Part 6

EXO In The House

Yeonwoo sedang menjejer keduabelas namja alien itu. Kedua pipinya menggembung. Lalu matanya memperhatikan alien itu satu per satu. Tadi pagi, ada protes dari sekolah kalau Kai dan Sehun sudah harus memotong rambut mereka karena sudah terlalu gondrong (?)

“Phft….”

Yeonwoo meniup poninya dengan frustasi. Memang iyasih, rambut mereka berantakan dan…terlihat seperti manusia primitif.

“Yeonwoo-ya…ada apa? Aku masih ngantuk nih gara-gara main monopoli semalaman..” gumam Tao.

“Oppadeul..dengar, walaupun aku tau kalian ini alien, tapi..kalau di bumi, jarang ada yang punya rambut segondrong oppadeul. Aku takut identitias oppadeul ketauan. Jadi..ikut aku untuk potong rambut ya?”

“Aishhh! Kan sudah kubilang kami nggak mau potong rambut! Masa ngebiarin rambut kita digunting kayak rumput begitu?” protes Chanyeol. “Ahnieyo -__- jangan samain kayak potong rumput. Ini dipotongnya pake gunting kecil kok.” jelas Yeonwoo. “Tapi..tapi…aku takut.” gumam Xiumin. “Diguntingnya sama orang yang emang udah terlatih kok. Aku jamin abis oppadeul potong rambut, bakal jadi kayak Song Joongki.” bujuk Yeonwoo. “Ya? Ya? Mau ya?” lanjutnya.

Mendengar nama Song Joongki disebut, mereka jadi kembali memikirkan hal itu sekali lagi. “Kalo abis potong rambut bisa jadi ganteng kayak Song Joongki hyung, aku mau!” seru Sehun antusias.

“Aku juga!”

“Boleh deh!”

Yeonwoo nyengir kuda.’Hehehehe, korban drama Nice Guy. Joongki oppa, gomawo!’

 

Di mall..

“Hyung! Hyung! Itu minuman apa?” tanya Sehun sambil menunjuk sebuah toko bubbletea. “Oh? Molla? Ayok kita samperin aja.” jawab Luhan lalu Sehun menariknya mendekati toko itu. “Silahkan bubbletea-nya.” sapa seorang kasir.

Yeonwoo melihati kedua namja itu. “Hoh?? Memang kalian tau bubbletea?” tanyanya. Luhan dan Sehun menggeleng. “Baru mau nyoba nih.” sahut Sehun.

“Sini, kupilihin yang enak ya. Yeogiyo, aku mau pesen chocolate bubbletea sama taro bubbletea satu ya.”

Yeonwoo tersenyum pada mereka berdua. “Biar aku yang traktir.”

“Gomawo Yeonwoo-ya!” seru kedua namja itu senang.

“Agasshi, ini bubbleteanya.” kata kasir sambil menyodorkan dua gelas bubbletea. Yeonwoo membayarnya. “Gamshahamnida.”

Yeonwoo lalu memberikan Sehun yang rasa coklat dan yang taro untuk Luhan.

Kedua namja itu lalu mencobanya. “WUAAAAAHHHH!!! ENAK!”

“Yeonwoo-ya, lagi dong~”

“Eishh, Sehun oppa, habiskan yang itu dulu -____-.”

Tapi…tapi…kembali ke alien-alien hiperaktif lainnya (?)

“Woaaahh! Ini apa? Kok bisa bergerak?” seru Chanyeol heboh.

“Ini namanya eskalator, hyung.”

“Woooo!! Daebak, ini TV seperti yang di apartemen kan? Lebih besar.”

“Aku mau naik kuda-kudaan itu!” seru Xiumin sambil menunjuk kuda-kudaan yang sedang dinaiki anak kecil di arena main.

Sehun menarik-narik Luhan masuk ke sebuah toko, Etude…House???

“Oh, aku pernah ngelihat Moon Chaewon noona pakai ini di film itu.” gumam Sehun sambil mengambil sebuah lipstick berwarna merah. Tanpa basa-basi, dia memakaikannya pada bibirnya, ala Moon Chaewon. “Otte, hyung?” tanyanya sambil menatap Luhan.

“Phftt..HUAHAKAKAKAKAK!!!”

Luhan tidak sanggup menahan tawa melihat Sehun yang kini bibirnya belepotan karena lipstick. “Kau! Cocoknya jadi badut tau!” celetuk Suho yang tiba-tiba muncul. “Aedeul-ah, lihat!” seru Baekhyun, memutar Sehun menghadap yang lainnya. Semuanya tertawa, termasuk Yeonwoo. Yeoja itu berjalan masuk, membersihkan bibir Sehun walau masih tidak bisa berhenti tertawa. “Sudahlah, oppadeul, ayo, kita harus cepat.”

 

Di salon…

Yeonwoo sedikit merasa lega karena keduabelas namja itu bisa duduk rapi dan alim. Yeonwoo kembali membaca majalah yang sedang dibacanya.

“Ahjushhi, ahjusshi..tolong potong rambutku kayak Song Joongki di TV itu ya.” pinta Tao. Yeonwoo terbatuk karena mendengar permintaan Tao itu.

1 setengah jam kemudian….

“Agasshi…teman-teman anda udah selesai dipotong rambutnya.” kata seorang ahjumma memanggil Yeonwoo. “Oh, ne..” gumam Yeonwoo lalu berdiri dan menghampiri keduabelas namja itu. “Gimana, oke, Yeonwoo? Kami udah kayak Song Joongki hyung kan?” tanya Kai. Yeonwoo mengacungkan jempolnya. Tapi, matanya tertuju pada seseorang yang duduk di sebelah Sehun. Namja itu menoleh dan tersenyum manis padanya.

Uh..Oh…ternyata dia Luhan. Yeonwoo mengigit bibir bawahnya, wajahnya mulai memerah.

 

JPRET

Yeonwoo memfoto dirinya sendiri di depan pohon natal dengan polaroid yang selalu dia bawa. “Yeonwoo, kau sedang apa?” tanya Kris penasaran. “Eh? Ini namanya foto, mengambil gambar dan jadi seperti ini…” jelas Yeonwoo sambil mengipas-ngipasi hasil polaroidnya. Perlahan, gambar itu keluar. “Oh…seperti itu ternyata…..” gumam Xiumin mengerti sekarang. “Ah, buat kenang-kenangan, gimana kalo aku mengambil foto kalian? Kan sekarang udah pada cakep-cakep kayak Song Joongki kan?” usul Yeonwoo.

“Ide bagus.” sahut Lay.

Yeonwoo mengangguk lalu membantu menjejerkan keduabelas alien itu, karena nggak muat di polaroid yang memang kecil itu, dia membaginya menjadi 6 orang 6 orang.

“Sip! Ha…dool..set! Smile~”

JPRET

“Yeonwoo-ya! Kami foto di eskalator aja.” pinta Chanyeol.

“Oke, oppa…”

Mereka berenam lalu lari ke eskalator.

Yeonwoo terkekeh karena melihat mereka seperti anak kecil. “Siaaap…satu…du…hey, oppadeul, gaya dikit dong.” kata Yeonwoo. “Eh? Ga…gaya?” tanya Suho bingung. “Begini loh…atau begini…” jelas Yeonwoo sambil menunjukkan beberapa gaya suapaya nggak terlalu kaku.”Be…begini?” tanya mereka ketika mengubah gaya.

“Oke!”

JPRET

“Wah, bagus! Kita pajang di apartemen ya nanti..” kata Yeonwoo senang. Keduabelas namja itu juga antusias. ‘Andai ada Seyeon disini……’

 

“Aku yakin alien-alien itu masih ada di sini…” gumam Seyeon sambil menekan digit password apartemennya.

KRETEEK….

“Oh..oh.. Seyeon?” Seyeon sedikit memundurkan langkahnya melihat Kyungsoo yang menyambutnya di depan pintu. Jantung Seyeon serasa berhenti melihat Kyungsoo yang tersenyum padanya, apalagi rambut Kyungsoo yang baru saja di potong membuat wajahnya terlihat….. menggemaskan.

“Kyungsoo siapa yang… Waah!! Seyeon!” pekik Chen begitu melihat Seyeon. Seyeon menghela napas dan menggelengkan kepalanya. ‘Andwae Kim Seyeon… Mereka ini alien, oke?’ batinnya.

“Seyeon-ah, kemarin kemana aja sih? Kami cemas memikirkanmu?” tanya Chen mengikuti Seyeon yang berjalan menuju kamarnya.

“Itu bukan urusanmu, oppa.” jawab Seyeon membuat Chen terdiam. “Seyeon, kau masih marah dengan kami ya?” tanya Chen sedikit kecewa. Seyeon tidak menjawab pertanyaan Chen.

Klek….

Seyeon membuka pintu ‘mantan’ kamarnya. Terlihat, Kris, Kai, Luhan, Sehun dan Xiumin. Seyeon mendengus meniup poninya. ‘Nambah dua orang lagi? Micheosseo…’ batin Seyeon

“Seyeon-ah.” panggil Luhan.

“Bisa kalian keluar sebentar?” tanya Seyeon dingin.

“Nuguya?” tanya Xiumin pada Luhan. “Sst.. Nanti saja, kita keluar dulu aja” jawab Luhan.

“Ppaliwa, aku tidak bisa berlama-lama” kata Seyeon. Kai menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian keluar kamar di susul yang lainnya.

“Ish!” umpat Seyeon menendang kaki Kai begitu namja itu lewat di hadapannya.

“Aish! Ya!” seru Kai hendak membalas namun malah di dorong oleh Luhan.

Sepeninggalan mereka, Seyeon mengunci kamarnya dan mengacak rambutnya frustasi. “Aku bisa gila lama-lama” gumamnya dan berjalan membuka lemarinya untuk mengambil baju.

Seyeon menggigit bibirnya pelan, entah kenapa tiba-tiba ia teringat wajah Kyungsoo yang menyambutnya tadi. Rasanya ingin sekali Seyeon mencubit pipinya yang terlihat menggemaskan itu. Namun detik berikutnya Seyeon menggeleng pelan.

“Seungri oppa… Seungri oppa… Seungri oppa.. Kyungsoo oppa… Kyung…” Seyeon menghentikan ucapannya. “Huaaa!! Andwaeee!!” pekiknya menyadari apa yang di ucapkannya barusan. Seyeon langsung memasukan pakaiannya ke dalam tas secara brutal dan keluar kamar.

“Onnie…” gumam Seyeon begitu melihat Yeonwoo berdiri di depan kamarnya dengan senyum yang merekah.

“Neo wasseo…” sahut Yeonwoo. “Aku hanya…” Tidak sengaja Seyeon melirik Kyungsoo yang tengah menatapnya, dengan cepat Seyeon membuang muka. “Hanya mengambil bajuku kok,” sambung Seyeon berjalan menuju pintu.

“Ya, Kim Seyeon, neo waegurae?” tanya Yeonwoo membuat Seyeon menghentikan langkahnya. Seyeon menegakan tubuhnya. “Aku sudah bilangkan? Aku tidak akan pulang kalo mereka ada disini.” jawab Seyeon.

“Seyeon-ah, maafkan aku kemarin deh, kemarin itu aku benar-benar tidak sengaja. Ciyus loh” kata Tao. Seyeon menoleh ke arah Tao dan menatapnya tajam membuat Tao mengumpet di balik tubuh Kris.

“Udahlah, kalo itu emang kemauan dia nggak mau pulang, nggak usah di tahan-tahan.” celetuk Kai tiba-tiba.

“Kai!” pekik yang lainnya bersamaan.

“Kau…” Seyeon mengepalkan tangannya menahan emosi. “DASAR NAMJA MESUM TIDAK TAHU DI UNTUNG!” bentak Seyeon dan langsung keluar dari apartemen.

“Kai! Neo baboya!” seru Chen. Kai mengerutkan keningnya. “Wae, hyung? Itukan kemauan dia nggak mau pulang, yauda sesuka dia lah.” sahut Kai tidak mau ambil pusing.

Yeonwoo menghela napas berat. Ia tidak menyangka akan serumit ini.

“Gwenchanha…” ujar Luhan tiba-tiba menepuk pundak Yeonwoo. “Aku rasa Seyeon hanya butuh waktu, mungkin ia masih bingung dengan kedatangan kami.” kata Luhan menenangkan.

“Benarkah oppa?” tanya Yeonwoo ragu. Luhan tersenyum dan mengangguk. “Kkotjonghajima. Seyeon pasti akan pulang, bagaimanapun. Ini  rumahnya kan.” kata Luhan. Yeonwoo menatap mata Luhan yang teduh, entah kenapa perasaannya sedikit lega dan merasa nyaman. Perlahan Yeonwoo mengangguk dan tersenyum. “Ne oppa. Gomawo”

 

“Menyebalkan! Menyebalkan! Issssh….” kesal Seyeon sambil memukul-mukul kasur Minji dengan kakinya.

“Hei, hei! Kim Seyeon. Kau itu kenapa sih? Nanti kasurku jebol.” protes Minji yang sedang bermain komputer. Seyeon mengatur napasnya dan menatap langit-langit kamar Minji.

“Mati kau, Kim Jongin.” desis Seyeon meninju-ninju boneka Minji yang di anggapnya wajah Kai.

“Hyaaa!! Apa yang kau lakukan pada bonekaku?!” pekik Minji menarik boneka miliknya dari Seyeon. Seyeon merenggut menatap Minji. “Minji-ya, eottokhae?”

“Eottokhae mwo? Aku saja tidak tau kau itu kenapa. Semenjak di tinggal Seungri oppa ke London kau jadi aneh, Seyeon” gumam Minji. Seyeon terdiam. Akhir-akhir ini ia sama sekali tidak memikirkan Seungri, malah yang ada di pikirannya Do Kyungsoo si alien itu -__-

“Aish…jinjja micheosseo…” desis Seyeon.

“Oh, Seyeon-ah” panggil Minji tiba-tiba. Seyeon mendongak menatap Minji. “Wae?”

“Kayanya nanti malem aku ada acara keluarga deh” sahut Minji. Seyeon mengerutkan keningnya. “Lalu?”

“Masa iya kau mau dirumah sendiri? Aku mau ke Jeju malam ini.” kata Minji. Seyeon berpikir sejenak.

“Hmm… Ya udah… Aku pulang aja deh” kata Seyeon beranjak dari kasur Minji.

“Eh? Gwenchanha? Nginep dirumah Seulmi aja” usul Minji. Seyeon menggeleng. “Kasur Seulmikan single bed, masa iya aku tidur di lantai, dia kan nggak ada kasur tambahan” jawab Seyeon meraih tasnya. Minji mengangguk.

“Aku pulang dulu ya, Minji. Gomawo ya.” pamit Seyeon.

“Ne, hati-hati ya. Seyeon”

 

Seyeon menghembuskan napasnya sambil berjalan di tepi sungai Han. Sampai sekarang ia masih belum ada niat untuk kembali ke apartemen. Sebenernya, Seyeon sudah tidak marah dengan member EXO. Hanya saja ia tidak bisa beradaptasi dengan mereka.

“Kim Seyeon! Hei, Kim Seyeon!” Seyeon menoleh ke sumber suara dan melihat Kyungsoo yang tengah berlari ke arahnya.

“Oh, annyeong” sapa Seyeon membuang muka.

“Untung bertemu denganmu” ujar Kyungsoo sambil menunjukan deretan giginya. Seyeon melirik ke arah Kyungsoo sekilas.

“Wae?” tanya Seyeon pelan.

“Itu tadi…” Kyungsoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Karena kalah suit, aku di suruh beli snack di apa itu namanya… Duh, lupa -___- Dan sekarang aku kesasar” sahut Kyungsoo membuat Seyeon tersenyum kecil.

“Oppakan bisa tanya orang-orang”

“Huh…tetep aja-__-”

Seyeon hanya tersenyum simpul mendengarnya. “Babo…” gumam Seyeon nyaris berbisik.

“Kau… Nggak mau pulang?” tanya Kyungsoo. Seyeon bergumam.

“Kau benci dengan kami ya?” tanya Kyungsoo lagi. “Kalo iya, tenang aja. Jumlah kita udah 12 kok. Pasti kita akan menyelesaikan masalah kita dan secepatnya pergi dari bumi” kata Kyungsoo.

“Ahniyo…” Seyeon menggeleng cepat. “Aku tidak membenci kalian kok… Hanya saja…” Seyeon menggantungkan ucapannya. Kyungsoo menatap Seyeon sambil menunggu ucapan Seyeon selanjutnya. “Aku masih kaget dengan kedatangan kalian, makanya aku tidak seperti Yeonwoo onnie yang dengan mudah beradaptasi dengan kalian” sambung Seyeon membuat Kyungsoo tersenyum tipis.

“Ya, gwenchanha… Kami nggak makan orang kok, aku rasa itu hal yang wajar karena pasti kau tidak pernah bertemu orang-orang seperti kami’kan? Apalagi aku.” kata Kyungsoo dengan pedenya.

“Ih oppa pede amat-___-”

Kyungsoo menghembuskan napas kemudian bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya pada Seyeon.

“Mwo?” tanya Seyeon bingung.

“Pulanglah kerumah” jawab Kyungsoo. “Yeonwoo itu mencemaskanmu, masa iya kau tega pada onniemu sendiri?” Seyeon menggigit bibir bawahnya pelan. “Tapi… Eh..eh” Seyeon sedikit terjungkal karena tiba-tiba Kyungsoo menarik tangannya pelan. Lagi-lagi jantung Seyeon berdetak tidak karuan.

“Nggak ada kamu sepi tau, nggak ada yang ribut. Kai aja hari ini jadi diem, biasanyakan berantem sama kamu. Apalagi pas jalan-jalan tadi, padahal tadi seru loh” kata Kyungsoo  membuat pipi Seyeon memerah.

“Oh..” tahu-tahu Kyungsoo menghentikan langkahya dan mengadah ke langit. “Salju..” gumamnya membuat Seyeon ikut mengadah ke atas.

“Yeppuda..” gumam Seyeon pelan. Seyeon merasakan Kyungsoo mengeratkan genggaman tangannya, membuat tubuh Seyeon merasa hangat.Diam-diam, senyum Seyeon merekah.

 

KLEKK

Kali ini Kyungsoo yang memencet password apartemen. “Wah, kau sudah hafal oppa.” kata Seyeon sedikit kaget. “Iya, tiap malem dipaksa Yeonwoo buat menghafalnya. Katanya, dia mau ngadain quiz mendadak. Hadiahnya, tteokbokki!” jawab Kyungsoo antusias. Seyeon menggaruk kepalanya yang tidak gatal. ‘Onnie…selalu saja.’

“Eoh? Wohh? Seyeon! Kau sudah pulang?” seru Baekhyun yang langsung menghambur menyambut kepulangan Seyeon. Seyeon tersenyum tipis. “Annyeong Baekhyun oppa.” sapa Seyeon dengan suara pelan.

Yeonwoo yang baru saja mau masuk ke dalam kamar dari balkon setelah mengobrol dengan Luhan melihat kepulangan Seyeon. Senyumnya merekah. “Benar kan kataku, dia pasti akan pulang.” kata Luhan dengan senyumannya yang manis. Yeonwoo mengangguk, senyuman lebar tidak bisa dia sembunyikan lagi.

Seyeon melirik Kai yang hanya bisa terdiam di tempat. Tapi namja itu berdiri, lewat di depannya. Saat berdiri di depan Seyeon, dia berhenti, menatap Seyeon. Seyeon sudah siap-siap ingin menendang kakinya. “Selamat datang kembali, Seyeon” katanya dengan singkat tapi terdengar tulus, lalu melanjutkan berjalan. Perlahan-lahan, senyuman Seyeon merekah.

“Oh, kau dongsaengnya Yeonwoo ya? Salam kenal, aku Xiumin.” kata Xiumin memperkenalkan dirinya pada Seyeon. “Ayo kita berteman dengan baik ^^.”

Seyeon mengangguk.

“Namaku Kris.” sambung Kris. “Annyeong oppa.” sahut Seyeon.

“Ayo, makan, udah siap nih!” panggil Suho dari arah dapur.

“Ne, hyung!”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet