Confession

Always With You (Bahasa)

 

Hari demi hari telah berlalu dan satu minggu sebelum mengumpulkan tugas, semua sudah lengkap dan tinggal pelatihan rutin untuk Professor Park. Sebelumnya YoonA dan Seohyun mengajak Alex untuk makan malam tanda untuk mengucapkan terima kasih.

Tetapi makan malam ini seakan-akan makan malam untuk pertemuan pecinta game, karena kali ini YoonA dan Alex dengan sangat mendalam membahas game yang sedang mereka mainkan.

“Jadi, kau teman lama Tiffany Unnie?” tanya Seohyun menghentikan pembicaraan game nya.

“Ya, kami pengiring lagu untuk gereja saat di State”

“Jadi kau juga mengusai tehnik vocal?” tanya YoonA kali ini. Alex hanya menggelengkan kepalanya.

“Tidak, saat itu aku yang memainkan piano” YoonA dan Seohyun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Apa kau suka pergi ke club?” tanya YoonA tiba-tiba.

“Tidak, aku tidak menyukainya” Seohyun dan YoonA melongo tidak menyangka bahwa ada orang yang tidak menyukai bersenang-senang.

“Err, aku tidak menyukainya, karena aku lemah akan alkohol”

“...” merasa suasana semakin canggung Alex langsung bangkit dari kursi.

“Terima kasih atas makan malamnya” ucap Alex membungkukkan tubuhnya dan pergi meninggalkan keduanya di restoran.

 

Aish! Pasti mereka berpikir aku ini aneh’ saat hendak mengenakan helm, tiba-tiba tangan Alex dihentikan oleh seseorang.

“Seohyun?”

“Yoong, ada kencan setelah ini.. Apa kau bisa mengantarku pulang?” tanya Seohyun tidak melepaskan tangannya dari Alex.

“Tentu..”

Alex tersenyum dan menyerahkan helmnya kepada Seohyun.

“Tapi aku ingin ice cream sebelum pulang, aku yang teraktir” ucap Seohyun melompat menaiki kursi penumpang dan memeluk Alex dari belakang.

“Oke. Penggangan yang kuat!” teriak Alex dan tertawa. Membuat Seohyun yang terkaget langsung berteriak saat meluncurkan motornya dengan kecepatan tinggi.

 

 

Keduanya duduk ditaman dan menikmati ice cream yang dibelikan oleh Seohyun, Seohyun memperhatikan ekspresi wajah Alex yang terlihat senang karena dibelikan ice cream. Seohyun ingin memulai pembicaraan kembali untuk mengenali Alex lebih dalam dan Seohyun mulai hafal apa yang harus dibicarakan dengan Alex.

“Apa kau tidak pernah pergi ke club?” tanya Seohyun.

“Pernah, tapi tidak sering.. dan bukan karena club. Tetapi, aku sangat menghindari minuman keras”

“Ada apa?”

“...Aku tidak pernah ingat” ucap Alex sambil menggelengkan kepalanya “Maka dari itu sangat menghindarinya, selain itu aku sangat mudah mabuk..”

“Kalau begitu ayo kita pergi ke club” ajak Seohyun menarik tangan Alex.

“OMO?! Kenapa?”

“Kenapa? Kau menghindari minumannya, bukan club nya. Benar?” Alex mengangguk setuju tetapi masih dengan wajah yang sangat khawatir “Percaya kepadaku, aku tidak akan membuatmu mabuk. Aku akan memesankanmu jus atau susu?” ucap Seohyun tertawa akan leluconnya sendiri.

“Bagaimana kalau bersenang-senang di karaoke saja?”

“Nah! Aku tidak suka karaoke, ayo!”

 

 

Saat di club..

Seohyun tersenyum melihat Alex yang sama sekali tidak melepaskan pegangannya, Seohyun merasa kalau dia telah melakukan tindak kriminal. Karena sudah membawa anak dibawah umur ke dunia malam.

Tetapi dilain pihak Seohyun sangat senang karena dia menjadi begitu dekat dengan Alex. Bahkan, Alex tidak sedetik pun melepaskan tangannya dari Seohyun.

Tidak apa, aku akan berada terus disampingmu’ pikir Seohyun tidak henti-hentinya tersenyum lebar karena saking senangnya.

Lampu germerlap dibalut oleh suara musik yang menghentakan dinding telah menyambut Seohyun dan Alex yang memasuki club.

“Hey~” tiba-tiba seorang wanita bertubuh tinggi dan berkulit gelap menghampiri dan menyapa keduanya.

“Yul Unnie?” ucap Seohyun dan langsung menatap kearah pandangan Yuri yang sama sekali tidak mengalih dari Alex “Apa yang lainnya ada disini?”

“Yaa, Sunny, Hyo dan Soo. Ayo” ajak Yuri memandu Seohyun dan Alex menuju teman-temannya berada.

Sesampainya, Seohyun dan Alex langsung disambut dan diberikan minum.

“Tidak, tidak.. Alex tidak boleh dan dilarang meminum alkohol” tahan Seohyun mengembalikan minumannya keatas meja dan mengedipkan matanya kearah Alex. Alex hanya tersenyum manis kearah Seohyun dan Yuri tidak luput perhatiannya kearah Alex.

Setelah beberapa lama, Hyoyeon menawari Alex kembali minuman tapi kali ini secara diam-diam dari Seohyun. Tetapi Seohyun langsung menemukan niat Hyoyeon dan langsung mengambil gelasnya dari Hyoyeon dan meminumnya untuk Alex.

“Kau kenapa Seo? Kau bukan pacarnya tetapi kau bersikap seperti pacarnya” ucap Hyoyeon menggeleng-gelengkan kepalanya. Seohyun berpura-pura tidak mendengar kalimat dari temannya, Seohyun menatap kearah Alex lalu tersenyum.

“Apa kau ingin minum? Aku belikan susu untukmu” ucap Seohyun tertawa geli dan Alex hanya memukul lengan Seohyun.

“Ini” tiba-tiba Yuri memberikan sebuah kaleng soda untuk Alex.

“Thanks” ucap Alex mengambil kaleng sodanya dan meminumnya, Yuri hanya tersenyum melihat Alex yang sepertinya sudah kehausan.

 

30 menit kemudian..

Sikap Alex tiba-tiba berubah menjadi agresif dan sudah membaur dengan teman-teman Seohyun dilantai dansa. Sedangkan Seohyun dan Yuri tidak menyangka akan apa yang terjadi kepada Alex. Khawatir Seohyun menyadari perbuatan Yuri, Yuri langsung mencari alibi untuk membuatnya berada diposisi aman.

“MWO! Ini pasti karena Alex meminum minuman yang salah. Kaleng beer milikku habis” Yuri menunjukannya kepada Seohyun.

Alex yang sedang menari-nari meliuk-liukan tubuhnya dengan sangat y juga semakin sensual kepadanya teman-temannya, hal tersebut membuat beberapa pria tertarik dan mulai mendekatinya. Merasa khawatir dengan keadaan Alex, Seohyun langsung berjalan menghampiri Alex terlebih dahulu.

“Alex, apa kau baik-baik saja?” tanya Seohyun merangkul Alex agar menghentikannya untuk menari dan merespon pertanyaan Seohyun.

“SeoBaby..”

“SeoBaby?” Seohyun terkaget dengan panggilan Alex kepadanya, lalu Alex mendekap Seohyun erat.

“Aku ingin pulang” bisik Alex ketelinga Seohyun dengan nada suara yang melemah.

“Oke, aku akan meminjam mobil temanku untuk mengantarmu pulang” saat hendak pergi Alex menahan tangan Seohyun dan menyeret Seohyun pergi keluar club meninggalkan teman-temannya.

“Kau sedang mabuk jangan mengambil resiko untuk mengendarainya”

“Aku masih bisa mengendarainya” Alex terihat tidak begitu sedang mabuk, Seohyun hanya menurut dan berharap tidak terjadi apa kepada dirinya selama perjalanan.

 

-----------------------------

 

Seohyun tidak menyangka bahwa dirinya adalah orang yang Alex antar terlebih dahulu, selain itu dengan lembutnya Alex menggandeng tangan Seohyun mengantar Seohyun hingga depan pintu.

“Apa kau baik-baik saja mengantarku terlebih dahulu?” Alex hanya mengangguk dan bersikap manis terhadap Seohyun.

“SeoBaby, apa sebelumnya aku pernah bilang kepadamu.. kalau kau wanita yang paling cantik yang pernah aku lihat”

Apa?! Aku sungguh yakin bahwa dia masih mabuk.. tapi kenapa hatiku berdegup kencang dan pipiku terasa sangat panas?

“Apa sebelumnya aku pernah bilang aku menyukaimu.. aku menyadarinya pada saat kamu menemukanku diruang musik”

Apa dia sedang menyatakan perasaanya kepadaku?

“Tidak.. Ini, bukan sekedar suka.. tetapi..” Seohyun dapat merasakan wajah Alex semakin dekat dengan wajahnya dan tiba-tiba Seohyun dapat merasakan hangat dan lembut dibibirnya. Seohyun melihat Alex sedang menciumnya dan melepasnya. Alex tersenyum kearah Seohyun dan berkata.

“Ini cinta..”

“SeoBaby, I love..” tiba-tiba kalimat Alex terputus karena Seohyun mencium kembali Alex dengan penuh hasrat.

“Umm, Guys?”

Seohyun tidak menyangka bahwa pintu disamping mereka sudah terbuka lebar dan Tiffany melihat semuanya dengan ekspresi wajahnya yang sangat kaget. Seohyun langsung melepasnya dan tidak menyangka akan ada saksi yang melihat sikap keduanya. Alex hanya tertawa melihat ekspresi Seohyun dan Tiffany lalu berjalan mundur mendekati kendaraannya yang terparkir.

“SeoBaby, goodnight and I love you..” ucap Alex melambaikan tangannya melajukan motornya meninggalkan Seohyun yang masih mematung diluar.

“Seohyun, masuk..” ajak Tiffany terseyum kearah Seohyun. Seohyun menurut dan memasuki rumah dengan perasaan yang campur aduk.

“Kau bisa melupakan kejadian tadi” Seohyun terkaget mendengar kalimat dari Tiffany kepadanya.

“Alex sedang mabuk bukan? Dia akan melupakan apa yang terjadi dan menghidarinya kalau kau bersikeras mencoba untuk mengigatkannya kembali.. atau bahkan.. dia akan meninggalkanmu.. Jadi, sebaiknya kau melupakannya saja”

 

 

“Dan satu hal.. Alex sudah dimiliki orang lain”

Seohyun dapat merasakan sebuah petir menyambar tepat kearah kepalanya saat medengar perkataan dari Tiffany kepadanya tentang Alex, sebelum Seohyun dapat memutuskan perasaan senang atau bingungnya bercampur aduk atas ungkapan dari Alex. Tetapi Seohyun sudah mendapatkan kekecewaan dari ucapan Tiffany.

 

Ini memang bukan salah Alex.. Aku memang belum menanyakan hal itu kepada Alex..

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet