Part 2

EXO In The House

Yeonwoo terkekeh melihati Baekhyun dan Kai yang terlihat seperti anak hilang di dalam apartemennya. “Memangnya di EXO Planet nggak ada apartement?” tanya Yeonwoo yang menyosor duduk di sofa, membiarkan Kai dan Baekhyun duduk di lantai. Kai menggeleng. “EXO Planet jauuuuuuuh berbeda dengan bumi. Kami nggak ada yang namanya apartement seperti ini, kami tinggal di rumah biasa aja.” jawabnya. Yeonwoo mengangguk mengerti. “Lalu, jangan bilang kau nggak tau apa-apa tentang kehidupan di bumi ini?” tanya Yeonwoo lagi. Kali ini, giliran Baekhyun yang menggeleng. “Seperti yang Kai bilang, lifestyle kita sangat berbeda. Hmmm..pokoknya, susah dijelasin deh.” jawabnya. “Lalu, ada yang namanya sekolah atau…hmmm…”

“Di EXO Planet, kehidupan kami kayak yang ada di kotak bergambar itu…”

Baekhyun menunjuk ke arah ‘kotak bergambar’ alias TV. Channel itu sedang memutar film Eclipse saat Edward dan keluarganya sedang berburu rusa. “Atau mungkin…sedikit lebih baik dari orang-orang itu.”

Kai setuju dengan Baekhyun. “Kami emang nggak perlu berburu seperti itu, tapi..”

“Yeonwoo onnie~ aku yang duluan mandi ya!” seru Seyeon memotong pembicaraan Kai. “Yup!”

 

Seyeon mendecak mendengar Yeonwoo, Kai, dan Baekhyun yang terdengar sangat serius membicarakan tentang EXO Planet dan juga menunjukkan letak beberapa barang yang penting digunakan. “Aish…mimpi apa aku semalam tiba-tiba bisa bertemu dengan alien dan harus TINGGAL bersama mereka?” gumamnya, melihati air bak yang sedang dia isi.

KRIIIIIING

Suara telepon berbunyi. “Seyeon-ah! Dari Go Minji!” seru Yeonwoo tidak lama kemudian.

“Neee….~”

Seyeon mematikan air keran bak dan berjalan keluar. Sengaja, ia menendang kaki Kai saat melewatinya. Kai hanya bisa meringis kesakitan. “Awas kau, manusia mungil..” gumam Kai. Seyeon menjulurkan lidahnya sebelum mengangkat telepon.

“Eo? Yeobuseyo?”

“Seyeon-ah.. Besok jangan lupa bawa buku catatanku, eoh?”

“Arasseoo..ar-”

Pembicaraan Seyeon terpotong setelah mendengar omelan dari Yeonwoo. Dia menepuk dahinya karena mendengar suara air meluber dari bak mandi.

“Minji-ya, besok pagi ingatkan aku untuk mebawanya. Aku tutup ya, annyeong!”

Seyeon menutup telepon dan buru-buru berjalan ke kamar mandi, seingatnya, tadi dia udah mematikan keran airnya kok. Dia membuka pintu dan tidak lama kemudian………”HYAAAAAAAAAAA!!!”

Ada namja yang tiba-tiba muncul dari dalam bak. Namja itu dengan tenangnya menoleh, senyumnya merekah. “Annyeong~.”

Seyeon menepuk-nepuk dadanya, berusaha menenangkan dirinya. “Kau..Kau! Pasti salah satu dari EXO Planet.” kata Seyeon. “Matjyeo! ^^.”

“Ada apa, Se- eoh?? Nuguya?” tanya Yeonwoo yang muncul dari ambang pintu karena mendengar teriakan Seyeon tadi. “Annyeonghaseyo..Suho ibnida..aku dari EXO Planet.”  jawab Suho. Seyeon melempar handuk ke Suho untuk mengeringkan tubuhnya. Yeonwoo menghambur ke ruang TV. “Ada apa dengan Seyeon, Yeonwoo?” tanya Baekhyun. “Ya, aedeul-ah…aku punya kabar bagus untuk kalian. Ada satu orang lagi dari EXO Planet muncul di kamar mandi.” jawab Yeonwoo, mengambil buku legenda itu. “Jinjja? Nugu?” tanya Kai. “Namanya Suho.” jawab Yeonwoo lagi. “Woah! Suho hyung!” seru Baekhyun dan Kai berbarengan. Mereka bertiga lalu berjalan ke kamar mandi.

“Suho……hyung!!!”

Suho mengadahkan kepalanya. “Ck…Baekhyun, Kai, ternyata kalian udah duluan…” kata Suho. Yeonwoo kembali membolak-balik halaman buku yang dipegangnya itu yang sekarang menjadi ‘kamus’nya.

Satu lambang cocok dengan pin yang Suho pakai.

myphoto(3)

“Water. Suho, Guardian Angel?”

 

“Karena disini cuma ada 2 kamar, jadi, aku dan Seyeon tidur satu kamar, dan kalian tidur di kamar Seyeon, eoh?” jelas Yeonwoo, meletakkan nampan yang berisi 3 mangkok tteokbokki. “Apa ini? Enak banget! ‘ tanya Kai. “Ini namanya tteokbokki, kalian nggak tau?” tanya Yeonwoo balik. Kai menggeleng. “Ya udah, kalian bertiga makan abis itu sikat gigi dan tidur ya, besok pagi mungkin aku dan Seyeon udah berangkat sekolah duluan sebelum kalian bangun.” kata Yeonwoo. “Aku udah beli 3 sikat gigi dan pasta gigi buat kalian.”

“Tungguuu….sikat gigi itu….apa??” tanya Suho polos.

Yeonwoo menggigit bibir bawahnya. “Ya udah nanti aku ajarin caranya sikat gigi..”

Yeoja itu terkekeh melihat Baekhyun yang terlihat menyantap tteokbokkinya dengan lahap. “Oh ya, boleh aku tanya sesuatu?” tanyanya. “Apa?”

“Kenapa kalian bertiga bisa muncul, dan kenapa hanya aku dan Seyeon yang kalian temui?” tanya Yeonwoo. Kali ini, Baekhyun yang menyahut. “Nanti saja kalo kita usah lengkap terkumpul baru kita jelaskan.”

Yeonwoo mengangguk pelan.

 

“Hah onnie…kenapa harus akuuu?” tanya Seyeon tidak terima waktu Yeonwoo menyuruhnya mengajari ketiga namja itu caranya menyikat gigi. “Hehehe…uri Seyeonnie…kau kan giginya paling bersih, kau saja ya. Aku udah ngantuk nih..Annyeong~” jawab Yeonwoo lalu berjalan keluar kamar mandi. “Ya! Ya! Onnie! Aishhhh…”

Seyeon melirik ketiga namja itu dengan tatapan lesu campur kesal. Dia memencet pasta gigi ke ketiga sikat gigi namja itu.

“Igeo..igeo..caranya sikat gigi itu….aishh..aku seperti sedang mengajarkan anak TK aja -_____-.”

Mereka bertiga lalu mengikuti gerakan Seyeon menyikat gigi. “Setelah itu…isi gelas dengan air di keran dan…” gumam Seyeon lalu berhenti karena melihat kejadian mengagetkan di depannya itu. Suho mengisi air di gelas mereka bertiga dengan kekuatan airnya. “Hmmm oke…mungkin kalian nggak perlu air keran.. terus, minum airnya..kumur biar membersihkan mulutmu.”

Mereka menurut. “Bagus, terus bu-HYAAAAA JANGAN TELAN AIRNYA!!!” teriak Seyeon.

Ketiga namja itu menyengir polos. Seyeon hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

 

Seyeon tidak bisa tidur tenang. “Ya, onnie…apa kau yakin membiarkan mereka tinggal disini?” tanya Seyeon. Yeonwoo bergumam. “Terus mereka harus tinggal dimana? Aku yakin kok, mereka muncul di depan kita karena ada suatu alasan.” jawab Yeonwoo. “Tapi..tapi..”

“Apa?”

“Mereka menyeramkan.”

Yeonwoo terkekeh. “Menyeramkan maksudmu?” tanyanya.

“Iya, mereka kayak orang primitif gitu. Siapa tau mereka ternyata kanibal.” jawab Seyeon. “Aish…mana mungkin.” kata Yeonwoo sambil menjitak kepala dongsaeng tirinya itu pelan. “Onnie, boleh aku pinjam buku legenda itu? Aku mau baca. Onnie curang nih tau segalanya tentang mereka.” kata Seyeon. “Eoh? Kau yakin? Biasanya kalo kau membaca buku seperti ini, 5 menit kemudian pasti ketiduran.”

Seyeon mencibir.

“Yasudah, besok kupinjamkan. Sekarang tidur sana, besok kan kau harus sekolah lebih pagian.” kata Yeonwoo lalu menyelimuti Seyeon. “Hmmmn~ selimutmu wangi permen, onnie. Pakai parfum apa?” tanya Seyeon. “Itu, parfum hadiah ulangtahunku dari Raehwa. Kau pakai saja kalo kau suka wanginya.”

Seyeon terkekeh manis. “Ah onnie…onnie-ku ini emang paliiiing baik dan lembut.” katanya. “Aigoo..aigooo…uri Seyeon yang ceria dan cerewet ini udah mulai bisa gombal ya.”

Seyeon dan Yeonwoo mulai memejamkan kedua mata mereka.

 

Keesokan harinya, Seyeon dan Yeonwoo sedang bersiap-siap kesekolah.

“Aku udah menyiapkan makanan buat kalian di atas meja makan, piring, nasi, dan yang lainnya ada di tempat yang kemarin kutunjukkan pada kalian. Jangan pergi-pergi kemana-mana, kalo ada tamu, jangan dibuka pintunya. Ingat caranya menyalakan TV. Ingat juga caranya menggunakan toilet. Buat jaga-jaga aja, password kunci apartemen ini 200392.” jelas Yeonwoo panjang lebar.

Seyeon yang terlihat frustasi dengan celothan Yeonwoo membuka pintu dan keluar. “Aku nggak mau ada sesuatu yang buruk terjadi sama kalian. Hati-hati ya.”

“Ne, ne…arasseo, Yeonwoo-ya..”

“Annyeong~ aku janji, kalo kalian baik-baik, aku akan memasakkan tteokbokki lagi.” katanya lalu menyusul Seyeon. “Onnie-ya…kau yakin meninggalkan mereka di apartemen sendirian?” tanya Seyeon. Yeonwoo tersenyum tipis. “Sebenarnya sih nggak, tapi mau gimana lagi? Nggak mungkin kita bawa mereka ke sekolah kan?”

“Yah…banyak-banyak doa aja kalo mereka nggak akan menghancurkan apartemen kita.”

 

Seyeon memasuki kelasnya.

“Oy…Kim Seyeon!”

Seyeon buru-buru menyembunyikan wajahnya dari Minji yang memanggilnya, tiba-tiba saja bahunya dirangkul oleh yeoja itu. “Hey..Kim Seyeon..kau udah nggak bisa lari lagi. Kau bawa catatanku?” tanya Minji. “E..ehe…hehehe….sebelumnya, mianhae ya, Minji…tapi…..” gumam Seyeon, lalu menginjak kaki Minji, memberontak melepas rangkulan Minji dan berlari. “Akan kukembalikan sore ini!” seru Seyeon.

“Kim Seyeon! Jugullae?!!!”

 

Seyeon memasuki apartemennya, Kai, Baekhyun, dan Suho sedang bermain di dalam kamar. Terdengar suara tawa mereka yang menggelegar. Seyeon memasuki ‘mantan’ kamarnya itu, melihat ketiga namja itu sedang asik bermain kartu yang nggak jelas permainannya apaan.
“Eoh? Seyeon, kau sudah kembali?” tanya Kai. “Aishh…Minji membuatku harus bolos sekolah dan kembali hanya untuk mengambil bukunya ini?” gumamnya sekaligus jadi jawaban untuk pertanyaan Kai. “Sudah ya, aku pergi lagi.” katanya lagi lalu berjalan cepat keluar kamar. Kedua matanya langsung saja tertuju pada seorang namja yang sedang berdiri di depan kipas angin, mengipasi wajahnya.

“HYAAAAAAA~ ada maling!!!”

Namja itu menoleh, tapi langsung saja ditimpuk bantal oleh Seyeon. “Adudududuh….aku bukan maling tau!”

Baekhyun, Kai, dan Suho keluar dari kamar untuk melihati keributan yang sempat terjadi.

“Hmmmmm…kalo gitu pasti salah satu dari EXO Planet. Aduuuuh, selalu saja munculnya ngagetin -____-.”

“Heheheh..mianhae mengagetkanmu. Namaku S(th)ehun.” kata Sehun memperkenalkan diri. “Eoh? Eoh? Thehun?” tanya Seyeon bingung. “Ahni…S(th)ehun.” ulang Sehun.

“Thehun?”

“Bukaaaaan S(th) – E – H – U -  N.”

“The…..hun?”

Kai, Baekhyun, dan Suho jadi kesal sendiri. “Namanya Sehun..aduh. Sehun-ah, kau harus belajar mengucapkan huruf S.” kata Kai. Senyuman Seyeon merekah. “Uakakakakakak ternyata cadel S(th) toh. Dasar~” kata Seyeon, tawanya meledak.

Seketika itu, ruangan menjadi hening…

Seyeon baru saja menyadari kebodohannya.

“Halah! Sama-sama cadel S juga!!” seru keempat namja itu.

 

 

myphoto(9)

Seyeon mengirimkan Yeonwoo foto lambang milik Sehun.

Onnie, si pemilik bagde angin itu muncul. Namanya Sehun.

Yeonwoo menyengir dan mengetik balasan untuk Seyeon.

Oh yeah. Dia dan yang lainnya adalah masalahmu, Seyeon. Malam ini aku pulang terlambat. Jaga mereka ya ;)

“Yeonwoo-ya. Kkacha!”

Tegaaaaaa T_T onnieee~ jangan tinggalkan aku dengan keempat makhluk aneh ini

Yeonwoo sempat membaca balasan dari Seyeon sebelum dia merangkul tangan Raehwa. “Eo, kkacha~”

 

Di sebuah rumah sakit….

Seorang dokter berjalan dari ujung lorong. Entah kenapa juga, mungkin..kalo ini di film-film, di belakang dokter yang sedang berjalan seperti gerakan slowmotion itu ada efek ‘bling-bling’ dan cahaya terang. (oke, mungkin rada lebay :p)

Satu per satu yeoja dari anak kecil sampai nenek-nenek tercengang melihati dokter itu. Ada beberapa pasien yeoja remaja yang terpesona pada dokter yang emang terlihat keren itu. Dokter itu melepaskan kacamatanya, membuat beberapa dari yeoja-yeoja itu jadi ‘fangirling’.

“Jadi itu dokter yang dibilang paling keren di rumah sakit ini? Nggak heran…~”

“Wuahh…neomu meotjyeo…”

“Kyaaa! Dokter, jadikan aku pacarmu~”

Dokter itu tersenyum, membuat sebagian dari mereka ‘runtuh’.

“Dokter! Dokter!” seorang suster mengejar dokter itu dari belakang.  Dokter itu menoleh, rambutnya membuat hairflip yang..uooooh…

“Ya, ada apa, suster?” tanya dokter itu.

“Pasien anda..pasien ada meninggal!”

“Lah? Bagaimana bisa?”

“Pasien meninggal karena dokter gagal operasi.” jawab suster itu.

Dokter itu terbelalak, wajahnya menjadi cengo sebentar sebelum….dia memutuskan untuk mengambil seribu langkah.

“Loh? Dokter! Dokter! Jangan lariiii!”

 

Dokter itu lari ke sebuah tempat, dimana ada temannya yang sedang memperbaiki kabel listrik tepi jalan.

“Oi! Oi! Tolong a-BWAH!!!”

Dokter itu tidak sengaja menabrak tangga yang sedang dinaiki temannya itu. Tangga itu oleng.

“WO..WOAAAAH!!!”

“WUAAAAAAAHHH!”

“WAAAAAAAA~”

BRUAK

Tangga itu akhirnya jatuh, membuat dokter itu, temannya, dan seseorang lagi tertimpa.

“Arghhh! Lay hyung! Kau ini kenapa sih?” tanya namja yang membetulkan listrik.

“Mianhae, Chen-ah.” sahut Lay ke namja itu yang ternyata bernama Chen.

“Adudududuh…appoooo…” gumam seorang yeoja yang ternyata adalah Yeonwoo yang kebetulan lagi berjalan pulang dari perpustakaan kota. “Eoh? Ada orang lain ternyata.” kata Chen. Yeonwoo tidak menjawab, tapi hanya memegangi kakinya yang keseleo. “Kakimu keseleo? Sini…” gumam Lay lalu menaruh tangannya di atas kaki Yeonwoo. Ada percikan cahaya kecil sebelum akhirnya seperti keajaiban, kaki Yeonwoo tidak lagi merasakan sakit apa-apa. “Eoh? Bagaimana mungkin?” tanya Yeonwoo kaget, tapi tidak lama kemudian dia teringat sesuatu. “EXO Planet?” tanyanya lagi.

Chen dan Lay saling menatap, tapi akhirnya melihati Yeonwoo lagi. “Bagaimana kau bisa tau?” tanya Chen. “Ah..itu…emm..beberapa temanmu ada di apartemenku.” jawab Yeonwoo. “Jinjja? Siapa aja?” tanya Lay. “Kai, Baekhyun, Suho, dan tadi Sehun baru saja datang.” jawab Yeonwoo.

“Woah! Bagus! Ayo kita pergi, Chen-ah.” seru Lay senang.

Chen mengulurkan tangannya pada Yeonwoo. “Sudah bisa berdiri?” tanyanya. Yeonwoo terdiam, melihati wajah Chen dan cincin badge yang ada di jarinya.

myphoto(11)

“Oh, masih sakit ya?” tanya Chen, tanpa meminta ijin, dia mengangkat Yeonwoo ke gendongannya. Yeonwoo jadi salah tingkah. Wajahnya memerah dan dia menggigit bibir bawahnya keras.

Tapi, daripada memikirkan itu, dia melihat bahu Lay, ternyata bagde miliknya terletak di sana.

myphoto

“Lightning dan Healing ya? Hahahaha…salam kenal, Chen dan Lay oppa. Aku Yeonwoo.”

Kedua namja itu tersenyum. “Salam kenal juga, Yeonwoo-ya"

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet