Part 3

EXO In The House

Yeonwoo memencet-mencet nomor password kunci apartemennya.

KREEET

Pintu apartemen terbuka. “Wooooh…sihir apa itu?” tanya Lay. “Ahni, ini bukan sihir -___-. Oppa udah kerja di rumah sakit gitu masih nggak tau?” tanya Yeonwoo. Lay menggeleng. “Selama ini nggak pernah ada yang menyuruhku membuka pintu seperti itu.” jawabnya. Yeonwoo menggangguk asal. “Oh..oh…itu..Lay hyung sama Chen kan?” tanya Baekhyun. “Baekki~”

Lay dan Chen menyosor masuk ke dalam apartemen. “Ba..baju apa yang kau pakai, Lay?” tanya Suho mengeryitkan mata, melihati Lay dari atas kepala sampai ujung kaki. “Ini…namanya jas dokter. Aku bekerja jadi dokter disini.”

“Wuaaah hebaat~” puji Sehun polos. Seyeon yang baru keluar dari kamar melihati alien-alien itu yang bertambah jumlah. “Hoh, onnie. Nambah lagi ya?” tanya Seyeon. Yeonwoo hanya melemparkan senyum pasrah. “Siapa lagi?” tanya Seyeon. “Aku Lay, pemilik bagde healing.” kata Lay. “Aku Chen, pemilik lightning.” sambung Chen, lagi-lagi tersenyum. Senyuman itu berhasil membuat wajah Yeonwoo memerah.

Seyeon mengangguk. “Yah, yah..setidaknya mereka tidak seburuk namja mesum ini.” kata Seyeon sambil melirik Kai. Kai meliriknya balik. “Cih, dasar manusia kurcaci.” balas Kai. “MWO? Manusia KURCACI?” pekik Seyeon, mencubit lengan Kai. “YAAAA! APPO!”

Yeonwoo melerai Kai dan Seyeon yang lagi-lagi bertengkar. “Sudah, sudah, jangan berantem mulu kenapa?”

“Dia yang mulai duluan -___-.” kata Seyeon dan Kai berbarengan, saling menunjuk satu sama lain.

“Ishhh! Dasar namja mesum..”

“Heh, manusia kurcaci..”

“STOOOOP!” seru Baekhyun, Suho, Sehun, Yeonwoo, Lay, dan Chen berbarengan.

“Arasseo…arasseo…”

 

“Onnie, ini gimana tidurnya mereka?” tanya Seyeon. Yeonwoo menggembungkan pipinya. Ranjang cuma satu, kemarin malam, Suho, Baekhyun, dan Kai terpaksa tidur satu ranjang. Sekarang harus tambah Sehun, Lay, dan Chen. 6 orang dalam satu kamar?????

“Biar aku tidur di lantai aja, aku udah biasa tidur di lantai.” kata Lay. “Gwenchanha-kah, oppa?” tanya Yeonwoo. Lay mengangguk. “Ahem….masalahnya Sehun nih. Kalo Chen sih tidur di sofa ruang tamu nggak apa-apa.” kata Baekhyun. “Aish, Sehun nggak usah tidur.” kata Kai. “Kai -___-.”

“Sehun oppa tidur di kamar kita aja ya?” tanya Yeonwoo. “MWO?!” seru Seyeon.

“Andwae onnie! Yang benar saja dia tidur di kamar kita. Di tolak! DI TOLAK!” sambung Seyeon tidak setuju.

“Abisnya mau dimana dong?” tanya Yeonwoo bingung. Seyeon ikut berpikir. Tiba-tiba, Seyeon menjentikan jemarinya.

“Dia tidur di ruang tamu saja.”

“MWO?!!! YA! Masa kau tega sih membiarkanku yang unyu, imut ini tidur sendirian?” protes Sehun tidak terima.

“Udah bagus juga -__- dari pada di dapur.” sahut Seyeon.

“Andwae! Aku tidak mau!”

“Harus!”

“Tidak!”

“Harusss!!!”

“Shireoo!!”

“YA!! STOP!!!” seru Yeonwoo melerai Sehun dan Seyeon.

“Sesama cadel diem.” celetuk Kai membuat Seyeon melirik ke arahnya. “Diam kau namja mesum!!!”

“Aku tidak mesum!” Sahut Kai.

“Iya! Kalo nggak ngapain muncul di toilet yeoja, hah?”

Kai menggaruk kepalanya. “Itukan -_- kesalahan….”

“Sekali mesum tetap aja mesum.”

“Duh… Kalian bisa nggak sih sehari nggak berantem?” kesal Baekhyun. “Sehun jadinya gimana ini?” tanya Baekhyun sambil menatap Sehun yang memasang muka memelas.

“Di ruang tamu.” jawab Seyeon enteng. Yeonwoo menjitak kepala Seyeon pelan. “Jangan begitu, udah untuk sementara ini, Sehun tidur di kamar kita aja.” ujar Yeonwoo kemudian.

“Onnieeeee….” pekik Seyeon. Yeonwoo menoleh ke arah Seyeon. “Wae? Sehun tidak akan melakukan apa-apa ini kan?” tanya Yeonwoo.

“Siapa tau kan.” sahut Seyeon.

“Tenang saja, Seyeon.” ucap Sehun dengan nada bangga. “Aku tidak akan seperti namja mesum ini.” sambungnya sambil melirik ke arah Kai.

“Mwoya -_- kenapa sekarang kau…”

“Memang iyakan? Bukannya kemarin semalam kau iseng membuka lemari baju dan menemukan…. HUIS! APPO!” ringis Suho begitu Kai menginjak kakinya.

“APA?! Kau berani membuka lemari bajuku?!” Seyeon membulatkan matanya.

“Eoh, cuman…”

“DASAR NAMJA MESUM!!!” teriak Seyeon melempar Kai dengan boneka rilakkuma yang di pegangnya.

“Appo-ya!!”

 

“Fiuh…” Seyeon menghela napas sambil duduk di tepi lapangan. Sudah 3 hari Seyeon tinggal bersama ‘alien-alien’ itu, memang sih, hari-harinya lebih menyenangkan dari biasanya. Tapi, Seyeon masih penasaran kenapa alien-alien itu bisa dateng ke bumi ini dan bertemu dengan dirinya dan Yeonwoo.

“Ya, Seyeon-ya!” seru Minji memanggilnya dari lapangan. Seyeon mendongak dan melihat Minji yang memegang bola basket. “Giliran kita yang main!” sambung Minji.

“Oh, ne!” sahut Seyeon dan berlari menuju lapangan.

Kretek… Kretek…

Seyeon melirik ke arah semak-semak yang bergerak sendiri. Ia mengernyitkan keningnya heran. “Ada ap…”

“Kim Seyeon! Ppali!” seru Minji membuat Seyeon mengalihkan pandangannya. “Iya!” Seyeon menggendikan bahunya dan kembali berlari menuju lapangan.

“Seulmi! Seulmi! Oper bolanya!” titah Seyeon pada Seulmi yang sedang mendribble bola. Seulmi yang melihat Seyeon -yang memang paling dekat dengannya- langsung melempar ke arah Seyeon, namun bola itu malah melambung ke taman sekolah.

“Ya, Seyeon nangkepnya gimana sih…” gumam Seulmi.

“Yang ngelemparnya ketinggian siapa -_-” sahut Seyeon dan berlari untuk mengambil bola itu.

“Nah ini bolanya.” ujar Seyeon ketika ia berhasil menemukan bola basket.

Kretek… Kretek…

Baru saja Seyeon ingin kembali ke lapangan, Seyeon melihat tanah yang meretak.

“Loh? Kenapa ini….” gumam Seyeon heran. “AAA!!! GEMPA BUMI!!!” teriak Seyeon begitu tanah semakin retak. Tapi oh oh… Sesuatu keluar dari tanah itu.

Tuing! Sebuah kepala muncul dari dalam tanah dengan sebatang rumput yang muncul di kepalanya dan matanya yang 0__0

“KYAAA!!!! Monster! Monster! Pergi kau! PERGI!!” teriak Seyeon sambil memukuli makhluk itu dengan bola basket yang di pegangnya.

“Aw! Aw! YA!!!” seru makhluk itu berhasil mengambil alih bola basket yang di pegang Seyeon dan membuangnya sembarangan.

“Nu…nuguya?!” tanya Seyeon sambil mundur beberapa langkah.

“Duh kepalaku pusing @.@” alih-alih menjawab, namja itu keluar dari dalam tanah dan memegang kepalanya yang pusing akibat pukulan dahsyat dari Seyeon.

“Omona…” gumam Seyeon menyadari sesuatu. “Jangan bilang kau…”

“Aku Do Kyungsoo. Aku itu dari-”

“STOP!” Pekik Seyeon memotong ucapan Kyungsoo.

“Tidak sopan memotong pembicaraan orang lain -3-” gerutu Kyungsoo.

“Jangan bilang kau alien dari planet EXO?” tanya Seyeon menghiraukan protes dari Kyungsoo.

“Darimana kau tau?” tanya Kyungsoo balik. Seyeon menarik napas dalam dan…

“YEONWOO ONNIEE!!!!”

 

Seyeon sedang memijit-mijit kepala Kyungsoo sebagai ‘ganti rugi’.

“Haish…kau ini, memangnya aku mengagetkanmu sampai segitunya? Kenapa sih harus teriak dan memukuliku dengan bola?” tanya Kyungsoo kesal. “Ya maaf, tapi..kau coba pikir aja, oppa. Kau tiba-tiba muncul dari tanah begitu. Bagaimana aku nggak kaget? -____-”

Kyungsoo hanya berdeham-deham. “Mana? Pijitanmu nggak kerasa. Kayak tangan anak balita aja.” protes Kyungsoo. “Ck..haishhh…” gumam Seyeon. Kalo bukan karena dia merasa bersalah abis memukuli Kyungsoo, mungkin dia udah membejek-bejek kepala alien satu ini. Di ujung taman, terlihat Yeonwoo sedang berjalan mendekat. “Akhirnya, udah turun juga onnie.”

“Seyeon-ah, wae? Eoh? Dia siapa? namjachingumu?” tanya Yeonwoo.

“Ahni~ onnie kalo ngeliat pakaiannya pasti tau siapa.” jawab Seyeon. Yeonwoo menyinggungkan senyum aneh. Pakaian mencolok. “Ahahaha, kau dari EXO Planet?” tanya Yeonwoo. Kyungsoo mengangguk. “Aku Kyungsoo d-”

“Dan pemilik badge earth.” kata Seyeon memotong pembicaraannya. “Hei..hei.. -____-.” protes Kyungsoo karena Seyeon memotong pembicaraannya lagi.

“Badge..earth?” gumam Yeonwoo ulang. “Munculnya saja dari bawah tanah, onnie. Untung saja aku nggak tersandung atau menendang kepalanya.” cerita Seyeon. Yeonwoo tertawa kecil mendengar penjelasan Seyeon. “Ini badge-ku…”

Kyungsoo mengangkat tangannya dan menunjukkan badge-nya yang berbentuk cincin.

myphoto(4)

“Woah, cincin ya? Sama kayak punya Chen oppa dong.” kata Yeonwoo. “Chen? Maksudmu Chen hyung?” tanya Kyungsoo. Yeonwoo mengangguk. “Iya, sudah 3 hari ini para alien itu ada di apartemen kami.” kali ini Seyeon yang angkat bicara. “Jinjja? Bisa bawa aku kesana? Ke aparte….huh? Itu tempat apa?” tanya Kyungsoo. Yeonwoo dan Seyeon tertawa garing. “Itu rumah kami.Tapi tunggu kami pulang sekolah dulu ya?” kata Yeonwoo. “Sekolah? Itu apa pula?” tanya Kyungsoo lagi.

“Ini namanya sekolah..” jawab Yeonwoo sambil menunjuk gedung sekolahnya. “Memang di EXO Planet nggak ada sekolah?”

Kyungsoo menggeleng.

“Ashh…aku bingung, EXO Planet itu seperti apa sih? Sekolah nggak ada, apartemen nggak ada, kompor nggak ada, sikat gigi nggak ada. Hutan belantara ya?” gumam Seyeon. “Ah oppa,  kau tunggu di sini ya. Jangan kemana-mana, setengah jam lagi kami pulang sekolah kok.”

“Oke, oke…aku juga nggak akan kemana-mana kok. Aku nggak mau nyasar.”

 

 

“Oppadeul~ lihat apa yang aku bawa…” kata Yeonwoo sambil menaruh kantong belanjaan di atas meja.

“Wuahhh~ tteokbokki!” seru Baekhyun, Kai, dan Suho.

“Tteok…bokki??” tanya Sehun. “Yup~ itu makanan terenak yang pernah kumakan.” jawab Suho. “Makanaan? Mana? Mana? Aku lapar.” celetuk Kyungsoo yang dari tadi sedang bermain kartu UNO dengan Lay dan Chen.

“Nanti dulu ah, maleman dikit baru makan. Tengah malem sambil makan tteokbokki terus main kartu UNO.”

Yeonwoo mengorek-ngorek kantong belanjaan lagi lalu mengeluarkan dua botol berukuran jumbo dari dalam sana. “Uah, Yeonwoo-ya. Itu apa? Botolnya gede banget.” tanya Chen yang segera menghampiri Yeonwoo.

“Ini namanya sabun sama shampoo oppa.” jawab Yeonwoo. “Aku lihat, selama 3 hari ini oppadeul nggak pernah mandi ._.”

Chen menggaruk kepalanya. “Kami mandi di mata air biasa, tapi nggak pernah pake barang kayak gini.”

Yeonwoo menyinggungkan senyuman iseng, menutup hidungnya. “Oppa bau!”

“Ya! Ya! Jugullae?”

Chen lalu membuka tutup botol sabun. “Wangi…” gumamnya.

“Kau menyukai wanginya, oppa?” tanya Yeonwoo yang disusul anggukan Chen. “Makanya, MANDI SANA!”

 

“Ini shower, dipake buat basahin badan.”

Di dalam kamar mandi, berkumpul ketujuh namja alien itu, mengerubungi Yeonwoo. “Yang ini sabun, buat dipake di badan. Kalo ini shampoo, buat mencuci rambut. Arasseo?” jelas Yeonwoo.

“Ne!”

Ketujuh namja itu terlihat antusias. “Ah tunggu. Aku cari baju ganti buat kalian dulu.”

Yeonwoo mencari-cari sesuatu di gudang. Ternyata dia sedang mengobrak-abrik koper yang berisi baju milik mendiang appa-nya. “Ini muat nggak ya sama Kai oppa?”

DOK DOK DOK

Terdengar suara langkah kaki Seyeon yang berlari menuju gudang. “Onnie, ngapain buka koper baju appa?” tanyanya, mengeryitkan dahinya.

“Aku mau cari baju ganti buat oppadeul.” jawab Yeonwoo.

“Sudah kuduga. Onnie, aku nggak mau baju appa dipake SIAPAPUN.”

Yeonwoo menoleh, melihati Seyeon. Kalo dia membicarakan hal ini lebih lama lagi, mungkin saja air mata Seyeon akan mengalir jatuh. “Aku tahu, Seyeon-ah. Aku juga kangen appa. Tapi, ini untuk sementara aja, eo? Tunggu sampai aku sempat ke bank untuk mengambil uang.”

Seyeon terdiam. “Seyeon-ah. Aku janji.” kata Yeonwoo, meyakini Seyeon.

“Terserah onnie deh.”

Seyeon mengiuti Yeonwoo yang kembali ke kamar mandi. “Ini, kalo udah selesai mandi nanti. Pakai baju ini ya. Biar baju kalian nanti aku yang laundry.”

 

“ARGHHH! SUHO HYUNG! JANGAN SEMPROT MUKAKU!!”

“SEHUN-AH! SEMPIT!”

“AW! AW! KENAPA KAU MENGINJAK KAKIKU??!”

Seyeon menutup kupingnya. “Aish…berisik sekali sih mereka.”

Dengan kesal, Seyeon menggedor pintu kamar mandi. “Ya! Cepat! Aku udah kebelet nih!”

DUAK

“WAAAAAAAAA!!! KAKIKU KETIMPA BOTOL SABUNNYA”

Seyeon lalu duduk di sofa lagi. Tidak lama kemudian, ketujuh namja itu keluar dari kamar mandi. Seyeon terbelalak begitu melihat handuk kesayangannya dipakai Kyungsoo. “HYAAAA! ONNIE! HANDUK RILAKKUMA-KU!!!!”

Seyeon menghambur untuk mendekati Kyungsoo dan menarik handuknya, menyebabkan terlihatnya tubuh Kyungsoo yang….

“HYAAAA!!” seru Kyungsoo dan Seyeon berbarengan. Seyeon dengan cepat menutup matanya dan melempar handuk kembali ke Kyungsoo. “Cepat pakai lagi, mesum!!”

Seyeon berjalan kikuk masuk ke kamar mandi.

1 detik…

2 detik…

3 detik…

Matanya terbelalak melihat keadaan kamar mandi yang………hancur.

“YEONWOO ONNIEEEEEEEE!!”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet