Chapter 11

Shadow

Aku yang setengah mati menolak di sebut sebagai bayang-bayang Jessica, menyerah dan tersungkur di depan seseorang yang menyerahkan seluruh hatinya untuk kakakku.

- Krystal, Shadow

"Kenapa kau ingin membawaku kembali di tempat ini? Kau ingin membunuhku dengan kenangan Unnieku?"

Senyap....

Senja di tepian Sungai Dae memang indah... meski pengunjungnya sedang kalut dan patah hati...

"Ingin memastikan meski aku duduk di sini, di kursi yang biasanya Unnie ku tempati, kau akan merasa sedang bersamanya?"

Lagi-lagi senyap.

Tidak ada jawaban ataupun respon dari Amber.
Ia hanya terdiam sambil menatap ke arah lain, pandangannya kosong, tangannya melipat erat mantel hitamnya yang baru.

"Ahjussi!"

PLAK!

"KAU INGIN AKU BERSIKAP SEPERTI JESSICA, HAH?" teriak Krystal dengan gemetar, matanya berkaca-kaca, hidungnya memerah karena menahan tangis.. Membuat Amber yang semula terdiam menjadi menoleh dan menatapnya, sambil mengusap pipi kirinya yang sakit.. Krystal baru saja menamparnya.

"K..kau...hkss..." Krystal tersedak dengan tangisnya, membuat siapapun yang melihatnya akan merasa sangat iba, raut sakit dan ketakutan memenuhi wajah cantiknya.

Amber tertegun, menatap Krystal dengan mata sembabnya. Tidak ada ekspresi khusus, melihat Krystal menangis gemetar di depannya memang menyakitkan. Separuh Jessica terpancar jelas dari Krystal, membuat kedua tangannya perlahan menarik dan membawa Krystal ke dalam pelukannya..

Krystal semakin keras menangis, terisak dan memukul-mukul Amber untuk melepaskan dirinya dari pelukan Amber.
Namun Amber tidak berkutik, kedua tangannya masih memeluk Krystal dengan erat. Sampai Krystal benar-benar lelah menangis, hingga raganya mulai melemas dan menyerah di pelukan Amber.

Jessica tertawa, memeluk Amber dan mencium pipinya dengan lembut. Matanya berbinar dengan indah, memancarkan rasa bahagianya ketika bersanding di samping Amber.
Membuat Amber semakin terpana, nyaris berhenti bernafas karena terpesona... Jessica menghampiri dan berbisik lirih di telinga Amber,

"Terimakasih sudah menjaga dan melindungiku."

Amber mengangguk, mengedipkan sebelah matanya dengan genit, membuat Jessica semakij tertawa dengan keras.

"Terimakasih.. apa yang membuatmu begitu ingin melindungiku?" tanya Jessica perlahan, membuat Amber berhenti tersenyum dan menatapnya.

"Aku melakukukan apapun untuk orang yang kucintai..."

"Termasuk mencintai Nuna-mu ini?"

"Benar, Nuna."

Keduanya terdiam, saling menatap satu sama lain, mengerahkan seluruh perasaan dalam sepi..

"Jika aku memutuskan pergi... melakukan sesuatu ataupun menghilang... apa kau masih bisa melindungiku?"

Amber tertegun, mengerutkan dahinya dengan tidak mengerti.

"pe..pergi? Kemana, Nuna? Ke luar negeri?"

Jessica tersenyum, perlahan ia mengangguk dengan cepat.

"Anggap saja seperti itu. Apa kau masih bersikukuh melindungiku?"

Dengan cepat Amber menyela dan mengangguk.

"Tentu saja, Nuna.. akan ku ikuti, aku akan melindungi Nuna dari jauh dan.."

Plak.

Jessica mendesis kesal dan memukul kepala Amber dengan tasnya.

"Dasar bodoh, meskipun kau ini adalah,.."

Jessica tiba-tiba terdiam, menggelengkan kepala dan melanjutkan berbicara

"Meskipun kau mempunyai uang yang sangat banyak dan mampu mengikutiku, kau tidak boleh melakukannya.. tidak berguna.."

Amber tersipu malu, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku bisa jaga diriku sendiri, jika aku pergi jauh.. lindungi sesuatu yang ku tinggalkan padamu." sahut Jessica dengan cepat, membuat Amber semakin tidak mengerti.

"Contohnya, Nuna... melindungi Star Jung company?"

Sontak Jessica tertawa, memukul pundak Amber dan mengangguk dengan cepat.

"Boleh, lakukan saja jika perusahaanku goyah dan nyaris bangkrut."

Jessica tertawa, sekali lagi ia menjawab...

"Jika aku pergi jauh, lindugi Tepian Sungai Dae, pastikan sungainya bersih dan tidak tercemar..."

Jessica tersenyum, melihat ekspresi Amber yang lucu.

"dan yang paling utama...."

Jessica menarik tangan Amber dan menggenggamnya erat,

"Krystal."

Amber tersentak... menatap Jessica dengan tidak mengerti..

"A..adik..Nuna?"

Jesisica mengangguk, menghampiri Amber dan kembali menciumnya.

Amber gemetar. Dadanya terasa sesak dan penuh pertanyaan.
Kedua tangannya memeluk erat Krystal, yang masih terisak di pelukannya.

Perlahan Amber berbisik lirih di telinga Krystal..

"Bolehkah aku di sini?"

Krystal tidak menjawab...
Ia masih terpukul dengan semua yang baru saja terjadi pada kehidupannya. Pertanyaan dari Amber hanya membuatnya semakin terluka.

"Bolehkah aku melindungimu? Seperti aku melindungi tepian Sungai Dae dan...."

Buk.

Amber berhenti berbicara. Membiarkan Krystal menyela dan mengatakan sesuatu padanya.

"Pe..per..pergilah....." Krystal mengerang, tak sanggup lagi mengatakan apapun, dadanya terasa sakit dan sesak.

Amber mengangguk, memejamkan matanya dan mengusap rambut Krystal dengan lembut...

"Jika itu membuatmu nyaman, akan ku lakukan." sahut Amber dengan lirih...

Krystal mengangguk, memukul-mukul Amber sekuat tenaganya, berusaha menunjukkan bagaimana terpukulnya dia kehilangan Jessica.

"Keberadaanmu di sini...menemuiku...hks..ksh... ha.. nya akan membuat dirimu... semakin ..sulit melupakan Unnie.... per...pergilah...."

Amber tidak menjawab, ingin sekali rasanya berteriak di depan Jessica.. Nuna, kenapa permintaan terakhirmu begitu sulit?

"Pe..pergilah..."

Krystal gemetar, nafasnya tersenggal berat...

"Ka..kau dan ..aku.... sama-sama ke..kehilangan Jessica..."

"Impas...p..pergilah..."

Amber semakin erat memeluk Krystal. Mengangguk dengan paham, kemudian lanjut berbisik..

"Aku, Amber Josephine.. berjanji tidak akan kembali menemui Krystal Jung, dan akan kembali... jika Krystal Jung membutuhkan perlindungan dariku.."

Krystal semakin geram, ia terisak dan mengatakannbahwa itu hanyalah...

"Omong Kosong."

"Pegang ucapanku, Nuna Krystal.. soon or later... you will see.."

Keduanya kembali berpelukan. Menghabiskan waktu senja Tepian Sungai Dae dengan pilu.

Meskipun setelah ini.. mereka benar-benar terpisah..

Terpisahkan ruang dan waktu, selama bertahun-tahun.. saling pergi menjauh tanpa ada kesempatan saling menengok satu sama lain.

Krystal kembali ke rumah, dengan kekuatan yang penuh... Ketegaran tiada batas dari Jessica merasuki raganya.

Begitu pula dengan Amber, ia melangkahkan kakinya menuju bandara dengan geram. Kembali ke tempat semula, seperti permintaan Jessica. Dan kali ini Amber berjanji, tidak akan melarikan diri dari Appa-nya.

Keduanya kemudian terpisah jauh...

Benar-benar terpisah...

Benar-benar terpisah....

Sangat jauh.

==========
Next chapter, last chapter of Shadow.




 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
S_drajad #1
Chapter 1: Di wattpad nama tepistalll kok gak ada ya? Boleh tau apa nama akun nya di wattpad?
neo2this #2
Chapter 12: Mewek mewek dah bacanya....ibarat lagu liriknya menyayat hati....good job dear author...
Dekpabbo #3
Chapter 11: Huuuuhhhhh.. Daebak, daebak, daebak... Author daebak, baca cerita ini membuat nyesek sendiri. Kehilangam kakak? Kena bngt thor..
realreborn #4
Chapter 12: Damn you authornim!! Baca nya aja saya nyesek sendiri, hancur ati bacanya juga..anjeer!
Tp si amber transgender..haha keren idenya
ditunggu sequelnya..
gamsahamnida!
tania07 #5
Chapter 12: siaaal, ini cerita yg paling sedih yg pernah ku baca thor, terus lh berkarya!!!! kryber is real!! aku fans mu thor!!
jasonds #6
Chapter 6: nice story author nim....please make it kryber for the ending