The Ice Princess (Part 1)

Always With You (Bahasa)

Seohyun dan YoonA berhasil menyelesaikan tugasnya dan menyerahkannya kepada Professor Park, selain itu pertunjukan yang di sajikan Seohyun dan YoonA di nilai oleh beberapa mentor berpengaruh di Universitas. Selain keduanya mendapatkan nilai sempurna dari Professor Park. Para mentor juga meminta untuk menyiapkan dan menyajikannya untuk festival di Universitas. Dengan sangat bangga sekaligus tidak menyangka YoonA dan Seohyun langsung menyetujuinya.

Setelah beberapa minggu dan waktu mengalir menghadapi ujian hingga selesai dan melanjutkan jadwal-jadwal, show, photoshoot dan lainnya. Seohyun merasakan sesuatu yang hilang dari dirinya, Seohyun merasakan hampa..

Apa yang sedang dia lakukan?’

Seohyun menyempatkan memeriksa telepon genggamnya setelah sesi photoshoot. Ada beberapa pesan yang dia terima tetapi Seohyun tidak merasakan lega dan bahkan saat ini rasa hampanya semakin kuat.

Ugh! Ini menjengkelkan, ingat. Alex sudah memiliki pasangan..’

 

Akhirnya Seohyun hanya bisa melihat pembicaraan chat yang sudah lama berlalu dan seluruhnya hanya tentang diskusi note.

‘Aku bahkan tidak punya akun sosialnya untuk melihat apa yang sedang dia kerjakan’ pikir Seohyun menghela nafasnya dalam-dalam, tetap melihat chatnya.

”Omo! Kau sedang chat dengan Alex juga?” tanya YoonA duduk disamping Seohyun yang sedang memperhatikan telepon genggamnya.

 

“Juga?”

“Yaa, aku sedang chat bersama Alex sampai saat ini.. Lihat, dia dapat memecahkan ini dan menyusul.. blablabla” YoonA menunjukan chatnya bersama Alex yang isinya hanya dipenuhi dengan capture gambar game dan beberapa pembicaraan yang tidak dimengerti oleh Seohyun.

 

Tetapi bukan itu yang membuat dirinya tertarik akan chat YoonA dan Alex.

“Apa Alex yang menyapamu terlebih dahulu?”

“Tidak, aku yang menyapa terlebih dahulu..” seakan munculnya lampu yang menyala di kepala Seohyun.

Yaa, kenapa tidak aku saja yang menyapanya terlebih dahulu?’

“Seohyun, kita harus kembali..” ajak Sooyoung mengajak temannya yang sedang fokus mengetik-ngetik sesuatu di telepon genggamnya.

“Baik!” Seohyun tersenyum dan meletakkan telepon genggamnya kembali ke dalam berangkas dan menguncinya lalu menyerahkannya kepada mangernya.

 

-----------------------------

 

Dari lain pihak nada notifikasi diterima, Alex yang sedang fokus bermain game langsung menyambarnya dan menyangka pesan tersebut dari temannya YoonA.

“Uh?” Alex mengkerutkan dahinya saat mengetahui pesan tersebut dari Seohyun.

To: Alexia

SUNG ALEXIA!

Ini sungguh tidak adil!

Kau tetap berkomunikasi dengan Yoong tetapi tidak denganku! :D

Anyway, apa kabarmu?

From: Seohyun

 

Alex tersenyum saat menerima pesan dari Seohyun.

 

To: Seohyun

Bukankah kalian sedang sibuk? Aku sangat tersanjung.

Tersanjung karena para idola menyempatkan waktunya untuk menyapaku.

[BLUSH].

From: Alexia

 

Seohyun tidak cepat menjawab balasan pesan dari Alex karena kesibukannya tersebut dan Alex mengerti itu.

Ketika pukul 0230am, Alex masih sibuk didalam mini studio miliknya untuk menyesaikan beberapa pekerjaannya yang sempat terhambat akibat bermain game. Alex terkaget karena melihat layar telepon genggamnya menyala tanda ada sebuah notifikasi. Alex meraih dan membuka pesannya.

To: Alexia

Maaf lama membalasnya, aku baru kembali dan menyelesaikan Photoshoot.

Aku dapat membayangkan kau tersipu malu mendapat pesan

dari Idola terkenal :P

Aku punya waktu untukmu karena aku merindukanmu :*

Mulai sekarang kita akan saling mengirim pesan.

Dan kau harus membalasnya.

Nite Alex.

From: Seohyun

Alex hanya tertawa kecil saat membacanya “Terlihat seperti perintah..” ucap Alex meletakan telepon genggamnya kembali diatas meja tanpa membalas pesan dari Seohyun. Sebelum telepon genggam menyentuh meja, tiba-tiba Alex menerima sebuah notifikasi kembali.

To: Alexia

Aku pasti sudah membuatmu kesal.

Tapi aku ingin meminjam buku catatanmu kembali.

Aku tunggu besok sebelum makan siang.

Have a nice dream.

From: Seohyun

Alex langsung meletakan telepon genggamnya dan tidak membalas pesannya karena tidak ingin membuat Seohyun terjaga. Tetapi telepon milik Alex kembali menyala menerima sebuah pesan dari seseorang kembali.

“Hishh!”

To: Alexia

Kau harus datang pagi ini ke Dorm tepat pukul 8.

Aku ingin memberimu kejutan.

Pastikan kau berdandan yang cantik.

Yes! This is an ORDER!

 

Tiff

From: Unkown

 

“Aish!” Alex semakin kesal dan melemparkan telepon genggamnya kemeja.

 

-----------------------------

Keesokan paginya Alex benar-benar menuruti perkataan Tiffany yang datang pada pukul delapan, bahkan Alex datang kurang dari pukul delapan. Alex memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju pintu dan hendak mengetuknya. Tetapi tindakan Alex terhenti ketika melihat tanaman-tanaman mulai mengering karena tidak rutin di siram air.

Alex sangat menyukai tanaman dan bunga-bunga. Sebelum mengetuk seseorang telah membukakan pintu untuknya dan ternyata itu adalah Tiffany yang sepertinya hendak pergi. Tetapi pandangannya terhenti dan terpana oleh pakaian yang dikenakan oleh Alex. Dress putih dengan jaket jeans lalu sepasang boots membuat Alex terlihat menyala saat cahaya matahari pagi mengarah kepadanya.

Alex kebingungan ketika Tiffany tersenyum-senyum melihat kearah Alex.

“Unnie kau terlihat seperti Kakek genit” ketika Alex meledeknya. Tiffany yang langsung tersadar langsung memukul lengan Alex yang sedang tertawa “Jadi apa kita langsung pergi?”

“Yes!” ucap Tiffany merangkul lengan Alex menuju kearah mobil MBW putih berpintu dua “Ini mobilmu?” tanya Tiffany, Alex hanya menjawabnya dengan anggukan “Let me drive” minta Tiffany tersenyum lebar dan Alex menyerahkan kuncinya kepada Tiffany.

 

Selama perjalanan Alex hanya terdiam dan membiarkan Tiffany membawanya ketempat yang semakin lama Alex semakin tidak hafal lokasinya berada. Alex hanya melihat Tiffany yang terlihat begitu menikmati saat mengendarai mobil. Alex tersenyum dan hal tersebut mengambil perhatian dari Tiffany.

“What??”

“Tidak, hanya merasa bernostalgia kembali” jawab Alex singkat dan Tiffany tersenyum merasakan hal yang sama.

“Alex.. Kenapa kau pergi?” tanya Tiffany, tetapi pertanyaan Tiffany tidak langsung dijawab oleh Alex. Tiffany melanjutkan kembali “Dan kau berubah.. beberapa sangat positif dan beberapa aku tidak mengenalnya.. Apa itu kau yang sebenarnya?”

 

“Ya”

 

 

Tidak lama keduanya sampai didepan sebuah gerbang rumah yang sangat megah, dengan otomatis gerbang yang menjulang tinggi tersebut terbuka. Mobil pun memasuki pekarangan rumah dan berhenti tepat didepan pintu rumah yang berdiri kokoh dengan dua pilar disampingnya.

“Apa yang akan kita lakukan di istana es?” tanya Alex terdiam kini ekspresi wajah Alex menjadi serius.

“Sepertinya kau sudah mengetahui siapa yang akan kita temui, ayo!” ajak Tiffany melepaskan sabuk pengamannya.

“No”

“??”

“Aku tidak ingin menemuinya”

“Tapi dia begitu merindukanmu..” Alex hanya terdiam dan mulai terlihat gelisah “Dengar, aku merasa ada yang tidak beres diantaran kalian.. bahkan ini berlangsung selama bertahun-tahun.. Aku akan tetap disampingmu dan menjagamu.. tetapi kau harus membuatnya jelas. Baik, kepadaku atau pun kepadanya”

“Kau tidak akan menyerahkan aku kepadanya?” Tiffany meraih tanggan Alex dan menggenggamnya erat meyakinkan Alex dengan menatap mata Alex.

“Baiklah” jawab Alex menurut.

“Bagus, ayo”

Tiffany tersenyum dan keduanya keluar dari mobil lalu berjalan menuju pintu utama. Tidak lama pintu terbuka dan seorang pelayan muncul menyambut keduanya. Pelayan tersebut memandu keduanya untuk memasuki sebuah ruangan yang cukup luas dan tidak terlalu dipenuhi oleh furnitur.

 

 

Seorang wanita sedang berdiri menatap kearah jendela dan membalikkan tubuhnya menyadari seseorang telah memasuki ruangan.

“Welcome back, Alex..” sapanya tersenyum kearah Alex dengan pandangan dinginnya.

 

“Jessi.. Unnie..”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet