Chapter 8

Fool is love (Indonesian)

Setelah pekan festival tahunan....

Author POV

Brum...brum...brum...

Pagi-pagi begini,Reina terbangun oleh suara motor besar. Ia bingung. Baru kali ini ada motor besar yang lewat komplek rumahnya. Maklum,Reina bukan tergolong kalangan orang atas. Tapi ia juga bukan dari kalangan bawah,bisa dibilang menengah. Akibat suara itu,Reina pun jadi terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Padahal menurutnya masih ada 5menit untuk ia menyelami mimpi sebelumnya.

"Hah! Suara motor itu mengganggu sekali sih! Padahal kan aku masih bisa tidur 5menit lagi tetapi kenapa mata ini tidak mau menutup sih? Ah,bete bete bete!"

Reina pun berjalan ke kamar mandinya dengan perasaan kesal. Dia ingin tahu,siapa yang mengendarai motor besar itu. 

Setelah Reina selesai mandi,tiba-tiba ada orang yang mengetuk jendela kamarnya. Reina heran. Di kamarnya ini tidak ada balkon,ya,di rumahnya tidak ada balkon. Bagaimana ada orang yang bisa naik ke lantai 2 dan mengetuk jendela kamarnya?sebenernya ia ketakutan tetapi ia memberanikan diri untuk membuka jendela kamarnya yang tertutup tirai warna ungu. Karena warna tirai di kamarnya ungu,jadi,bayangan orang yang mengetuk jendela kamarnya itu tidak terlihat. Silhouette nya tidak terlihat.

Sret...

Reina membuka tirai kamarnya dan ia melihat Chanyeol berdiri disitu.

"YA! Apa yang kau lakukan disitu,Park Chanyeol?"
"Membangunkanmu lah hehe" Chanyeol memamerkan deretan gigi putihnya.

"Kau bisa jatuh nanti! Lagipula aku sudah bangun daritadi kok,sudah mandi malah,gara-gara suara motor besar tadi,huh"
"Suara motor besar apa,Reina-a?apa jangan-jangan.......itu motorku yaa yang membangunkanmu?"

Reina pun melongok ke belakang Chanyeol dan mendapati motor sport besar berwarna kuning disana.

"Itu motormu?" tanya Reina.
"Iya dan ngomong-ngomong apa kita akan terus mengobrol dengan posisi seperti ini?kau tidak menyuruhku untuk masuk gitu?"
"Huh,untuk apa. Kau sama saja dengan maling. Main masuk ke rumah orang tapi tidak lewat pintu depan" gerutu Reina.
"Kan aku hanya ingin menemuimu..."
"Baiklah. Masuklah. Aku mau ganti baju dulu. Kau duduk saja di karpet itu"

Reina pun ke kamar mandi untuk mengganti baju seragam. Tetapi,langkah Reina terhenti karena ia mengingat sesuatu...

"Chanyeol-a?"
"Eo?"
"Sebenarnya apa tujuanmu ke rumahku?dan sejak kapan kau memiliki motor?"
"Haha dasar lemot. Aku ke rumahmu pagi-pagi begini karena ingin menjemputmu. Pergi ke sekolah bersamamu. Ya memang untuk apa aku bilang ke kamu kalau aku punya motor?hah?"
"Ah,keurae. Lagian kalau mau jemput tuh tunggu aku di bawah. Masuk lewat pintu. Ketuk pintu rumahku,bukan jendelaku,Doby!"
"Apa kau bilang barusan?Doby?apaantuh?"
"Itu,yang peri dari negeri sihir yang ada di Harry Potter hahaha"
"YA! Jadi kau menyamakanku dengan alien gituan?berani sekali kau!"
"Dia bukan alien tetapi peri rumah haha sudahlah,aku ganti baju dulu. Nanti telat lagi kita"
"AISH JINJJA IYEOJA"

Cho Reina POV

"Eomma,aku berangkat dulu yaa! Aku sudah mengambil roti rasa nanas tadi! Annyeong!" teriakku kepada eomma. Sepertinya,ia sedang di kamar mandi.

"Sudah siap,nona jutek?"

Hah. Pria ini. Memang deh. Secara tiba-tiba muncul di depan rumahku dengan mengendarai motor besar itu. Anak baru ini mengganggu. Tapi........aku........suka?entahlah.

Di sekolah...

"Good morning,Ahra~" sapaku kepada sahabatku,Kim Ahra.
"Morning,Reina"

Sepertinya,sahabatku ini sedang murung. Ada apa yaa?

"Kau kenapa,Ahra-a?hm?" tanyaku pada Ahra.
"Aniyeo"
"Kau murung,tidak seperti biasanya. Ada masalah?"
"Baekhyun.........dari tadi malam.........ngga hubungin aku!"
"Loh?kok gitu?emang kenapa?apa kalian bertengkar?"
"Tidak. Tapi dia sama sekali tidak menjawab sms ku satupun. Memang,saat aku telfon dia,pasti selalu saja tidak bisa. Aku bingung,Reina-a! Hueee"

Ahra pun menangis tiba-tiba. Sepertinya dia galau. Aku menepuk-nepuk pundaknya lalu menarik sahabatku ini ke pelukanku. Mungkin ia akan merasa lebih nyaman.

Tiba-tiba....

"Igeo"
"Mwoya igeo?" tanyaku kepada Chanyeol yang tiba-tiba datang dan memberikan roti kepadaku.

"Roti lah. Liat baik-baik dong,masa nasi..."
"Iya,aku tau ini roti tapi maksudnya rasa apa?"
"Nanas,kesukaanmu"
"Darimana kau tahu aku suka nanas?"
"Hm......tadi pagi?kau sarapan roti dengan selai nanas"
"Andwaeyo. Kau salah besar. Memang tadi pagi aku sarapan dengan selai nanas tapi aku lebih suka strawberry tuh"
"Aku salah yaa?kau tak suka ini?yasudah,sini bu--"
"Eiy,naekoya! Kau tidak boleh mengambil sesuatu yang sudah kau berikan! Arattchi?"
"Ah.....ne"

Dan aku melihat Chanyeol tersenyum bahagia. Entah apa yang sedang ia pikirkan.

Setelah aku lihat Ahra tidak menangis lagi,aku melepasnya dari pelukanku. Baekhyun dimana yaa kira-kira?kok dia ngga masuk ke kelas juga. Padahal 10menit lagi bel sekolah tanda masuk kelas akan dibunyikan.

"Huh....huh....huh...."

Tiba-tiba Baekhyun datang dan sesampainya ia di depan kelas,ia kelihatan lelah. Baekhyun pun mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum masuk kelas. Lalu...

"Hah,annyeong,Reina-a! Annyeong,Chanyeol-a! Annyeong,chagi!"
sapa Baekhyun.

"Annyeong,Baekhyun-a! Kau kenapa terlambat?baru kali ini aku lihat kau terlambat. Ngepas banget sama waktu masuk kelas" tanyaku.

"Iya. Tadi pagi...aku mengantar....noona ku....ke kampus nya dulu.....huft huft" jawab Baekhyun.

"Aigoo,nih! Pasti kau belum sarapan kan?makanlah roti rasa nanas ini"

Aku pun memberikan roti pemberian Chanyeol ke Baekhyun.

"Chanyeol-a,tak apa-apa kan aku memberi roti pemberianmu ke Baekhyun?sepertinya dia yang lebih membutuhkan daripada aku"
tanyaku kepada Chanyeol.

"Ah...oh....ne..."

Aku melihat raut wajah Chanyeol yang menunjukkan muka menyesal. Aku jadi merasa bersalah. Mustinya yang memakan roti itu kan aku,karena Chanyeol memberikannya kepadaku,kenapa jadi Baekhyun?!tapi yasudahlah. Baekhyun terlihat lelah dan ia yang lebih membutuhkan daripada aku.

Author POV

"Aku makan yaa rotimu,Reina-a"
"Ne. Silakan. Biar kamu bisa belajar nanti"

Nyam...nyam...nyam...

Baekhyun pun memakan roti pemberian Reina yang dari Chanyeol.
Sebenarnya Chanyeol tidak mau roti itu diberikan ke Baekhyun tapi yasudahlah. Chanyeol pun tertawa sinis melihat Baekhyun memakan roti itu.

Bagaimana dengan Ahra?ia masih tidak mau menggubris Baekhyun. Walaupun Baekhyun sudah menyapa nya tadi,dia sama sekali tidak menjawab sapaan Baekhyun. Karena Baekhyun termasuk orang yang kurang peka,makanya Baekhyun tidak memperdulikan hal itu. Dia masih saja makan roti nanas itu dengan lahapnya. Dia masih tidak menyadari kalau pacarnya itu sedang marah dengannya.

"Ahra-a~aaa" Baekhyun mau menyuapi Ahra roti itu,tapi...
"Apaansih"
"Loh?kamu kenapa?kok jutek gitu tiba-tiba ke aku?"
"Tau"
"Dih,kok ngeselin?aku kan ngga salah apa-apa. Coba deh ah,aaa"

Baekhyun berusaha menyuapi roti nanas itu ke Ahra untuk kedua kalinya,tapi,hasilnya pun nihil.

"Apaansih?aku ngga laper. Udah ah" Ahra pun menangkis roti itu sampai roti itu terjatuh.

"IH! Kamu kenapa deh?kalau ada masalah cerita kek,jangan kaya gini. Aku gasuka"

BRAK

Ahra pun mendorong meja belajarnya dan pergi meninggalkan Baekhyun. Alhasil,Baekhyun pun menjadi bingung dan menanyakan hal ini kepada sahabat Ahra,Reina.

"Reina-a,ada apa sebenarnya dengan Ahra?eo?"
"Kau tidak menyadari kesalahanmu?"
"Kesalahanku?hm,apa karena aku terlambat datang ke sekolah tadi?
"Aish,andwae. Coba kau pikirkan lagi. Kau benar-benar tidak peka,Baekhyun-a"
"Tidak peka bagaimana maksudmu?apa......jangan-jangan......dia berulang tahun hari ini??"
"Bodoh kau ah,malas aku jadinya ngomong sama kamu. Kamar mandi dulu ah. Siapa tau saja ada Ahra. Aku mau memanggilnya. Sebentar lagi guru akan masuk dan memberikan materi"

Baekhyun pun berusaha berpikir keras. Memikirkan suatu hal yang mungkin membuat Ahra jadi marah seperti ini.

Disamping itu,Chanyeol yang daritadi hanya diam saja,ia memerhatikan roti nanas yang jatuh di lantai. Ia berpikir,'Yang daritadi memakan roti itu hanya Baekhyun. Berarti......rencanaku belum berhasil untuk saat ini. Lain kali,tidak boleh ada yang menghalangiku,bagaimanapun caranya.'

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet