telah mengkhianati mereka karena kamu hyung” teriak Changmin sebal

 

“Mwo?? Maksudmu kekasih-kekasih itu adalah makanan” ucap Yunho shock

 

Changmin hanya menganggukkan kepalanya, pipinya digembungkan karena kesal

 

“Aigoo” Yunho sweatdrop seketika, tapi disisi lain juga lega. Changmin memang unik, tidak salah dia jatuh cinta pada namja manis itu, pikirnya

 

“Yak!! Jung Yunho, jelaskan alasanmu yang sebenarnya, jangan senyum-senyum begitu atau aku akan mencekikmu sampai mati” teriak Changmin disertai ancamannya

 

“Aku...Aku—“

 

“Gausah bohong hyung, pasti ketahuan” Changmin memutar bola matanya

 

“Huft...baiklah. Kamu benar, aku kecewa padamu” Yunho menutup matanya, malu akan pengakuannya sendiri “Tapi siapa yang tidak kecewa?? Kamu melupakanku, dilupakan itu sakit tau” ucap Yunho buru-buru menambahkan

 

Mendengar ucapan Yunho, Changmin langsung dihantam perasaan bersalah yang tadi sempat menghilang karena kesal Yunho berbohong tentang alasannya tidak mengangkat telponnya

 

“Mianhae hyung, aku beneran gak sengaja. Saat aku mencari hyung di lobi, aku ketemu Siwonnie hyung, jadi—“

 

“Sudahlah, aku tahu. Aku melihatnya jadi tidak usah dijelaskan” Yunho memotong ucapan Changmin

 

“Tapi—“

 

“Sudahlah Min-ah, lagian sekarang aku sudah tidak marah lagi” lagi-lagi Yunho memotong ucapan Changmin, kali ini disertai senyumannya

 

“Gojimal!! hyung itu beneran payah kalau berbohong. Senyumnya gak ikhlas gitu” Changmin mempoutkan bibirnya

 

“Jadi kamu mau apa?” tanya Yunho agak jengah

 

“Hyung maafin aku, jangan marah lagi”

 

“Aku sudah—“

 

“Gini aja deh, hyung boleh minta sesuatu supaya bisa maafin aku, satu aja tapi” Changmin memberikan penawaran yang sebenarnya tidak perlu pada Yunho, kenapa? Karena Yunho benar-benar sudah memaafkannya, kekecewaannya menghilang sudah saat tahu Changmin susah payah datang ke kantornya demi dirinya

 

“Changmin—“

 

“Hyung bilang aja deh, mau apa? Game tebaru? Lego? Gundam?” tanya Changmin bak sales mainan

 

“Poppo” jawab Yunho jengah karena Changmin selalu memotong ucapannya

 

“Poppo?? Emang ada game yang namanya poppo? Keluaran terbaru ya hyung? Kok aku baru tahu” ucap Changmin bingung, agak kesal juga sebenarnya karena bisa-bisanya pecinta game seperti dia tidak mengetahui jenis game ini, pikirnya

 

“Bukan game Changmin baby, tapi poppo, kiss” Yunho geram sendiri akan kelakuan Changmin

 

‘Tadi peka banget, tapi sekarang?? Aishh....ni anak beneran polos atau gimana sih’ ucap Yunho dalam hati

 

“Ehh?? Kiss? Poppo? Yak!! Jung Yunho” teriak Changmin dengan high note andalannya setelah sadar maksud ucapan Yunho, dia sudah berdiri dari sofa sambil menunjuk Yunho seakan Yunho itu adalah maling

 

“Calm down Min-ah, becanda doang kok, swear!! habis kamu ngomel mulu sih, kan aku gak bisa ngomong” Yunho mengangkat sebelah tangannya bersumpah, dia juga sudah berdiri dari sofanya

 

Changmin hanya diam, tatapannya masih menguarkan kemarahan, dengan wajah bak ngajak tawuran Changmin berjalan menuju Yunho

 

“Min-ah, calm down Min. Kalau kamu bunuh aku emang udah siap jadi janda??” ucap Yunho menenangkan Changmin

 

Tepat saat sampai di hadapan Yunho, Changmin makin menatap Yunho tajam, deathglare-nya sungguh mematikan, tangan Changmin terangkat, Yunho memejamkan matanya

 

‘Tuhan, selamatkanlah wajah tampan hambamu ini’ Yunho berdoa dalam hati semoga tamparan Changmin tidak merusak wajah tampannya

 

Tapi bukannya tamparan menyakitkan yang menghampiri wajah Yunho, malah benda lembut dan kenyal mendarat di bibirnya, tangan Changmin berada dibahunya. Sontak Yunho membuka matanya, mata musangnya melebar

 

Changmin menciumnya!!

 

Ya! Kalian tidak salah dengar, Changmin mencium Yunho, menciumnya tepat di bibir. Apakah ini nyata? Dia tidak bermimpi kan? Jika ini mimpi tolong jangan bangunkan Yunho

 

Changmin melepas kecupannya dibibir Yunho tepat saat Yunho membuka matanya, itu hanya kecupan sekilas, benar-benar sekilas, cuma 2 detik. Changmin segera menjauhkan dirinya dari Yunho, wajah dan telinganya memerah

 

“J-jadi aku sudah benar-benar dimaafkan, kan h-hyung?” tanya Changmin malu-malu pada Yunho yang masih memegang bibirnya itu

 

Sebenarnya Changmin tadi ingin menampar Yunho, kalau bisa membunuhnya sekalian. Benar-benar menyebalkan Yunho itu, dikasih hati minta jantung. Tapi saat menyadari Yunho hyung-nya itu tidak pandai berbohong dan saat Yunho mengatakan dia hanya bercanda, Changmin tersadar Yunho memang tidak bermaksud seperti itu, dan entah dapat dorongan darimana Changmin beralih jadi mencium Yunho.

 

“.....”

 

“Yunho h-hyung” panggil Changmin ragu-ragu, rasa malu masih menghinggapi dirinya

 

“.....”

 

“Yak!! Jung Yunho” teriak Changmin, hilang sudah rasa malunya berganti kekesalan melihat Yunho yang masih saja memegang bibirnya sambil senyum-senyum sendiri seperti orang gila

 

“Wae baby~” ucap Yunho tanpa menatap Changmin, masih dengan tingkah orang gilanya

 

“Yah!! Kamu ini kenapa hyung?” tanya Changmin sebal

 

“I’m in heaven~”

 

“Ohh...jadi aku berhasil membunuhmu ya?” tanya Changmin makin geram

 

“Yes baby~ kamu membunuhku dari dalam”

 

PLAKK

 

“Yak!! Shim Changmin” kali ini Yunho yang berteriak sambil mengusap-usap kepalanya yang dipukul oleh Changmin

 

“Wae?” tanya Changmin sambil melotot

 

“Kenapa memukulku??” protes Yunho masih mengusap-usap kepalanya

 

“Supaya kamu sadar hyung” Changmin memutar bola matanya “Kamu sangat mengerikan, senyum-senyum sendiri seperti orang gila”

 

Yunho cemberut mendengar ucapan Changmin “Itukan karna ulahmu, baby”

 

“Ya, dan aku menyesal telah melakukannya” ucapan Changmin makin membuat Yunho cemberut, dan ide brilian tiba-tiba muncul di otaknya

 

“Ohh....jadi kamu menyesal?” ucap Yunho sembari mempersempit jarak mereka yang sebenarnya sudah dekat itu, hanya dua jengkal

 

“Yak! Menjauh hyung, ini terlalu dekat” teriak Changmin saat ujung sepatu mereka telah bersentuhan, tangannya berada di dada Yunho menahan tubuh itu agar tidak makin menempeli tubuhnya

 

“Kamu menyesalkan baby?” tanya Yunho, mengabaikan perkataan Changmin

 

Changmin menganggukkan kepalanya, tangannya sibuk mendorong dada Yunho agar menjauh darinya “Tentu saja”

 

“Kalau begitu, aku kembalikan ciumanmu” Yunho menarik tengkuk Changmin, kemudian menciumnya, tepat dibibir seperti yang Changmin lakukan tadi tapi bedanya ciuman Yunho lebih lama

 

 

“Yah!!” teriak Changmin setelah bibirnya dilepaskan Yunho, kemudian mengusap bibirnya yang sedikit basah menggunakan punggung tangannya

 

“Waeyo baby?”

 

“Kenapa menciumku?” ptotes Changmin kesal kemudian memukul dada Yunho sekali

 

“Bukankah tadi kamu bilang menyesal? Aku hanya mengembalikan ciumanmu” ucap Yunho dengan seringaiannya, tangannya mengelus dadanya yang tadi di pukul Changmin, perlu diingat pukulan Changmin itu 'cukup' menyakitkan

 

“S-siapa bilang a-aku menyesal?” ucap Changmin tidak mau kalah, apa-apaan Yunho itu? Kenapa menciumnya?

 

“Ohh...jadi kamu gak menyesal? Beneran ya?” tanya Yunho seolah memastikan

 

“Bener lah, t-tadi kan sebagai permintaan maafku”

 

“Baiklah, kalau begitu aku ambil lagi ciumanku” Yunho mengecup bibir Changmin (lagi), kali ini hanya kecupan sekilas

 

Changmin hanya menatap Yunho tidak percaya sambil memegang bibirnya yang barusan kembali ditawan bibir Yunho

 

“Kenapa melotot begitu? Jadi sekarang kamu menyesal lagi?” tanya Yunho dengan seringaiannya

 

Changmin hanya menggelengkan kepalanya, takutnya salah ngomong lagi. Tapi deathglare tetap tidak lepas dari mata bambinya

 

“Good boy” Yunho mengacak-acak rambut Changmin

 

Changmin mendelik tidak suka pada Yunho, kemudian merapikan rambutnya yang barusan dirusak Yunho. Tidak ada suara protesan dari Changmin, hanya tatapan mematikannya yang menunjukkan bahwa dia tidak suka perlakuan Yunho

 

Yunho hanya tertawa kecil melihatnya, sepertinya Changmin-nya ini tengah merajuk, pikirnya

 

Lunch bareng yok baby, aku lapar~” ucap Yunho (sok) imut, mencoba membujuk Changmin yang merajuk

 

“Bukannya tadi gak nafsu makan?” tanya Changmin ketus, agak jijik melihat tampang sok imut Yunho

 

“Eh? Siapa yang bilang?” tanya Yunho heran

 

“Mommy” jawab Changmin jutek

 

Yunho terkekeh “Sekarang gak lagi kok, barusan udah dapat vitamin” Yunho mengedipkan sebelah matanya, kemudian menarik tangan Changmin keluar dari ruangannya

 

“Aishh...Jinjja”

 

TBC

 

Author Note:

Happy 29th Birthday Shim Changmin, Saengil Chukkae Changminnie baby :*

Semoga makin ganteng, makin manis, makin cute, makin sekseh, makin sukses pastinya, dan tetap baik seperti selama ini, wish you all the best baby Min ❤❤ I Love you so much :*

Dan juga....longlast with your Yunho hyung, harus makin cinta sama Yunnie oppa, jangan lenjeh (?) lagi sama yang lain, kasihan Yunnie oppa loh Min. Atau Yunnie oppa buat aku aja? *dicekek Changmin*

Gak nyangka udah 30 (umur korea) aja umur si maknae, aku gak bisa percaya ini. Uri baby Min yang cute-nya overload itu udah jadi ahjussi?? I can't believe!! Dia terlalu imut, terlalu cute, terlalu manis untuk jadi ahjussi. For me...Changmin always be my baby T^T

CAN'T WAIT FOR TVXQ COMEBACK ^O^

Back to story

Hai everyone ^^

Adakah yang kecewa ternyata Siwon pacar Yoona? Kalau ada jangan gampar diriku, ne? hehehe

Dan juga kalau ada yang bingung tentang chapter ini, silahkan ditanyakan ^^

Semoga gak pada bosan ya bacanya karna kepanjangan, karena menurut aku kalau dipotong kurang srek aja jadinya, hehehe

Last, please drop your comment ^^

Happy Changmin Day

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
vitachami
#1
Chapter 10: Yee akhirnya lanjut..
Ah changmin cemburu yaaa..
Udh mulai ad perasaan ya min..
Sepertiny boa termasuk rencana mommy jung yaaa
Siwonnie96 #2
Chapter 10: Horay Changmin mulai cemburu....ternyata Boa yg bikin Yunho patah hati dulu, seneng sih dia kembali jadi Changmin bisa cepet sadar sama perasaannya tp takutnya Boa jg suka sama Yunho T_T jadi penasaran sama rencananya nyonya Jung
Btw side story nya keren loh Tik boleh tuh dibuat epep, apalagi yg Siwon-Yoona-Changmin, bolehhh bgt *wink*

Can’t wait for next chap, kalau bisa apdet cepet lagi yaw hehehe dan semoga cepet acc skripsinya, fighting ^^9
LMS_239
#3
Chapter 10: Seperti nya Boa udah mulai kena changminnie syndrome kyk siwon, yoona, jung mom XD
Ga ada yg tahan liat kemanisan chwangie xD
dearBabySky
#4
Chapter 10: Duh semoga cm settingan (eh mirip artis), semoga boa ya cm anggep yunho temennya. Huhuhu
bonamama0201 #5
Chapter 10: Aaah kasian changminnie.. tp gpp terus aja yunho biar changmin sadar.. :p asal jangan tiba2 clbk aja sama boa si yunho..

Anw makasih update-annya.. ditunggu next chapternya.. :)
upiek8288 #6
Chapter 10: Suksess skripsinya semoga lancar terus sampai pendadaran...
Penasran dengan rencana mommy yunho..
Siwonnie96 #7
Chapter 9: Nah loh...akhirnya sadar juga kan kamu Yun, makanya lain kali dengerin dulu penjelasan orang lain. Tapi aku jadi gak sabar liat perjuangan Yunho setelah tau hubungan wonchang yang sebenernya, secara dia udah sadar gak ada saingan lagi XD
Btw baca part nya Siwon sama Changmin bikin senyum2 sendiri, jadi pengen punya dongsaeng kayak Changmin yg lucuk ngegemesin ><

Fighting Tika ^^9 Please next chapter apdet soon yak, kangen bgt sama ff ini T_T Ai lop yu
LMS_239
#8
Chapter 9: Ah pejuang cinta Jung Yunho!!
Ayoookkk siapkn gempuran berjuang mendang si unyuk nan manis changmin!!
Kekekeke
syamie
#9
Chapter 6: Ya ampun komen aku sebelumnya itu bukan ??? Tapi <3 <3 <3

Manis bangeeettttt. Ceritanya ringan tapi aduhhhh bikin jiwa moe aku keluar. Kyaaaaa kawaiii~ changmin kawaii~~>A<
Aku paling ngakak pas scene presentasi yunho chami sama eomma yunho x'DD
Untung aku bacanya pas udh nyampe chap 6 ya. Kalo baru di chap 5 bisa bisa jantungan aku soalnya siwon hyung akrab banget sama changmin T.T

Aku bisa ngebayangin changmin ini bener2 dimanjain sama keluarganya hahaa. Apalagi sama mom dia. Beneran dipanggil princess jangan2 xPPPPP
vitachami
#10
Chapter 9: Saya baru baca.. ini keren banget..
Sumpah,..
Kisah perjuangan yunho perlu di apresiasi..
Semoga cepat lanjut ya chingu..