Chapter 9

Fool is love (Indonesian)

Author POV

Sepulang sekolah...

"Reina-a!" panggil Lay.
"Ah,oppa! Kau kemana saja hari ini?kok ngga ke kelasku sih?"
"Mianhae. Hari ini aku lagi banyak tugas yang harus dikerjakan dan harus mengumpulkan hari ini. Bagaimana aku tidak pusing"
"Terus tugas-tugas itu sudah oppa kerjakan dan kumpulkan?"
"Sudah dong. Makanya tadi kan aku ngerjain seharian. Pegel tanganku huh"
"Haha oppa. Sini mana tangannya yang pegel,ini yaa?"

Reina pun memijit tangan kanan Lay yang pegal. Lay kaget dengan perlakuan Reina. Walaupun mereka sudah dekat dari SMP tapi Lay tidak pernah mendapat perlakuan Reina yang sepeduli ini.

"Ada apa denganmu,Reina?"
"Eo?waeyo oppa?"
"Ya kenapa kau tiba-tiba memijit tanganku?tidak biasanya"
"Memang aneh yaa,oppa?sepertinya biasa aja ah haha aku kan tidak mau oppa kesayanganku ini sakit atau terluka"

Lay melihat ketulusan dari mata Reina. Dia merasa,dia mulai menyukainya,menyukai Reina,tetapi ia yakin,ia tak mungkin bisa mendapatkan Reina begitu saja. Ada suatu hal yang mengganjalnya. Ya,lelaki itu. Lelaki itu sepertinya menyukai Reina tetapi Lay masih tidak yakin karena lelaki itu hanya akan menyakiti Reina. Lalu,apa yang harus ia lakukan?

Park Chanyeol POV

Lagi,lagi,dan lagi Reina berbicara dan bercanda dengan Lay. Bisakah kau tidak usah melakukan hal-hal itu dengan Lay?karena aku takut. Takut kalau......kalau.......aku juga tidak tahu apa yang kutakuti ini. Perasaan yang aneh.

"Chanyeol?apa yang kau lakukan disini?main petak umpet yaa?"

Tiba-tiba,Ahra datang dan mengagetkanku. Aku memang mengumpat dibalik tembok ini hanya untuk melihat Reina dan Lay.

"AHRA??kau mengagetkanku saja"
"Memang kau main petak umpet dengan siapa?udah gede kali,masih aja main petak umpet haha"
"Emang siapa yang main petak umpet sih?aku mau pulang"
"Lalu kenapa musti ngumpet gitu tadi di belakang tembok ini?"
"........." Ahra pun diam sejenak dan melihat sekeliling.
"Ah....pasti kau sedang melihat Reina dengan Lay oppa ya?aih,kesana aja sih. Mereka kan ngga ngapa-ngapain. Samperin aja,Yeollie. Kajja!"
"Eh,Ahra!"

Ahra pun menarik telingaku dan membawaku ke tempat Reina dan Lay. Siapa juga yang mau berbicara dengan mereka?aku mau pulang. Aku tidak mau melihat hal ini. Tapi Ahra.......kenapa kau menarikku?aish.

"Annyeong,Reina! Annyeong,oppa!" sapa Ahra.
"Eo?annyeong,Ahra-a!" jawab mereka berdua.
"Ini tadi kan aku lagi lewat lobby terus aku lihat Chanyeol lagi ngumpet gitu dibalik tembok sambil melihat kearah kalian,kurasa dia mau ikut berbicara dengan kalian. Takpapa kan?aku kasihan dengannya"
"YA! KIM AHRA! Andwaeyo,Reina,hyung. Aku tidak begitu kok tadi hehe aku pulang dulu yaa. Annyeong"

Aku pun melambaikan tangan kepada mereka dan pergi mengambil motorku. Aish,memang Kim Ahra!

Cho Reina POV

Chanyeol terlihat aneh. Ngumpet?ngapain dia ngumpet?apalagi sambil melihatku dan Lay oppa berbicara. Ada apa lagi dengannya?

"Reina?"
"......"
"Reina?!"
"......."
"YA! CHO REINA!" tiba-tiba Lay oppa memanggilku sambil menyentuhku pundakku.

"Ah,ne,oppa. Wae?"
"Kau melamun tadi"
"Ohya?haha ngga ah"
"Ah sudahlah. Kau tidak pulang?"
"Sekarang jam berapa yaa............ah! Sudah jam 4! Aku harus segera pulang! Eomma mau aku membantunya masak untuk nanti malam! Aku pulang dulu yaa,oppa! Annyeong!"
"Ah,ne,an.....nyeong" jawab Lay oppa.

Aku pun terburu-buru dan langsung berlari keluar sekolah. Tiba-tiba...

BRUK

Aku terjatuh. Sakit. Pundak kiri ku yang menabrak orang ini terasa sakit. Dia namja?

"HEY! BISA NGGA SIH PELAN-PELAN JALANNYA?" kata namja itu.
"KAU YANG SALAH! UDAH TAHU AKU SEDANG LARI TAPI KAU MALAH LARI JUGA! BANGUNIN AKU!"

Aku pun mengulurkan tangan keatas agar namja ini membantuku berdiri.

"Shirreo. Bye."
"MWO??YA! Kau sudah menabrakku dan sekarang kau meninggalkanku begitu saja?YA! Namja kurang ajar! Awas kau kalau ketemu lagi hhh"

Kesal. Itu yang kurasakan. Pundakku benar-benar terasa sakit. Kenapa dia harus menabrakku sih?tapi.....tunggu dulu.....aku tidak pernah melihat mukanya di sekolah ini. Apa dia anak baru?guru baru?satpam baru?ah,ngga mungkin guru baru kaya dia. Dia lumayan tetapi sifatnya sebagai namja sangat menyebalkan. Huh.

Author POV

Chanyeol pergi ke suatu rumah mewah. Apa yang akan dia lakukan di rumah ini?siapa yang memanggilnya?

Dia pun memasuki rumah tingkat 3 tersebut. Ada banyak security di sekitar rumah ini. Apa yang security itu lakukan?yang pasti untuk menjaga keamanan rumah mewah itu.

"Permisi,kau mau kemana,tuan?" tanya seorang security kepada Chanyeol.

Karena Chanyeol memakai kacamata hitam serta topi,jadi security itu tidak dapat mengenali dirinya. Chanyeol pun membuka kacamata nya dan security itu langsung mengizinkan ia masuk ke rumah mewah itu.

"Chanyeol-a! Wasseo?"
"Eo,abeonim! Apa yang sedang kau lakukan?"
"Hanya menonton tv. Hari ini sedang tidak ada schedule. Tumben sekali kau kesini. Ada apa?"
"Aku......merasa......aku......tidak bisa melakukan hal itu lagi"
"Waeyo?kau tidak mau uang,hah?aku tidak mau tahu. Kau harus tetap menjalankan perintahku itu. Kau mau keluargamu sengsara terus?"
"Shirreoyo,abeonim."
"Keurae. Lakukan perintahku kalau begitu. Siapa yang memindahkanmu ke sekolahmu yang sekarang,hah?aku! Karena aku mau kau lakukan perintahku. Perlahan,tapi pasti hahahah"

Chanyeol merasa bingung dalam situasi seperti ini. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia benar-benar ingin menyudahi perintah ini dan meninggalkan abeonim gila ini tapi.......ia tidak mau keluarganya sengsara. Satu-satunya,ya,hanya ini.

Lay POV

Aku ingin memberikan boneka ini ke Reina. Kira-kira,dia suka tidak yaa dengan boneka ini?dia kan tidak terlalu suka dengan hal yang lucu seperti ini. Tapi,tidak apa-apa lah. Aku berikan saja ke dia besok. Hihi,aku tak sabar.

Kim Ahra POV

Aku bosan. Baekhyun terlihat sibuk sekali akhir-akhir ini. Aku ingin refreshing deh ke Han River tapi dengan siapa?aku coba telfon Reina deh. Eh,tapi kan tadi dia sedang membantu eomma nya masak. Huh. Aku duduk saja deh di Han River.

Di Han River...

Aku pun duduk di bangku pinggir Han River. Sendiri. Tidak ada yang bisa menemaniku. Tiba-tiba...

"Noona!"
"Ah......hm.....maaf,kau siapa ya?"
"Kau tidak mengingatku?ah,payah sekali kau! Aku Taeyong,noona! Adik kesayanganmu. Tapi.....dulu. Huh"

Namja di depanku ini mempouting mulutnya karena kesal aku tidak mengingat dirinya. Tentu saja aku mengenal dirinya. Aku hanya pura-pura tidak tahu saja.

"Hahaha arra,arra. Tentu saja aku mengingatmu,Taeyongie! Kau kemana saja 2tahun belakangan ini?tidak menghubungiku sama sekali"
"Mianhae,noona. Kau jangan marah. Aku....pindah ke jepang 2tahun lalu. Eomma mau aku lebih mandiri. Eomma mau sifat jelekku dulu harus hilang. Eomma ngga mau ngelihat aku yang manja dan tidak tahu diri ini"
"Yaampun,kenapa ngga bilang sih kalau kamu pindah ke jepang?seengganya ngomong gitu ke aku. Aku kan jadi bingung kau kemana,tiba-tiba menghilang begitu saja. Menyebalkan"

Taeyong mungkin merasa bersalah kepadaku. Dia pun merangkulku dan mendekapku ke pelukannya.

"Keumanhae. Jeongmal mianhaeyo,noona. Nan......bogoshipeosoyo. Jinjja"

Dia merindukanku?baru kali ini aku melihat diri seorang Taeyong yang so sweet. Sok romantis sekali dia. Dari dulu,dia tidak pernah memelukku maupun mengatakan 'aku rindu denganmu,noona'. Tidak pernah sama sekali. Aku sadar. Taeyong telah tumbuh dewasa.

"YA! KIM TAEYONG! Kenapa tinggi badanmu sekarang melebihi tinggiku?kau makan apa saja di jepang?eo?"
"Hahaha sushi,sashimi,takoyaki,sushi lagi,sashimi lagi hm edamame?kkk waeyo noona?"
"Aku sebal denganmu. Tinggimu ituloh,sudah melebihiku. Kalau kau berjalan denganku,kau harus merendahkan badanmu,arraseo?"
"Ewh,shirreo. Untuk apa memendekkan tinggi badan kalau memang sudah tinggi?noona ini bagaimana sih,ah"

Aku pun bercanda dengan Taeyong sembari duduk di bangku pinggir Han River. Kenapa aku merasakan hal lain yaa?apa karena Taeyong sudah tumbuh dewasa?dia sekarang senang sekali menatapku,tidak seperti dulu,yang selalu mengabaikanku jika kutatap. Dan terlebih sekarang dia terlihat tampan dengan postur tubuh yang......yaa tidak kurus,juga tidak gemuk. Hah,aku merindukan lelaki ini. Merindukan dia yang selalu bermain denganku semasa kecil dulu.

"Noona,makan es krim yuuk"
"Ayoo! Kajja! Ke kedai es krim langganan kita biasa saja yaa"
"Aku tapi lupa letak kedai es krim itu dimana. Kau tahu,2tahun aku tidak di korea dan ingatanku sungguh kacau"
"Haha arraseo. Kajja!"

Sesampainya di kedai es krim,Taeyong memesan es krim cookies&cream kesukaannya. Aku memesan green tea dan kami pun duduk di dekat kaca di kedai es krim itu.

"Apa kau ingat,noona?dulu aku suka banget kalau abis beli es krim,pasti ngga langsung aku makan es krim nya. Aku tunggu dulu sampai rada meleleh,baru kumakan"
"Haha majjayo! Aku ingat betul akan sifatmu yang itu. Apa kau masih seperti itu sekarang?"
"Heheheh iyanih. Kalau belum meleleh,rasanya ngga enak tau,noona. Mau coba?"

Taeyong pun menyuapiku es krim favorite nya itu. Setelah ia menyuapiku,ia menjilat sendok bekas mulutku itu. Entahlah. Padahal dulu juga dia sering melakukan hal itu kepadaku. Tapi,kenapa sekarang rasanya berbeda?ada yang lain. Ada yang kurasakan di dadaku. Aku kesal dengan perasaan ini. Sangat kesal.

"Aku juga mau coba es krim noona dong! Aaa~"

Taeyong membuka mulutnya lebar-lebar dan aku pun menyuapinya.

"Mmm,mashiseoyo. Noona mau es krim ku lagi?"
"Anniyo. Kau makan saja"
"Ini belum terlalu meleleh. Aku tunggu sebentar saja"
"Jankanmanyo. Ada es krim di dekat bibirmu itu,Taeyongie. Sini,aku ambilkan"
"Hehe gomawo,noona. Sudah lama kau tidak memanjakanku. Ngomong-ngomong,apa kau sudah punya pacar?"

Kenapa tiba-tiba Taeyong menanyakan hal itu kepadaku?harus aku menjawabnya?

"Ne. Aku punya. Bagaimana denganmu?gadis jepang kan seksi-seksi,masa tidak ada yang kau suka sih?"
"Aku belum punya pacar,noona. Wah,kau hebat juga yaa! Ada juga yang suka denganmu"
"YA! Apa maksudmu,Kim Taeyong?eo?itu berarti aku memiliki charms di depan lelaki ini hihi"
"Memang siapa lelaki yang mau denganmu itu noona?bolehkah aku tahu?"
"Namanya Baekhyun. Dia teman sekelasku. Aku sudah hampir 7bulan menjalani hubungan dengannya"

Kim Taeyong POV

DEG

Noona kesayanganku ini sudah punya pacar. Sudah tidak ada lagi kesempatan untukku. Namja itu sudah mencuri hati noona. Dan tidak ada lagi tempat untukku.

"Oh,begitu. Ohiya,aku bersekolah di sekolahmu loh! Kemarin aku mendaftar hehe"
"Ohya?bagus dong kalau begitu. Kita bisa sering ketemu. Memang sekarang kau tinggal dimana,Taeyongie?tidak mau kembali ke rumahmu?"
"Eomma dan appa sekarang kan menetap di Busan jadi aku tinggal di Incheon sendiri. Aku menyewa apartemen saja,noona"

Author POV

Tanpa Ahra dan Taeyong sadari,ada sepasang mata yang sedang memperhatikan gerak gerik mereka. Siapa orang itu?

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet