CHAPTER 13

CANDY JELLY LOVE

CHAPTER 13

-She is a Flirt-

 

Aku memasuki gerbang sekolah dan Jinyoung menangkap bahuku.

“Hey, tunggu aku.”

Aku pun berhenti dan kami jalan beriringan. Ketika beberapa meter dari kami, aku dan Jinyoung melihat Kei dengan temannya sedang berjalan. Dia ternyata melihatku juga. Eye contact, lalu dia memberikan eyes smilenya. Secara tiba – tiba aku menggenggam tangan Jinyoung. Kei pun berlalu pergi masuk ruang kelas.

“Heh, kamu ngapain meremas taganku?”

“Aku gemas. Eye smilenya.”

“Duh yang sedang jatuh cinta.” Jinyoung pun menarikku ke arah kelas.

 

Aku memandang buku pelajaran dan merasa tak sabar untuk istirahat pertama. Aku mengetuk pulpen di atas mejaku. Tak lama kemudian bel pun berbunyi. Setelah guru kami keluar kelas, aku buru – buru keluar. Dalam perjalananku keluar, aku sempat memandang Yein, namun dia seakan membuang mukanya.

Aku duduk di samping lapangan basket dan menunggu Kei. Kami telah berjanji untuk bertemu di sini. Tak beberapa lama sosok Kei pun muncul. Dia membawa sesuatu di tangannya.

“Apa itu?” aku bertanya.

“Dosirak (lunchbox) untukmu.” Dia menyerahkan kotak makan siang itu kepadaku. “Makanlah.”

Aku membuka kotak itu. Nasi goreng, sossis, telur, dan potongan ham.

“Waaa....” itulah reaksi yang aku keluarkan saat itu.

Ketika aku akan melahap nasi itu Kei berkata. “Aku lho yang membuatnya.”

“Benarkah?”. Secara tak sadar tanganku refleks mengelus kepala Kei.

Aku menikmati makan siangku dan ketika suasana agak sepi, kami saling bersuapan. Untung tidak ada yang melihat.

Waktu istirahat hampir selesai dan aku telah menyelesaikan makan siangku.

“Terima kasih ya atas makan siangnya. Sangat nikmat sekali.” Aku tersenyum.

“Sama – sama. Aku membuatnya pake cinta lho. Hihihi..” dia tertawa.

Ketika aku dan dia berdiri, dia mendekatkan kepalanya ke arahku. Dia ingin membisikkan sesuatu. Karena perbedaan tinggi kami, aku menundukkan kepalaku.

“Oppa, naekko (oppa, kamu milikku).” Kemudian dia pergi menuju ke ruangan kelas dengan senyum yang lebar di wajahnya. Dan aku masih berdiri terdiam setelah mendengar kata – kata tadi. Bel berbunyi dan aku membalikkan badanku menuju kelas.

 

Sepulang sekolah aku menceritakan apa yang telah terjadi pada waktu istirahat kepada Jinyoung.

“Wah, dia benar – benar suka kamu.” Begitulah komentar pertama Jinyoung.

“Aku harap begitu. Atau juga ini cinta pertamanya. Jadi ya dia begitu. Bagaimana dengan Mijoo terhadapmu?”

“Dia biasa saja. Ya kita juga ada masa mesranya.”

“Ohhh..” hanya itu kata yang aku keluarkan.

Ketika aku dan Jinyoung duduk di sebuah mini market, Kei mengirimku pesan singkat. Dia menanyakan aku dimana, kemudian aku membalasnya.

Tak lama kemudian.

“Oppa...” suara Kei begitu menusuk kupingku.

Jinyoung hanya tertawa kecil ketika mendengar Kei memanggilku oppa.

“Ada apa Kei sampai kau ke sini?”

Dia menyodorkan sebuah toples berisi bintang – bintang kecil yang aku asumsikan dia membuatnya sendiri semalam suntuk. “Aku mau memberikan ini.”

“Untuk apa ini?” kadang cowok memang kurang peka.

“Untuk disimpan, babo.” Dia mencubit pipiku.

“Baiklah, nanti aku simpan. Agar selalu teringat kamu ketika memandangnya.”

Aku melirik ke Jinyoung, dia seakan mau muntah mendengar kata – kataku tadi.

“Sudah ya, aku pulang dulu. Oppa, jangan pulang malam – malam ya.”

Kei sudah menjauh dari kami.

“Wah.. skinship kalian sekarang sangat natural sekali.”

“Ya begitulah Jinyoung. Dia sedang genit – genitnya.” Kemudian aku menghela nafas.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet