"Miss"

Namjoo X Sanghyuk Fanfic Collection
Please Subscribe to read the full chapter

“Han Sanghyuk!” pekik Namjoo. Suaranya tampak bersemangat seperti biasanya.

Hyuk menolehkan kepalanya kepada gadis di sebelahnya, melihat Namjoo yang menatapnya, manik matanya tampak berbinar-binar.

Hyuk otomatis tersenyum melihat pemandangan itu, “Wae?” tanyanya singkat menanti gadis itu melanjutkan kalimatnya.

Namjoo tersenyum menampilkan lesung pipinya, “Apa kau mau menikahiku?” lanjutnya.

Hyuk tidak menyangka Namjoo akan menanyakan hal itu, ia mengangkat kedua alisnya. “Kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?” tanya Hyuk sembari kembali melanjutkan pekerjaan mereka, mengerjakan paper tugas kuliah mereka masing-masing.

“Uh? Kenapa? Jangan-jangan kau tidak ingin menikahiku?” ujar Namjoo dengan nada kecewa.

Hyuk kembali menatap Namjoo, menangkap ekspresi merengutnya, “Eoh, tentu saja aku akan menikahimu, buat apa aku memikirkan berulang kali?” sahutnya sembari mengusap puncak kepala Namjoo.

“Kau cukup terkenal di kalangan perempuan, apa kau tidak tertarik pada salah satu dari mereka? Mereka lebih cantik dari pada aku?”

“Ani… tapi aku tidak mencintai mereka dan aku hanya mencintaimu.”  Jelas Hyuk kemudian.

“Benarkah?” tanya Namjoo pelan sembari melirik pada Hyuk.

Lelaki itu mengangguk mantap dan bibir Namjoo dengan refleks tertarik menjadi sebuah senyuman.

“Keurae!” seru Namjoo. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Hyuk sekarang, “Kalau kita menikah kau ingin kita punya anak berapa?” tanya Namjoo kemudian.

Hyuk tampak berpikir sejenak, “Mm, dua? Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan?” usulnya.

Namjoo langsung terduduk tegak sebelum berteriak protes, “Andwae!”

Hyuk sontak terkejut, ia tampak mengangkat kedua alisnya, “Waeyo?”

“Aku tidak ingin dua! Aku ingin…” Namjoo tampak berpikir, dan mengangkat jemari-jemarinya di hadapan Hyuk.

Refleks, Hyuk melebarkan kedua matanya. “Mwo?! Sepuluh?” teriaknya tampak terkejut.

Namjoo mengangguk bersemangat, sebelum memberengutkan wajahnya, “Aku tidak mau anakku nanti kesepian…” jelasnya.

Hyuk mengendurkan fitur wajahnya, ia tahu mengapa Namjoo berpikiran seperti itu. Sebagai anak tunggal, Namjoo selalu merasa kesepian terlebih kedua orang tuanya sibuk mengurus bisnis mereka sedangkan Namjoo lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pelayan rumah atau pembantu.

Hyuk tersenyum,  “Arasseo kita akan punya sepuluh anak!” ujar Hyuk membuat Namjoo tersenyum lebar.

“Benarkah?” pekik Namjoo senang dan Hyuk mengangguk membenarkannya. Gadis itu kembali menyandarkan kepalanya di bahu Hyuk. “Bayangkan pasti nanti rumah kita tidak akan pernah sepi, anak-anak kita memanggil  Eomma dan  Appa secara bersamaan?” lanjut Namjoo sembari terkekeh.

Hyuk tersenyum,“Pasti akan ramai dan aku khawatir nanti istriku akan terlalu sibuk mengurus sepuluh anak dan melupakanku?” ujarnya sembari mengusap rambut kepala gadis itu. Ucapan Hyuk membuat Namjoo menegakkan kepalanya. Ia menangkap pandangan Hyuk yang sedang merengutkan wajahnya.

“Kau cemburu?” tanya Namjoo, Hyuk hanya melirik padanya dan mengangguk. “Kau tak perlu cemburu! Aku akan memastikan suamiku dan anak-anakku penuh dengan kasih sayangku!” ujar Namjoo bersemangat.

Hyuk tergelak tawa, “Arasseo, aku hanya bercanda Namjoo-ya…” jelasnya sembari mengacak rambut Namjoo. “Keurae, kita akan punya sepuluh anak dan.. ah! Apa kau ingin punya anak kembar?” lanjut Hyuk.

Namjoo langsung menyahut setuju.

Selanjutnya mereka melanjutkan impian-impian mereka saat berkeluarga kelak.

*

Hyuk keluar dari apartemen kecilnya, ia bergegas pergi ke café tempatnya bekerja part time di saat tidak ada jadwal kuliah.

“Sanghyukkie!” seru Manajer café kepada Hyuk begitu ia melihatnya berada di ruangan loker karyawan.

“Ne, Manajernim?” sahut Hyuk.

“Ada yang sedang menunggumu di depan..”

“Siapa?”

“Seorang ahjumma, tidak menyebutkan nama, dia tampak galak, sepertinya sih orang kaya.. kau tidak berkencan dengan ahjumma-ahjumma kan?” lanjut sang manajer menuduh yang tidak-tidak.

Hyuk segera menggeleng dan bergegas ke depan menemui sang tamu yang tak dikenalnya itu.

Ia menangkap pandangan seorang ahjumma sedang duduk dekat jendela sembari mengetukkan jarinya di atas meja.

“Annyeonghaseyo, apa anda mencari saya?” ujar Hyuk sopan begitu tiba di meja sang ahjumma itu duduk.

Ahjumma itu menatap Hyuk sejenak sebelum mempersilahkannya duduk di seberangnya. Hyuk kini merasa familiar dengan wajah ahjumma di seberangnya. ‘Seperti agak mirip Namjoo?’ batinnya.

“Kau Han Sanghyuk?”  tanya ahjumma itu.

Hyuk mengangguk membenarkan, “Ne, saya Han Sanghyuk.“

Ahjumma itu menatap Hyuk lama, sebelum akhirnya mengeluarkan suara, “Tolong putuskan Namjoo segera!” membuat kedua mata Hyuk otomatis terbelalak. “Kau memacari anakku bukan? Putuskan dia segera,” lanjutnya.

Kalimat terakhir ahjumma itu menjawab kemiripannya dengan Namjoo.

“Ya, saya memang pacar Namjoo.. tapi anda tiba-tiba-“

“Tidak tiba-tiba, cepat atau lambat kau harus segera berpisah dengannya, Nak..” potong ahjumma itu segera, membuat Hyuk menghentikan bicaranya.

“Sadarlah, kau hanya mahasiswa miskin tinggal di apartemen kumuh dan bekerja di café kecil seperti ini..” lanjut ahjumma itu sembari memandang sekeliling café dengan pandangan menilai.

Hyuk terdiam, mau tak mau ia setuju dengan perkataannya.

“Namjoo akan segera menikah” ujar ahjumma itu. Hyuk kembali membelalakan matanya.

“A-apa yang anda maksud?” ucap Hyuk terbata-bata.

“Kau mendengarnya, nak. Dia akan dijodohkan dengan pewaris perusahaan X, seseorang yang lebih layak- jadi, kau harus segera putus dengannya,” jelasnya sembari mengangkat cangkir kopi dan menyesapnya.

Tanpa diketahui, tubuh Hyuk bergetar dengan sendirinya, pandangannya berkeliaran ke segala arah, “Ahjumma-nim, saya tidak bisa melakukan itu, saya mencintainya…” lanjutnya setelah berhasil menatap balik ibu Namjoo. ‘Aku mencintai Kim Namjoo!’ batinnya berteriak.

“Nak, kau masih muda dan perjalananmu masih panjang… mungkin kau akan sukses di masa mendatang, kau bisa, aku yakin, aku tahu kau memegang beasiswa penuh di kampus- tapi Namjoo tidak bisa menunggu selama itu. Ia harus segera menikah-“ tuturnya yang dipotong segera oleh Hyuk.

“Apa Namjoo tahu?” tanyanya.

“Belum, tapi ia akan segera mengetahuinya…” jawab ibu Namjoo.

“Saya yakin dia tidak akan menyetujui ini-“ timpal Hyuk yakin.

“dan pernikahan akan tetap berlangsung..” sahut ibu Namjoo tak kalah meyakinkan.

Hyuk tertawa hambar, “Bagian dari bisnis bukan? Anda melibatkan anak anda sendiri demi kepentingan anda-, anda tidak memikirkan perasaannya- anda tidak menyayanginya-“ cerocos Hyuk. Kini matanya penuh amarah memand

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
chanyeolove
should write a new one

Comments

You must be logged in to comment
melltasha_ #1
Chapter 11: wuuu sweet bangettt AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
melltasha_ #2
Chapter 9: keren sekali ceritanya ... kapan updte lagi ? ayo la update biar jadi seru!!!!!
mashumer00 #3
Chapter 25: suka!!
semua chapter ditulis dengan indah..
♥️♥️♥️
rina0807 #4
Chapter 25: Baru suka sama vixx, jadinya baru nemu cerita ini.. sukaaaa... Ada kemungkinan lanjut kah? Kalo ada, bisa coba masukin anggota vixx lain jadi peran playful gitu, yang godain hyuk sama namjoo... Heheh
Semangat authornim...
blue54 #5
Chapter 25: Hhh q dah baca di wattpad tapi buka aff ada pemberitahuan ini q baca lagi dan tetep suka XD
asdfghjkyubutt
#6
Chapter 25: Jujur, ketika baca judul sama dua paragraf pertama(?) kukira bakal sesuai sama lagu Eyes tapi ternyata... /blushing ga karuan/ ahh mereka berdua sudah besar anyways xD thanks a lot for writing this, sukses bikin cengar-cengir tengah malem hahahah
Rifanabilaa #7
Chapter 24: Duh mereka kok gemesin sih. Dah lama gak baca ff mereka
DEERDEWI
#8
Chapter 20: Looh akhirnya kok :(
Aduh hyukieeee kenapa gak susul namjoo aja ke amerika
blue54 #9
Chapter 22: Whoa i lakie it
dsytw09 #10
Chapter 22: Terbaikkkkk /kasih 4 jempol /?
Menciumnya lagi dan lagi. Panen bener namjoo nya :'D
Namjoo sama hyuk udh gede ya. Cium cium nambah lagi /abaikan
'-')b