Luna datang dengan nampan berisi pesanan Kris. Amber menyuruh Luna untuk mengantarkan pesanan Kris,Amber sangat malas sekali jjka harus berhadapan atau mendengar suara Kris yang begitu mengganggunya

"permisi tuan,ini pesananya"ucap Luna lalu menaruh makanan tersebut diatas meja.

"lho?seharusnya yang mengantar ini'kan pelayan tadi yang berambut pendek"ucap Kris. ia sebenarnya hanya ingin mengerjai Amber.

"tapi maaf,teman saya yang tadi itu,lagi banyak pekerjaan jadi saya yang mengantarkan ini"jawab Luna

"...aish...pasti dia hanya takut"gumam Kris

"maaf,ada yang bisa saya bantu lagi?jika tidak ada,saya akn kembali bekerja"tanya Luna

"ah begini saja,saya mau yang mengantarkan pesanan ini adalah orang yang sama dengan pelayan yang menulis pesanan tadi."ucap Kris lalu menyodorkan kembali pesanannya pada Luna

"tapi tuan dia sangat sibuk. tuan tidak melihatnya?"Luna menunjuk Amber yang sedang mencatat pesanan yang begitu banyak dari mulai meja 1 kemeja-meja selanjutnya.

"tidak bisa,saya mau dia yang melayani pesanan saya"kukuh Kris dengan wajah garangnya

"tapi....."Luna nampak berpikir,tadi sebelum mengantarkan pesanan,Amber bilang bahwa ia tak mau bertemu dengan pelanggannya yang satu ini-Kris- kata Amber,dia pasti sial jika didekat Kris.

"akan aku bayar 5 kali lipat dan kau juga mendapat bonus dariku.bagaimana?"tanya Kris. Luna langsung berpikir keras,ia sangat membutuhkan uang untuk biaya pengobatan eommanya yang sedang sakit tipes dirumah sakit karena terlalu capek membanting tulang untuk menghidupi keluarganya,tapi bagaimana dengan Amber?dia adalah sahabatnya,ia juga banyak membantu Luna dikala ia memang benar-benar kesusahan. jadi Luna harus memilih yang mana? Kris? atau Amber?

"umm....berapa jumlahnya?"tanya Luna ragu ia takut jika harus menghianati temannya yang sangat baik itu padanya

"terserahmu berapa saja"ucap Kris enteng lalu mengambil selembar cek dan pulpen dari saku jaketnya

"umm...."Luna berpikir keras,jika ia mengambil cek itu,eommanya akan segera sembuh tapi Amber yang akan sakit hati,tapi jika tidak diambil,Amber senang tapi eommanya masih berbaring dirumah sakit dengan biaya yang semakin lama semakin membengkak karena eommanya terus menerus menginap di rumah sakit.

"aku tak bisa tuan,maaf"jawab Luna menundukan kepalanya

"ayolah ambil saja cek ini,lalu kau tulis berapa nominalnya.begitu saja susah sih?"geram Kris. Luna masih menunduk pikirannya pusing dan kacau

"kau pilih saja,mengambil cek itu,atau aku akan melaporkanmu dan menyuruh boss besarmu untuk memecatmu. bagaimana?"tanya Kris dengan seringai di wajahnya

"andwe"ucap Luna cepat,matanya pun kini berkaca-kaca.

"ya sudah kalau begitu ambil cek ini tulis nominalnya dan bereskan pesananku ini,lalu panggil yeoja jadi-jadian itu"perintah Kris. dengan tubuh yang bergetar,Luna berlutut mensejajarkan tingginya dengan meja didepannya. ia lalu menuliskan nominal uangnya lalu bangkit lagi menyerahkan pulpen yang ia pakai untuk menulis ceknya. namun Kris tidak menerimanya malah menggibas-gibaskan tangannya bermaksud tidak usah dikembalikan.Kris menyuruh Luna untuk memanggil Amber dengan dagunya. Luna pun berjalan menuju penerimaan pesanan dengan mata yang berkaca-kaca dan hampir menangis

"mengapa dikembalikan?"tanya teman kerja Luna-Min-

Luna hanya menggeleng

"lho?bukannya kau mengentar pesanan itu Luna?mengapa di kembalikan?"tanya Amber yang baru saja datang dan langsung menberikan kertas pesanan pada Min setelah itu,Min berjalan didepan dapur lalu menancapkan kertas itu di lubang kecil pembatas antara dapur dan kasir

"Amber eonnie hiks....mianhae....hiks...."Luna langsung berhambur kepelukan Amber sambil menangis. Amber yang tak mengerti pun hanya bisa menepuk-nepuk punggung Luna

"whaeyo?"tanya Amber masih dipeluk Luna.

Luna melepaskan pelukannya dan bercerita tentang kejadian tadi.

"jadi kalau kau tak mau menyuruhku untuk melayaninya,kau akan dia pecat?"tanya Amber dan Luna hanya mengangguk

"aku bingung eonnie,aku harus memilih siapa.jika aku memilihmu,eommaku akan sekarat karena penanganan dokternya yang kurang,tapi jika aku memilih mengambil cek ini,eonnie akan membenciku .....hiks ...."tangis Luna kembali pecah

'dasar naga tonggos yang belagu dan sok kaya,siapa dia?bisa-bisanya memecat dan menyuruh orang seenaknya' ucap Amber dalam hati dengan tatapan yang emosi.

"gwenchana Luna,kau ambil saja cek itu untuk berobat eommamu sedangkan aku akan mengurus naga tonggos sialan itu. tenang Luna ne?"ucap Amber mencoba menenangkan Luna

"eonnie ta