Chap 5

YOU AND ME
Please Subscribe to read the full chapter

Victoria melepas flat shoes berwarna biruyang dipakainya, melempar tasnya ke sofa di sebelah ranjangnya. Badannya letih sekali, menyisir rambut panjangnya dengan jemarinya. Gadis cantik itu meregangkan tubuhnya yang sangat lelah. Ia baru teringat jika jaket milik Tao masih melekat di tubuhnya.

"Ahhh....aku lupa mengembalikannya " seraya melepas jaket kulit itu perlahan. Raut wajahnya terlihat bingung untuk sejenak, namun sedetik kemudian, bibirnya melengkungkan sebuah senyuman.

"Tidak apa-apa juga. Kan aku bisa menjadikan ini sebagai alasanku bertemu dengannya lagi. Ia pasti mencari jaket ini " Gadis cantik itu terkikik pelan atas pemikirannya, namun sejurus kemudian, ia mengetuk kepalanya danmenyadari pemikirannya itu terlalu berlebihan. Bagaimana mungkin, ia bisa mengharapkan seorang laki-laki yang baru saja dikenalnya beberapa saat. Laki-laki yang ia tidak tahu asal-usulnya dan belum ia kenal kepribadiannya.

"Bagaimana kalau ia ternyata sudah menikah dan mempunyai anak ? bagaimana jika ia sudah memiliki kekasih atau tunangan ? Aishhh....Song Qian, kau terlalu banyak mengkhayal ! "

Tanpa sadar, Victoria mendekatkan jaket Tao yang masih di tangannya, memeluknya dan sesekali mencium aroma tubuh Tao yang melekat di jaket tersebut. Aroma maskulin itu segera membuat Victoria kembali berkhayal sebelum akhirnya handphone-nya tiba-tiba berdering membuatnya mengeluh pelan.

 

 

"Hallo ?" sapa suara di seberang dan Victoria tidak begitu mengenalnya.

"Ya ?" jawabnya ragu-ragu.

"Apa ini Victoria Song ? Song Qian ?"

"Benar. Ini siapa ya ?"

"Ini aku Zi Tao, apa kau sudah melupakan aku ?"

Mata Victoria membulat begitu menyadari si penelepon adalah pria yang tengah memenuhi otaknya. Dalam hatinya ia bersorak namun ia tidak mungkin tampak terlalu bersemangat karena bagaimanapun ia adalah wanita dan ia setidaknya haruslah menjaga gengsinya.

"Iya. Aku ingat, ada apa ?" nada bicaranya dibuat setenang mungkin dan bahkan agak dingin karena ia tidak ingin pemuda yang ada di ujung telepon mengetahui kalau Victoria ternyata sudah emnaruh sedikit hati padanya.

"Maaf mengganggumu malam-malam tapi....jaketku, apakah masih ada padamu ?"

"Iya "

"Ah baiklah, kalau kau bisa, aku akan mengambilnya besok siang. Aku akan ke cafemu "

Victoria terhenyak sebentar sebelum akhirnya ia berusaha setenang mungkin mengiyakan ajakan Tao untuk bertemu di cafe.

"Baiklah kalau begitu, sampai besok. Tidurlah. Qian, selamat malam " nama panggilan yang disematkan oleh Tao sontak membuat pipi Vic merona merah.

"Ya, kau juga tidurlah. Selamat malam, Tao " Vic membalas ucapan Tao dengan pipi masih memerah dan jantung masih berdebar. Gadis itu tidak bisa untuk tidak tersenyum saat mengucapkan kata-kata selamat malam pada Tao. Dan segera sesudah telepon ditutup, gadis itu memeluk boneka beruangnya dan terus tersenyum-senyum sendiri.

Sementara Huang Zi Tao ? pemuda itu juga tidak jauh berbeda kondisinya dengan Vic. Ia tersenyum-senyum sendiri sampai membuat myungsoo yang mendadak muncul di depan pintu kamarnya yang tidak terkunci menggeleng heran. Tadinya pemuda berlesung pipi itu ingin menanyakan keadaan motor kesayangannya dan memastikan motornya tetap mulus tanpa goresan sedikit pun. Namun melihat Tao yang senyum-senyum tanpa sebab membuat myungsoo mengurungkan niatnya.

"Ada apa dengannya ? kenapa dia menjadi senyum-senyum sendiri seperti itu ? apakah jangan-jangan dia kerasukan ?" Myungsoo bergidik ngeri melihat kelakuan Tao dan berlalu dari kamar Tao.

Nana tersenyum melihat kehadiran Zhou Mi

Pemuda 26 tahun yang juga adalah temannya dan Victoria semasa SMA. Pemuda yang dimata Nana sesuai untuk menjadi pendamping sahabatnya, Victoria song sekarang ini. Zhou mi masih sendiri, tampan dan mapan. Dia sekarang bekerja sebagai manajer keuangan di salah satu perusahaan garmen terkemuka di seoul. Zhou mi adalah keturunan China-korea. Ayahnya orang korea dan ibunya orang china. Meskipun tidak memiliki ciri-ciri seperti tipe ideal Victoria, namun Nana melihat Zhou mi akan cocok jika bersanding dengan Victoria.

"Hai, sudah lama menunggu, Nana-ah ?" sapa Zhou mi dengan akrab.

"Tidak, baru saja. Silahkan "

Nana segera mengutarakan maksudnya untuk menjodohkannya dengan Vic dan Zhou mi yang sudah semasa SMA menyukai Vic pun tentu sama sekali tak keberatan. Ia antusias sekali dengan ide Nana.

"Tapi.....aku, tidak berkulit gelap, tidak pemberontak dan tidak bisa bela diri " Zhou mi merasa tidak memenuhi semua tipe ideal Vic.

"Kau ini, tidak masalah dengan itu. Yang penting kau mapan, itu sudah menjadi kunci dari semuanya. Tipe ideal itu tidaklah penting. Zhou mi, kau bertemu Vic saja langsung besok siang di cafenya. Aku yakin dia akan senang bertemu denganmu "

"Besok siang ?"

"Hm...kau bisa kan ? kau bilang kau sudah menyukainya sejak dulu, maka kau harus memiliki usaha dan semangat untuk mengejarnya "

"Kau sendiri ? "
"Aku ?"

"Nana, kau sendiri bagaimana ? apakah kau tidak ingin menikah juga ?"
Nana tertawa dan berbisik pelan, "Aku akan segera bersama dengan pangeranku, kau tenanglah, Zhou mi "

"Ah...ulang tahun Vic kan tiga hari lagi " Nana tersen

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sehapark #1
Chapter 1: omo omo, bkin greget bnget nih fiction!
kannykim
#2
Chapter 11: kapan nih ff dilanjut ..
aku penasaran bgt thor..
affexions
#3
Chapter 11: yaaaa... authornim^_^
please update more and more
i love this FF sooooo much,,,
keep writing pleaseeee(^_^)
ricayong #4
Chapter 11: fhiu... lega na2 gk jhat... ditunggu kelnjtnnya
chisss #5
Chapter 11: akhirnya update, keren2 ini msih blum berakhir kan, klo blum ditunggu chap selanjutnya
chisss #6
Chapter 10: mau apa lgi si nana, sdah sma chanyeol sja cocok kok, jgn gnggu krislu lgi mereka krn sdah menikah, bkin pnasaran
chisss #7
Chapter 10: mau apa lgi si nana, sdah sma chanyeol sja cocok kok, jgn gnggu krislu lgi mereka krn sdah menikah
chisss #8
Chapter 9: luhan memang benar2 minta digaruk ya, tdk bnar2 bertengkar katanya, trus siapa dong yg ngambek dan minta cerai dri kris, gemes bgt sma luhan
chisss #9
Chapter 8: konflik rumah tangga luhan dan kris sgt menarik utk dibahas, si tao keren bgt lngsung tembak vic
chisss #10
Chapter 7: luhan marah, jgan smpek dia minta cerai sja sih, pnasaran bgt dgn chap slanjutnya