The Ice Princess (Part 2)

Always With You (Bahasa)

 

Pada saat di California, Alex adalah orang yang paling dekat dengan keluarga Jung. Tiffany dan Jessi saling kenal karena Alex yang saat itu mengiringi musik menggunakan piano dan mengajak keluarga Jung untuk melihat penampilannya. Lalu Jessica diperkenalkan Alex kepada teman-temannya sebagai kakaknya.

Setelah Krystal lahir, keluarga Jung semakin bahagia hingga akhirnya mereka tumbuh bersama. Namun, beberapa tahun berlalu. Entah kenapa semua berubah. Alex menghindari keluarga Jung terutama Krystal, sampai akhirnya Alex memutuskan untuk pergi hingga hak asuh keluarga Jung diambil alih oleh kerabat dari keluarga Alex. Alex pergi dan meninggalkan keluarga Jung.. tetapi.. tidak untuk selamanya.

Bertahun-tahun lamanya mereka tidak bertemu. Tetapi, untuk hari ini akhirnya mereka dipertemukan kembali. Pagi ini ketiganya sarapan bersama, tetapi selama sarapan pandangan Jessica tidak teralihkan dari Alex. Tiffany dapat merasakan ketidak nyamanan diantaranya.

“Tiffany Unnie, aku harus pergi.. Aku sudah ada janji dengan Seohyun”

“Kau tidak akan pergi kemana-mana”

Jessica memotong pembicaraannya dan Alex terlihat semakin tidak nyaman. Apalagi saat Jessica menatap dengan dingin kearah Tiffany dan Alex.

“Cukup Jessi, Alex memiliki kesibukannya sendiri.. kau tidak boleh egois” Tiffany mencoba mencairkan suasana dan nampaknya Tiffany berhasil “Ada apa dengan kalian berdua? Bisakah kalian kembali seperti dulu?”

“Aku rasa, itu tidak mungkin” jawab Alex membuat Jessica terlihat geram mendengarnya.

“BAIKLAH! SUNG ALEXIA! AKU! Minta maaf.. atas apa yang dilakukan Krystal kepadamu..” Jessica bangkit dari kursinya dan membungkukkan tubuhnya 90 derajat kearah Alex air matanya mulai mengalir.

Melihat hal tersebut membuat Tiffany melotot tidak menyangka akan suasana yang terjadi dihadapannya.

“Aku sudah memaafkannya, hanya saja.. Aku tidak bisa mengembalikannya sama seperti dulu” Alex bangkit dari kursinya dan melangkah mendekati Jessica, menegakkan tubuhnya dan mengusap air matanya “Aku tidak bisa berpura-pura atau melupakan itu” Alex meraih tangan Jessica dan meletakan tangannya tepat kearah dada Alex.

Jessica merasakan detak jantung Alex memompa begitu cepat, selain itu Jessica pun melihat bahwa air mata Alex telah mengalir.

“Kau dapat merasakannya? Aku masih merasakan takut dan sakit secara bersamaan saat pertama melihatmu.. Karena kau sangat mirip dengannya..”

 

-----------------------------

 

Setelah pembicaraan tersebut berakhir, Jessica mengizinkan keduannya untuk kembali berkat Tiffany. Selama perjalanan keduanya saling terdiam, Alex terlihat lemas dan menatap kearah yang berberda bahkan bola matanya masih terlihat berkaca-kaca. Tiffany mengusap kepala Alex dan tersenyum kearah Alex.

“Akanku traktir ice cream” Tiffany memarkirkan mobilnya didepan sebuah toko kecil, keluar dari mobil memasuki toko tersebut.

Tidak lama Alex melihat Tiffany terlihat terburu-buru karena takut identitasnya terungkap. Alex memperhatikan Tiffany dan sepertinya identitas Tiffany terungkap saat melihat petugas toko berteriak histeris memanggil namanya.

“Ini tidak baik” Alex bangkit dan pindah kekursi pengemudi menyalakan kendaraannya.

Tiffany berhasil keluar dari orang-orang yang mulai panik mengetahui keberadaanya dan langsung memasuki mobil. Sebelum kami pergi Tiffany melemparkan senyuman malaikat kepada para penggemarnya yang mulai berteriak memanggil-manggil namanya.

Tetapi saat diperjalanan Tiffany terlihat panik dan menghela nafas dalam-dalam membuat Alex tertawa melihat sikapnya.

“YAH! Ini semua demi kamu!” Tiffany melemparkan ice cream nya kepada Alex yang masih tertawa dan langsung terhenti. Karena ice cream tersebut mendarat ke pahanya dan merasakan dingin.

 

Sebelum sampai menuju dorm mereka mampir terlebih dahulu kesebuah taman yang cukup sepi untuk menikmati ice cream mereka.

“Merasa lebih baik?” tanya Tiffany, Alex hanya menjawabnya dengan anggukan kepalanya “Aku tidak ada tujuan untuk merusak mood mu kembali, tetapi aku penasaran maksud pembicaraan kalian barusan”

“Apa yang kau ketahui sebelum aku mengatakannya kepadamu?”

“Yang aku.. ketahui tentang kau dan Krystal adalah.. Krystal mencintaimu sejak dulu hingga kini. Krystal pun berkata kepadaku langsung bahwa dia pasti menemukanmu dan membawamu kembali kepadanya. Maksudku, apabila kalian saling mencintai satu sama lain. Apa yang membuat kalian berpisah dan membuatmu enggan untuk bertemu dengan keluarga Jung?”

“Ya, aku mencintai Mr. dan Mrs. Jung seperti Ayah dan Ibuku sendiri begitu juga Jessica dia kakak terbaik yang pernah ada. Aku pun merasakan itu kepada Krystal.. Tetapi Krystal tidak, baginya aku adalah belahan jiwanya. Aku tidak menolak perasaan tersebut karena aku pikir itu hanya puppy love, untuk menanggapi perasaanya aku hanya memberi perhatian lebih kepadanya. Hingga suatu saat, aku menemukan cinta pada pandangan pertamaku kepada seorang lelaki di kelasku”

Alex tertawa kecil. Karena semuanya ingatannya kembali dipikirannya, Tiffany hanya terdiam dan mengusap punggung Alex.

“Suatu hari Krystal melihat lelaki tersebut menyatakan perasaannya kepadaku.. Krystal tau aku menerima perasaannya.. Krys marah dan langsung muncul memaki-maki lelaki itu lalu memintaku untuk pulang bersamanya.. Aku merasa aneh dengannya saat itu.. sesampainya kerumah Krys mendorongku hingga terjatuh kelantai.. Jessica masih disekolah dan Mr. Mrs. Jung bekerja saat itu.. Krys memukulku berkali-kali, aku sadar saat itu aku bisa dengan mudah menahannya atau melawannya.. Tetapi.. aku tidak ingin menyakiti adiku sendiri, aku menyayanginya.. aku mencoba untuk bertahan hingga Krys kelehan dan merasa puas memukuliku..” Tiba-tiba Alex terhenti dan mengangkat wajahnya menatap kearah langit mencoba untuk tidak membiarkan air matanya tidak mengalir lagi sebelum melanjutkannya kembali.

“Krys terhenti memukuliku, dia menangis dan berteriak.. Dia bangkit dan meninggalkanku dilantai. Aku merasakan sakit dikepalaku hingga membiarkan diriku masih tergeletak dilantai. Krys kembali membawa sebuah tape, dia mengikat tanganku dan menutup mulutku... dan.. dia mengambilnya dariku.. tepat saat itu terjadi, Jessica kembali dari sekolah dan melihat itu semua..”

“Krystal melakukannya.. kepadamu?” tanya Tiffany tidak menyangka menutup mulutnya. Alex hanya terdiam, sulit baginya untuk dapat mengungkap itu kembali.

“Aku ada tujuan kenapa aku mau menceritakan ini kepadamu”

“Wae?”

“Kau yang membuatku bertemu dengan Jessica dan sekarang kau yang akan bertanggung jawab bila Jung salah satunya menemuiku. Aku harus melindungiku sama seperti saat bertemu Jessica pagi ini”

Tiffany menatap dan langsung memeluk Alex erat.

“Tentu saja, kau adiku sekarang.. aku pasti akan melindungimu..” Tiffany merangkul Alex dengan sangat erat “Maafkan aku, atas apa yang telah terjadi kepadamu..” tambahnya.

Alex tersenyum dan memeluk Tiffany kembali..

 

-----------------------------

 

Sesampainya di Dorm, Alex memutuskan untuk kembali ke apartementnya.

“Kau yakin tidak ingin bertemu Seohyun langsung? Bukankah kalian ada kencan?” ledek Tiffany mencoba untuk mengingatkan Alex.

“Bagaimana bisa aku menemuinya dengan wajah seperti ini” Tiffany dapat memaklumi Seohyun pasti akan panik bila melihat wajah Alex yang sembab.

“Baiklah..”

“Aku ingin menemuinya karena Seohyun memerlukan ini” Alex memberikan buku yang diminta oleh Seohyun “Katakan kepadanya kalau aku sedang tidak enak badan” Alex melajukan kendaraannya meninggalkan Tiffany.

Tiffany memasuki rumah dan penasaran isi dari buku tersebut selagi berjalan menuju kamar Seohyun dan YoonA. Tiffany mengintipnya lalu menutupnya kembali karena isinya hanya catatan kuliah biasa, sesampainya dikamar Seohyun. Tiffany melihat kalau Seohyun sedang siap-siap untuk bertemu Alex. Seohyun dan Tiffany saling berpandangan.

Seohyun terlihat bersemangat untuk bertemu Alex, aku sungguh tidak tega mengatakannya kepada Seohyun’

“Unnie?” panggilan Seohyun menyadarkan kembali Tiffany.

“Ah, Alex menitipkan ini kepadaku untuk menyapaikannya kepadamu. Er.. dia pun meminta maaf karena.. tidak dapat bertemu denganmu.. dia bilang dia sedang tidak enak badan”

“Uh? Unnie, apa kau bersamanya barusan?”

“Ya”

“Unnnhh!” YoonA yang malas terbangun “Seoh, bisakah kau kecilkan AC nya? Aku kedinginan” mintanya.

“Yoong! Aku bahkan tidak menyalakannya”

Keduanya bingung tetapi mereka pun merasakan dingin entah dari mana, YoonA bangkit dari tidurnya dan melihat seseorang dari balik pintu.

“Ah! Pantas, ada adik dari Jessica Jung”

Tiffany langsung panik dan membalikan badannya, Tiffany membukakan pintu dan benar disana ada Krystal yang tersenyum manis kearah Tiffany dan memeluknya erat.

“Hi, Unnie!!”

“Krys, sejak kapan?”

“Sejak, kau memasuki kamar Seo dan Yoong Unnie” Tiffany yakin kalau Krys pasti mendengarkan pembicaraan antara dirinya kepada Seohyun tentang Alex

 

 

 

“Jadi, dimana sekarang Alex berada?”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet