Sekarang Jawabannya

Always With You (Bahasa)

Seohyun mencoba untuk mejelaskan semuanya kepada Tiffany dan Taeyeon. Tiffany cukup terkaget dengan apa yang diucapkan oleh Jessica kepada Seohyun dan Alex. Karena waktu yang terbatas Seohyun hanya mampu menceritakan saja dan harus bersiap-siap untuk pergi syuting.

Tiffany yang geram mendengarkan cerita dari Seohyun langsung menghubungi nomor Jessica.

[Hello, Tiff?]

“YAH! Apa yang sudah kau lakukan kepada Alex dan Seohyun?! Keduanya sangat penting bagiku, kalau keduannya sedih aku pun akan merasa sedih”

[Apa maksudmu Hwang Miyoung?]

“Jung Sooyeon! Aku sedang serius sekarang ini..” merasakan keseriusan Tiffany, Jessica langsung mangalah dan tertawa di line sana.

[Aku hanya ingin mengembalikan apa yang seharusnya keluarga Jung miliki]

“Apa?? Kau berkata kalau Seohyun adalah property manajemen dan maksudmu Alex adalah property keluarga Jung? Begitu?!!”

[Yes]

“YAH!! Kenapa kau sungguh kejam?!!” teriak Tiffany tidak dapat menahan air matanya “Mereka sungguh-sungguh saling mencintai”

[Baiklah, Tiff kalau kau begitu menginginkan penjelasan. Kami akan mengadakan makan malam bersama. Disana akan ada Mr. Park, Alex, Aku, Krystal dan juga kau.. tepat pukul 8 dan aku akan mengirimkan alamatnya melalui pesan.. aku harus pergi..]

“YAH!! Kau akan mempertemukan Alex dengan Krystal” saat Tiffany lihat ternyata Jessica telah menutupnya “Aish!!”

 

-----------------------------

 

Sebelum pukul 8 delapan, Tiffany menjemput Alex ke apartementnya.

Saat itu Tiffany melihat kalau Alex begitu membisu, Tiffany dapat melihat kekhawatiran dan ketakutan diwajahnya. Alex terlihat takut saat itu karena akan bertemu kembali dengan Krystal setelah bertahun-tahun lamanya mereka tidak bertemu.

“Seharusnya saat itu aku tidak mengajakmu untuk menemui Jessi, ini semua salahku..”

“No, ini memang sudah direncanakan..” mendengar kalimat tersebut dari Alex, Tiffany hanya tertawa geli.

“Oleh siapa? Tuhan?”

“Mr. Park, orang tua wali ku sendiri..” Tiffany kaget tidak menyangka saat mendengar jawaban dari Alex.

“Bagaimana bisa?”

“Sekarang jawabnya, ayo.. aku sudah siap” ajak Alex.

 

 

Setelah sampai di restoran...

Tempatnya sangat mewah dan beberapa memiliki ruang privasi, seorang pelayan telah mengenal kedatangan Tiffany dan Alex. Pelayan tersebut memandu Tiffany dan Alex menuju ruangan VVIP dimana ruangan tersebut hanya dipesan oleh satu tamu yang diundang saja.

Sesampainya di ruangan tersebut pelayan membukakan pintu lalu mempersilahkan Tiffany dan Alex untuk memasuki ruangan. Keduanya melihat ada Mr. Park, Jessica dan juga Krystal. Krystal bangkit dar kursinya dan berjalan menghampiri Alex.

Alex sempat memundurkan langkahnya ketika Krystal mendekatinya.

“Alex” panggilnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Pandangan mereka saling bertemu dan Krystal langsung memeluk Alex dengan erat “Ini memang benar kau.. Terima kasih Tuhan.. Aku sungguh merindukanmu”

“Back.. off...”

“Huh?”

I SAID, BACK OFF!” bentak Alex terlihat begitu marah membuat orang-orang yang ada diruangan tersebut terkaget.

“Alex?”

“Krystal?”

Panggil Tiffany dan Jessica bersamaan.

“It’s alright Unnie..” Krystal tersenyum dan kembali ke mejanya dan berbisik kepada kakaknya “Ini memang dia..”

Tiffany melihat tangan Alex yang gemetar, Tiffany langsung meraih tangan Alex dan mengajaknya untuk terus melangkah.

“It’s ok Alex, aku ada disampingmu”

 

Lalu semua duduk dan memulai untuk makan malam, Tiffany merasa prihatin saat melihat Alex yang hanya bisa membatu sama sekali tidak menyentuh makan malamnya.

“Jadi selain sibuk kuliah, apakah ada kesibukan lain Alex. Aku melihat kau memiliki mini studio di apartementmu”

“Huu? Apakah itu benar Unnie? Aku ingin sekali melihatnya..” Alex hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Penghasilan Alex sudah cukup untuk membuka sebuah perusahaan musik” tambah Mr. Park merasa bangga akah keberhasilan Alex.

“Yaa, aku akan membuka perusahaan musik setelah aku menikah dengan Seo..”

“ALEX!” teriak Jessica hingga bangkit kursinya. Alex hanya tertawa kecil melihat sikap temprament Jessica.

“Hentikan basa-basinya, apa bisa kita langsung ke intinya?” tanya Tiffany merasa suasana akan semakin buruk apabila bertahan lebih lama lagi.

“Baiklah, aku sengaja mengumpulkan kalian disini karena aku akan membuat keputusan besar mengenai Sung Alexia anak asuhku.. Alex, hak asukku akan aku kembali kepada keluarga Jung yang diwakili oleh Jessica..”

“Why??” tanya Alex meneteskan air matanya.

“Aku mohon maaf Alex, ini semua karena aku mengidap kanker otak dan aku sudah divonis.. Aku akan menghabiskan waktuku kembali ke Inggris..”

“Lalu kenapa harus keluarga Jung?” tanya Tiffany

“Tiff?” Jessica memperingatkan kalimat Tiffany.

“Maksudku, anda tau alasan kenapa Alex memberikan hak asuhnya kepadamu.. Oke, aku disini bersedia untuk menjadi hak asuh”

“Impossible!” potong Jessica

“STOP! Aku sudah cukup dewasa untuk dapat mandiri” potong lagi Alex.

“Ini bukan masalah mandiri atau kedewasaan Alex, ini masalah keberadaanmu di Korea. Tanpa orang tua wali kau tidak akan bisa diterima di Korea. Sekolah, membuka bisnis, bekerja atau bahkan menikah” terang Jessica.

“Kau akan bebas menentukan semua, apabila kau telah menikah” tambah Tiffany.

“Apa?”

“Bagaimana dengan pertanyaanku sebelumnya Mr. Park?” tanya kembali Tiffany.

“Aku mohon maaf.. Semua dokumen telah di proses.. Alex, mereka benar-benar mencintaimu”

“Aku pun merasa seperti itu, sebelum salah satunya merusak hidupku..” jawab Alex singkat dan mengusap air matanya.

Alex bangkit dari kursinya lalu menghampiri Mr. Park dan memeluknya serta mencium keningnya.

“Terima kasih atas seluruh dukunganmu, aku pasti akan menjaga diriku baik-baik dan membanggakanmu”

“Kau sudah begitu membuatku bangga Alex, aku sungguh minta maaf..” mintanya memeluk Alex kembali dan mengalirkan air matanya.

Lalu Alex me melangkahkan kakinya berjalan mendekati Jessica yang sekarang adalah orang tua wali dari Alex.

“Ms. Jung, aku mohon atas bimbingannya dan terima kasih telah menerimaku kembali” ucap Alex membukukan tubuhnya dengan nada suara yang tertekan.

Tiffany dapat melihat Jessica terlihat puas akan keberhasilannya, Jessica bangkit dan mengangkat tubuh Alex dan menatap kedua mata Alex yang mulai meneteskan air matanya.

“Kami selalu menunggumu untuk kembali Alex..” Jessica mengusap air mata di pipi Alex dan memeluk Alex dengan sangat erat.

Lalu Alex melihat Krystal bangkit dari kursinya dan mendekati Alex lalu memeluk Alex erat dan berbisik kepada Alex.

“Kita memang telah ditakdirkan..” Alex langsung mendorong Krystal yang masih tersenyum kearahnya.

“Aku harus.. pergi..” ucap Alex menatap Krystal dengan sangat ketakutan.

“Alex!”

Tiffany mengejar Alex yang pergi meninggalkan Tiffany diruangan tersebut. Tidak lama Mr. Park berpamintan, berhubung dengan kesehatannya. Kini hanya ada kakak adik Jung yang masih didalam ruangan tersebut. Krystal berdiri dihadapan kaca dengan pemandangan langsung kearah pusat kota Seoul.

Jessica berjalan dan berdiri disamping adiknya.

“Aku peringatkan kepadamu agar tidak bertindak gegabah dan dapat menahan dirimu”

“Bagaimana denganmu Unnie?”

“Uh?”

“Apa kau dapat menahan dirimu saat kau sedang marah?” tanya Krystal tersenyum “Begitu juga denganku, apakah aku bisa menahan diriku setelah menemukan apa yang aku inginkan..? Aku bahkan telah menunggu selama bertahun-tahun untuk ini”

Krystal menatap kearah kakaknya dengan senyuman dinginnya.

 

“Aku rasa tidak” Krystal mencium pipi kakaknya dan berpamitan untuk pergi.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet