Taeyeon Merindukan Maknae nya

Always With You (Bahasa)

 

Setelah beberapa hari di dorm tempat tinggal dan rumah dimana para wanita yang berprofesi sebagai Idola yang telah mendunia ini. Akhirnya mereka mendapatkan rehat selama beberapa hari sebelum melanjutkan kesibukannya kembali.

Selama berkumpul biasanya Seohyun dan YoonA orang yang selalu memanfaatkan keberadaan ke enam Unnie nya yang sangat jarang sekali dapat berkumpul. Selain melakukan ide-ide, permainan dan lelucon yang membuat kebersamaan mereka semakin kuat. Tetapi hari ini berbeda, itu pun sangat terasa oleh ke enam Unnie nya.

Ketika melihat Seohyun keluar dari kamarnya dan berjalan kedapur membuka lemari pendingin dan mengambil segelas air minum.

“Hey, Seo.. dimana Yoong?” tanya Hyoyeon.

“Dia sedang tidur” jawab Seohyun sambil meminum air dan tiba-tiba telepon genggamnya berdering.

“Ini telepon dari Alex, aku harus segera mengangkatnya” Seohyun mengedipkan sebelah matanya dan meninggalkan para Unnie nya untuk menerima panggilan telepon.

Setelah Seohyun pergi para Unnie mulai membicarakan perubahan dari temannya tersebut.

“Oke, aku mengerti mereka sedang fokus dengan tugas kuliahnya.. Tetapi, Alex itu.. Sepertinya telepon genggam telah menempel ditangan mereka hanya untuk tetap berkomunikasi dengan seseorang yang bernama Alex” ucap Taeyeon.

“Taeng, aku mencium bau kecemburuan darimu” sindir Sunny sambil tertawa bersama Hyoyeon dan Tiffany.

“Aku tidak cemburu! Aku hanya khawatir saja kepada mereka”

“Ya, dia memang cemburu” Sooyoung semakin yakin melihat Taeyeon yang mengelak mencoba mencari alasan.

“Tidak! Aku bilang tidak!”

“Guys!” potong Tiffany membuat teman-temannya yang tertawa terhenti dan menatap kearah Tiffany bersamaan.

“Taetae tidak cemburu...” Tiffany membuat senyum Taeyeon melebar melihat Tiffany telah membelanya “Tapi.. Taetae kesepian” mendengar lanjutan kalimat Tiffany semua kembali tertawa.

“Ppani-ah~ aku pikir kau akan membelaku” ucap Taeyeon terlihat sedih, Tiffany hanya tertawa kecil dan memeluk Taeyeon.

“Ahh, tidak.. tidak.. Aku sudah bosan melihat TaeNy moment” Sooyoung menutup kedua matanya.

 

-----------------------------

Siang hari setelah kelas berakhir, Seohyun berjalan keluar gedung dan melihat hujan mulai turun dan membasahi jalan dan gedung-gedung. Melihat mobilnya terpakir tidak jauh dari pandangannya dan hujan tidak begitu deras, Seohyun memutuskan untuk berlari membukan kunci mobil dan memasuki mobilnya.

“Aishh!”

Seohyun kesal ketika melihat dirinya dipantulan kaca dengan rambutnya yang cukup basah.

Hari ini Seohyun berencana untuk melanjutkan tugasnya dan telah berjanjian untuk bertemu lalu mengerjakannya di apartement milik Alex. Entah mengapa Seohyun merasa gugup ditambah YoonA tidak bersamanya.

Selama perjalanan menuju apartement milik Alex mereka berjanjian untuk bertemu di lobby. Ini membuat Seohyun cukup gugup karena berada ditempat orang yang Seohyun sama sekali tidak mengenalnya dan hanya berduaan.

Aku bersyukur karena Alex wanita, bila dia pria aku tidak akan mau mengerjakannya di apartement miliknya.. tapi. Dia tidak mungkin melakukan apa-apa bukan? Dia tidak mungkin memanfaatkan kebersamaan.. Aish! Apa yang sudah aku pikirikan?!’ Seohyun terus bergelut dengan pikirannya tentang Alex dibandingkan mikirkan tentang tugasnya.

Ketika sampai di lobby, Seohyun mengeluarkan telepon genggam didalam tasnya untuk memberi tahu bahwa dia sudah sampai.

Ketika Seohyun mencoba untuk menghubungi.

Hi, Kau sudah sampai?” jawab suara wanita di line telepon sebelum Seohyun memberi tahunya.

“Ya” jawab Seohyun singkat, entah kenapa dia begitu gugup dan jantungnya berdetak kencang saat mendengar suara Alex di telepon.

“Aku pun sudah sampai” tiba-tiba suara ditelepon terdengar semakin nyata.

Ketika Seohyun membalikan tubuhnya. Seohyun sungguh kaget melihat wanita dengan mata berwana hijau tersenyum kearahannya dengan keadaan setengah tubuhnya basah karena hujan.

“Apa kau dari luar juga?” tanya Seohyun terlihat khawatir dengan keadaan Alex dan melihat t-shirt yang dikenakannya juga cukup basah.

“Yaa, aku habis membeli makan malamku. Tetapi hujan yang terlihat kecil menipuku, aku tidak menyangka akan sebasah ini..” terang Alex berjalan memandu Seohyun memasuki lift dan menekan tombol menuju lantai 8.

“Aku sungguh kagum kepadamu, kau dapat memecahkan note tersebut hanya dengan instruksiku melalui chat dan telepon.. dan aku yakin kita pasti dapat menyelesaikannya lebih cepat..” tiba-tiba kalimat Alex terhenti ketika Seohyun melingkarkan jaketnya ketubuh Alex.

“Kau akan terkena flu” ucap Seohyun singkat membuat Alex hanya terdiam dan menangagguk setuju.

“Thanks..” Alex menundukan kepalanya.

Apa dia tersipu malu?’ pikir Seohyun tidak dapat melihat wajah Alex tetapi Seohyun dapat melihat rona dipipi Alex semakin memerah ‘Dia sungguh menggemaskan.. Ah? Apa? Hentikan ini Seohyun!’

Ketika sampai di depan pintu bernomor 302, sebelum membukanya Alex menatap Seohyun dengan tersenyum.

“Aku harap aku tidak sedang bermimpi saat membersikan apartementku” Seohyun hanya tertawa kecil mendengar kalimat dari Alex dan Alex pun membukakan pintunya mengajak Seohyun memasuki Apartementnya.

Apartement Alex sangat luas, elegan dan minimalis. Seohyun tidak menemukan banyak barang-barang yang manis seperti wanita kebanyakan dan membandingkan dengan dorm bersama Unnie nya.

“Seohyun-ssi, Aku akan mengeringkan diri terlebih dahulu dan kau bisa dengan bebas melihat-lihat” Seohyun hanya mengangguk dan meletakan tas miliknya diatas sofa.

Seohyun tidak menemukan foto Alex selain lukisan-lukisan yang Seohyun tidak mengerti dan hiasan di dinding.

“Alex” panggil Seohyun.

“Yeah?”

“Apa kau tinggal sendirian?”

“Ya” jawab Alex singkat.

Lalu Seohyun kembali berjalan mengeksplor seluruh ruangan dan melihat dua buah pintu ruangan yang dimana salah satunya tidak tertutup dengan rapat.

Dia bilang aku dapat dengan bebas melihat-lihat dan aku tidak mendengar pengecualian’ Seohyun tersenyum. Lalu melihat kepintu dimana tempat Alex berada masih tertutup rapat dan langsung membukakan pintunya.

 

 

 

Tidak lama Seohyun berlari menuju kamar dimana Alex berada dan tanpa mengetuk pintu Seohyun langsung membuka pintunya.

“KYAH!!” keduanya terkaget.

Seohyun melihat Alex yang hanya menggunakan dalaman berwana hitam dan sedang mengeringkan rambutnya langsung menutupi tubuhnya dengan tangannya.

“Maaf! Maafkan aku!” ucap Seohyun langsung menutupnya kembali.

“Ada apa denganmu? Kau berlari seakan melihat hantu dirumahku” tanya Alex tidak lama keluar dari ruangan tersebut dengan memasang raut wajah kesal.

“Aku, melihat kamarmu yang berisi mini studio, apa kamu memproduksi musik? Aku hanya ingin menanyakan itu saja”

“Kalau kau memang hanya menanyakan itu lalu kenapa kau berlari?”

“Itu karena aku melihat beberapa judul adalah lagu milik kami, aku tidak menyangka bahwa kau berada dibalik pengerjaannya”

“...”

“...” ‘Kenapa dia hanya terdiam? Apa dia tidak suka pertanyaan-pertanyaanku?’

“Bisa kita langsung saja mengerjakan tugasmu?”

Yaa, dia memang tidak menyukainya’ Seohyun hanya mengaruk belakang kepalanya merasa canggung dan mengangguk setuju sambil menghela nafasnya.

Selama mengerjakan tugas pembicaraan antara Alex dan Seohyun tidak pernah keluar selain mengenai note dan lembaran yang ada dihadapan mereka. Sikap dingin Alex membuat dirinya teringat akan Unnie yang telah meninggalkannya setahun yang lalu.

“Mari kita jeda dulu” ucap Alex meninggalkan Seohyun menuju dapur.

‘Uggh..’ tugas dan suasananya membuat dua kali lebih melelahkan bagi Seohyun. Seohyun melakukan pereggangan untuk tubuhnya agar membuatnya lebih relax.

“Ini” Alex memberikan sebuah cangkir berisi teh panas didalamnya.

“Terima kasih” Seohyun meminumnya dan tersenyum. Karena teh mint yang membuatnya semakin relax dan kembali meminumnya.

“Tidak terasa sudah malam dan hujan semakin deras..” ucap Alex mendekati kaca dan melihat langit sudah sangat gelap dan lampu-lampu rumah juga gedung menyala menghiasi gelapnya malam.

Seohyun tidak merasa bahwa sudah menjelang malam dan langsung melihat kearah jam tangannya menunjukan pukul 7 malam. Itu artinya dia hanya memiliki 2 jam untuk sampai jam malam di dorm nya.

“Seohyun-ssi”

“Seohyun.. panggil aku Seohyun. Usia kita tidak terlalu jauh. Jadi, tidak usah terlalu formal” Seohyun mengedipkan matanya kepada Alex.

“Kalu begitu, temani aku makam malam sebelum kau pulang. Bagaimana?” tanya Alex tersenyum kearah Seohyun.

“Emhh, aku akan setuju apabila kau memohon kepadaku..” ucap Seohyun tersenyum.

“Please..”

Seohyun terkaget ketika melihat Alex yang memohon tanpa penolakkan dan memasang wajah menggemaskannya. Sekaligus membuat pipi Seohyun merona melihatnya.

“Oke” ‘Oke, aku akui dia sungguh.. menggemaskan..’

“Baik. Aku akan memasak dan siapkan makan malamnya”

 

 

 

Sesampainya di SNSD Dormitory..

“Aku pulang..” Seohyun memasuki ruangan dan melihat Taeyeon datang untuk menyambutnya.

“Kau sudah pulang?”

“Yaa, Unnie.. Aku tidak terlambat dan tidak terkena hukumankan?” tanya Seohyun melihat kearah jamnya kembali memastikan bahwa dirinya tidak melanggar peraturan manajemen.

“Tidak, apa kau sudah makan malam?” mendengar Taeyeon begitu manis dan perhatian kepadanya, Seohyun merasa tersentuh.

“Unn, tidak terima kasih. Unnie, aku sudah makan malam di apartement Alex, sekarang aku ingin langsung istirahat. Nite..” Seohyun mencium kening Taeyeon dan pergi memasuki kamarnya.

Apa?! Selama ini Seohyun bersama Alex dan berduaan dengannya di apartement.. Ugh! Alex, kau akan mati saat bertemu denganku suatu saat nanti.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet