Chapter 9
ExceptionalPrevious Chapter
“Siwon-ah.”
“Apa?”
“Kau merindukan ummamu?” ulang Yesung dengan pertanyaan yang telah dia sampaikan tadi. Siwon sendiri hanya diam ketika dia mengartikan gerakan tangan Yesung. Dia tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan itu.
“Jujurlah.” Ucap Yesung lagi dan kali ini menatap lurus ke bola mata hitam milik Siwon, berusaha mencari jawaban jujur dari putra angkatnya tersebut.
Siwon terdiam cukup lama dan Yesung menanti jawaban Siwon dengan sabar sampai lengkungan di bibirnya terukir kembali ketika anggukan Siwon menjadi jawaban pasti atas pertanyaannya.
“Kalau kau merindukannya, kenapa kau tetap tidak mau menemuinya?”
“Aku takut.”
“Takut?”
“Aku takut harapan itu akan timbul lagi jika pada akhirnya harapan itu hampa.”
Yesung menghela nafas lagi sebelum menganggukan kepalanya, mengerti perasaan Siwon. Sungguh sulit untuk bisa menerima perlakuan berbeda dari yang pernah diterima selama bertahun-tahun.
“Siwon-ah…” belum sempat Yesung mengatakan pendapatnya kepada Siwon, bel apartemen mereka berbunyi. Yesung mendengus kesal karena terganggu dengan siapa pun yang menekan bel apartemen mereka. Yesung dan Siwon lalu sama-sama beranjak ke pintu depan untuk melihat siapa yang datang.
Begitu sampai, Yesung segera melihat siapa yang datang melalui lubang di tengah pintu. Mata Yesung membulat terkejut ketika melihat Kangin yang tampak panik akan sesuatu. Yesung kemudian menoleh ke arah Siwon dan menggerakkan jarinya.
“Kangin.”
( 。・_・。)人(。・_・。 )
“Kangin.”
“Kangin appa?” ulang Siwon dan ditanggapi oleh anggukan oleh Yesung. Tetapi, beberapa detik setelahnya, Yesung mengerutkan kedua alisnya ketika Siwon mengatakan itu dengan gerakan jarinya. Yesung kemudian tersenyum kecut. Dia mengerti seberapa benci dan kecewanya Siwon kepada keluarga kandungnya, di lubuk hati terdalam anak angkatnya tersebut, Siwon masih sangat menyayangi keluarganya. Hati kecil Siwon masih mendamba pengakuan dari kedua orang tuanya dan kakak semata wayangnya tersebut.
“Siwon apa kau sadar kau tadi memanggilnya appa.” Ucap Yesung pelan sambil menepuk bahu Siwon dan meremasnya sedikit.
“…” Siwon membelakakan kedua matanya, terperangah dengan dirinya sendiri yang tak sadar telah menyebut Kangin sebagai appa dan bukan tuan Jung seperti yang biasa dia lakukan.
“Kau ini.” Gelak Yesung sambil mengacak rambut Siwon dengan sayang. Yesung harus mau menerima bahwa selain dirinya, Siwon masih membutuhkan Kangin, Leeteuk dan Yunho, meski Siwon sendiri tidak mau mengakuinya.
“Siwon-ah.”
“…”
“Appa sayang padamu, Siwon-ah.”
“Aku juga sayang appa.”
“Appa ingin kamu menjadi lelaki yang baik. Putra appa yang bisa diandalkan dan dibanggakan.”
“…”
“Appa juga ingin agar kamu bisa menjadi anak yang berbakti.”
“Aku ingin berbakti kepada appa.”
“Appa senang mendengarnya. Tapi, bukan hanya appa seorang yang menjadi orang tuamu bukan?!”
“Maksud appa?”
“Temuilah appamu. Temuilah Kangin.”
“…”
“Siwon-ah. Appa mengerti perasaanmu dan appa pun merasakannya. Kau kecewa, sedih, terluka mungkin kau dendam dengan keluargamu. Tapi appa rasa semua itu hanya membuat hatimu semakin hampa. Appa tidak bilang kau harus memaafkan dan menerima mereka sekarang juga, kau bisa mulai sedikit demi sedikit dan jika kau sudah menemukan keberanian untuk memandang mereka dan memaafkan perbuatan mereka, maka kau akan merasakan ketenangan nak.”
“…”
“Siwon-ah.”
“Lalu bagaimana dengan appa?”
“Apa maksudmu?”
“Apa appa tidak keberatan aku menemui mereka? Apa appa tidak akan marah jika aku menerima mereka? Apa appa rela aku pergi dan kembali pada mereka?”
“Siwon-ah.”
“…”
“Apa kamu menyayangi appa?”
“Sangat.”
“Jadi appa tidak perlu cemas ketika kamu memilih kembali kepada keluarga kandungmu. Appa tidak akan takut karena appa tahu…”
“…”
“Appa tahu bahwa selamanya appa memiliki tempat disini.” Ucap Yesung sambil menunjuk dada Siwon. Ucapan itu dan senyum tulus Yesung membuat Siwon terharu. Dia merasa begitu dicintai dan hal itu membuatnya memutuskan apa yang menurutnya baik.
“Appa.”
“Hm?”
“Aku akan menemui mereka.” Yesung tersenyum mendengar keputusan Siwon walau dia tidak memungkiri bahwa hatinya sedih karena kemungkinan Siwon pergi dari hidupnya. Namun Yesung menyadari setelah beberapa bulan ini bahwa dia tak bis
Comments