"Kau tahu ? untuk mendapatkan tas ini aku harus bertengkar dulu lho ?" Nana terus mengagumi tas barunya dan melirik Victoria.

"Bertengkar ? "

"Hmm... masa tadi, di butik, aku kan mau membeli sebuah jaket kulit, bukan jaket yang mahal sih, tapi kualitasnya bagus juga, aku sudah mengincar jaket itu, namun ada seorang pria, yang mencoba berebut denganku tentang jaket itu, menggelikan sekali. Seumur hidupku, aku baru kali ini harus berebut barang dengan orang lain. Pria itu manis dan cantik sekali, namun kelihatannya masih sangat muda, aku yakin dia adalah anak sekolahan. Anak kecil saja sudah berani ribut denganku "

"Hahaha...lalu ? kenapa kau mengalah ?" tanya Victoria.

"Aku ? tentu sajalah aku bukan mengalah, hanya saja....aku tidak beminat kalau harus memperebutkan barang murahan seperti itu " Nana memajang wajah meremehkannya.

Victoria hanya tersenyum seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. Wanita itu memang orang yang sabar, kontras dengan sifat Nana yang kadang semaunya sendiri dan Nana serdiri bukanlah orang yang terlalu sabar. Entah mengapa kedua gadis cantik itu bisa bersahabat begitu dekat walaupun sifat mereka saling bertolak belakang. Namun, mungkin justrui itulah yang membuat mereka makin dekat, di saat Nana kerap emosi tinggi dalam menyikap segala sesuatu, Vic mampu meredam emosi sahabatnya itu dan membuatnya menjadi lebih tenang. Tetapi, dalam hal asmara, keduanya tidak mampu mmeberi saran satu sama lain. Victoria memang tidak tahu persis sosok Kris wu, yang merupakan cinta pertama sekaligus kekasih pertama yang sangat dicintai Nana. Vic bahkan tak pernah melihat fotonya, Nana hanya selalu berkata kalau Kris adalah seorang sosok pria yang sangat menawan, dan ia menyesal telah meninggalkannya untuk pria bule yang bernama Johnny itu.

Nana yang bernama asli Im Jin ah adalah putri tunggal sebuah keluarga kaya, dari kecil, oraangtuanya sangat memanjakannya, semua yang diinginkannya dipenuhi oleh kedua orangtuanya. Akibatnya, Nana tumbuh menjadi seorang gadis yang keras kepala dan tidak akan bisa menerima kekalahannya, dalam urusan apa saja dia harus menjadi nomor satu, termasuk dalam urusan cinta. Nana terbiasa menjalani kehidupan bak tuan putri di istana yang selalu berteman dengan barang-barnag bermerk yang harganya selangit. 

Berbeda dengan Nana, Victoria Song atau yang bernama asli Song Qian. Gadis asal China ini merantau ke korea semenjak usia balita, ibunya sudah meninggal sewaktu ia masih bayi dan ia hanya hidup dengan ayahnya. Ia adalah putri tunggal sama seperti Nana, bedanya, Vic datang dari keluarga yang biasa saja dan sederhana. Ketika ayahnya pindah bekerja di Korea, mau tak mau Vic harus membiasakan diri hidup di negeri orang itu.

Dia bertemu dengan Nana sewaktu SMP dan entah kenapa, keduanya dalam waktu singkat mampu berteman dekat, meski dengan sikap dan sifat yang bagaikan bumi dan langit. Hanya pada Vic saja, Nana bisa terbuka mengenai apapun. Dan pada Nana saja, Vic bisa mencurahkan isi hatinya. Vic yang dulu tidaklah secantik sekarang. Waktu SMP, dia tampil bak gadis kutu buku dengan kaca mata besarnya yang membuatnya makin terlihat culun. Ketika berteman dengan Nana yang fashionable, gadis bermarga Im itu sedikit demi sedikit mulai mengubah Vic. Dan mengajarinya berdandan juga memadumadankan busana. Cara make-up dan menata rambut juga ditularkan oleh Nana pada Vic. Alhasil, semenjak SMA, Vic mulai berubah menjadi gadis yang cantik dan menarik.

Mereka terus bersama hingga kuliah dan semasa kuliahlah, Nana mengenal kris dan ia menceritakan soal Kris pada sang sahabat. Vic yang sampai saat itu belum pernah menjalin hubungan dengan seorang pria pun hanya bisa mendengarkan celotehan Nana dan ia menyimpulkan Kris pastilah seorang pemuda yang sangat tampan. Namun, Vic sebetulnya tidak terlalu berselera pada pria yang terlalu tampan, alasannya, nanti dia bisa berselingkuh. Nana hanya menganggap ucapan itu sebagai angin lalu. Nana sendiri sibuk mengenalkan berbagai pria pada Vic, dari yang lebih tua , berumur sama hingga yang lebih muda. Dan Vic akhirnya menjatuhkan pilihan pada seorang pemuda Korea bernama Cho Kyuhyun. Kyuhyun tampan dan kocak, Nana mengira hubungan mereka bisa berlangsung selamanya, sampai pada akhirnya Nana mendengar Kyuhyun dan Vic telah putusa gara-gara Kyuhyun terlalu menuntut pada kekasihnya dan Vic merasa pria itu tidak cocok dengannya. Vic sudah menjalin hubungan dengan beberapa pria setelah itu nmaun hubungan terlamanya adalah satu setengah tahun dan sampai saat ini, dia masih betah sendiri. Ketika ditanya, jawaban standarnya selalu ilontarkannya : masih belum menemukan yang cocok.

Vic pernah berkata dia sebetulnya lebih menyukai seorang pria yang juga berasal dari China dengan alasan, dia akan lebih nyaman nantinya. Meski begitu, yang ada di pikiran Nana saat ini, selain kris tentunya adalah : MENCARIKAN PASANGAN UNTUK VICTORIA SONG dan ia amat bersemangat dengan hal itu.

"Jadi, apa tipe pria yang kau sukai sekarang, nona Song ?" tanya Nana tanpa melepaskan pandangan dari Victoria.

"Entahlah "

"Jawab sekarang, Vic !"

"Aigooo...dari dulu sampai sekarang kau tidak berubah, pemaksa sekali " Vic mengeluh atas sikap keras Nana, tapi akhirnya ia menjawab setelah sempat berpikir sejenak.

"Baiklah, aku suka...untuk saat ini yaa, aku suka pria yang tinggi, setidaknya ia harus lebih tinggi dariku. Dan, mungkin, aku akan menyukai pria yang kulitnya sedikit gelap, aku tidak mau kalau ia elbih cantik dan lebih putih dariku " Vic mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil membuat Nana memutar bola matanya.

"Aishhh....berlebihan sekali " cibirnya dan Vic mengabaikan cibiran Nana itu.