Satu Kata Untuk Alex

Always With You (Bahasa)

 

Ditengah gelapnya rungan Alex tidak langsung tertidur saat itu. Tetapi sibuk akan laptop yang menyala tepat kearah kewajahnya. Malam itu Alex tidak sedang sibuk dengan pekerjaan melainkan dia sibuk akan hal lain.

Dilayar terpangpang sebuah situs pencarian dan saat itu Alex mengetikan sebuah nama ‘Seo Juhyun’ dan mengarahkan panahnya dan mengclick tombol ‘search’. Dalam hitungan detik pencarian bermunculan dengan dengan dipenuhi oleh latar belakang dan data diri tentang Seohyun selain itu ada banyak pula unggahan-unggahan video dan moment tentang Seohyun.

“Mereka bahkan muncul di Wiki... hmhh Aku sungguh outdated, sampai-sampai terjebak..”

 

-----------------------------

 

Alex mengakhiri kelasnya tepat pukul 5 sore. Alex tidak langsung pulang ke apartementnya karena dia harus membantu kembali menyelesaikan tugas milik Seohyun dan YoonA, selain itu Seohyun tidak dapat mengerjakan di apartement Alex karena ada beberapa hal untuk keamanan Seohyun dari kecurigaan wartawan.

Sesampainya Alex memberhentikan motor sport nya di depan dorm milik Seohyun, Alex berjalan menuju pintu sambil membukakan helmnya dan mengetuk pintu. Tidak lama seseorang membukakan pintu dan Alex merasa lega karena itu adalah Seohyun. Seohyun tersenyum dan langsung mengajak Alex kekamarnya.

“Aku senang ini tinggal beberapa pengerjaan lagi..” ucap Seohyun membukakan laptop dan melihat dokumen-dokumen yang sudah Seohyun kerjakan “Tetapi aku sungguh tidak menyangka arti sebenarnya dari lagu ini..”

“Suicide..” ucap Alex dan Seohyun menganggu setuju “Maka dari itu alunan tiap nada begitu sedih, dalam dan dingin. Ini bukan hanya tentang cinta tetapi juga kepercayaan.. dan.. nafsu..”

Seohyun terpana mendengar kalimat dari Alex. Selain itu Seohyun sangat menganggumi wanita yang pintar.

“Tinggal selangkah lagi kalian akan menyelesaikannya dan kalian tidak memerlukan bantuanku lagi..”

Tetapi ini terlalu cepat’ ucap Seohyun didalam benaknya.

Tiba-tiba alex memberikan sebuah buku catatan kepada Seohyun.

“Ini adalah terjemahannya, disitu pun ada penjelasan penerjemahannya. Aku tidak bisa lama disini, karena aku ada janji..”

“Kenapa?” tanya Seohyun terkaget dan sangat bingung. ‘Ini terlalu cepat!’

“Kenapa? Ini akan sangat membantumu bukan? Selain itu, ini akan sangat menyelamatkan waktu dan tugasmu”

“Tidak, aku tidak butuh pengerjaan yang instan. Aku lebih suka membahasnya bersamamu, seperti saat di apartementmu..” Seohyun tidak menyangka akan perkataannya yang muncul tiba-tiba.

“Er, itu sungguh aneh..”

“Memang, tetapi aku tidak peduli.. Jadi..” entah kenapa tiba-tiba kalimat Seohyun menghilang dan tidak dapat melanjutkan kalimatnya kembali.

“Aku mengerti.. Tetapi, aku ada urusan hari ini.. Kau dapat menggunakan ini untuk sementara dan kau dapat menghubungiku kembali” Alex mengedipkan matanya dan meletakan catatannya diatas meja.

Tidak, jangan biarkan dia pergi

“Kau akan pergi kemana?”

“Um.. Bertemu dengan teman”

“Apa dia, wanita atau pria?”

Alex memandang Seohyun teraneh-aneh mendengar pertanya-pertanyaan yang disampaikan oleh Seohyun kepadanya. Tanpa memberi menjawab Alex meraih kunci motor, helm dan pergi keluar dari kamar Seohyun.

“YAH! Alex!” panggil Seohyun dari dalam kamarnya.

Alex langsung buru-buru mengenakan helmnya dan berjalan cepat karena Alex mendengar pintu kamar Seohyun terbuka dan Seohyun akan mengejarnya.

 

“YAH!” mendengar suara yang berbeda muncul dari arah lain Alex langsung membalikan tubuhnya.

 

BUK!

 

Sebuah tongkat baseball menyambar tepat mengenai bagian wajah helm yang Alex kenakan dan Alex langsung tersungkur jatuh kelantai. Para Unnie langsung bermunculan saat mendengar kegaduhan, Seohyun yang melihat kejadian tersebut panik dan langsung menolong Alex untuk bangkit.

“Alex! Kau tidak apa-apa? Unnie! Kenapa kau memukulnya?” tanya Seohyun saat membantu Alex yang mencoba untuk melepaskan helmnya.

“Seohyun! Kenapa kau berani-beraninya memasukkan pria kedalam kamarmu?! Aku memukulnya karena aku pikir dia penjahat yang masuk diam-diam!” teriak Taeyeon masih dengan posisi siap untuk memukul kembali.

Ketika Seohyun berhasil membukakan helm untuk Alex. Semua langsung membesarkan mata mereka, termasuk juga Taeyeon yang langsung menjatuhkan tongkat baseball nya kelantai. Mereka tidak menyangka bahwa orang yang Taeyeon pukul adalah seorang wanita.

Alex bangkit dengan terhuyung-huyung membuat Taeyeon merasa semakin bersalah. Tetapi, Taeyeon masih merasa lega. Karena Taeyeon tidak melihat luka serius selain rasa pusing yang dialami Alex. Saat Alex menatap kearah Taeyeon sangat geram dengan mata berwarna hijaunya tersebut. Tidak lama pandangannya berubah ketika melihat seseorang yang berdiri dibelakang Taeyeon dengan sangat tidak menyangka.

“Stephanie.. Unnie..”

 

“Alex..”

 

 

Dengan sangat hati-hati Taeyeon meletakan teh herbal dan menyerahkannya kepada Alex. Ditambah dengan memberikan senyuman mautnya mengarah kepada Alex.

“Stop it, itu tidak akan berhasil Kim Taeyeon” ucap Alex dengan wajah masih kesal duduk disofa dikelilingi oleh para Unnie yang menahan tawa melihat sikap Taeyeon.

Taeyeon menatap kearah Tiffany mengharapkan sebuah perlindungan.

“Maaf, Taetae..” lalu Taeyeon duduk disamping Tiffany dengan wajah sedih “Minumlah, tea herbalnya akan memulihkan rasa pusingmu” Taeyeon yang duduk Tiffany mengangguk setuju.

“Bila aku adalah Taeyeon aku tidak akan berpikir bahwa itu adalah pria, itu jelas hanya dengan melihat postur tubuhnya” ledek Sunny membuat Taeyeon hanya terdiam semakin merasa bersalah dan tidak ingin berargumen.

“Ya, tetapi aku akan tetap memukulnya bila postur tubuhnya seperti Taengoo” tambah Sooyoung. Kali ini Taeyeon tidak dapat membendung rasa kesalnya dan berteriak kearah Sooyoung membuat semuanya tertawa.

“Aku harus pergi” Alex bangkit dari sofa dan meletakan tehnya diatas meja.

“Kau akan datang kembali, kan?” tanya Tiffany entah kenapa senyuman matanya terlihat menyeramkan dan pertanyaannya terdengar seperti ancaman.

“Yaa, aku masih harus membantu Seohyun dan YoonA..”

“Good” jawab Tiffany singkat sambil menganggukan kepalanya.

Tiba-tiba Taeyeon bangkit dan membungkukkan tubunya 90 derajat serta meminta maaf kepada Alex.

“Tidak apa, aku pun salah karena mengenakan helm didalam rumah. Aku sungguh menikmati teh herbalnya. Terima kasih” Alex membungkukkan tubuhnya beberapa kali untuk berpamitan kepada para Unnie sebelum pergi.

 

 

 

“Alex!”

Seohyun mengejar kembali Alex yang sedang bejalan menuju kearah motornya.

“...”

Alex hanya terdiam mengenakan sarung tangan dan juga helmnya.

Dia menjadi sangat dingin kepadaku. Apakah dia membenciku? Dia bahkan tidak menatap kearahku

“Kalau kau memerlukan bantuanku, kau langsung menghubungiku saja. Oke?”

Aku rasa aku tidak memerlukan bantuanmu, melainkan memerlukan keberadaanmu.. Sung Alexia. Aku rasa, aku menyukaimu....

“Oke”

Alex meluncurkan motornya meninggalkan dorm dan Seohyun. Saat Seohyun kembali memasuki dorm untuk bertemu dengan para Unnie nya. Sesampainya diruang tengah Seohyun terkaget dengan pembicaraan para Unnie nya tersebut dengan bertanya kepada para teman-temannya mengenai ‘satu kata untuk Alex’.

“Lovelygreenayes” ucap Taeyeon menggabungkannya menjadi satu kalimat. Teman-temannya hanya mutarkan bola mata mereka.

“Y” ucap Sunny tersenyum.

“S” Sooyoung tertawa geli akan komentarnya sendiri.

“Tall” Hyoyeon.

“Adorable” tambah Tiffany.

“She’s my type..” ucap Yuri tersenyum, Yuri mengungkapkan perasaanya terlihat sangat serius dan Seohyun tidak menyangka.

“Yul, bila kau ingin mengungkapkan perasaanmu.. sebaiknya katakan itu langsung kepadanya” ledek Sunny.

“Pasti” Yuri tertawa kecil menutupi rasa malunya karena sudah terlau berani mengatakan itu dihadapan teman-temannya.

Lalu semua serentak menatap kearah Seohyun.

 

 

 

“Entahlah...”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet