Chapter 4

Fool is love (Indonesian)

Cho Reina POV



Memar-memar di seluruh tubuhku membuatku tidak mampu berjalan jauh atau lama. Dan sepertinya besok aku tidak bisa sekolah.



"Kamu tidak usah sekolah dulu yaa,Reina. Di rumah saja,nanti eomma bikinin kamu samgyetang,arasseo?"
"Ne,eomma. Kalau begitu aku kabari Ahra yaa"



TUUUT TUUUT TUUUT



"Wae,Reina?"
"Katanya kau mau cerita"
"Ohiya,lupa. Okaay,aku ceritain nih ya. Jadi tuh tadi kan Baekhyun ngajak aku ke kedai es krim. Ngga tau kenapa hari ini dia naik mobil padahal juga dia naik motor. Nah,waktu sampai di kedai es krim nya,aku ngga dibolehin turun sama dia. Jadi,aku disuruh diam dulu di mobil,katanya nanti dia yang bukain pintu. Ada kali 5menit aku nungguin dia di mobil. Eh terus tiba-tiba dia bukain pintu mobil buat aku dan ada Do Kyungsoo sama Kim Jongdae,teman baik Baekhyun berdiri di depanku. Lalu mereka menyanyikan lagu dari EXO yang judulnya Lucky. Baekhyun juga ikutan nyanyi tuh. Aku bengong ngeliatin mereka nyanyi,maksudnya apa coba. Abis mereka nyanyi,Baekhyun ngeluarin gelang gitu. Couple bracelets sih nih kayanya,dari kayu gitu terus dia kasih ke aku dan dipasangin ke tanganku. Ternyata dia juga udh make gelang yang sama kaya aku. Dia udah make gelang itu dari 2hari yang lalu. Terus dia ngomong gini 'Byun Ahra,would you be mine?' sambil megang tanganku. Ngga tau kenapa aku langsung ngangguk dan Baekhyun langsung meluk aku. Tapi dia ganti-ganti marga aku. Jelas-jelas marga keluargaku Kim bukan Byun. Yaa kurang lebih begitulah ceritanya,Reina-a. Kamu ngga capek kan dengernya?"
"Panas tau ngga sih kupingku. Panjang banget ceritanya. Tapi aku baru tau,ternyata Byun Baekhyun punya sisi romantis juga yaa"
"Iyaa dong! Hahahaha"
"Aku juga mau cerita nih,Ahra"
"Cerita apa?"
"Tadi kan aku pulang sendiri terus waktu aku habis turun dari bis dan berjalan kearah komplek rumahku,tiba-tiba ada laki-laki,orang asing,orang yang tidak kukenal memegang tanganku dan mengajakku ke jeju island. Waktu aku menolak,dia langsung memukul dan menendangku. Menyiksaku sih intinya dan sekarang aku jadi babak belur. Lalu,berhubung hp ku ada di kantong rok,aku langsung menelepon Chanyeol. Taktahu kenapa tiba-tiba di pikiranku hanya ada dia. Aku minta tolong sama dia. Aku tak peduli kalau lelaki itu mau mengambil hp ku. Ku taruh saja hp ku di kantong lagi. Tak lama kemudian Chanyeol datang lalu menghajar lelaki asing itu sampai jera. Dan sepertinya Chanyeol menggendongku sampai rumah,karena saat aku sudah siuman,aku sudah di rumah dan disitu ada Chanyeol dan eomma. Jadi kurasa besok aku tidak bisa sekolah,Ahra-a"
"Loh kok?emang kamu ngga pulang sama Chanyeol tadi?"
"Ngga. Waktu aku nyamperin dia ke parkir motor sekolah,dia mendadak jadi dingin gitu. Aku jadi gaenak minta diantar sama dia. Dia juga ngga seperti biasanya,nawarin aku mau bareng dia apa ngga. Yasudah,aku pulang sendiri jadinya"
"Lay oppa?"
"Lay oppa kan arah rumahnya tidak searah denganku. Jadi dia tidak mau mengantarku"
"Oh. Jadi,kamu besok ngga sekolah nih?kamu rela aku duduk sendirian di kelas?"
"Yee bodoamat. Toh udah ada Baekhyun ini kan di sisimu?yahaha"
"Yahh ngga ngaruh juga kali haha yasudah,kamu istirahat saja deh. Besok aku izinin kamu ke Jungsu seongsaenim. Jalja,Reina-a!"
"Aigoo,tumben bilang 'jalja' yaa,Ahra-a! Haha keurae,gomawo,annyeong"



Park Chanyeol POV



Melihat keadaan Reina tadi,aku jadi kasihan. Memar dari ujung kaki sampai ujung kepala. Kurasa,sebaiknya dia tidak usah sekolah saja besok. Aku harus meneleponnya sekarang.



DRET DRET DRET



Sebelum aku menelepon Reina,dia sudah meneleponku duluan. Apakah ini takdir cinta?entahlah.



"Yeo-yeoboseyo,Reina-ssi?"
"Eo,Chanyeol-a! Jangan panggil aku dengan 'ssi' lagi dong,jebal"
"Haha keurae. Ada apa kau meneleponku?apa kau sudah baikan?"
"Hm, sudah merasa lebih baik tapi aku sepertinya tidak bisa sekolah besok. Aku tidak bisa berjalan yang jauh atau lama. Mukaku juga masih babak belur,nanti banyak yang tanya lagi ke aku,belum lagi Jungsu seongsaenim yang selalu underestimate sama aku"
"Baiklah. Kau istirahat yang cukup saja,Reina-a. Besok kuizinkan ke Jungsu seongsaenim yaa"
"Keurae. Gomawo,Chanyeol-a! Neomu gomapda untuk bantuanmu tadi. Aku ngga tau kenapa tiba-tiba nama kau muncul di pikiranku saat kejadian tadi sore"
"Ne,cheonmaneyo. Ah,gwaenchana. Kapan-kapan,kalau kau dalam situasi seperti itu lagi atau situasi terdesak,hubungi aku saja lagi kkk"
"Kkk baiklah. Kau tidak tidur?ini kan sudah jam 11 malam"
"Tidak. Aku belum mengantuk. Nanti setelah aku mendengar suara merdu,baru aku mau tidur"
"Hah?suara merdu?suara siapa itu?"
"Adadeh. Kamu ngga boleh tau"
"Ih,seneng banget sih kamu bikin orang kepo. Huft,yasudah. Aku mandi dulu yaa"
"LOH?KAMU DARITADI BELUM MANDI??"
"Belum hehe habis tadi aku menelepon Ahra dulu"
"Wanita,sudah malam,tidak pantas mandi malam-malam. Huh,kau ini"
"Haha sudahlah. Annyeong,Chanyeol-a! Jalja!"
"Annyeong! Jalja-yeong~" 



Keesokan harinya....



Cho Reina POV



Hari ini aku tidak sekolah. Keadaanku masih sangat buruk.



"Reina!" teriak eomma dari bawah.

"Yaa,eomma?"
"Ke bawah,nak. Ada Lay nih. Katanya mau menjengukmu"



Saat aku turun ke bawah,aku melihat sosok Lay oppa sedang duduk di sofa,tepatnya di depan tv,dia melihatku,lalu menyapaku.



"Reina,annyeong!" sembari tersenyum,lesung pipi nya sangat dalam.

"Eo,annyeong,Lay oppa! Kenapa kau pagi-pagi sekali ke rumahku?"
"Anniya. Keunyang,aku ingin menjengukmu. Kudengar kau tadi malam habis terkena musibah?"
"Haha iyaa oppa. Lihat saja. Sekujur tubuhku memar semua begini"
"Apa kau sudah merasa baikan?"
"Yaa lumayan tapi masih belum bisa jalan jauh seperti ke sekolah. Ohya,oppa tidak ke sekolah?"
"Ke sekolah kok. Aku hanya ingin mampir ke rumahmu,ingin menjengukmu"
"Aigoo,gomawo. Btw,darimana oppa tau tadi malam aku mengalami musibah?"
"Hm,kau tidak perlu tau soal itu"



Taktahu kenapa,aku melihat raut wajah Lay oppa biasa sekali,datar. Bisa dibilang sangat flat. Dia tidak merasa kasihan denganku,tidak merasa iba denganku,hanya seperti biasa jurusan maut darinya yang dapat meluluhkan hatiku,yaitu senyumnya.



"Aku berangkat ke sekolah dulu yaa,Reina-a! Kau istirahat yang cukup. Annyeong! Mana eomma mu?aku ingin berpamitan dengannya"
"Ah,ne. Eomma lagi mencuci baju di belakang. Nanti aku salamkan padanya yaa,kau berangkat saja,oppa. Hati-hati"



Aneh. Itu yang kurasakan. Seperti ada yang berubah dari diri Lay oppa,tapi aku taktahu apa. Rasa sayangku kepadanya,seperti rasa sayangku kepada kakak kandungku sendiri pun tiba-tiba menghilang begitu saja. Ada apa dengan dia sebenarnya?atau,lebih tepatnya,ada apa denganku?



TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet