HINDRANCE

Manik mereka menatap tajam ke arah satu sama lain. Seringaian angkuh kini terpatri sempurna pada paras rupawan Baekhyun. Ia mengangkat botol Vodka di tangannya sembari terkekeh mencibir. Sementara diam-diam, Dahui menelan saliva dengan susah payah. Ia tak boleh menunjukkan kegugupan atau Baekhyun akan menertawakannya saat ini juga.

“Jadi bagaimana?” tanya lelaki tersebut dengan satu alis berjingkat.

“Tentu saja. Siapa takut?”

“Tepati janjimu dengan baik.” Ujarnya sebelum menuangkan cairan hitam itu ke dalam gelas kosong di hadapan Dahui.

“Dan kau juga. Jika aku dapat mengalahkanmu, maka segeralah menyingkir. Jangan menghalangiku lagi.”

Baekhyun menggeleng, masih menyunggingkan senyum merendahkan. “Aku tak pernah melanggar janji.”

Dahui mendengus. “Orang sepertimu sulit dipercaya.” Ia kemudian berdeham dan menambahkan, “jauhi temanku dan biarkan aku mendekati temanmu jika aku menang.”

Lelaki itu mencondongkan tubuh hingga kini wajah mereka hanya berjarak beberapa senti. Napas Dahui tertangguh di tenggorokan tatkala menghirup aroma alkohol dari mulut Baekhyun.

“Tutup mulut besarmu dan buktikan bahwa kau bisa me